Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

STANDARDISASI MUTU FISIK EKSTRAK ETANOL DAUN SAWO MANILA (Manilkara zapota L.) DAN UJI POTENSI ANTIBAKTERI TERHADAP E.coli A. Tenriugi Daeng Pine; Yuyun Sri Wahyuni; Nirmala Nirmala; A. Tenri Muji
Jurnal Kesehatan The 1st Alauddin Pharmaceutical Conference and Expo (ALPHA-C) 2019
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/kesehatan.v0i0.12816

Abstract

Quality inspection and standardization of traditional medicine raw materials is an important as the begining of  standardization of traditional medicines.  This study aims to determine  specific and nonspecific parameters physical standardization and to determinae any potential of sapodilla leaves (Manilkara zapota L.) ethanol extract  as an antibacterial against E.coli.  Simplisia of sapodilla leaf (Manilkara zapota L.) collected from Manjalling Village, West Bajeng District, Gowa Regency. Simplisia was extracted to produce thick extraxt by maceration using ethanol 96% as solvent.  The thick extract, then tested for specific parameters (identity, organoleptic), nonspecific (shrinkage drying) and its activity as an antibacterial against E.coli through paperdisc method. The results of this study showed that organoleptically the extract produced was  thick extract with a distinctive blackish-green (dark green) color, and bitter taste. Confirmed Identification of the plant name is Sapodilla (Manilkara zapota L.) known as sawo manilla in the local terms. The results for non-specific parameters by testing the drying shrinkage levels are an average of 79.5488%. this process aimed to provide maximum limits on the amount of compound lost in the drying process. The results for antibacterial activity against E. coli gained in extract concentration of 10% w/v   with 11 mm inhibition zone
Aktivitas Gel Kolagen Sisik Ikan Bandeng (Chanos chanos) Kombinasi Ekstrak Etanol Daun Bidara (Ziziphus jujuba) Terhadap Penyembuhan Luka Bakar Pada Kelinci (Oryctolagus cuniculus) Zakiah Thahir; Yuyun Sri Wahyuni
Media Farmasi XXX Vol 17, No 2 (2021): Media Farmasi
Publisher : Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar, Kementerian Kesehatan RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mf.v17i2.2426

Abstract

This study aims to formulate scale collagen of milkfish (Chanos chanos) combined with ethanol extract of bidara leaves (Ziziphus jujuba) in the form of a gel preparation and see its stability and activity by testing the effect of healing burns on rabbits (Oryctolagus cuniculus). This combination is necessary because the nature of the collagen can regenerate cells and the active substance in bidara leaf extract is also efficacious as an anti-inflammatory so that the combination of Both are able to accelerate the healing of burns. The research was carried out using an experimental method by making 3 formulations of gel preparations with different concentrations of 0.3%, 0.6%, and 0.9% dry collagen, while the concentration of the dried Chinese bidara leaf extract was the same 5% for each formula, with hydroxyl variations. ethyl cellulose 1%, 1.25%, and 1.5%. Furthermore, the physical stability test of the gel before and after accelerated storage was carried out including organoleptic tests, homogeneity, pH, viscosity, and syneresis tests were then carried out in vitro tests to see the activity of milkfish scale collagen (Chanos chanos) combined with ethanol extract of bidara leaves (Ziziphus jujuba) on the healing of burns in rabbits. From the research, it was found that the three gel formulas had good gel physical stability before and after storage. In the homogeneity and organoleptic test, it looks homogeneous, transparent brownish yellow with a characteristic odor. pH value already according to the SNI standard (4.5-7.8), the viscosity is in the range (2000-50.000 cps). The highest syneresis test was 9.35% in formula 1. In the burn healing activity test which was observed for 20 days, the most effective decrease in burn diameter was in formula 3 with a percentage decrease of 89.5% (P < 0,05)Keywords : Chanos chanos, Collagen gel, Burns, Zizipus jujuba Penelitian ini bertujuan untuk memformulasi kolagen sisik ikan bandeng (Chanos chanos) yang dikombinasi dengan ekstrak etanol daun bidara (Ziziphus jujuba) dalam bentuk sediaan gel dan melihat stabilitas serta aktivitasnya melalui uji efek penyembuhan luka bakar pada kelinci (Oryctolagus cuniculus). Kombinasi ini diperlukan karena sifat dari kolagen tersebut dapat meregenerasi sel dan zat aktif dalam ekstrak daun bidara juga berkhasiat sebagai antiinflamasi sehingga dengan kombinasi dari keduanya mampu mempercepat penyembuhan luka bakar. Penelitian dilakukan dengan metode eksperimental  dengan membuat 3 Formulasi sediaan gel  dengan perbedaan konsentrasi pada Kolagen kering 0,3%, 0,6%, dan 0,9% sedangkan untuk konsentrasi ekstrak kering daun bidara cina yaitu sama 5% tiap formula , dengan variasi hidroksi etil selulosa 1%, 1,25%, dan 1,5%. Selanjutnya dilakukan uji stabilitas fisik gel sebelum dan sesudah penyimpanan dipercepat meliputi uji organoleptik, homogenitas, pH, viskositas, dan uji sineresis selanjutnya dilakukan uji invitro untuk melihat aktivitas kolagen sisik ikan bandeng (Chanos chanos) yang dikombinasi dengan ekstrak etanol daun bidara (Ziziphus jujuba) terhadap penyembuhan luka bakar pada kelinci. Dari penelitian diperoleh  bahwa  ketiga formula gel memiliki stabilitas fisik gel yang baik sebelum dan sesudah penyimpanan. Pada uji homogenitas  dan organoleptik, terlihat homogen, berwarna kuning kecoklatan transparan dengan bau khas. Nilai pH sudah sesuai dengan standar SNI (4,5-7,8), viskositas berada pada range ( 2000-50.000 cps). Uji sineresis paling tinggi 9,35 % pada formula 1. Pada pengujian aktivitas penyembuhan luka bakar yang diamati selama 20 hari, terjadi penurunan diameter luka bakar yang paling efektif pada formula 3 dengan persentase penurunan sebesar 89,5% (P < 0,05).Kata kunci : Chanos chanos, Gel kolagen, Luka Bakar, Zizipus jujuba
PENETAPAN KADAR SENYAWA TERLARUT DALAM PELARUT ETANOL DAN KADAR AIR EKSTRAK DAUN JAMBU METE (Anacardium occidentale L.) SEBAGAI PARAMETER SPESIFIK DAN NON SPESIFIK admin; YUYUN SRI WAHYUNI
Jurnal Kesehatan Yamasi Makassar Vol. 5 No. 1 (2021): Jurnal Kesehatan
Publisher : Akademi Farmasi Yamasi Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (640.961 KB)

