Rudi Alfiandi
Bagian Keilmuan Keperawatan Jiwa Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala Banda Aceh

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Beban Keluarga dalam Merawat Klien Gangguan Jiwa di Kabupaten Aceh Besar Rudi Alfiandi; Syarifah Rauzatul Jannah; Teuku Tahlil
Jurnal Ilmu Keperawatan Vol 6, No 2 (2018): Jurnal Ilmu Keperawatan (JIK) Volume VI No.2 Juli-Desember 2018
Publisher : Jurnal Ilmu Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (808.021 KB)

Abstract

Kesehatan jiwa adalah keadaan sejahtera yang dikaitkan dengan kebahagiaan, kegembiraan, kepuasan, pencapaian, optimis, dan harapan. Gangguan jiwa adalah respon maladaptif terhadap stres baik lingkungan internal maupun eksternal, dibuktikan dengan pikiran, perasaan dan tingkah laku yang tidak sesuai. Caregiver merupakan orang yang sangat penting yang peduli pada klien gangguan jiwa di rumah. Sekitar 60%-85% orang cacat di rawat oleh keluarga dalam melakukan aktivitasnya sehari-hari. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi faktor-faktor yang mepengaruhi beban keluarga dalam merawat klien gangguan jiwa di Kecamatan Ingin Jaya Kabupaten Aceh. Teknik pengambilan sampel dengan total sampling pada 256 populasi keluarga yang sifatnya homogen. Uji statistik dengan Chi-Square pada a = 0,05 menunjukkan hasil dukungan sosial p-value 0,003 0,05, strategi koping p-value 0,001 0,05, kualitas hidup nilai p-value 0,024 0,05, status kesehatan p-value 0,016 0,05, tingkat pengetahuan p-value 0,537 0,05, dan pelayanan kesehatan p-value 0,010 0,05. Hidarapkan tim kesehatan jiwa di komunitas untuk dapat meningkatkan pelayanan serta kualitas dengan lebih banyak melakukan home visit karena meminimalkan beban keluarga dalam merawat klien gangguan jiwa. Sehingga masyarakat menyadari bahwa petugas CMHN memiliki sikap kepedulian yang tinggi terhadap masalah kesehatan jiwa yang dialami oleh keluarga.Kata kunci: gangguan jiwa, keluarga (caregiver), dan beban keluarga. Abstract Mental health is a state of well-being that is associated with happiness, joy, satisfaction, achievement, optimism, and hope. Mental disorder is a maladaptive response to stress both internal and external environment, evidenced by thoughts, feelings and behavior that is not appropriate. Caregiver is a very important person who cares for clients with mental disorders at home. About 60% -85% of disabled people are cared for by their families in carrying out their daily activities. This study aims to identify the factors that influence family burden in caring for psychiatric clients in the district of Ingin Jaya, Aceh District. Sampling technique with total sampling in 256 family populations that are homogeneous. Chi-Square statistical test at a = 0.05 shows the results of social support p-value 0.003 0.05, coping strategies p-value 0.001 0.05, quality of life p-value 0.024 0.05, health status p-value 0.016 0.05, level of knowledge p-value 0.537 0.05, and health service p-value 0.010 0.05. Hidebut mental health team in the community to be able to improve service and quality by doing more home visits because it minimizes the burden of the family in caring for clients with mental disorders. So that the public is aware that CMHN officers have a high awareness of mental health problems experienced by the family. Keywords: mental disorders, family (caregiver), and family burden.
