p-Index From 2019 - 2024
0.983
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Farmaka
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Perubahan Disintegran Pada Formula Tablet untuk Efisiensi Biaya Produksi NADYA GALUH KURNIASARI; Nyi Mekar Saptarini; Dika Pramita Destiani
Farmaka Vol 19, No 4 (2021): Farmaka (Suplemen)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/farmaka.v19i4.32278

Abstract

Formula alternatif diperlukan dalam proses pengembangan formula, formula ini dibuat untuk menurunkan biaya produksi tanpa menurunkan kualitas produk. Pada formula tablet yang akan dikembangkan dilakukan penggantian eksipien yaitu disintegran karena konsentrasi disintegran yang digunakan lebih tinggi jika dibandingkan eksipien lainnya dan memiliki harga yang cukup mahal. Disintegran pada formula sebelumnya adalah croscarmellose sodium dengan 5% yang merupakan jenis superdisintegran. Dalam mengganti disintegran diperlukan studi literatur untuk membandingkan kemampuan disintegran tersebut, selain itu juga harus mempertimbangkan harga dari bahan baku. Hasil studi literatur dan perbandingan harga, menunjukkan bahwa sodium starch glikolat dengan konsentrasi 4% merupakan disintegran yang paling tepat untuk menggantikan croscarmellose sodium.Kata kunci: Formula alternatif, disintegran, efisiensi biaya.
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C TERHADAP PEMERIKSAAN URIN DENGAN METODE DIPSTIK TEST Izzah Al Mukminah; Dwi Yuri Arista; Nurhayati .; Billy Dwi Saputra; Firda Silvia Pramashela; Gabriella Josephine Maranatha; Abib Latifu Fatah; Nadila Berliana; Dika Pramita Destiani; Rano Kurnia Sinuraya; Imam Adi Wicaksono
Farmaka Vol 18, No 3 (2020): Farmaka (November)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/farmaka.v18i3.26174

Abstract

Urinalisis merupakan metode yang bermanfaat untuk mengetahui kondisi kesehatan dan membantu mendiagnosis kondisi medis. Salah satu metode urinalisis yaitu dengan menggunakan dipstik test. Namun ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hasil akhir pengukurannya, seperti vitamin C. Sebanyak 40 urin responden pagi hari ditest menggunakan dipstik test dan diberikan vitamin C pada rentang 3-6 jam sebelum pemeriksaan dengan dipstick test kembali. Beberapa data parameter pengujian memiliki hasil negatif atau positif palsu yang relatif kecil. Namun bila pengaruh vitamin C diabaikan hasil palsu ini dapat berpotensi serius terhadap pemeriksaan kesehatan selanjutnya.
HUBUNGAN KADAR HEMOGLOBIN, ERITROSIT, DAN SIKLUS MENSTRUASI PADA MAHASISWA FARMASI UNIVERSITAS PADJADJARAN ANGKATAN 2016 QUINZHEILLA PUTRI ARNANDA; DIAH SITI FATIMAH; SHINTA LESTARI; SHELLA WIDIYASTUTI; DEDE JIHAN OKTAVIANI; SAQILA ALIFA RAMADHAN; ALIA RESTI AZURA; MAURA SYAFA ISLAMI; KIARA DIRGANTARA; RANO KURNIA SINURAYA; DIKA PRAMITA DESTIANI; IMAM ADI WICAKSONO
Farmaka Vol 17, No 2 (2019): Farmaka (Agustus)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.898 KB) | DOI: 10.24198/jf.v17i2.22053

