Ahmad Supena
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Pena Literasi

ANALISIS SEMIOTIKA CHARLES SANDERS PEIRCE DALAM NOVEL “PASUNG JIWA” KARYA OKKY MADASARI Elsa Widia Kartika; Ahmad Supena
Pena Literasi Vol 7, No 1 (2024): Pena Literasi
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/pl.7.1.94-101

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui atau menganalisis semiotika yang ada dalam novel Pasung Jiwa karya Okky Madasari berdasarkan pandangan seorang tokoh ahli tanda yaitu Charles Sanders Peirce. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui trikotomi yaitu ikon, indeks, dan simbol. Ketiga sistem tanda yaitu ikon, indeks, dan simbol merupakan pandangan Charles Sanders Peirce tentang kajian ilmu semiotika. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif. Metode kualitatif merupakan cara untuk membuktikan hasil temuan atau hasil analisis dengan menjelaskannya secara deskriptif dengan penyampaian yang jelas, singkat, padat, dan mudah dipahami oleh pembaca. Teknik yang peneliti gunakan dalam penelitian ini yaitu teknik membaca, mencatat, dan menganalisis dengan hasil yang diperoleh berupa penggalan kalimat atau kutipan dari novel Pasung Jiwa karya Okky Madasari. Novel merupakan salah satu karya sastra yang banyak diminati oleh masyarakat terutama di kalangan remaja. Dalam penelitian ini, menganalisis tentang semiotika terutama tanda, acuan tanda dan penggunaan tanda karena menarik untuk dibahas atau dianalisis. Terutama novel yang dijadikan sebagai sumber data penelitian merupakan salah satu novel terbaik karya Okky Madasari dengan judul Pasung Jiwa dan telah memenangkan penghargaan sastra Khatulistiwa Literary Award. Adapun hasil dari penelitian ini yaitu sejumlah data yang berupa kutipan dari dalam novel berkenan tentang ikon, indeks, dan simbol yang dapat dijadikan sebagai acuan untuk penelitian selanjutnya.
ANALISIS SEMIOTIKA PEIRCE PADA SAJAK KELAHIRAN DAN "CIUM KEPALANYA!" KARYA CYNTHA HARIADI Novia Katingal Maharani; Ahmad Supena; Dodi Firmansyah
Pena Literasi Vol 7, No 1 (2024): Pena Literasi
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/pl.7.1.1-12

Abstract

karya sastra merupakan suatu karya sastra berupa ide, ekspresi, pikiran, dan perasaan, yang ditulis dengan penggunaan bahasa estetik. Latar belakang penelitian ini adalah penulis memiliki ketertarikan pada kumpulan sajak Ibu Mendulang Anak Berlari karya Cyntha Hariadi yang berhasil meraih juara 3 pada Sayembara Manuskrip Puisi Dewan Kesenian Jakarta pada tahun 2015. Manusia merupakan makhluk yang senang mencari makna mengenai segala hal yang ada di sekitarnya. begitu pula manusia akan memberikan makna tersendiri pada suatu karya sastra. Dalam memberikan makna terhadap sebuah karya sastra tentu harus terikat dengan teks pada karya sastra itu sendiri sebagai suatu sistem tanda yang memiliki konvensi berdasarkan hakikat karya sastra.  Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis makna terhadap tanda yang terdapat pada sajak secara mendalam. Untuk mengungkap tanda-tanda yang terdapat dalam sajak, analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teori semiotika Peirce. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanda-tanda berupa ikon, indeks, dan simbol, serta intepretasi terhadap sajak. Sumber data pada penelitian ini adalah sajak yang berujudul Kelahiran dan “Cium kepalanya!” yang terhimpun dalam kumpulan sajak Ibu Mendulang Anak Berlari karya Cyntha Hariadi. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan metode simak catat. Teknik analisis data penelitian ini adalah metode kualitatif deksriptif. Hasil dari penelitian ini adalah diketahuipada sajak Kelahiran unsur-unsur semiotik Peirce berupa indeks paling mendominasi. Sementara pada sajak “Cium kepalanya!” unsur-unsur semiotic berupa ikon paling mendominasi.