Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Pengolahan Limbah Pisang Berbasis Zero Waste pada Kelompok Tani Pao Kalikie Andi Muhammad Irfan Taufan Asfar; Romi Adiansyah; Ahmad Zailan; Andi Muhamad Iqbal Akbar Asfar; Andi Nurannisa
Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 7 No. 5 (2023): Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/dinamisia.v7i5.15786

Abstract

The potential of Maggenrang Village, Kahu Sub-district, Bone Regency as a center for plantation commodities is quite large, especially fruit plantations in the form of bananas. However, banana processing often leaves waste that is not properly processed. Therefore, the implementation of this Community Partnership Program (PKM) activity aims to empower the Pao Kalikie Farmer Group through diversification of processed bananas with a zero waste approach. The activity implementation method consists of three stages, namely counseling, training, and mentoring. The form of activity evaluation can be seen from the results of partner preferences using questionnaires and descriptive analysis. The results of the service showed an increase in partner knowledge and skills in processing bananas into high-value products, namely banana stems and fruits into chips, and the remaining stems and fronds into ecoenzyme. Partner knowledge after the implementation of the activity increased by 92%, and partner skills increased by 90%. This PKM has a positive impact in building the entrepreneurial spirit of partners.
CAPACITY BUILDING KELOMPOK WANITA TANI DESA BULU ULAWENG DALAM PENGOLAHAN COCOS NUCIFERA MENJADI KECAP Nining Wahyuni; Muhammad Jafar; Andi Muhammad Irfan Taufan Asfar; Andi Muhamad Iqbal Akbar Asfar; Nursyahira
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4 No 1 (2023): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract So far, the use of coconut plants has only revolved around the pulp, husks and shells, while the coconut water (cocos nucifera) produced has not been used at all. In fact, old coconut water can be used as raw material for making soy sauce. The public is not yet aware of the activity of making soy sauce using coconut water due to the lack of knowledge and skills (capacity building) of partners regarding the use of coconut water. Through this service program, the Bulu Ulaweng Village Women's Farmers Group received comprehensive training and guidance in processing coconut water into sweet soy sauce. With in-depth training, partners are able to understand the entire process of producing soy sauce from coconut water, including processing, storing and marketing the product. Apart from that, converting old coconut water which is often thrown away into raw material for soy sauce is an environmentally friendly step while creating added value from natural resources that have previously been wasted. This service program was carried out to overcome partners' problems in processing coconut water into sweet soy sauce while improving the skills of partners, namely the Bulu Ulaweng Village Women's Farmers Group, in carrying out product differentiation. The results obtained in processing coconut water are more efficient and partners are able to make sweet soy sauce as a differentiated product. Abstrak Pemanfaatan tanaman kelapa selama ini hanya berkisar pada daging buah, sabut, dan batoknya saja, sementara air kelapa (cocos nucifera) yang dihasilkan tidak dimanfaatkan sama sekali. Padahal, air kelapa tua dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan kecap. Penggiatan pembuatan kecap yang memanfaatkan air kelapa belum diketahui oleh masyarakat disebabkan kurangnya pengetahuan dan keterampilan (capacity building) mitra akan pemanfaatan dari air kelapa tersebut. Melalui program pengabdian ini, Kelompok Wanita Tani Desa Bulu Ulaweng mendapatkan pelatihan dan bimbingan yang komprehensif dalam mengolah air kelapa menjadi kecap manis. Dengan pelatihan yang mendalam, mitra mampu memahami seluruh proses produksi kecap dari air kelapa, termasuk pengolahan, penyimpanan, dan pemasaran produk. Selain itu, mengubah air kelapa tua yang sering dibuang menjadi bahan baku kecap adalah langkah yang ramah lingkungan sekaligus menciptakan nilai tambah dari sumber daya alam yang selama ini terbuang begitu saja. Program pengabdian ini dilaksanakan untuk mengatasi permasalahan mitra dalam mengolah air kelapa menjadi kecap manis sekaligus meningkatkan keterampilan mitra yaitu Kelompok Wanita Tani Desa Bulu Ulaweng dalam melakukan diferensiasi produk. Hasil yang diperoleh dalam pengolahan air kelapa yaitu lebih efisien serta mitra mampu melakukan pembuatan kecap manis sebagai produk diferensiasi.
