Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

IMPLIKASI RELIGIUSITAS, GAYA HIDUP HEDONIS, DAN GAJI TERHADAP KETAHANAN KELUARGA R. Tanzil Fawaiq Sayyaf; R. Iqbal Robbie
Value : Jurnal Manajemen dan Akuntansi Vol 16 No 1 (2021): Januari - Juni 2021
Publisher : Prodi Ilmu Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32534/jv.v16i1.1852

Abstract

Keluarga sebagai sistem sosial terkecil memiliki peran penting dalam mewujudkan kesejahteraan penduduk yang merupakan cita-cita pembangunan. Keluarga menjadi lingkungan sosial pertama yang mengenalkan cinta, moralitas agama, sosial budaya dan sebagainya. Penelitian ini ingin mendeskripsikan pengaruh religiusitas, gaya hidup hedonis dan gaji terhadap ketahanan keluarga. Untuk mencapai tujuan ini, pendekatan kualitatif digunakan dengan beberapa informan yang dipandang layak menjawab pertanyaan tentang penelitian ini, selanjutnya dilakukan Focus Group Discussion (FGD) atau artikel ini menyebut sebagai diskusi sejawat. Hasil penelitian ini menjawab beberapa pertanyaan penting bagaimana religiusitas, gaya hidup dan gaji mempunyai implikasi terhadap ketahanan keluarga. Pertama, kualitas religiusitas seseorang berdampak signifikan terhadap ketahanan keluarga, selain itu, pengaruh gaya hidup hedonis sangat berimplikasi gaya hidup. Sikap hedonis cenderung menyebabkan penggunaan sesuatu secara tidak tepat atau berlebihan, atau dalam bahasa agama disebut sebagai sikap tabzir, dan tabzir cenderung merusak tatanan yang ada. Bahwa stabilitas ekonomi juga mempengaruhi ketahanan keluarga. Kata kunci: religiusitas, hedonis, gaji, ketahanan keluarga
Peningkatan Kesadaran Makanan Halal Melalui Pendampingan Fikih Halal Dan Sosialisasi Self Declare Muhammadiyah R Tanzil Fawaiq Sayyaf; Ashfa Afkarina
JURNAL APLIKASI DAN INOVASI IPTEKS "SOLIDITAS" (J-SOLID) Vol 5, No 1 (2022): Jurnal Aplikasi Dan Inovasi Ipteks SOLIDITAS
Publisher : Badan Penerbitan Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31328/js.v5i1.3502

Abstract

Makanan halal merupakan sesuatu yang harus diperhatikan, terutama oleh seorang muslim. Ibu rumah tangga memegang peranan penting dalam rumah tangga sebagai pengatur, pengelola dan penyaji makanan untuk keluarganya. Kejadian seorang muslim yang salah memahami istilah makanan non-halal tidak boleh terulang lagi. Hal ini yang melatarbelakangi dilaksanakannya pengabdian ini. Pengabdian dilakukan dengan cara pendampingan dan sosialisasi materi tentang fikih halal dan ikrar halal Muhammadiyah. Hasilnya adalah pengabdian berjalan dengan baik dan lancar dengan meningkatnya pengetahuan serta wawasan peserta tentang fikih makanan halal serta antusias yang tinggi peserta untuk mendaftarkan produknya ke dalam Ikrar Halal Muhammadiyah.
PENGUATAN KETAHANAN KELUARGA & EKONOMI KELUARGA DI TENGAH PANDEMI COVID-19 SERTA DIGITALISASI CAGAR BUDAYA NGGOPIT R. Tanzil Fawaiq Sayyaf; R. Iqbal Robbie
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 3 (2022): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v5i3.1137-1143

