Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Tahap-tahap Menyelesaikan Masalah Geometri melalui Interaksi Berpikir pada Aktivitas Kognitif Siswa SMP Syarifudin Syarifudin; Ummu Fikriyah
JURNAL PENDIDIKAN MIPA Vol 11 No 1 (2021): JURNAL PENDIDIKAN MIPA
Publisher : LPPM STKIP Taman Siswa Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37630/jpm.v11i1.450

Abstract

Perubahan pengetahuan siswa sebagai hasil pengalaman belajar merupakan hal utaman yang diharapkan dalam proses pembelajaran. Perubahan pengetahuan itu salah satunya melalui kegiatan interaksi berpikir. Tujuan dalam penelitian ini untuk mendeskripsikan tahap-tahap aktivitas kognitif siswa melalui kegiatan interakasi berpikir dalam memecahkan masalah geometri. Penelitian ini dilaksanakan pada 5 orang siswa SMP yang berkemampuan tinggi dan sedang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan kelima siswa dalam mendiskusikan permasalahan yang diawali dari siswa yang berkemampuan tinggi memberikan penjelasan tentang cara menjawab soal yang diberikan. Siswa yang lainnya mendengarkan dan kadang-kadang merespon dari penjelasan yang disampaikan oleh siswa yang berkemampuan tinggi tersebut. Kegiatan selanjutnya adalah mereka bersama-sama mendiskusikan dan saling membantu untuk mencari solusi dari permasalah yang diberikan dengan menyampaikan pertanyaan atau penjelasan antara satu siswa dengan siswa yang lainnya. Kegitan ini terus dilakukan sampai menemukan satu solusi yang tepat untuk diputuskan bersama-sama lalu ditulis dalam lembar jawaban masing-masing. Setelah mereka menulis jawaban masing-masing, ternyata bentuk jawaban yang dituliskan berbeda-beda dan ada juga yang masih melihat jawaban dari temannya.
PENGEMBANGAN BUKU SISWA SMP KELAS VIII DENGAN MATERI PRISMA DAN LIMAS YANG BERPIJAK PADA MASALAH KONTEKSTUAL, PENGGUNAAN MODEL, DAN PENEMUAN TERBIMBING Syarifudin Syarifudin
Prisma Sains : Jurnal Pengkajian Ilmu dan Pembelajaran Matematika dan IPA IKIP Mataram Vol 2, No 1: June 2014
Publisher : IKIP Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (395.731 KB) | DOI: 10.33394/j-ps.v2i1.1056

Abstract

The development of this student book uses the Thiagarajan development model. The development of this model has four stages: definition, planning, development, and dissemination. In addition, the development of students' books is based on realistic mathematics education (PMR), especially on contextual issues, the use of models, and guided discovery. Subsequently the student's book has validated experts and practitioners to be tested in the classroom. Expert and practitioner scores were 3.46 (very valid). Furthermore, it was tested in the classroom in order to see the practicality and effectiveness. Practicality of students' books is measured through the implementation of learning in the learning process. Student book implementation data as a whole is 'high categorized'. Student book effectiveness is measured through three indicators: (1) student activity, (2) student response, and (3) mastery learning. Through classroom tests, data on students' activity observation outcomes during the learning process as a whole are 'active criteria'. Students give a positive response. Post-test data found that none of the students scored under 65% of the standard learning objectives to be achieved. Furthermore, if seen classically obtained an average of 83.1%.
Implementasi Model Problem Based Learning Berbasis Aplikasi Geogebra untuk Meningkatkan Kemampuan Bernalar Kritis Matematika pada Siswa Sekolah Dasar Muhammad Fazryn; Adi Apriadi Adiansha; Syarifudin Syarifudin; Mariamah Mariamah; Nanang Diana
JagoMIPA: Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA Vol. 3 No. 1 (2023): JagoMIPA: Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA, Edisi Januari - Juni 2023
Publisher : Yayasan Pendidikan Bima Berilmu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53299/jagomipa.v3i1.279

