Agus Supriatna Somantri
Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

IDENTIFIKASI MUTU FISIK BERAS DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN CITRA DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN (Identification of physical quality of rice by using technology image processing and artificial neural network) Agus Supriatna Somantri; Emmy Darmawati; I Wayan Astika
Jurnal Penelitian Pascapanen Pertanian Vol 10, No 2 (2013): Jurnal Penelitian Pascapanen Pertanian
Publisher : Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jpasca.v10n2.2013.95-103

Abstract

Proses pemutuan beras sangat penting untuk dilakukan sebelum beras dipasarkan. Sampai saat ini proses pemutuan beras masih dilakukan secara manual (visual) yang dilakukan oleh para ahli yang berpengalaman, namun cara ini memiliki kelemahan : 1) Adanya faktor subjektif dari pengamat (ahli); 2) Kondisi fisik dan psikologis pengamat yang menyebabkan tidak konsistennya hasil pemutuan; dan 3) Waktu yang dibutuhkan untuk proses pemutuan relatif lebih lama. Tujuan penelitian ini adalah mempelajari karakteristik mutu fisik beras berdasarkan analisis pengolahan citra dan jaringan syaraf tiruan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pemutuan beras kepala, beras patah, beras menir dan gabah dengan menggunakan pengolahan citra digital dapat diminimalisir penggunaan input parameternya hanya dengan menggunakan indeks B, roundness, luas, panjang dan saturation, sedangkan untuk menduga beras merah, beras kuning/rusak, beras hijau mengapur dan benda asing dapat menggunakan parameter indeks R, indeks G, indeks B, roundness dan luas. Keberagaman nilai akurasi pada training dari masing-masing varietas beras disebabkan oleh perbedaan bentuk, ukuran dan warna dari masing-masing butir beras tersebut, sehingga menyebabkan nilai akurasinya berbeda. Training citra beras kepala, beras patah, beras menir dan gabah dengan 5 parameter input menunjukkan hasil yang baik yaitu 97,14% untuk Inpari 13, 99,6% untuk Inpari 19, 98,37% untuk Cirata, 97,9% untuk Muncul dan 99,6% untuk Way Apo Buru. Sedangkan nilai validasinya adalah 96,74% untuk Inpari 13, 95,35% untuk Inpari 19, 96,73% untuk Cirata, 96,02% untuk Muncul, dan 98,68% untuk Way Apo Buru. Training citra beras merah, beras kuning/rusak, beras hijau mengapur dan benda asing hasilnya adalah 98,55% dan hasil validasinya adalah 90,48%.Kata kunci :Pengolahan citra, beras, jaringan syaraf tiruan, mutu fisikEnglish Version AbstractQuality assessment of rice quality is very important activity before it's marketed. Up to now, the rice quality inspection is done manually (visually) by trained examiners who have expertise and experience, but it has disadvantages such as: (1) the subjectivity factor of the observer, (2) the physical exhaustion of observer causing inconsistent result, and (3) the time required for the observation is relatively much longer. The purpose of this research is to develop an image processing method for identifying physical quality of rice. The result showed that the diversity of accuracy values caused by differences of shape, size and color of each variety of rice. The identification of physical quality of head rice, broken rice, groats and paddy can be determined by using the parameters input of image, i.e. index B, roundness, area, length and saturation. As for the estimation of red rice, yellow rice (damaged), chalky grain and foreign matters can be determined by using parameters such as index R, G, B, roundness and area. The accuracy of training of head rice, broken rice, grain groats and unhulled rice by using 5 parameters showed good results, ie 97.14%, 99.6%, 98.37%, 97.9%, and 99.6%, while their validation are 96.74%, 95.35%, 96.73%, 96.02%, and 98.68% for Inpari 13, Inpari 19, Cirata, Muncul and Way Apo Buru respectively. The accuracy of brown rice, yellow rice, chalky grain and foreign matter recognition was 98.55% for training process and 90.48% for validation.Keywords : Image processing, rice, artificial neural network, physical quality
Pendugaan Rendemen Tebu Menggunakan Sifat Biolistrik dan ANN untuk Pengembangan Alat Ukur Cepat Rendemen Tebu Sucipto Sucipto; Rhamdani Widyo Utomo; Dimas Firmanda Al-Riza; Simping Yuliatun; Supriyanto Supriyanto; Agus Supriatna Somantri
Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Vol 5 No 3: Juni 2018
Publisher : Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (140.8 KB) | DOI: 10.25126/jtiik.201853635

Abstract

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan sifat biolistrik pada berbagai ruas tebu dan waktu tunda giling serta hubungan sifat biolistrik dengan rendemen tebu menggunakan metode jaringan syaraf tiruan (ANN). Sifat biolistrik yang digunakan meliputi frekuensi, kapasitansi (C), impedansi (Z), dan konstanta dielektrik (k). Pada penelitian ini digunakan faktor ruas tebu (atas, tengah, dan bawah) dan waktu tunda giling (hari ke-0, 1, dan 2). Hasil riset menunjukkan bahwa ruas tebu bagian bawah memiliki nilai rendemen lebih besar dari bagian tebu lain. Rendemen semakin berkurang seiring waktu penundaan. Nilai kapasitansi dan konstanta dielektrik menurun seiring lama waktu penundaan. Topologi ANN terpilih adalah 4-40-30-1, dengan 4 node (frekuensi, kapasitansi, konstanta dielektrik, dan frekuensi) sebagai input layer, 40 node pada hidden layer ke 1 dan 30 node pada hidden layer ke-2, serta 1 node yakni rendemen sebagai output layer. Topologi jaringan terpilih memiliki akurasi 99,13% saat training dan 97,29% saat pengujian. Sifat biolistrik dan ANN dapat dikembangkan sebagai alat ukur cepat rendemen tebu.