Abstract

Pelaksanaan pengabdian ini dilakukan di desa Pendem, yang memiliki potensi baik sumber daya manusianya, atau sumber daya alamnya. Peserta diberikan pemahaman dan penyuluhan tentang penguatan peran keluarga dalam Hukum Keluarga Islam dan juga dibekali pemahaman tentang ketahanan ekonomi keluarga. Sehingga, para peserta mampu mengatasi ancaman ketahanan keluarga dan ketahanan ekonomi keluarga. Kesimpulan yang diperoleh yakni; bahwa dalam keluarga tidak ada dominasi yang kuat, yang ada adalah kolaborasi antar anggota keluarga. Penguatan peran keluarga agar masing-masing anggota keluarga mampu menjalankan perannya, walaupun di masa sulit sekalipun, ketahanan keluarga mereka tetap terjaga dan kuat. Selanjutnya, temuan kedua adalah bahwa pengelolaan keuangan selama pandemi sangat diperlukan, agar tercipta sebuah ketahanan ekonomi keluarga. 
Impact of Religiosity, Work-related Stress on Job Performance and Workload as Moderating Variable R. Iqbal Robbie; R. Tanzil Fawaiq Sayyaf
International Journal of Social Science and Business Vol. 6 No. 2 (2022): May
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/ijssb.v6i2.43319

Abstract

Islamic banks are a combination of conventional and sharia practices carried out in banking operations, different cultures will give birth to a dynamic condition. The main problem as described above is that employee performance is identical to Islamic values, this is caused by too much workload so that they have to continue to work beyond reasonable working hours or overtime. The number of employees who are absent due to various reasons. This study examines how religiosity, work stress on employee performance, and the effect of workload moderating variables on the relationship between religiosity and performance in Islamic banks in Pasuruan City. Data were distributed through questionnaires and in-depth interviews to 70 employees of Islamic Banks in Pasuruan City, East Java Province, Indonesia. Data collection through questionnaires was processed with SmartPLS data analysis. The results showed that religiosity had a positive and significant effect on work stress and employee performance, job stress had no significant effect on performance, and workload as a moderating variable weakened the influence of religiosity on employee performance.
The Role of Women as Movers of Religious Moderation Through The Family Luciana Anggraeni; R. Tanzil Fawaiq Sayyaf
Proceedings of Annual Conference for Muslim Scholars Vol 6 No 1 (2022): AnCoMS, APRIL 2022
Publisher : Koordinatorat Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta Wilayah IV Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36835/ancoms.v6i1.388

Abstract

Amid the issue of Indonesian religious extremism, the role of women in strengthening literacy and religious moderation in the family is a serious concern. Preventing cases of radicalism can start from the closest point, namely the family. This is important to study because the role of women in the family is not only as mothers, but women can carry out their multi-role as individuals, wives, mothers, and community mobilizers in the implementation of religious moderation. Through parenting applied by mothers to children, they can integrate the values of justice and togetherness so children learn to respond to differences wisely. The role of mothers and women amid the Covid-19 pandemic is completing domestic work and indirectly acting as teachers for children. In this situation, mothers must be wise and need to supervise their children using technology, which is the main door for children to receive information. This study examines the role of women in the family as movers of religious moderation in Indonesia. The research method used is library research, which will focus on the literature, while the analysis used is descriptive-analytical. The result of this research is that women as mothers can instill values of religious moderation through child-rearing, women as wives can work together with their husbands in fostering a household ark that integrates the value of religious moderation in educating children as a mother, and the nuclear family. While women as a society have the potential to maintain and maintain inter-religious harmony, this potential is underutilized.
STUDI KOMPARATIF METODE IJTIHAD MAJELIS ULAMA INDONESIA DAN BAHTSUL MASAIL NAHDLATUL ULAMA TENTANG FATWA VAKSIN ASTRAZENECA Anisah Alkatiri; Idaul Hasanah; R. Tanzil Fawaiq Sayyaf
Asy-Syari'ah Vol 24, No 1 (2022): Asy-Syari'ah
Publisher : Faculty of Sharia and Law, Sunan Gunung Djati Islamic State University of Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/as.v24i1.16858