PEMBERDAYAAN KELOMPOK DASAWISMA DALAM PEMANFAATAN LIMBAH TONGKOL JAGUNG SEBAGAI PLASTIC BIODEGRADABLE BERBASIS RAMAH LINGKUNGAN Sunarti; Andi Muhammad Irfan Taufan Asfar; Andi Muhamad Iqbal Akbar Asfar; Dewi Nurul Rukmi; Riska
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4 No 1 (2023): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract The Bone Regency in South Sulawesi is predominantly an agricultural region with significant corn production. While corn is high in nutritional value and has various uses, the increase in agricultural production has also led to increased agricultural waste, such as corn cobs, which can cause environmental pollution. This community service aims to address this issue by transforming corn cob waste into environmentally friendly plastic biodegradables. The implementation method of this community service involves outreach, training, and mentoring for local community groups, particularly the Dasawisma Pisang in Patimpeng Village. The outreach provides an understanding of the benefits of corn cob waste, while the training teaches how to process it into biodegradable plastic. Mentoring is conducted to assist partners in overcoming challenges in production and product marketing. The results of the community service show an improvement in the partners' understanding and skills in processing corn cob waste into biodegradable plastic. Partners can economically utilize this waste, increase their income, and create environmentally friendly products. Thus, this community service contributes positively to the environment and the welfare of the local community. Abstrak Wilayah Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, didominasi oleh sektor pertanian dengan produksi jagung yang signifikan. Meskipun jagung memiliki nilai gizi tinggi dan beragam penggunaan, peningkatan produksi pertanian juga meningkatkan limbah pertanian, seperti tongkol jagung, yang dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. Pengabdian ini bertujuan untuk mengatasi masalah ini dengan mengubah limbah tongkol jagung menjadi plastic biodegradable yang ramah lingkungan. Metode pelaksanaan pengabdian ini melibatkan penyuluhan, pelatihan, dan pendampingan kepada kelompok masyarakat setempat, khususnya Dasawisma Pisang Desa Patimpeng. Penyuluhan memberikan pemahaman tentang manfaat limbah tongkol jagung, sementara pelatihan mengajarkan cara mengolahnya menjadi plastik biodegradable. Pendampingan dilakukan untuk membantu mitra mengatasi kendala dalam produksi dan pemasaran produk. Hasil pengabdian menunjukkan peningkatan pemahaman dan keterampilan mitra dalam mengolah limbah tongkol jagung menjadi plastic biodegradable. Mitra dapat memanfaatkan limbah ini secara ekonomis, meningkatkan pendapatan, dan menciptakan produk yang ramah lingkungan. Dengan demikian, pengabdian ini memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan dan kesejahteraan masyarakat setempat.