Abstract

Masalah yang melatarbelakangi penelitian ini adalah rendahnya kemampuan bernalar kritis matematika pada siswa sekolah dasar dan kurangnya penerapan metode pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan kemampuan siswa. Oleh karena itu, perlu dilakukan peningkatan kemampuan bernalar kritis matematika melalui penerapan model Problem Based Learning berbasis aplikasi Geogebra. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam tiga siklus. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SDN Nggembe Tahun Pelajaran 2022/2023 yang berjumlah 25 siswa. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah tes kemampuan bernalar kritis matematika dan lembar observasi. Data dianalisis menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model Problem Based Learning berbasis aplikasi Geogebra dapat meningkatkan kemampuan bernalar kritis matematika siswa SD. Peningkatan tersebut terlihat dari peningkatan skor rata-rata tes kemampuan bernalar kritis matematika siswa dari siklus I (63,6), siklus II (73,6), hingga siklus III (82,4). Selain itu, terdapat peningkatan pada kualitas pembelajaran yang ditunjukkan dari hasil observasi pada setiap siklusnya. Penerapan model Problem Based Learning berbasis aplikasi Geogebra juga mampu memotivasi siswa dalam pembelajaran matematika. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan model Problem Based Learning berbasis aplikasi Geogebra dapat meningkatkan kemampuan bernalar kritis matematika pada siswa SD. Model pembelajaran ini dapat dijadikan alternatif pembelajaran matematika yang menarik dan efektif dalam meningkatkan kemampuan bernalar kritis matematika pada siswa SD.
Berpikir Mahasiswa dalam Menyelesaikan Masalah Kurva Tertutup Sederhana Ditinjau dari Gaya Belajar Berdasarkan Dual Process Theory Sri Wahyuni; Puguh Darmawan; Syarifudin Syarifudin
JURNAL PENDIDIKAN MIPA Vol 13 No 3 (2023): JURNAL PENDIDIKAN MIPA
Publisher : Pusat Publikasi Ilmiah, STKIP Taman Siswa Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37630/jpm.v13i3.1138

Abstract

Berpikir adalah hal penting yang harus dilibatkan dalam menyelesaikan masalah. Berpikir dipengaruhi oleh gaya belajar. Berdasarkan dual process theory, kerugian akibat aktifnya sistem 1 ditunjukkan dalam studi pendahuluan bahwa mahasiswa mendapatkan jawaban yang salah apabila tidak aktifnya sistem2. Keterlibatan sistem 2 berfungsi untuk meminimalisir kekeliruan dalam menyelesaikan masalah. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis studi kasus jamak yang bertujuan untuk mengkaji berpikir mahasiswa berdasarkan gaya belajar dalam memecahkan masalah kurva tertutup sederhana dari perspektif dual process theory. Subjek penelitian ini adalah satu mahasiswa bergaya belajar visual, satu mahasiswa bergaya belajar auditori, dan satu mahasiswa bergaya belajar kinestetik. Seluruh subjek merupakan mahasiswa pendidikan matematika Data penelilian berupa hasil angket gaya belajar, jawaban tertulis subjek, rekaman wawancara, dan catatan Peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa S1, S2, dan S3 memiliki kecenderungan aktifnya sistem 1, yaitu proses otomatis. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa S1, S2, dan S3 memiliki kecenderungan aktifnya sistem 1, yaitu proses otomatis untuk menjawab masalah. Sistem 2 aktif ketika mencocokkan informasi pada masalah sehingga didapatkan hasil yang sesuai dan ketika melakukan perhitungan dalam mencari luas. Penelitian ini menemukan bahwa jawaban yang dihasilkan sistem 1 tidak selalu benar dan jawaban benar ketika sistem 2 aktif. S3 merupakan subjek yang memiliki gaya belajar kinestetik hanya mampu membuat satu desain karena memiliki kecenderungan untuk meminta contoh terlebih dahulu untuk menerima informasi. Lebih lanjut, Peneliti menyimpulkan bahwa proses berpikir mahasiswa dalam menyelesaikan masalah kurva tertutup sederhana dapat dijangkau berdasarkan dual process theory dengan indikator yang telah ditetapkan. Pemahaman tentang proses berpikir tersebut dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan strategi pembelejaran yang tepat.