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kadar senyawa terlarut dalam pelarut etanol dan kadar air ekstrak Daun Jambu Mete (Anacardium occidentale L.). Daun Jambu Mete diambil di Desa Batara Kecamatan Labbakang Kabupaten Pangkep Provinsi Sulawesi selatan, lalu diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 70%. Diuji kadar senyawa terlarut dalam pelarut etanol dan kadar air dengan metode gravimetri. Hasil penelitian menunjukkan nilai parameter spesifik antara lain organoleptik; ekstrak berbentuk kental, berwarna coklat tua, tidak berbau, rasa kelat dan rata-rata kadar senyawa terlarut dalam pelarut etanol yaitu 26,5141% dan parameter non spesifik; kadar air ekstrak yaitu 18,9875% telah memenuhi persyaratan dari segi parameter penetapan kadar senyawa terlarut dalam pelarut etanol dan kadar air.
UJI MUTU EKSTRAK ETANOL DAUN SENGGANI (Melastoma candidum D.Don) BERDASARKAN PARAMETER SPESIFIK admin; Yuyun Sri Wahyuni
Jurnal Kesehatan Yamasi Makassar Vol. 5 No. 2 (2021): Jurnal Kesehatan
Publisher : Akademi Farmasi Yamasi Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (766.335 KB)

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang uji mutu ekstrak etanol daun senggani (Melastoma candidum D.Don) berdasarkan parameter spesifik. Daun senggani diambil dari Desa Pao, Kecamatan Tombolo Pao, Kabupaten Gowa, lalu diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%, dengan rendemen 25,5%. Kemudian diuji senyawa terlarut dalam pelarut tertentu (air-kloroform dan etanol). Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai parameter spesifik sebagai berikut : Organoleptik, ekstrak berbentuk kental, berwarna hijau kehitaman, berbau khas dan terasa asin; % rata-rata kadar senyawa terlarut dalam air kloroform yaitu 70,25% ; % rata-rata kadar senyawa terlarut dalam etanol yaitu 63,55%. Berdasarkan hasil yang diperoleh, penetapan kadar senyawa terlarut dalam air lebih besar dibandingkan dengan kadar senyawa terlarut dalam etanol, hal ini menunjukkan bahwa jumlah metabolit sekunder dari ekstrak etanol daun senggani lebih banyak tersari dalam air dibandingkan dengan jumlah metabolit sekunder yang tersari dalam etanol.
POTENSI GEL KOLAGEN LIMBAH SISIK IKAN BANDENG (Chanos chanos ) UNTUK PENYEMBUHAN LUKA BAKAR PADA KELINCI (Oryctolagus cuniculus) Yuyun Sri Wahyuni; Zakiah Thahir
Jurnal Kesehatan Yamasi Makassar Vol. 6 No. 2 (2022): Jurnal Kesehatan
Publisher : Akademi Farmasi Yamasi Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (436.671 KB)