HUBUNGAN KECERDASAN EMOSI DENGAN MEKANISME KOPING PASIEN POST OPERASI MAYOR DI RUMAH SAKIT MEURAXA Junardi Junardi; Rudi Alfiandi
Idea Nursing Journal Vol 11, No 2 (2020): Idea Nursing Journal
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52199/inj.v11i2.20242

Abstract

ABSTRAKOperasi mayor merupakan operasi yang melibatkan organ tubuh secara luas dan mempunyai resiko yang tinggi terhadap kelangsungan hidup pasien dan menimbulkan trauma fisik yang luas.Pasca dilakukan operasi khususnya operasi mayor, pasien mengeluh berbagai keluhan, keadaan tersebut akan membuat individu melakukan berbagai usaha untuk meredakan tekanan yang dialaminya, berbagai usaha yang dilakukan individu tersebut dikenal dengan istilah koping.Berbagai faktor mempengaruhi mekanisme koping, salah satunya adalah karakteristik psikologis yang dimiliki oleh seseorang, termasuk didalamnya kecerdasan emosi. kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang mengatur kehidupan emosinya dengan inteligensi, menjaga keselarasan emosi dan pengungkapannya melalui keterampilan kesadaran diri, pengendalian diri, motivasi diri, empati dan keterampilan sosial. Tujuan penelitian ini adalah untuk Mengetahui Hubungan Kecerdasan Emosi Dengan Mekanisme Koping pada Pasien Post Operasi Mayor. Desain penelitian yang digunakana adalah analitik dengan pendekatan cross sectional. teknik sampling yang di gunakan adalah teknik Purposive Sampling dengan 49 responden. Instrument yang digunakan adalah kuesioner kecerdasan emosi dan kuesioner mekanisme koping pada pasien post operasi mayor. Hasil uji korelasi menunjukan bahwa p-value = 0,000. Nilai tersebut lebih kecil dari α = 0,05, dengan demikian Hipotesa alternatif (Ho) ditolak, artinya ada hubungan kecerdasan emosi dengan mekanisme koping. Penelitian ini menyimpulkan bahwa semakin tinggi kecerdasan emosi pasien post operasi mayor semakin baik mekanisme koping pada pasien post operasi mayor. Kata kunci: kecerdasan emosi, mekanisme koping, post operasi mayor.ABSTRACTMajor surgery is a surgery that involves a broad body of organs and has a high risk of survival of the patient and causes extensive physical trauma. After surgery, especially major surgery, patients complain with a variety of complaints, the situation will make individuals make various efforts to relieve the pressure they experienced, various efforts by these individuals are known as coping. Various factors affect coping mechanisms, one of which is psychological characteristics possessed by someone, including emotional intelligence. Emotional intelligence is the ability of a person to regulate his emotional life with intelligence, maintaining emotional harmony and disclosure through self-awareness skills, self-control, self-motivation, empathy and social skills. The purpose of this study was to determine the relationship of emotional intelligence with coping mechanisms in major postoperative patients. The research design used was analytic with cross sectional approach. The sampling technique used was Purposive Sampling technique with 49 respondents. The instrument used was an emotional intelligence questionnaire and a coping mechanism questionnaire in major postoperative patients. Correlation test results showed that p-value = 0,000. This value is smaller than α = 0,05, thus the alternative hypothesis (Ho) is rejected, it means that there is a relationship between emotional intelligence and coping mechanisms. This study concluded that the higher the emotional intelligence of major postoperative patients the better the coping mechanism in major postoperative patients.
PERAN DAN KEPEMIMPINAN PERAWAT DALAM MANAJEMEN BENCANA PADA FASE TANGGAP DARURAT Ardia, Putra; Ratna Juwita; Risna, Risna; Rudi Alfiandi; Yuni Arnita; M Iqbal; Ervina, Ervina
Idea Nursing Journal Vol 6, No 1 (2015): Idea Nursing Journal
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.558 KB) | DOI: 10.52199/inj.v6i1.6635

Abstract

ABSTRAKBencana diartikan sebagai peristiwa atau serangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan baik oleh faktor alam dan/atau faktor non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis. Perawat sebagai profesi yang bersifat luwes dan mencakup segala kondisi, diharapkan tidak hanya terbatas pada pemberian asuhan dirumah sakit saja melainkan juga dituntut mampu bekerja dalam kondisi siaga tanggap bencana. Tujuan dari penelusuran kepustakaan ini adalah untuk mengidentifikasi peran dan kepemimpinan perawat dalam manajemen bencana pada fase tanggap darurat. Penelitian ini menggunakanm pendekatan literature review. Sumber data dalam penelitian ini berasal dari literature yang diperoleh melalui internet berupa hasil penelitian dari perpustakaan on-line baik lokal, nasional, maupun internasional. Peran dan kepemimpinan perawat pada fase tanggap darurat secara umum akan diidentifikasikan pada 6 aspek, termasuk pencarian dan penyelamatan, triase, pertolongan pertama, proses pemindahan korban, perawatan di rumah sakit, dan rapid health