Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Kajian Substitusi Kacang Komak (Lablab Purpureus (L.) Sweet) Terhadap Nasi Kecambah Sorgum Merah Endah Wulandari; Heni Radiani Arifin; Een Sukarminah; Elazmanawati Lembong; Devi Nurul Fadilah
Chimica et Natura Acta Vol 7, No 3 (2019)
Publisher : Departemen Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (198.495 KB) | DOI: 10.24198/cna.v7.n3.23136

Abstract

Nasi sorgum memiliki nutrisi yang setara dengan nasi beras padi. Namun permasalahan yang terdapat dalam sorgum yaitu mengandung zat antinutrisi seperti tanin yang cukup tinggi dan memiliki kualitas protein rendah karena kurangnya kandungan lisin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan hubungan keeratan substitusi kacang komak terhadap daya cerna protein nasi sorgum merah. Metode penelitian yang digunakan yaitu analisis deskriptif (regresi korelasi). Percobaan terdiri dari 6 perlakuan yaitu dengan penambahan kacang komak sampai dengan 50% pada beras sorgum dan beras kecambah sorgum. Hasil penelitian ini menunjukkan nasi kecambah sorgum merah dengan penambahan kacang komak akan meningkatkan kadar tanin sebesar 0,189%. Kadar protein pada nasi kecambah sorgum merah sebesar 7,314%. Daya cerna protein pada nasi kecambah sorgum yaitu sebesar 57,605%. Terdapat hubungan yang sangat kuat antara substitusi kacang komak dan pengecambahan pada nasi sorgum merah dan dapat meningkatakan kadar protein dan daya cerna protein, dan menurunkan kadar tanin.
Karakterisasi Sifat Fungsional Isolat Protein Biji Sorgum Merah (Sorghum bicolor (L.) Moench) Varietas Lokal Bandung Endah Wulandari; Fantun Sudrajat P. Sihombing; Een Sukarminah; Marleen Sunyoto
Chimica et Natura Acta Vol 7, No 1 (2019)
Publisher : Departemen Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (172.001 KB) | DOI: 10.24198/cna.v7.n1.19683

Abstract

Sorgum merupakan salah satu jenis seralia dengan kadar protein yang tinggi dibandingkan serealia lainnya. Seiring dengan perkembangan teknologi pengolahan yang semakin modern menjadikan serealia seperti biji sorgum tidak hanya diolah secara konvensional, namun dapat dimanfaatkan sebagai food ingredient atau bahan tambahan pangan. Isolasi protein atau pemurnian protein pada prinsipnya didasarkan atas dua proses utama, yaitu ekstraksi dan pengendapan. Karakteristik fungsional protein sangat penting dalam proses dan formulasi produk pangan. Beberapa karakteristik fungsional protein yang penting meliputi daya serap air, daya serap lemak, kapasitas emulsi, kapasitas buih, dan gelasi (viskositas). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik fungsional yang dimiliki oleh sorgum merah yang terdiri dari biji, beras, dan dedak sorgum merah. Isolat protein biji sorgum merah mengandung kadar protein 35,50%, dengan nilai daya serap air 132,404%, nilai daya serap lemak 151, 452%, kapasitas emulsi 2,725%, kapasitas buih 47,5 ml/g dan viskositas 35,75 cP. Isolat protein beras sorgum merah mengandung kadar protein 33,09% dengan nilai daya serap air 162,008%, nilai daya serap lemak 154, 463%, kapasitas emulsi 13%, kapasitas buih 56,25 ml/g dan viskositas 42,5 cP. Isolat protein dedak sorgum merah mengandung kadar protein 25,98%. dengan nilai daya serap air 157,874%, nilai daya serap lemak 145,039%, kapasitas emulsi 0,575%, kapasitas buih 38,75 ml/g dan viskositas 21,5 cP.
Pengaruh Waktu dan Suhu Perkecambahan Terhadap Karakteristik Tepung Kecambah Sorgum Kultivar Lokal Bandung Endah Wulandari; Mohamad Djali; Gradelia Gusti Rahayu
Chimica et Natura Acta Vol 9, No 1 (2021)
Publisher : Departemen Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/cna.v9.n1.32030

