Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Daya Saing dan Potensi Pengembangan Ekspor Pati Sagu Indonesia Andi Pangeran Rivai; Musran Munizu; nFN Mahyuddin
Jurnal Agro Ekonomi Vol 39, No 2 (2021): Jurnal Agro Ekonomi: IN PRESS
Publisher : Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jae.v39n2.2021.155-163

Abstract

EnglishIndonesa has comparative advantage on sago production because it has the largest sago planted area in the world and sago is an Indonesia origin crop. The challenge, then, is how to convert the comparative advantage into competitive advantage as reflected in exportation of the sago derived products. This study is, therefore, intended to analyze competitiveness export potential of the Indonesian sago starch (HS 110819). The analysis was conducted using the Revealed Comparative Advantage (RCA), Export Product Dynamics (EPD) dan X-Model Potential Export Products methods. The export-import data by country was obtained from the UN Comtrade for the 2010-2019 period. RCA dan EPD analysis showed that Indonesia had a strong competitiveness in the sago starch export markets. Further analysis with the X-Model showed that the optimistic markets for the Indonesia sago export were the Philippines, China dan Sri Lanka, the potential markets were Japan, Malaysia, Australia, Amerika, Thailand dan Hongkong, and the less potential market was Singapore. It is recommended for the Indonesia Government to promote export-oriented sago starch industry development with China, Sri Lanka and the Philippines as the priority markets and Japan, Malaysia, Australia, Amerika, Thailand dan Hongkong as the export potential markets. IndonesianIndonesia memiliki keunggulan komparatif dalam menghasilkan sagu karena memiliki pertanaman sagu yang terluas di dunia dan sagu adalah tanaman asli Indonesia. Tantangan kemudian ialah bagaimana mengubah keunggulan komparatif tersebut menjadi keunggulan kompetitif yang tercermin dari eksportasi produk turunan sagu seperti pati sagu. Sehubungan dengan itu, penelitian ini dilakukan untuk menganalisis daya saing dan potensi ekspor pati sagu (HS 110819) Indonesia. Analisis dilakukan dengan metode Revealed Comparative Advantage (RCA), Export Product Dynamics (EPD) dan X-Model Potential Export Products. Data ekspor-impor antarnegara diperoleh dari UN Comtrade untuk periode 2010–2019. Analisis RCA dan EPD menunjukkan bahwa pati sagu indonesia memiliki daya saing yang kuat di pasar ekspor. Analisis lanjutan dengan X-Model menyimpulkan bahwa pati sagu memiliki potensi pengembangan pasar ekspor optimis untuk tujuan ke Filipina, China, dan Sri Lanka, potensial untuk tujuan ke Jepang, Malaysia, Australia, Amerika, Thailand, dan Hongkong, dan kurang potensial untuk tujuan ke Singapura. Disarankan agar Pemerintah Indonesia mendorong pengembangan industri pati sagu untuk tujuan ekspor dengan negara China, Sri Lanka, dan Filipina sebagai prioritas tujuan utama dan negara Jepang, Malaysia, Australia, Amerika, Thailand, dan Hongkong sebagai kelompok tujuan ekspor potensial.
Daya Saing dan Potensi Pengembangan Ekspor Pati Sagu Indonesia Andi Pangeran Rivai; Musran Munizu; nFN Mahyuddin
Jurnal Agro Ekonomi Vol 39, No 2 (2021): Jurnal Agro Ekonomi: IN PRESS
Publisher : Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jae.v39n2.2021.155-163