assessment. Oleh karena itu, situasi penanganan antara keadaan siaga dan keadaan normal memang sangat berbeda, sehingga perawat harus mampu secara skill dan teknik dalam menghadapi kondisi seperti ini.Kata kunci: peran, kepemimpinan, manajemen bencana, tanggap darurat.ABSTRACTDisaster is defined as an event or series of events that threaten and disrupt the lives and livelihoods caused by both natural factors and/or non-natural factors and human factors that result in human fatalities, environmental damage, loss of property, and psychological impact. Nurses as a profession that is flexible and includes all conditions, is expected to not only limited to the provision of hospital care alone but also demanded to be able to work in the standby state disaster response. This study uses literature review approach. Sources of data in this study came from the literature that obtained via the Internet in the form of the results of an on-line library of local, national, and international levels. The role and leadership of nurses in the emergency response phase will generally be identified in 6 aspects , including search and rescue, triage, first aid, the  process of moving the victim, hospitalization , and rapid health assessment. Handling the situation between the idle state and the normal state is very different, so the nurse should be able to skills and techniques in dealing with this condition.Keywords: roles, leadership, disaster management, impact phase
HUBUNGAN REGULASI EMOSI DENGAN STRES AKADEMIK PADA MAHASISWA UNIVERSITAS SYIAH KUALA Mutia Zahara; Martina Martina; Rudi Alfiandi
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan Vol 6, No 1 (2022)
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mahasiswa mengalami stres akibat tuntutan akademik yang dihadapi selama menjalani perkuliahan. Ketidakmampuan mahasiswa dalam mengahadapi tuntutan tersebut menyebabkan mahasiswa mengalami ketegangan emosi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan regulasi emosi dengan stres akademik pada mahasiswa Universitas Syiah Kuala. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif korelatif dengan pendekatan cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Syiah Kuala, menggunakan teknik cluster random sampling yang berjumlah 250 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan dua kuesioner, yaitu Emotion Regulation Questionnaire (ERQ) dan Academic Stress Inventory. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa Universitas Syiah Kualan memiliki regulasi emosi yang baik dengan rata-rata skor regulasi emosi 53,69 (SD = 9,738) dan mahasiswa Universitas Syiah Kuala Mengalami stres selama menjalani perkuliahan dengan rata-rata skor stres akademik 94,49 (SD = 11,215).  Data dianalisa menggunakan uji korelasi pearson product moment, sehingga diperoleh r = -0,509 (p =  0,00) yang menunjukkan bahwa terdapat korelasi antara regulasi emosi dengan stres akademik pada mahasiswa Universitas Syiah Kuala. Direkomendasikan kepada mahasiswa agar dapat mengontrol emosi dengan baik selama menghadapi situasi yang penuh dengan stres sehingga dapat meminimalkan terjadinya stres akademik.
TINDAKAN KEPERAWATAN PADA PASIEN SKIZOFRENIA DENGAN MASALAH HALUSINASI PENDENGARAN: SUATU STUDI KASUS Arina Nashirah; Aiyub Aiyub; Rudi Alfiandi
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan Vol 6, No 1 (2022)
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Halusinasi pendengaran merupakan masalah yang paling banyak dijumpai pada pasien dengan skizofrenia. Dampak dari halusinasi  biasanya akan memicu perilaku kekerasan terhadap dirinya, orang lain dan lingkungan. Oleh karena itu, perawat memiliki peran penting dalam proses perawatan pasien melalui pemberian dukungan, motivasi, dan semangat selama proses keperawatan berlangsung. Studi kasus ini bertujuan menambah pengalaman tentang penerapan asuhan keperawatan pada pasien skizofrenia dengan halusinasi di Rumah Sakit Jiwa Aceh. Diagnosis keperawatan yang muncul adalah gangguan persepsi sensori halusinasi: pendengaran. Implementasi yang diberikan adalah pemberian strategi pelaksanaan halusinasi yaitu perawat membantu pasien mengenali halusinasi dan mengajarkan cara menghardik halusinasi, memotivasi pasien untuk rutin minum obat, mengontrol halusinasi melalui berbincang dengan orang lain dan melakukan aktivitas terjadwal. Selain itu, terapi psikoreligius seperti murottal Al-Qur’an dan dzikir juga diberikan untuk mengatasi halusinasi. Setelah melakukan perawatan selama 5 hari pasien terlihat kooperatif, mudah bergaul, mempertahankan kontak mata dan mudah diajak bicara terkait penyakitnya. Selain itu, pasien mengatakan mengalami penurunan frekuensi halusinasi. Berdasarkan temuan tersebut direkomendasikan kepada pihak Rumah Sakit Jiwa Aceh agar dapat memberikan terapi strategi pelaksanaan halusinasi secara rutin. Disamping itu, perawat juga dapat memberikan terapi murottal, dzikir dan memfasilitasi kegiatan beribadah sehingga pasien dapat menghilangkan halusinasi yang dirasakan.
HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN KECENDERUNGAN NOMOPHOBIA PADA REMAJA Nanda Fajrina; Martina Martina; Rudi Alfiandi
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nomophobia adalah perasaan cemas ketika jauh dari smartphone dan merupakan fobia yang terjadi terutama dikalangan usiaremaja. Gangguan fobia ini masih baru dan belum terdaftar pada Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder (DSM). Penggunaan smartphone telah menjadi alat bantu komunikasi dan kebutuhan yang diperlukan selama pademi COVID-19 khususnya untuk keperluan belajar mengajar. Tingkat penggunakan smartphone akan meningkat secara signifikan dengan nomophobia dan perubahan perilaku seseorang terutama ketika berhubungan dengan orang lain. Nomophobia juga menyebabkan gangguan kesehatan fisik dan psikologis penggunanya seperti gangguan interpersonal dan harga diri rendah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan antara konsep diri dengan kecenderungan nomophobia pada remaja Sekolah Menengah Atas di Banda Aceh. Jenis penelitian adalah deskriptif korelatif dengan desain cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas X dan XI di SMA Negeri 3 Banda Aceh. Teknik pengambilan sampel menggunakan proportional random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 211 responden. Pengumpulan data penelitian dilakukan selama sepuluh hari yaitu dari tanggal 8-17 Juni 2021. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner bakuNomophobia Questionnaire (NMP-Q) dan kuesioner konsep diri yang dikembangkan sendiri oleh peneliti dengan menggunakan teori konsep diri Stuart tahun 2016 dengan cara survey online kepada semua responden. Hasil uji Pearson Chi-Square menunjukkan bahwa ada hubungan konsep diri dengan kecenderungan nomophobia (p-value = 0,024) pada remaja di Banda Aceh. Berdasarkan hasil tersebut direkomendasikan kepada pihak sekolah untuk bekerja sama dengan orang tua siswa agar mengatur waktu dan membatasi penggunaan smartphone bagi siswa selama proses belajar secara daring/online.
Hubungan Perlakuan Body Shaming dengan Harga Diri Remaja Akhir di Universitas Syiah Kuala Qudrathun Nada Mailiza; Aiyub Aiyub; Rudi Alfiandi
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan Vol 6, No 4 (2022)
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Body shaming sudah menjadi fenomena yang umum terjadi. Kasus body shaming meningkat secara signifikan di Indonesia. Perlakuan body shaming mengakibatkan ketidakpuasan fisik yang dapat menyebabkan penurunan harga diri. Remaja akhir rentan mengalami perlakuan body shaming namun investigasi ini jarang dilakukan di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan perlakuan body shaming dengan harga diri remaja akhir. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif asosiatif dengan desain cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala. Teknik pengambilan sampel menggunakan convenience sampling dengan kriteria inklusi yaitu remaja akhir (17-19 tahun) berjumlah 248 orang. Pengumpulan data menggunakan kuesioner body shaming dan The Rosenberg Self-Esteem Scale (RSES). Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden mengalami body shaming pada kategori sedang dan memiliki harga diri rendah yaitu 43,4%. Hasil uji chi square secara statistik signifikan (x²= 62,659, p= 0,000). Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan perlakuan body shaming dengan harga diri remaja akhir di Fakultas Keperawatan. Direkomendasikan kepada setiap individu agar lebih mensyukuri penampilan fisik yang dimiliki, memandang diri secara positif, bergabung dengan komunitas yang suportif, dan mengikuti pemberdayaan.
