Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : JURNAL KESEHATAN YAMASI MAKASSAR

PENETAPAN KADAR SENYAWA TERLARUT DALAM PELARUT ETANOL DAN KADAR AIR EKSTRAK DAUN JAMBU METE (Anacardium occidentale L.) SEBAGAI PARAMETER SPESIFIK DAN NON SPESIFIK admin; YUYUN SRI WAHYUNI
Jurnal Kesehatan Yamasi Makassar Vol. 5 No. 1 (2021): Jurnal Kesehatan
Publisher : Akademi Farmasi Yamasi Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (640.961 KB)

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kadar senyawa terlarut dalam pelarut etanol dan kadar air ekstrak Daun Jambu Mete (Anacardium occidentale L.). Daun Jambu Mete diambil di Desa Batara Kecamatan Labbakang Kabupaten Pangkep Provinsi Sulawesi selatan, lalu diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 70%. Diuji kadar senyawa terlarut dalam pelarut etanol dan kadar air dengan metode gravimetri. Hasil penelitian menunjukkan nilai parameter spesifik antara lain organoleptik; ekstrak berbentuk kental, berwarna coklat tua, tidak berbau, rasa kelat dan rata-rata kadar senyawa terlarut dalam pelarut etanol yaitu 26,5141% dan parameter non spesifik; kadar air ekstrak yaitu 18,9875% telah memenuhi persyaratan dari segi parameter penetapan kadar senyawa terlarut dalam pelarut etanol dan kadar air.
UJI MUTU EKSTRAK ETANOL DAUN SENGGANI (Melastoma candidum D.Don) BERDASARKAN PARAMETER SPESIFIK admin; Yuyun Sri Wahyuni
Jurnal Kesehatan Yamasi Makassar Vol. 5 No. 2 (2021): Jurnal Kesehatan
Publisher : Akademi Farmasi Yamasi Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (766.335 KB)

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang uji mutu ekstrak etanol daun senggani (Melastoma candidum D.Don) berdasarkan parameter spesifik. Daun senggani diambil dari Desa Pao, Kecamatan Tombolo Pao, Kabupaten Gowa, lalu diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%, dengan rendemen 25,5%. Kemudian diuji senyawa terlarut dalam pelarut tertentu (air-kloroform dan etanol). Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai parameter spesifik sebagai berikut : Organoleptik, ekstrak berbentuk kental, berwarna hijau kehitaman, berbau khas dan terasa asin; % rata-rata kadar senyawa terlarut dalam air kloroform yaitu 70,25% ; % rata-rata kadar senyawa terlarut dalam etanol yaitu 63,55%. Berdasarkan hasil yang diperoleh, penetapan kadar senyawa terlarut dalam air lebih besar dibandingkan dengan kadar senyawa terlarut dalam etanol, hal ini menunjukkan bahwa jumlah metabolit sekunder dari ekstrak etanol daun senggani lebih banyak tersari dalam air dibandingkan dengan jumlah metabolit sekunder yang tersari dalam etanol.
POTENSI GEL KOLAGEN LIMBAH SISIK IKAN BANDENG (Chanos chanos ) UNTUK PENYEMBUHAN LUKA BAKAR PADA KELINCI (Oryctolagus cuniculus) Yuyun Sri Wahyuni; Zakiah Thahir
Jurnal Kesehatan Yamasi Makassar Vol. 6 No. 2 (2022): Jurnal Kesehatan
Publisher : Akademi Farmasi Yamasi Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (436.671 KB)

Abstract

Kolagen merupakan bagian utama jaringan ikat yang diperlukan pada keadaan-keadaan penyembuhan luka, pembentukan jaringan parut, serta pembentukan matris tulang sehingga memberikan potensi untuk mempercepat penyembuhan luka bakar. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas gel kolagen sisik ikan bandeng (Chanos chanos) terhadap penyembuhan luka bakar pada kelinci. Dalam Penelitian ini digunakan sebanyak 3 ekor kelinci jantan dengan bobot 1,5 – 2 kg, pada punggung kelinci dibagi menjadi 4 bagian area luka yang dimana setiap area diinduksi dengan lempeng besi panas dengan daya80 Watt dan 240 Volt diameter 20 mm selama 5 detik. Setiap area diberikan perlakuan gel kolagen sisik ikan bandeng konsentrasi 0,3%, 0,6%, 0,9% dan kontrol negative. Pengamatan dan pengukuran diameter dilakukan setiap hari selama 7 hari. Hasil pengujian menunjukkan bahwa pemberiangel kolagensisik ikan bandeng konsentrasi 0,9% lebih efektif dalammenyembuhkan luka bakar dengan diameter luka berkurang sebanyak 4,9 mm atau sebesar 24,5% dibandingkan dengan perlakuan menggunakan basis gel dengan diameter penurunan luka hanya berkurang 1.6mm atau sebesar 8%.