p-Index From 2019 - 2024
0.444
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Hortikultura
nFN Hardiyanto
Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengembalian Investasi Pengembangan Pepaya Merah Delima (Return on Investment of Papaya Merah Delima) Rima Setiani; Apri Laila Sayekti; Nur Qomariah Hayati; Rizka Amalia Nugrahapsari; Tri Budiyanti; Anna Sulistyaningrum; Dita Maulina Fauziah; nFN Waryat; Muhammad Prama Yufdy; Muhammad Jawal Anwarudinsyah; nFN Hardiyanto
Jurnal Hortikultura Vol 31, No 2 (2021): Desember 2021
Publisher : Indonesian Center for Horticulture Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jhort.v31n2.2021.p195-202

Abstract

Pepaya Merah Delima (MD) hasil penelitian Balitbangtan, Kementerian Pertanian sudah menyebar dan dinikmati oleh masyarakat. Namun, belum ada penelitian yang menampilkan data seberapa besar manfaat yang diterima petani dari investasi yang sudah dikeluarkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar kontribusi pepaya MD dalam meningkatkan pendapatan petani serta mengetahui tingkat pengembalian investasi (Return on Investment = RoI) dalam menghasilkan dan mengembangkan pepaya MD. Penelitian dilakukan pada bulan Oktober – Desember 2019 di beberapa provinsi yang secara purposif dipilih karena merupakan sentra pengembangan pepaya, yaitu di Jawa Barat, Riau, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, serta Sumatra Barat. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan petani dan peneliti Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika. Responden 46 petani diwawancarai untuk mendapatkan data usahatani pepaya MD dan pepaya varietas lain, serta lima peneliti untuk mendapatkan data investasi penelitian dan pengembangan. Data diolah menggunakan analisis usahatani dan penghitungan RoI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan bersih petani MD selama 3 tahun sebesar Rp178.269.892,00 per 1.000 pohon, sedangkan petani non-MD memperoleh pendapatan sebesar Rp81.960.650,00 per 1.000 pohon. Sementara itu, nilai pengembalian investasi pepaya MD sebesar 3.074%, artinya setiap investasi Rp100,00 dapat meningkatkan pendapatan petani sebesar Rp3.074,00. Hal ini mengindikasikan bahwa investasi pepaya MD sangat menguntungkan dan mampu meningkatkan pendapatan petani.KeywordsPendapatan; Pepaya Merah Delima; Petani; RoIAbstractPapaya Merah Delima (MD) is one of improved varieties developed by the Indonesian Agency for Agricultural Research and Development (IAARD). Previous studies indicated that papaya MD has been adopted at the farmers’ level. However, no information is available yet regarding the impacts of this IAARD’ investments to farmers’ income. This study was aimed at determining papaya MD contribution to increase farmers’ income and examining the RoI of producing papaya MD. Surveys were conducted in October - December 2019, in papaya producing provinces, i.e. West Java, Riau, Banten, Central Java, East Java, and West Sumatra. Data collection was carried out through interviews with 46 purposively selected farmers (farm data) and five researchers from the Indonesian Tropical Fruit Research Institute (R & D data). Data were analyzed by using budget and RoI analysis. Results show that the net income of papaya MD farmers for the last three years is IDR 178,269,892 per 1,000 trees, while non-MD farmers obtain IDR 81,960,650 per 1,000 trees. The return on investment is 3.074%, meaning that each investment of IDR 100 could increase farmer’s income by IDR 3,074 which indicate that investment of developing papaya MD is financially feasible and profitable.
Analisis Struktur Hierarki Strategi Pengembangan Hortikultura di Lahan Rawa, Kabupaten Banyuasin, Sumatra Selatan (Hierarchy Structure Analysis of Horticulture Development Strategy in Swamp Land, Banyuasin Regency, South Sumatra) Rizka Amalia Nugrahapsari; Sulusi Prabawati; Nur Qomariah Hayati; Djoko Mulyono; nFN Hardiyanto; Yeni Eliza Maryana
Jurnal Hortikultura Vol 30, No 2 (2020): Desember 2020
Publisher : Indonesian Center for Horticulture Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jhort.v30n2.2020.p185-196

Abstract

Pengembangan hortikultura di lahan rawa merupakan salah satu cara untuk meningkatkan produksi pangan nasional, mengatasi masalah gizi, dan kesejahteraan petani. Untuk mencapai tujuan yang diharapkan maka diperlukan strategi pengembangan hortikultura di lahan lawa. Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal yang berpengaruh terhadap pengembangan buah/sayur dan merumuskan strategi pengembangan hortikultura di lahan rawa. Penelitian dilakukan di lokasi SERASI, yaitu di Kecamatan Muara Telang, Banyuasin, Sumatra Selatan. Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh melalui wawancara 81 orang responden dan Focus Group Discussion (FGD) dengan 18 orang stakeholder. Metode analisis yang digunakan adalah Strength, Weaknesses, Opportunities and Threats (SWOT) dan Analytic Hierarchy Process (AHP). Hasil penelitian menunjukkan bahwa prioritas tujuan dalam pengembangan hortikultura di lahan rawa adalah peningkatan produksi dan keragaman produk yang dapat dicapai melalui strategi pemberdayaan petani dan penerapan teknologi ramah lingkungan dengan menjalin sinergi antaraktor yang paling berperan dalam mencapai tujuan tersebut. Langkah operasional untuk mencapai tujuan ini pada tahap awal pembangunan model adalah dengan memprioritaskan langkah operasional yang memiliki ranking tertinggi, yaitu: (1) penerapan teknologi inovasi hortikultura melalui demplot, (2) sinergi antara teknologi inovasi hortikultura dengan pengalaman petani, dan (3) mengkoordinir kelompok tani dalam penetapan pola tanam. KeywordsAHP; Hortikultura; Rawa; Strategi; SWOTAbstractHorticulture development in swamps land is basically aimed at supporting programs to increase food production, fulfill nutritional needs and improve farmers’ welfare. The main objective of this study was to identify internal and external factors that influence the development of fruit/vegetables and formulate horticultural development strategies in swamp lands. The study was carried out in Muara Telang District, Banyuasin, South Sumatra. The data used are primary data obtained through interviews with 81 respondents and FGD with 18 stakeholders. A combined SWOT and AHP was used to analyze data. The results showed that the priority goals in the development of horticulture in swamps land are increased production and produce diversity that can be achieved through farmer empowerment strategies and the application of environmentally friendly technology. Therefore, it requires synergies between actors who have an important role in achieving these goals. The operational steps to achieve these goals in the early stages of model development are to prioritize activities that have the highest ranking, namely: (1) disseminating/applying horticultural innovation technologies through demonstration plots, (2) building synergies between horticultural innovation technology and farmer experience, and (3) coordinating farmer groups to determine cropping pattern.