Abstract

ABSTRAKHemoglobin dan eritrosit memiliki fungsi yang penting dalam tubuh, salah satunya adalah membawa dan mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh. Saat kadar hemoglobin kurang, oksigen yang dibawa oleh hemoglobin berkurang, sehingga kinerja organ yang bersangkutan akan menurun dan kelancaran proses fisiologis akan terganggu, salah satunya siklus menstruasi. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan ada atau tidaknya hubungan antara kadar hemoglobin, eritrosit, dan siklus menstruasi pada mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran angkatan 2016. Penelitian dilakukan dengan pengumpulan data siklus menstruasi dengan menggunakan lembar observasi, kemudian dilakukan pengambilan sampel darah untuk dianalisis dengan haematoanalyzer untuk mengukur kadar hemoglobin dan eritrosit. Hasil analisis dengan uji asosiasi Chi-Square hitung lebih kecil dari table yaitu 1.160 untuk hemoglobin dan 0.040 untuk eritrosit dengan nilai p value 0.314 untuk hemoglobin dan 0.842 untuk eritrosit lebih besar dari 0.005 sehingga dapat simpulkan tidak ada hubungan antara siklus menstruasi dengan kadar hemoglobin dan eritrosit.Kata kunci : eritrosit, hemoglobin, siklus menstruasi ABSTRACTHaemoglobin and erythrocytes have important functions in the body, one of which is carrying and circulating oxygen throughout the body. When the haemoglobin level is less, the oxygen carried by haemoglobin decreases, so the performance of the organs is disrupted and the physiological process will be disrupted, one of which is the menstrual cycle. This study was conducted to determine whether or not there was an association between haemoglobin, erythrocyte, and menstrual cycle in students of the Faculty of Pharmacy, University of Padjadjaran 2016. The study was conducted by collecting menstrual cycle data using observation sheets, then taking blood samples and analyzed with haematoanalyzers to measure haemoglobin and erythrocytes level. The results of the analysis with Chi-Square association tests are smaller than Chi-Square table, 1.160 for haemoglobin and 0.040 for erythrocytes with a P-value of 0.314 for haemoglobin and 0.842 for erythrocytes greater than 0.005 so that there are no relationship between the menstrual cycle and haemoglobin and erythrocyte levels.Keywords : erythrocytes, haemoglobin, menstrual cyclee 
Pengaruh Polaritas Porogen pada Sintesis Moleculary Imprinted Polymer (MIP) AINI QOLBIYAH AFGANI; Dika Pramita Destiani
Farmaka Vol 16, No 3 (2018): Suplemen (September)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3638.328 KB) | DOI: 10.24198/jf.v16i3.17708

Abstract

AbstrakMolecule Imprinting Polymer (MIP) merupakan salah satu pemisahan yang banyak digunakan, karena pada pemisahannya MIP telah mencetak molekul target sehingga bisa digunakan lebih efektif dan spesifik. Pada sintesis MIP diperlukan porogen sebagai suatu solven yang akan membantu membentuk pori pada polimer. Polaritas dari suatu porogen yang digunakan ini memiliki pengaruh pada MIP yang dibuat. Oleh  karena itu, dilakukan review dari artikel yang menggunakan suatu porogen yang lebih polar atau lebih non polar untuk melihat perbandingan hasil dari penggunaan porogen dengan perbedaan polaritas dan mengetahui bagaimana memilih porogen yang baik berdasarkan polaritasnya. Metode dilakukan dengan membandingkan hasil dari 20 artikel mengenai nilai %recoveries-nya, dimana 10 artikel menggunakan porogen yang lebih polar dan 10 artikel menggunakan porogen yang lebih non polar. Nilai %recoveries pada metode ruah dari penggunaan porogen polar lebih besar dibandingkan penggunaan porogen yang lebih non polar. Nilai %recoveries pada metode pengendapan dari penggunaan porogen polar lebih besar dibandingkan penggunaan porogen yang lebih non polar. Jadi penggunaan porogen yang lebih polar maupun yang lebih non polar bisa digunakan, disesuaikan dengan interaksi yang terbentuk antara monomer fungsional-template.Kata Kunci: MIP, Porogen, Polaritas, Sintesis
Uji Aktivitas Antioksidan Vitamin A, C, E dengan metode DPPH JACKIE KANG SING LUNG; Dika Pramita Destiani
Farmaka Vol 15, No 1 (2017): Suplemen
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (150.142 KB) | DOI: 10.24198/jf.v15i1.12805

Abstract

Beta karoten (Vitamin A), asam askorbat (Vitamin C) dan α-tokoferol (Vitamin E) merupakan senyawa antioksidan alami yang digunakan sebagai senyawa pembanding dalam menguji aktivitas antioksidan ekstrak tanaman. Tujuan ulasan artikel ini adalah untuk membandingkan aktivitas antioksidan antara Vitamin A, C, E. Pencarian artikel ilmiah telah menggunakan sumber internet dan didapati sebanyak 20 artikel. Metode yang digunakan untuk menguji aktivitas antioksidan adalah metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil). Hasil yang didapati berupa studi efek antioksidan Vitamin A,C,E. Vitamin C merupakan senyawa pembanding yang paling sering digunakan dibanding Vitamin A dan Vitamin E karena aktivitas antioksidannya yang sangat tinggi dengan mempunyai rata-rata Nilai IC50 yaitu 14,79 μg/mLKata Kunci: Antioksidan, DPPH, senyawa pembanding, Vitamin A,C,E
MOLECULAR IMPRINTING SOLID PHASE EXTRACTION MONOMER ASAM METAKRILAT (MAA) METODE RUAH DAN ENDAPAN INDRASWARI PITALOKA; Dika Pramita Destiani
Farmaka Vol 15, No 2 (2017): Suplemen
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3355.29 KB) | DOI: 10.24198/jf.v15i2.12951