PENINGKATAN KAPASITAS KELOMPOK KERJA IV MELALUI PENGOLAHAN LIMBAH SERBUK GERGAJI SEBAGAI MULSA RAMAH LINGKUNGAN Vivi Evira Ekawati; Muh. Safar; Andi Muhammad Irfan Taufan Asfar; Andi muhamad Iqbal Akbar Asfar; Nurlia; Andi Nurannisa
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4 No 1 (2023): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract Sawdust is a waste that is quite common in Batulappa Village, Patimpeng District, Bone Regency. Sawdust that is not managed properly can cause air and environmental pollution, because sawdust contains dangerous chemical compounds such as formaldehyde, phenols and aromatic hydrocarbons which can cause health problems if inhaled in the long term. This community service program is carried out by involving partners fully (society participation) in all stages of implementation which includes counseling, training, and mentoring. The program implementing partner is Working Group IV of Batulappa Village, Patimpeng District, Bone Regency, South Sulawesi with a focus on processing sawdust waste into environmentally friendly mulch with the aim of overcoming the problem of sawdust waste as well as increasing partners' knowledge and skills. The results of the implemented program show an increase in partners' knowledge and skills in processing sawdust waste into environmentally friendly mulch products that have high economic value. The positive impact of the implementation of this community service is that it can build an entrepreneurial spirit, and make environmentally friendly mulch a potential product as a superior village product with high commercial value, which is typical of Batulappa Village. Abstrak Serbuk gergaji merupakan limbah yang cukup banyak ditemukan di Desa Batulappa Kecamatan Patimpeng Kabupaten Bone. Serbuk gergaji yang tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan pencemaran udara dan lingkungan, karena serbuk gergaji mengandung senyawa kimia berbahaya seperti formaldehida, fenol, dan hidrokarbon aromatik yang dapat menyebabkan masalah kesehatan jika terhirup dalam jangka panjang. Program pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan melibatkan mitra secara penuh (society parcipatory) dalam semua tahapan pelaksanaan yang meliputi penyuluhan, pelatihan, dan pendampingan. Adapun mitra pelaksana program yaitu Kelompok Kerja IV Desa Batulappa, Kecamatan Patimpeng, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan dengan fokus kegiatan pengolahan limbah serbuk gergaji menjadi mulsa ramah lingkungan dengan tujuan untuk menanggulangi permasalahan akan limbah serbuk gergaji sekaligus untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mitra. Hasil program yang dilaksanakan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan mitra dalam mengolah limbah serbuk gergaji menjadi produk mulsa ramah lingkungan yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Dampak positif dari pelaksanaan pengabdian ini, yakni dapat membangun jiwa enterpreneurship (wirausaha), serta menjadikan mulsa ramah lingkungan sebagai produk potensial sebagai produk unggul desa yang bernilai komersil tinggi berciri khas Desa Batulappa.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENGOLAHAN PISANG BERBASIS ZERO WASTE Andi Muhammad Irfan Taufan Asfar; Romi Adiansyah; Ahmad Zailan; Andi Muhamad Iqbal Akbar Asfar; Yulita
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4 No 1 (2023): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract Maggenrang Village is one of the areas with the second-largest banana production in Bone Regency. Banana production in Maggenrang Village has only been sold in traditional markets and processed independently in chips or other cakes. However, banana processing often leaves waste that needs to be properly processed. The aim of implementing the Community Partnership Program (PKM) activities is to empower the community in the Pao Kalikie Farming Group through zero waste-based banana processing. The method for implementing activities consists of three stages: socialization/counseling, training, and mentoring. The activity evaluation results are based on the results of partner preferences using a questionnaire via Google Forms and descriptive analysis. The evaluation results show increased partners' knowledge and skills in processing bananas, including the resulting waste (banana peels) into products with high economic value in the form of chips. The knowledge and skills of partners after implementing each activity have increased by 95%, so it can be concluded that this PKM activity has positively impacted community empowerment through the zero waste concept, namely building partners' entrepreneurial spirit and supporting the SDGs of healthy and prosperous villages. Abstrak Desa Maggenrang merupakan salah satu daerah dengan produksi pisang terbesar kedua di Kabupaten Bone. Hasil produksi pisang di Desa Maggenrang selama ini hanya dijual pada pasar tradisional, serta diolah dalam skala mandiri berupa keripik atau olahan kue lainnya. Namun, pengolahan pisang sering kali meninggalkan limbah yang tidak diolah dengan baik. Tujuan pelaksanaan kegiatan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) ini adalah untuk melakukan pemberdayaan masyarakat pada Kelompok Tani Pao Kalikie melalui pengolahan pisang berbasis zero waste. Adapun metode pelaksanaan kegiatan terdiri dari tiga tahapan, yaitu sosialisasi/penyuluhan, pelatihan, dan pendampingan. Hasil evaluasi kegiatan berdasrkan hasil preferensi mitra menggunakan kuesioner melalui google form dan analisis secara deskriptif. Hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan mitra dalam mengolah pisang temasuk limbah yang dihasilkan (kulit buah pisang) menjadi produk yang bernilai ekonomis tinggi berupa keripik. Pengetahuan dan keterampilan mitra setelah pelaksanaan kegiatan masing-masing mengalami peningkatan sebesar 95%, sehingga dapat disimpulkan bahwa kegiatan PKM ini memberikan dampak positif terhadap pemberdayaan masyarakat melalui konsep zero waste, yaitu membangun jiwa enterpreneurship mitra serta mendukung SDGs desa sehat dan sejahtera.