Abstract

Abstract: This paper aims to compare the ijtihad methods used by the Indonesian Council of Ulema (MUI) and Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama concerning the fatwa on the AstraZeneca COVID-19 vaccine. The study method is qualitative, with a normative legal approach and descriptive-comparative analysis. According to the findings of this study, MUI employs the type of ijtihad jama'iy (collective ijtihad) and interdisciplinary by using ijtihad bayani, ta'lili, and istishlahi methods in its ijtihad on the AstraZeneca vaccine. MUI declared in its fatwa that the AstraZeneca vaccine's legal origin is haram since it comes into touch with a haram substance or unclean during the production, namely trypsin which is produced from pig pancreas. However, the use of the AstraZeneca vaccine is temporarily permitted due to several reasons. While Bahtsul Masail in their ijtihad employs the type of ijtihad jama'iy and interdisciplinary ijtihad using the qauly and ilhaqy ijtihad methods. In their conclusion, Bahtsul Masail declared that the Astra­Zeneca vaccine is permissible to use under normal circumstances, particularly in an emergency, not only because it is safe but also because it is holy. However, in issuing a fatwa on the Covid-19 vaccine for AstraZeneca products, both MUI and Bahtsul Masail are pursuing the same goal: saving human lives (hifz al-nafs), and both institutions' decisions are based on reasonable and empirical considerations in the context of the public good, expecting that herd immunity would be achieved shortly in Indonesia, permitting it to be free from the Covid-19 pandemic quickly.Abstrak: Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan metode ijtihad Majelis Ulama Indonesia dan Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama tentang fatwa vaksin AstraZeneca. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kualitatif dengan menggunakan pendekatan hukum normatif dan teknik analisis deskriptif-komparatif. Hasil dari penelitian ini yaitu MUI dalam ijtihadnya mengenai vaksin AstraZeneca menggunakan jenis ijtihad jama’iy (kelompok) dan interdisipliner dengan menggunakan metode ijtihad bayani, ta’lili dan istishlahi. Dalam fatwanya, MUI menyatakan bahwa hukum asal vaksin AstraZeneca adalah haram karena pada proses produksinya bersentuhan dengan barang najis yaitu tripsin yang berasal dari pankreas babi. Namun, penggunaan vaksin AstraZeneca pada saat ini dibolehkan (mubah) untuk sementara dengan beberapa alasan kebolehan. Sedangkan Bahtsul Masail dalam ijtihadnya menggunakan jenis ijtihad jama’iy dan interdisipliner dengan menggunakan metode ijtihad qauly dan ilhaqy. Bahtsul Masail dalam putusannya menyatakan bahwa vaksin AstraZeneca hukumnya mubah digunakan dalam kondisi normal apalagi darurat bukan hanya karena tidak membahayakan namun juga karena suci. Meski demikian, baik MUI maupun Bahtsul Masail dalam menetapkan fatwa tentang vaksin Covid-19 produk AstraZeneca pada dasarnya memiliki tujuan yang sama yaitu demi menyelamatkan jiwa kemanusiaan (hifz al-nafs) di mana dalam keputusan yang dihasilkan oleh kedua lembaga sama-sama memiliki pertimbangan rasional dan empiris mengenai konteks kemaslahatan publik dengan harapan segera terwujud suatu kekebalan kelompok (herd immunity) di Indonesia sehingga dapat segera terbebas dari wabah Covid-19.
Pelatihan Pemulasaran Jenazah Untuk Jamaah Masjid Muhajirin Kedungkandang Kota Malang R Tanzil Fawaiq Sayyaf; Idaul Hasanah; Agus Supriadi; Imroatus Solihah
Jurnal Aplikasi Dan Inovasi Ipteks "SOLIDITAS" Vol 6, No 1 (2023): Jurnal Aplikasi Dan Inovasi Ipteks SOLIDITAS
Publisher : Badan Penerbitan Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31328/js.v6i1.4191

