Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

REVIEW: SUHU PENYIMPANAN MATERIAL DAN PRODUK FARMASETIKAL DI GUDANG INDUSTRI FARMASI Iis Karlida; Ida Musfiroh
Farmaka Vol 15, No 4 (2017): Farmaka Desember
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (220.539 KB) | DOI: 10.24198/jf.v15i4.15142

Abstract

Penyimpanan material dan produk farmasetikal di gudang industri farmasi adalah salah satu tahapan penting dalam rangka menjaga kualitas produk agar tetap memenuhi persyaratan sampai produk di tangan konsumen. Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi kondisi penyimpanan diantaranya yaitu suhu, kelembaban, kebersihan, pencahayaan, ventilasi atau kualitas udara serta adanya segregasi atau pemisah. Dari beberapa faktor tersebut yang paling dominan mempengaruhi kualitas material dan produk saat penyimpanan yaitu suhu. Suhu penyimpanan yang tidak sesuai dapat menyebabkan kerusakan material atau produk. Maka dari itu material dan produk harus disimpan pada suhu penyimpanan yang sesuai serta dilakukan pengendalian atau monitoring suhu penyimpanan agar ketika terjadi ketidaksesuaian dapat segera ditangani.Kata kunci: penyimpanan, gudang, material, produk, suhu.
PERBANDINGAN METODE ANALISIS INSTRUMEN HPLC DAN UHPLC : ARTICLE REVIEW Safira Annissa; Ida Musfiroh; Lina Indriati
Farmaka Vol 17, No 3 (2019): Farmaka (Desember)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (189.444 KB) | DOI: 10.24198/jf.v17i3.21894

Abstract

AbstrakSaat ini, sebagian besar metode analisis obat yang direkomendasikan oleh Farmakope didasarkan pada teknik kromatografi. High Performance Liquid Chromatography (HPLC) adalah teknik kromatografi cair (LC) yang penting dan sering digunakan untuk pemisahan berbagai komponen dalam campuran.  Tujuan penggunaan HPLC adalah memisahkan molekul dalam waktu minimum. Karena berbagai alasan kekurangan dari metode HPLC, dewasa ini muncul suatu instrumentasi yang disebut sebagai UHPLC (Ultra High Performance Liquid Chromatograph) yang menawarkan efisiensi tinggi dalam analisis. UHPLC mencakup pemisahan LC menggunakan kolom yang mengandung partikel yang lebih kecil dari ukuran 2,5-5-µm yang biasanya digunakan dalam HPLC. Salah satu manfaat yang ditawarkan dalam  sistem UHPLC adalah efisiensi yang lebih tinggi dibandingkan dengan HPLC. Artikel ini akan mereview beberapa jurnal penelitian dengan mengulas penggunaan metode UHPLC dan HPLC serta menelusuri keuntungan dan kerugian dari kedua metode ini. Metode yang digunakan adalah review dari beberapa jurnal penelitian terkait. Peneliti menggunakan sumber data primer yang dilakukan mengunakan instrumen search engine online seperti Google, Google Scholar, Pubmed, Science Direct sebagai sumber informasi dan data dalam artikel review ini. Hasil yang diperoleh adalah analisis menggunakan metode UHPLC terbukti dapat meningkatkan efiensi dibandingkan dengan metode konvensional HPLC. Efisensi tersebut berupa penurunan waktu analisis, jumlah sampel dan fase gerak yang dibutuhkan, serta biaya. Selain itu, keuntungan dari metode UHPLC adalah peningkatan sensitivitas yang ditunjukkan dengan penurunan nilai LOD dan LOQ dibandingkan degan metode HPLC konvensional.Kata kunci : HPLC, UHPLC, Efisiensi
Review: Peran Pelatihan Personil dalam Menjaga Mutu Produk di Industri Farmasi Theresia Ratnadevi; Ida Musfiroh
Farmaka Vol 15, No 3 (2017): Suplemen Desember
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.284 KB) | DOI: 10.24198/jf.v15i3.15161

Abstract

Pelatihan adalah salah persyaratan kualifikasi untuk personil di industri farmasi dan merupakan bentuk penerapan dari sistem manajemen mutu. Pelatihan dilakukan untuk membentuk personil yang terkualifikasi dan memiliki pemahaman akan peran dan tanggung jawabnya. Pemahaman personil di indistri farmasi diharapkan dapat membantu mengidentifikasi masalah yang terjadi, mengkomunikasikannya, mencari pemecahan masalah, dan melakukannya. Hal tersebut dapat dilakukan dengan melakukan program pelatihan yang memadai, sesuai, dan berkala terhadap personil. Selain untuk kualifikasi dari personil, karena pelatihan yang diberikan juga harus dapat menyampaikan nilai parameter-parameter kritis dalam suatu proses yang berdampak baik secara langsung ataupun tidak terhadap mutu dari produk. Melalui pelatihan, industi farmasi dapat memberikan jaminan produk yang bermutu dengan cara menyediakan personil yang terkualifikasi melalui sebuah pelatihan. Artikel ini ditulis dengan tujuan memberikan gambaran atas kegiatan pelatihan kepada personil untuk bidang tertentu di industri farmasi beserta aspek mutu yang harus diperhatikan dalam pelatihan tersebut untuk menjamin mutu produk.
REVIEW ARTIKEL : BERBAGAI AKTIVITAS FARMAKOLOGI DARI SENYAWA KITOSAN Anisa Marieta; Ida Musfiroh
Farmaka Vol 17, No 2 (2019): Farmaka (Agustus)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (114.169 KB) | DOI: 10.24198/jf.v17i2.21866