Plant Growth Promoting Rhizobacter as an Alternative Liquid Organic Fertilizer Based on Bamboo Roots Andi Ferina Herbourina Bonita; Andi Muhammad Irfan Taufan Asfar; Andi Muhamad Iqbal Akbar Asfar; Adji Syaifullah; Andi Ruum Syams Cakra
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 6, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v6i2.10359

Abstract

Fulfillment of fertilizer is still a crucial problem for farmers, especially young farmers who depend on helping their parents in the fields or gardens because they have to stop going to school due to their parents' low economic conditions. The lack of skills in processing agricultural products and the natural environment means that when the harvest season is over, many youth members just hang out without working. The aim of implementing this service is to transform the potential of bamboo roots by encouraging out-of-school youth to contribute to helping other farmers regarding the limitations of fertilizer through fermentation techniques in producing Plant Growth Promoting Rhizobacter (PGPR) based on weathered bamboo roots for partners, namely the Out-of-School Youth Group. The implementation method for community service is a participatory approach to society that is implemented in three stages: socialization, training, and partner assistance. The results showed that partner members experienced a significant increase in their ability to understand the benefits of bamboo roots and convert them into biofertilizers, with an achievement of 90%. This activity helps the community, especially partners, obtain alternative fertilizers and companions to sustain agricultural products as the main commodity for the partners' parents' income.
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN CONNECTING, EXTENDING, REVIEW (CER) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA Harisma Junaede; Naimah Paronda; Andi Muhammad Irfan Taufan Asfar; Aisyah Aisyah; Aisyah Nursyam
SIGMA: JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Vol 16, No 1: Juni 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/sigma.v16i1.14014

Abstract

Penelitian bertujuan mengetahui efektivitas model pembelajaran Connecting, Extending, Review (CER) terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa. Metode yang digunakan adalah quasi experiment desain nonequivalent control group desaign dengan populasi seluruh siswa kelas XI MIPA MA As’adiyah Mattirowalie Kabupaten Bone dan sampel terdiri dari kelas XI MIPA 1 dan kelas  XI MIPA 2 ditentukan dengan teknik sampling jenuh. Instrumen yang digunakan yaitu tes soal kemampuan berpikir kritis, lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran, lembar observasi aktifitas siswa dan angket respons siswa. Tes kemampuan berpikir kritis dilakukan dengan tahap pre-test dan post-test, baik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Dari hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata untuk hasil pre-test dan post-test kelas eksperimen adalah 40,68 dan 82,95. Sedangkan nilai rata-rata untuk hasil pre-test dan post-test kelas kontrol adalah 40,91 dan 72,50. Pengolahan data dianalisis menggunakan alat bantu SPSS dengan uji Mann-Whitney pada α (0,05) diperoleh nilai Asymp.sig (2-tailed) post-test 0,05 yaitu sebesar 0,000 yang berarti H0 ditolak dan Ha diterima. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran Connecting, Extending. Review (CER) efektif terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa. Selanjutnya diperoleh hasil uji effect size sebesar 1,12 yang artinya termasuk dalam kategori besar, rata-rata hasil analisis keterlaksanaan pembelajaran sebesar 95,98% (Kategori Sangat Baik) dan rata-rata hasil analisis aktivitas siswa sebesar 96,02% (Kategori Sangat Baik), serta persentase respons siswa terhadap model pembelajaran CER diperoleh hasil sebesar 82,09% (Kategori Sangat Efektif). Berdasakan penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Connecting, Extending. Review (CER) efektif terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa kelas XI MIPA MA As’adiyah Mattirowalie Kabupaten Bone.