Abstract

Kolagen merupakan bagian utama jaringan ikat yang diperlukan pada keadaan-keadaan penyembuhan luka, pembentukan jaringan parut, serta pembentukan matris tulang sehingga memberikan potensi untuk mempercepat penyembuhan luka bakar. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas gel kolagen sisik ikan bandeng (Chanos chanos) terhadap penyembuhan luka bakar pada kelinci. Dalam Penelitian ini digunakan sebanyak 3 ekor kelinci jantan dengan bobot 1,5 – 2 kg, pada punggung kelinci dibagi menjadi 4 bagian area luka yang dimana setiap area diinduksi dengan lempeng besi panas dengan daya80 Watt dan 240 Volt diameter 20 mm selama 5 detik. Setiap area diberikan perlakuan gel kolagen sisik ikan bandeng konsentrasi 0,3%, 0,6%, 0,9% dan kontrol negative. Pengamatan dan pengukuran diameter dilakukan setiap hari selama 7 hari. Hasil pengujian menunjukkan bahwa pemberiangel kolagensisik ikan bandeng konsentrasi 0,9% lebih efektif dalammenyembuhkan luka bakar dengan diameter luka berkurang sebanyak 4,9 mm atau sebesar 24,5% dibandingkan dengan perlakuan menggunakan basis gel dengan diameter penurunan luka hanya berkurang 1.6mm atau sebesar 8%.
Potensi Lendir Ikan Lele (Clarias gariepinus) Dan Kolagen Sisik Ikan Bandeng (Chanos Chanos) Sebagai Serum Anti Jerawat Yuyun Sri Wahyuni; Zakiah Thahir
Media Farmasi XXX Vol 19, No 1 (2023)
Publisher : Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar, Kementerian Kesehatan RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mf.v19i1.3230

Abstract

Potential Mucus Catfishes (Clarias gariepinus) and Collagen Scales Milkfish (Chanos chanos) asSerumAntiAcneAlong with the times, acne which was once considered a normal condition has now been classified as a chronic disease that psychologically affects the quality of life. The serum is a preparation with concentrated active ingredients and a small amount of solvent content. With its low viscosity, it delivers active substances through the skin's surface by forming a thin film so that the effect is absorbed more quickly by the skin, providing a more comfortable effect, and spreading more easily on the skin's surface. The purpose of this study was to make an anti-acne serum from catfish mucus (Clarias gariepinus) and milkfish scale collagen (Chanos chanos) and to test the physical quality of serum preparations, including organoleptic, homogeneity, pH, viscosity, spreadability and adhesion. In this study, 4 formulas were made, namely, formula 1 consisting of a base, formula 2 containing the active substance of catfish slime, formula 3 containing the active substance of milkfish scale collagen, and formula 4 consisting of a combination of the active substance of catfish slime and milkfish scale collagen. The results showed that anti-acne serum from catfish mucus (Clarias gariepinus) and milkfish scale collagen (Chanos chanos) had met the physical quality requirements of serum preparations and could inhibit the growth of Staphylococcus aureus bacteria with an inhibitory zone of 28.33 mm and the preparation did not cause irritation to the skin.Keywords: Antiacne, Clarias gariepinus, Chanos, SerumSeiring berkembangnya zaman, jerawat yang dulunya dianggap sebagai kondisi normal kini telah tergolong ke dalam penyakit yang kronik yang berpengaruh secara psikologis terhadap kualitas hidup. Serum merupakan sediaan dengan konsentrasi bahan aktif konsentrat dan sedikit kandungan pelarut. Dengan viskositasnya yang rendah menghantarkan zat aktif melalui permukaan kulit dengan membentuk lapisan film tipis sehingga efeknya lebih cepat diserap kulit, memberikan efek yang lebih nyaman dan lebih mudah menyebar di permukaan kulit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat serum anti jerawat dari lendir ikan lele (Clarias gariepinus) dan kolagen sisik ikan bandeng (Chanos chanos) dan untuk menguji mutu fisik sediaan serum, meliputi organoleptik, homogenitas, pH, viskositas, daya sebar dan daya lekat. Pada penelitian ini dibuat 4 formula yaitu formula 1 hanya terdiri dari basis, formula 2 mengandung zat aktif lendir lele, formula 3 mengandung zat aktif kolagen sisik ikan bandeng, dan formula 4 terdiri dari kombinasi zat aktif lendir lele dan kolagen sisik ikan bandeng. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa serum anti jerawat dari lendir ikan lele (Clarias gariepinus) dan kolagen sisik ikan bandeng (Chanos chanos) telah memenuhi persyaratan mutu fisik sediaan serum, dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dengan zona hambat sebesar 28,33 mm serta sediaan tidak menyebabkan iritasi pada kulit.Kata kunci : Anti jerawat, Clarias gariepinus, Chanos chanos, Serum.