TINGKAT DEPRESI PADA MAHASISWA KEPERAWATAN YANG SEDANG MENYUSUN SKRIPSI Maisarah Maisarah; Sri Novitayani; Rudi Alfiandi
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan Vol 5, No 3 (2021)
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mahasiswa tingkat akhir yang sedang menyusun skripsi biasanya menghadapi beberapa kendala, jika mereka tidak dapata menangani kendala tersebut, hal ini dapat menyebabkan stres dan depresi pada mahasiswa. Tujuan penelitian untuk mengetahui tingkat depresi pada mahasiswa keperawatan yang sedang menyusun skripsi. Desain penelitian adalah descriptive correlative dengan pendekatan cross sectional study. Ada 115 mahasiswa keperawatan yag sedang menyusun skripsi ikut berpartisipasi dalam penelitian ini. Teknik pengambilan sampel nya menggunakan total sampling. Kuesnioner  Beck Depression Inventory­-II (BDI-II) digunakan untuk mengukur tingkat depresi pada responden. Statistik deskriptif digunakan untuk menganalisa data dengan pengukuran frekuensi, persentase, mean dan standar deviasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden mengalami depresi dalam kategori normal (53,9%), yang diikuti dengan kategori ringan (19,1%) sedang (14,8%) dan berat (12,2%). Penelitian ini menyarankan kepada institusi pendidikan keperawatan untuk melakukan deteksi tingkat depresi sebagai upaya promotif dan preventif dalam meminimalisir terjadinya depresi pada mahasiswa
HUBUNGAN KECANDUAN GAME ONLINE DENGAN INTERAKSI SOSIAL PADA MAHASISWA UNIVERSITAS SYIAH KUALA Dimas Mulawarman; Sri Novitayani; Rudi Alfiandi
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan Vol 6, No 3 (2022)
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Saat ini, penggunaan game online pada mahasiswa semakin meningkat di dunia maupun di Indonesia, mahasiswa sering meluangkan waktu untuk bermain game online. Hal ini menyebabkan terganggunya aktivitas dan keseharian mahasiswa salah satunya yaitu interaksi sosial. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kecanduan game online dengan interaksi sosial pada mahasiswa Universitas Syiah Kuala. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan desain korelatif melalui pendekatan cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa aktif Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala mulai dari angkatan 2018, 2019, 2020 dan 2021 dengan jumlah sampel 232 mahasiswa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah propotioned stratified random sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen data demografi, kuesioner Internet Gaming Disorder (IGD-20) dan Kuesioner Interaksi Sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kecanduan game online dengan interaksi sosial dengan nilai hasil uji korelasi yaitu P-value = 0,003. Mahasiswa diharapkan mengurangi kebiasaan bermain game online karena kecanduan akan game online bisa membahayakan dan berpengaruh negatif pada aktivitas sehari-hari-hari, seperti belajar dan sebagainya.
HUBUNGAN CITRA TUBUH DENGAN PERILAKU MAKAN PADA MAHASISWI Yulia Sapitri; Martina Martina; Rudi Alfiandi
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan Vol 5, No 4 (2021)
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Citra tubuh negatif dapat memberikan dampak negatif kepada mahasiswi dalam melakukan kontrol berat badan yang berlebihan sehingga dapat mempengaruhi perilaku makan mahasiswi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan citra tubuh dengan perilaku makan pada mahasiswi Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan cross sectional study. Subjek penelitian ini adalah mahasiswi Program Studi Sarjana Keperawatan Universitas Syiah Kuala angkatan 2018-2021 yang berjumlah 227 mahasiswi. Pengambilan data dilakukan dengan metode proportional sampling dengan cara accidental sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner citra tubuh yang dikembangkan oleh Kaili dan Dutch Eating Behaviour Questioner (DEBQ). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 134 mahasiswi dengan citra tubuh positif memiliki  perilaku makan yang tidak baik yaitu sebanyak 72 (31,72%). Sedangkan 53 (23,35%) dari 93 (40,97%) mahasiswi dengan citra tubuh negatif memiliki perilaku makan yang tidak baik. Berdasarkan uji statistik dengan nilai pearson chi-square pada α = 0,05 didapatkan nilai p-value 0,627 yang berarti ≥ 0,05 dimana tidak ada hubungan citra tubuh dengan perilaku makan pada mahasiswi Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala. Diharapkan bagi mahasiswi untuk dapat mengetahui pentingnya memiliki pandangan positif terhadap tubuh dan dapat memperhatikan makanan yang dikonsumsi.