Abstract

Sorgum merupahan komoditas lokal yang mempunyai potensial untuk mengantikan penggunaan tepung terigu, namun sorgum mengandung senyawa antinutrisi yaitu tannin yang dapat menimbulkan sifat organoleptik yang kurang baik sehingga kurang disukai. Perkecambahan dapat menghilangkan senyawa antrinutrisi sehingga dapat mempertahankan mutu protein. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan waktu perkecambahan dan suhu perkecambahan untuk menghasilkan tepung kecambah sorgum yang baik. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial. Faktor pertama adalah suhu perkecambahan (A) dengan 2 taraf yaitu A1 = 25°C dan A2 = 35°C. Faktor kedua adalah waktu perkecambahan (B) dengan 3 taraf yaitu yaitu B1 = 12 jam, B2 = 24 jam dan B­3 = 36 jam.  Hasil pengamatan menunjukan bahwa waktu perkecambahan 36 jam merupakan waktu perkecambahan yang tepat karena dapat mempengaruhi penurunan kadar abu dan kadar lemak, meningkatkan kadar protein, meningkatkan nilai swelling power, kelarutan dan kapasitas penyerapan lemak. Suhu perkecambahan 35°C merupakan suhu perkecambahan yang tepat karena dapat mempengaruhi peningkatan kadar protein, peningkatan nilai swelling power, kelarutan dan kapasitas penyerapan lemak. Kombinasi antara suhu perkecambahan 35°C dan waktu perkecambahan 36 jam merupakan kombinasi yang tepat karena dapat mempengaruhi peningkatan kadar protein, swelling power dan kelarutannya.
SOSIALISASI DIVERSIFIKASI PRODUK PANGAN FUNGSIONAL BERBASIS SORGUM DI DESA CIMANGGU KECAMATAN PAMEUNGPEUK KABUPATEN BANJARAN Endah Wulandari; Een Sukarminah; Elazmanawati Lembong
Dharmakarya Vol 9, No 4 (2020): Desember, 2020
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/dharmakarya.v9i4.19783

Abstract

Biji sorgum memiliki kandungan gizi yang baik, seperti karbohidrat, protein, lemak, mineral, dan vitamin, serta tidak mengandung gluten seperti yang terdapat di dalam gandum, sehingga aman untuk penderita penyakit intoleran terhadap gluten seperti autisme, penyakit seliak, dan lain sebagainya. Tujuan dari program  ini adalah sosialisasi diversifikasi produk pangan berbasis sorgum menjadi pangan fungsional, membangun kesadaran untuk memulai berwirausaha dan mengembangkan industri rumah tangga berdasarkan potensi pangan lokal yang dimiliki demi perbaikan kesejahteraan keluarga dan masyarakat sekitar dan melakukan penyuluhan/penyadaran tentang cara pengolahan pangan yang baik dan benar. Hasil dari proses PPM adalah respon warga masyarakat dan aparat kecamatan Pamengpeuk Kabupaten Bandung baik dan positif terhadap kegatan PPM yang akan dilaksanakan selama bulan April sampai dengan Desember 2018 Respon aparat desa sayang dan ibu PKK baik dan mendukung kegiatan dengan batuan perijinan penggunaan fasilitas desa.
POTENSI SORGUM SEBAGAI PRODUK KEWIRAUSAHAAN DI DESA SAYANG KECAMATAN JATINANGOR KABUPATEN SUMEDANG Endah Wulandari; Elazmanawati Lembong
Dharmakarya Vol 8, No 3 (2019): September 2019
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (326.498 KB) | DOI: 10.24198/dharmakarya.v8i3.19779

Abstract

Biji sorgum memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi sehingga dapat dimanfaatkan sebagai makanan pokok oleh masyarakat. Kegiatan PPM ini bertujuan memetakan data UKM di desa Sayang yang dapat memanfaatkan sorgum sebagai bahan baku UKM/kewirausahaan. Kegiatan PPM ini mendapat sambutan, tanggapan dan perhatian yang cukup baik dari warga sekitar dan pejabat desa setempat. Setelah melakukan wawancara pemetaan dan kuesioner ke ukm, diketahui bahwa masih banyak warga Desa Sayang yang masih belum mengetahui sorgum dan penggunaannya sebagai bahan pangan alternatif, dan untuk pengembangan budidaya sorgum kurang berpotensi untuk dilakukan di wilayah Desa Sayang karena kurang tersedianya lahan. UKM sudah ada di setiap RW minimal 1 UKM tetapi terdapat beberapa masalah yaitu kurangnya modal, peluang, dan pangsa pasar.
PENINGKATAN KUALITAS PRODUK MANGGA KERING DENGAN TEKNIK DEHIDRASI OSMOSIS DI KABUPATEN INDRAMAYU Endah Wulandari; Yosini Deliana
Dharmakarya Vol 9, No 1 (2020): Maret, 2020
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/dharmakarya.v9i1.19685

Abstract

Buah mangga mempunyai daya simpan yang singkat yaitu dalam waktu 3-4 hari setelah matang penuh, daging buah sudah lunak, permukaan kulit buahnya banyak bercak warna coklat akibat penyakit pasca panen. Untuk menekan besarnya kerugian akibat terjadinya kehilangan hasil, maka penanganan pasca panen buah harus benar-benar diperhatikan. Proses diversifikasi produk olahan diharapkan dapat menyelamatkan hasil panen yang berlimpah pada saat panen raya, produk lebih awet dan jangkauan pemasaran lebih luas dengan resiko kerusakan yang lebih kecil. Dehirasi osmosis salah satu cara untuk meningkatkan kualitas produk mangga kering (dried mango). Pelatihan dilakukan dari Juli- September 2018 di UKM Prosomi Desa Majakerta, Balongan dan UKM Secawati Desa Krasak, Kabupaten Indramayu. Pihak yang terlibat dalam ini adalah dosen dan masyarakat. Hasil Pengabdian masyarakat menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan peserta dalam tehnik dehidrasi osmosis, pengupasan mangga, pemotongan mangga, hygienis produk dan cara mendapatkan izin edar produk P-IRT.