Abstract

Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan dalam rangka menerapkan ilmu pengetahuan seputar pemulasaran jenazah. Pelaksanaan pengabdian ini dilakukan kepada jamaah masjid Muhajirin. Peserta diberikan pelatihan, pendampingan dan penyuluhan tentang proses dalam pengurusan jenazah atau disebut sebagai proses pemulasaran jenazah (Tajhizul Janazah). Penyuluhan dilakukan untuk memberikan penguatan dan pemahaman tentang proses step by step pemulasaran jenazah, mulai dari mentalqin, memandikan, mengkafani, menshalati lalu menguburkan. Pelatihan dilakukan untuk memberikan skill dalam pemulasaran jenazah sesuai dengan tuntunan syariat Islam. Pendampingan dilakukan dengan cara memberikan pengarahan, komunikasi, dan praktek memandikan jenazah serta mengkafani jenazah. Pendampingan dilakukan dengan cara memberikan materi tentang tuntunan dalam pemulasaran jenazah menurut syariat Islam. Kegiatan pengabdian  ini  menggunakan  tiga  tahapan  yaitu: pra konstruksi,  konstruksi dan pasca   konstruksi
PENDAMPINGAN PENGURUSAN SERTIFIKASI PRODUK MAKANAN HALAL BAGI PELAKU USAHA STREETFOOD DALAM MENDUKUNG MALANG MENJADI HALAL TOURISM CITY R. Tanzil Fawaiq Sayyaf; Luciana Anggraeni; Salsabila Khoirunnisa
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 6 (2023): martabe : jurnal pengabdian kepada masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v6i6.2048-2058

Abstract

Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan untuk mendukung Kota Malang menuju Halal Tourism City. Berdasarkan amanat Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2022 tentang Penetapan Label Halal sebagai pelaksanaan Pasal 37 UU Nomor 33 Tahun 2014. Target pemerintah pada tahun 2024 seluruh produk makanan, minuman dan obat-obatan wajib mempunyai sertifikat halal. Pelaksanaan pengabdian ini dilakukan kepada pelaku usaha di sepanjang Jalan Tirto Utomo yang memiliki pelaku usaha kecil sampai mikro yang menyediakan pelbagai jenis makanan dan minuman. Peserta diberikan pendampingan dan penyuluhan tentang makanan halal sampai prosedur teknis untuk melakukan sertifikasi halal. Penyuluhan dilakukan untuk memberikan penguatan dan pemahaman tentang pentingnya untuk melakukan sertifikasi halal pada produk yang dipasarkan oleh Mitra. Pelatihan dilakukan untuk memberikan skill dalam penyusunan dokumen yang menjadi prasyarat untuk mendaftarkan ikrar halal Muhammadiyah. Pendampingan dilakukan dengan cara memberikan pengarahan, komunikasi, dan penulisan penyusunan manual SJH (Sistem Jaminan Halal). Pendampingan dilakukan dengan cara mendorong Mitra untuk melakukan pendaftaran sertifikasi halal gratis melalui program SEHATI atau melalui Ikrar Halal Muhammadiyah. Adapaun pengabdian ini dilaksankan melalui tiga  tahapan  yaitu: pra konstruksi,  konstruksi dan pasca   konstruksi.
Contextualisation of Jasser Auda's Maqāṣid Sharī'ah on Hysterectomy (Surgical Removal of The Uterus) Denny Firmansyah; R. Tanzil Fawaiq Sayyaf; Khadijeh Ahmadi Bighash
Al-Insyiroh: Jurnal Studi Keislaman Vol. 9 No. 2 (2023): September
Publisher : LPPPM STAI Darul Hikmah Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35309/alinsyiroh.v9i2.6906

Abstract

Hysterectomy (surgical removal of the uterus) is an alternative method of removing the cervix from a woman’s body through surgery. This action has implications for infertility, so the patient is sentenced to be unable to carry a fetus in the womb forever. Hysterectomy is part of a contemporary problem that requires Islamic legal policies to solve the problem. This article aims to determine the hysterectomy procedure with various backgrounds, causes, and reasons, which are interpreted contextually based on a more comprehensive maqāṣid sharī’ah perspective using the theory of a well-known contemporary intellectual figure, namely Jasser Auda. The type of research used refers to library research which is included in the qualitative realm with a descriptive-analytic approach method to produce facts from a particular phenomenon. The results of this study indicate that hysterectomy can be viewed based on context by using the maqāṣid sharī’ah system theory according to Jasser Auda through six features, namely Cognitive Nature, Wholeness, Openness, Interrelated Hierarchy, Multidimensionality, and Purposefulness.