Abstract

Kitosan adalah salah satu senyawa dari turunan kitin, dan banyak dihasilkan oleh hewan seperti  cangkang eksoskeleton artropoda (kepiting, udang, lobster) maupun jamur. Kitosan dapat terbentuk dengan pengurangan gugus asetil dengan adanya proses deasetilasi. Keberadaan kitin sangat berlimpah di alam, dan menurut beberapa penelitian ternyata kitosan memiliki berbagai aktivitas farmakologi seperti sebagai antibakteri, antioksidan, antihiperglikemik, antimalarial, antiulcer, antifungal, dan antitoxoplasma. Dengan begitu dapat diketahui bahwa kitin memiliki banyak manfaat bagi kelangsungan hidup manusia.Kata kunci : Kitosan, gugus asetil, aktivitas farmakologi.
Identifikasi Rhodamin B pada Produk Pangan dan Kosmetik yang Beredar di Bandung ALIYA NUR HASANAH; IDA MUSFIROH; NYI MEKAR SAPTARINI; DRIYANTI RAHAYU
JURNAL ILMU KEFARMASIAN INDONESIA Vol 12 No 1 (2014): JIFI
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (455.97 KB)

Abstract

Rhodamine B is a colouring agent for paint industry, textile and paper. It causes irritation at respiration systems and has a carcinogenic effect. At high concentration rhodamine B causes liver damages. Nowadays, it has been reported being added into cosmetics and food product such as lipstick, eye shadow, rouge, food paste, and kerupuk. This research was conducted to determine rhodamine B in the products by using HPLC and spectrophotometry UV-Vis. It was done through sample collection, sample preparation, validation of analytical method, and analysis of rhodamine B using HPLC and spectrophotometry UV-Vis. The results of HPLC and spectrophotometry UV-Vis showed that four samples of kerupuk (57,14%) and four samples of food paste (50%) contained rhodamine B. However, rhodamine B was not found in cosmetics. The results showed the urgency of fast methods to identify rhodamine, thus its content in food products is carefully controlled.
Edukasi Tentang Diabetes Melitus dan Pemanfaatan Kayu Manis sebagai Tanaman Obat Antidiabetes Kepada Masyarakat Ida Musfiroh; Gofarana Wilar; Eka Rosalianti; Almira Agustini Hadirana; Zahra Siti Hanifah
Journal of Community Development Vol. 3 No. 1 (2022): August
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/comdev.v3i1.59

Abstract

The number of people with diabetes mellitus is increasing every year, even statistics show that in 2020 Indonesia is ranked 7th in the world. Many people still do not know how to understand diabetes mellitus and a healthy lifestyle, as well as the use of medicinal plants as antidiabetic. The use of herbal medicine has many advantages. One type of medicinal plant that is effective as a diabetes treatment therapy in the Indonesian Traditional Medicine Formulary (FROTI) is cinnamon. This activity has the aim of providing socialization and education to the public in the health sector about diabetes mellitus and anti-diabetic medicinal plants, especially cinnamon which is developed in dye bags. The implementation method is carried out virtually, considering the current state of the COVID-19 pandemic, with 3 stages, namely the planning stage, the implementation stage and the follow-up stage. The result of this PPM activity is the implementation of online seminars and education through infographic posters and videos and shows that the public is becoming more educated in their knowledge about diabetes treatment efforts by utilizing various types of medicinal plants and how to process them. The results of this activity can be concluded that the education and information activities carried out can increase public understanding and knowledge about diabetes mellitus, as well as understanding of various types of antidiabetic medicinal plants that can be utilized by the community .This is based on the results of the pre-test and post-test as a measure of the success of this PPM activity.
Edukasi Hidup Sehat Tanpa Diabetes Dengan Pemanfaatan Tanaman Obat Bagi Masyarakat Desa Mekarjaya Banjaran Ida Musfiroh; Sandra Megantara; Holis Abdul Holik; Yasmiwar Susilawati; Gofarana Wilar
Journal of Community Development Vol. 3 No. 3 (2023): April
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/comdev.v3i3.113

Abstract

Diabetes mellitus in Indonesia now ranks 5th with the highest number of diabetes mellitus sufferers in the world. At present, the prevalence has increased from 6.2% compared to 2019. Diabetics need to get effective and safe drugs in order to avoid various complications. In addition to using pharmacological therapy, it is also necessary to carry out non-pharmacological therapy. One type of medicinal plant that is known to be effective in reducing sugar is ginger and cinnamon, but there has not been much reported on its processing other than in the form of a decoction or marinade. The purpose of carrying out this PPM activity is to increase the knowledge and understanding of the people of Mekarjaya Banjaran Village regarding the use of medicinal plants as anti-diabetics, and provide knowledge about making ginger-cinnamon instant powder drinks. The activity method is carried out in 3 stages, namely the planning, implementation, evaluation and follow-up stages. The results of this PPM activity show that the community has a better understanding of efforts to be healthy in preventing diabetes through the use of ginger-cinnamon medicinal plants, and how to process them through instant powders. The evaluation is carried out based on the results of the initial test and the final test as a method for measuring the achievements of this PPM activity.