Depresi adalah salah satu bentuk gangguan jiwa pada alam perasaan (afektif, mood). Olah raga jalan kaki dapat mencegah depresi, membuat lansia menjadi lebih rileks dan tenang. Penelitian ini di lakukan di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 3 Jakarta Selatan bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat depresi pada lansia sesudah dilakukan olah raga jalan kaki dengan jumlah 36 responden. Pada penelitian ini menggunakan desain Pre-Eksperiment dengan pendekatan pretest – posttest design. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik random sampling dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Inklusi yaitu lansia yang tinggal menetap di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 3 Jakarta Selatan, lansia dengan kecenderungan depresi berdasarkan Screening Geriatric Depression Scale (GDS), lansia yang tidak menggunakan obat anti depresi, dan dapat kooperatif selama penelitian. Eksklusi yaitu lansia yang mengalami depresi berat, lansia yang mengkonsumsi obat, lansia yang mengalami gangguan psikotik. Hasil Uji Chi-square menunjukkan ada pengaruh tingkat depresi sesudah dilakukan olah raga jalan kaki dimana nilai signifikansi 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Ada pengaruh signifikan tingkat depresi pada lansia sebelum dan sesudah dilakukan olah raga jalan kaki di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 3 Jakarta Selatan pada Tahun 2016. Saran. Olah raga jalan kaki dapat dijadikan terapi non farmakologis bagi lansia yang mengalami depresi.Kata Kunci: depresi; jalan kaki; lansiaDepresi adalah salah satu bentuk gangguan jiwa pada alam perasaan (afektif, mood). Olah raga jalan kaki dapat mencegah depresi, membuat lansia menjadi lebih rileks dan tenang. Penelitian ini di lakukan di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 3 Jakarta Selatan bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat depresi pada lansia sesudah dilakukan olah raga jalan kaki dengan jumlah 36 responden. Pada penelitian ini menggunakan desain Pre-Eksperiment dengan pendekatan pretest – posttest design. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik random sampling dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Inklusi yaitu lansia yang tinggal menetap di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 3 Jakarta Selatan, lansia dengan kecenderungan depresi berdasarkan Screening Geriatric Depression Scale (GDS), lansia yang tidak menggunakan obat anti depresi, dan dapat kooperatif selama penelitian. Eksklusi yaitu lansia yang mengalami depresi berat, lansia yang mengkonsumsi obat, lansia yang mengalami gangguan psikotik. Hasil Uji Chi-square menunjukkan ada pengaruh tingkat depresi sesudah dilakukan olah raga jalan kaki dimana nilai signifikansi 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Ada pengaruh signifikan tingkat depresi pada lansia sebelum dan sesudah dilakukan olah raga jalan kaki di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 3 Jakarta Selatan pada Tahun 2016. Saran. Olah raga jalan kaki dapat dijadikan terapi non farmakologis bagi lansia yang mengalami depresi.Kata Kunci: depresi; jalan kaki; lansia