Abstract

EnglishIndonesa has comparative advantage on sago production because it has the largest sago planted area in the world and sago is an Indonesia origin crop. The challenge, then, is how to convert the comparative advantage into competitive advantage as reflected in exportation of the sago derived products. This study is, therefore, intended to analyze competitiveness export potential of the Indonesian sago starch (HS 110819). The analysis was conducted using the Revealed Comparative Advantage (RCA), Export Product Dynamics (EPD) dan X-Model Potential Export Products methods. The export-import data by country was obtained from the UN Comtrade for the 2010-2019 period. RCA dan EPD analysis showed that Indonesia had a strong competitiveness in the sago starch export markets. Further analysis with the X-Model showed that the optimistic markets for the Indonesia sago export were the Philippines, China dan Sri Lanka, the potential markets were Japan, Malaysia, Australia, Amerika, Thailand dan Hongkong, and the less potential market was Singapore. It is recommended for the Indonesia Government to promote export-oriented sago starch industry development with China, Sri Lanka and the Philippines as the priority markets and Japan, Malaysia, Australia, Amerika, Thailand dan Hongkong as the export potential markets. IndonesianIndonesia memiliki keunggulan komparatif dalam menghasilkan sagu karena memiliki pertanaman sagu yang terluas di dunia dan sagu adalah tanaman asli Indonesia. Tantangan kemudian ialah bagaimana mengubah keunggulan komparatif tersebut menjadi keunggulan kompetitif yang tercermin dari eksportasi produk turunan sagu seperti pati sagu. Sehubungan dengan itu, penelitian ini dilakukan untuk menganalisis daya saing dan potensi ekspor pati sagu (HS 110819) Indonesia. Analisis dilakukan dengan metode Revealed Comparative Advantage (RCA), Export Product Dynamics (EPD) dan X-Model Potential Export Products. Data ekspor-impor antarnegara diperoleh dari UN Comtrade untuk periode 2010–2019. Analisis RCA dan EPD menunjukkan bahwa pati sagu indonesia memiliki daya saing yang kuat di pasar ekspor. Analisis lanjutan dengan X-Model menyimpulkan bahwa pati sagu memiliki potensi pengembangan pasar ekspor optimis untuk tujuan ke Filipina, China, dan Sri Lanka, potensial untuk tujuan ke Jepang, Malaysia, Australia, Amerika, Thailand, dan Hongkong, dan kurang potensial untuk tujuan ke Singapura. Disarankan agar Pemerintah Indonesia mendorong pengembangan industri pati sagu untuk tujuan ekspor dengan negara China, Sri Lanka, dan Filipina sebagai prioritas tujuan utama dan negara Jepang, Malaysia, Australia, Amerika, Thailand, dan Hongkong sebagai kelompok tujuan ekspor potensial.
DAYA SAING DAN POTENSI PENGEMBANGAN EKSPOR TEPUNG SAGU INDONESIA Andi Pangeran Rivai; Musran Munizu; Mahyuddin Mahyuddin
Agric Vol. 33 No. 1 (2021)
Publisher : Fakultas Pertanian dan Bisnis, Universitas Kristen Satya Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24246/agric.2021.v33.i1.p43-56

Abstract

Ekspor merupakan salah satu parameter perekonomian suatu negara yang mampu memajukan perekonomian negara yang harus selalu dijaga dan ditingkatkan nilainya. Dalam sepuluh tahun terakhir mulai tahun 2010 hingga 2019 kinerja ekspor Indonesia berfluktuasi dan mengalami penurunan sehingga terjadi defisit neraca perdagangan di tahun 2012-2014 dan 2018-2019. Melihat kondisi tersebut, Indonesia perlu melakukan upaya strategis. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan pengembangan ekspor pertanian. Salah satu produk yang berpotensi untuk dikembangkan adalah tepung sagu Penelitian ini menganalisis tentang daya saing dan potensi ekspor tepung sagu Indonesia. Penelitian ini menggunakan data sekunder, data yang digunakan adalah data panel yang terdiri dari data time series dan data cross section. Metode yang digunakan adalah metode RCA, EPD, dan X-Model. Hasil analisis dengan menggunakan RCA dan EPD disimpulkan tepung sagu indonesia memiliki daya saing yang kuat di pasar ekspor. Kemudian hasil analisis X-model, ekspor pati sagu memiliki potensi pengembangan pasar optimis di pasar Filipina, Thailand, dan Cina. dan pasar ekspor potensial adalah di Jepang, Malaysia, Hongkong dan Sri Lanka.