Abstract

Molecular Imprinting Solid Phase Extraction (MIP-SPE) digunakan sebagai salah satu metode yang praktis untuk membantu mengecek bioavailibilitas obat pada tahap ekstraksi obat dengan bentuk suatu sorben selektif. Sorben dibuat dengan teknik molecular imprinting sehingga memiliki sisi pengenal yang dapat mengikat target obat secara spesifik. Salah satu proses yang menentukan kualitas dari sorben yang telah dibuat yaitu proses polimerisasi, yang dapat dilakukan dengan beberapa metode. Metode yang umum digunakan yaitu metode ruah, dan endapan. Studi kali ini membahas keunggulan dan kekurangan dari dua metode tersebut untuk sintesis MIP-SPE monomer Asam Metakrilat (MAA), berdasarkan hasil review 20 jurnal yang 10 diantaranya menggunakan proses polimerisasi metode endapan, dan 10 lainnya metode ruah. Nilai %Recoveries didapatkan lebih tinggi pada metode endapan, bentuk partikel yang lebih seragam, serta diameter skala microsphere (0,3-10 μm).Kata kunci: MIP-SPE, MAA, Polimerisasi Ruah, Polimerisasi Endapan 
HUBUNGAN TINGKAT STRES TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH PADA MANUSIA DENGAN RENTANG UMUR 19-22 TAHUN Cecep Suhandi; Erica Willy; Nida Adlina Fadhilah; Natasha Salsabila; Abednego Kristande; Afifah Tri Ambarwati; Elisha Wianatalie; Dewi Ria Oktarina; Dika Pramita Destiani; Rano Kurnia Sinuraya; Imam Adi Wicaksono
Farmaka Vol 18, No 1 (2020): Farmaka (Januari)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (122.385 KB) | DOI: 10.24198/jf.v18i1.25564

Abstract

Stres merupakan suatu reaksi terhadap situasi mental atau beban pikiran yang tidak jarang dialami oleh banyak orang. Stres menyebabkan tingginya produksi kortisol, katekolamin, glukagon, glukokortikoid, β-endorfin dan hormon pertumbuhan sehingga dapat mengakibatkan gangguan pada regulasi kadar glukosa darah. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan tingkat stres terhadap kadar glukosa darah pada manusia normal. Metode pada penelitian ini menggunakan pendekatan Cross Sectional. Pengecekan tingkat stres menggunakan instrumen DASS 42 yang telah divalidasi ulang serta glucometer untuk mengukur kadar gula darah. Diperoleh nilai signifikansi Pearson Chi­-Square >0,05 yang menandakan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat stres dengan kadar glukosa darah. Namun, terdapat resiko peningkatan kadar glukosa darah sebesar 1,714 kali lipat pada relawan dengan tingkat stres yang tinggi dibandingkan dengan relawan dengan tingkat stres yang normal.Kata Kunci : Stres, DASS 42, Glukosa Darah
HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN KADAR LEUKOSIT, LIMFOSIT, MONOSIT DAN GRANULOSIT PADA MAHASISWA FARMASI UNPAD SHIFT B 2016 Dian Amalia Maharani; Irsarina Rahma; Utari Yulia Alfi; Nia Kurniasih; Syara Nur Fitri Balqist; Sifa Muhammad Yusuf; Hanifa Rifdah Aiman; Maura Syafa Islami; Kiara Puspa Dhirgantara; Rano Kurnia Sinuraya; Dika Pramita Destiani; Imam Adi Wicaksono
Farmaka Vol 17, No 2 (2019): Farmaka (Agustus)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (284.21 KB) | DOI: 10.24198/jf.v17i2.22048

Abstract

Kualitas tidur adalah kepuasan seseorang terhadap tidur, dimana melibatkan beberapa faktor yang dapat dilihat melalui skor dari kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kualitas tidur terhadap kadar leukosit, limfosit, monosit, dan granulosit dalam darah. Metode penelitian ini menggunakan pengisian kuesioner PSQI dan pengukuran kadar leukosit, limfosit, monosit, dan granulosit menggunakan Haematology Analyzer. Hasil yang diperoleh setelah dilakukan analisis menggunakan uji korelasi fisher’s exact adalah sig. 0,009 untuk leukosit, sig. 0,031 untuk limfosit, 0,000 untuk monosit, dan 0,012 untuk granulosit. Dapat disimpulkan hasil sig sebesar <0,05 menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kualitas tidur dengan kadar leukosit, limfosit, monosit dan granulosit.Kata Kunci: Kualitas Tidur, PSQI, Kadar Leukosit