Hera Hastuti
Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Tangerang, Kota Tangerang, Banten

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

INTERVENSI PSIKOEDUKASI KELUARGA UNTUK MERAWAT ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA (ODGJ): LITERATURE REVIEW Nurhikmah Nurhikmah; Eriyono Budi Wijoyo; Imas Yoyoh; Kartini Kartini; Hera Hastuti; Agus Mulyawan
Edu Masda Journal Vol 5, No 2 (2021): Edu Masda Journal Volume 5 Nomor 2
Publisher : STIKes Kharisma Persada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52118/edumasda.v5i2.125

Abstract

The problem of mental disorders in Indonesia is still very high, the prevalence is increasing from year to year. The family as a caregiver plays a very important role in assisting people with mental disorders and living their daily lives. The purpose of this study was to find out more about family psychoeducation in caring for clients with mental disorders. The article search method used PubMed, Research Gate, and Google Scholer, then 9 articles were found according to the inclusion and exclusion criteria and then a review was carried out. The results of this study indicate that providing psychoeducation is indeed proven to significantly increase knowledge and skills in caring for people with mental disorders. Based on 9 articles that have been found that one of the interventions that can be done is to empower people with mental disorders, the form is family empowerment, providing psychoeducation that aims to provide information to families to improve their skills in caring for family members with mental disorders. It is hoped that the family will have positive coping with the stress and burden they experience when they are provided with adequate information about the care of people with schizophrenia. The related opinion is that the majority of the community towards people with mental disorders are still very low and they do not know how to treat or with symptoms that often appear so that family empowerment methods are needed through psychoeducation. Family psychoeducation interventions affect increasing knowledge and skills in caring for people with mental disorders.ABSTRAKMasalah gangguan jiwa di Indonesia masih sangat tinggi prevalensinya meningkat dari tahun ke tahun. Keluarga..sebagai..caregiver berperan..sangat..penting dalam mendampingi penderita gangguan jiwa dan menajalani kehidupan setiap harinya. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui lebih lanjut psikoedukasi keluarga dalam merawat klien dengan gangguan jiwa. Metode pencarian artikel menggunakan PubMed, Research gate, dan Google Scholar, kemudian ditemukan 9 artikel sesuai kriteria inklusi dan eksluisi dan selanjutnya dilakukan review. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian psikoedukasi memang terbukti signifikan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam merawat orang dengan gangguan jiwa. Berdasarkan 9 jurnal yang telah didapatkan bahwa salah satu intervensi yang bisa dilakukan yaitu memperdayakan dalam merawat orang dengan gangguan jiwa, bentuknya yaitu pemberdayaan..keluarga, memberikan..psikoedukasi yang bertujuan..untuk memberikan informasi pada keluarga untuk meningkatkan keterampilan..mereka dalam merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa. Diharapkan keluarga akan mempunyai koping yang positif..terhadap stress dan beban yang dialaminya ketika sudah dibekali informasi tentang perawatan orang dengan skizofrenia memadai. Opini terkait yaitu sebagian besar masyarakat terhadap orang dengan gangguan jiwa masih sangat rendah dan tidak mengetahui cara merawat ataupun dengan tanda gejala yang sering muncul sehingga diperlukan cara pemberdayaan keluarga melalui psikoedukasi. Intervensi psikoedukasi keluarga memiliki pengaruh terhadap peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam merawat orang dengan gangguan jiwa.
Hubungan Tingkat Stress dengan Perilaku Merokok pada Siswa SMK Islam Terpadu Indra Bangsa di Kota Tangerang Elang Wibisana; Hera Hastuti; Ajeng Dyah Retnowati
Jurnal Ilmiah Keperawatan Indonesia [JIKI] Vol 2, No 2 (2019): Jurnal Ilmiah Keperawatan Indonesia [JIKI]
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/jiki.v2i2.5735

Abstract

Latar Belakang: Stress merupakan suatu keadaan yang dihasilkan oleh perubahan lingkungan yang diterima sebagai suatu hal yang menantang terhadap keseimbangan seseorang. Setiap manusia dalam kehidupannya pasti pernah mengalami stress, karena stress merupakan hal yang alamiah. Pada kehidupan saat ini, merokok merupakan suatu pemandangan yang sangat tidak asing. Kebiasaan merokok dianggap dapat memberikan kenikmatan bagi perokok dan juga untuk mencegah terjadinya stress. Tujuan: Dari penelitian ini, Ingin mengetahui hubungan tingkat stress dengan perilaku merokok pada siswa. Desain penelitian: Menggunakan deskriptif kolerasi dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa yang merokok di SMK Islam Terpadu Indra Bangsa di Kota Tangerang dengan jumlah sampel 50. Tehnik pengambilan sampel adalah Total Sampling. Hasil: Menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara tingkat stress dengan perilaku merokok (p value= 0,035). Simpulan: Berdasarkan hasil penelitian diharapkan petugas kesehatan dapat memberikan informasi mengenai mekanisme koping dalam menghadapi stress agar tidak terjerumus ke hal negatif. Kata Kunci : Tingkat Stress, Prilaku Merokok. Kata Kunci: Perilaku Merokok, Siswa SMK, Stres
Pengaruh Olah Raga Jalan Kaki terhadap Penurunan Tingkat Depresi pada Lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 3 Hera Hastuti; Kartini Kartini; Endah Widya Astuti
Jurnal Ilmiah Keperawatan Indonesia [JIKI] Vol 2, No 1 (2018): Jurnal Ilmiah Keperawatan Indonesia (JIKI)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/jiki.v2i1.5712

Abstract

Depresi adalah salah satu bentuk gangguan jiwa pada alam perasaan (afektif, mood). Olah raga jalan kaki dapat mencegah depresi, membuat lansia menjadi lebih rileks dan tenang. Penelitian ini di lakukan di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 3 Jakarta Selatan bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat depresi pada lansia sesudah dilakukan olah raga jalan kaki dengan jumlah 36 responden. Pada penelitian ini menggunakan desain Pre-Eksperiment dengan pendekatan pretest – posttest design. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik random sampling dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Inklusi yaitu lansia yang tinggal menetap di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 3 Jakarta Selatan, lansia dengan kecenderungan depresi berdasarkan Screening Geriatric Depression Scale (GDS), lansia yang tidak menggunakan obat anti depresi, dan dapat kooperatif selama penelitian. Eksklusi yaitu lansia yang mengalami depresi berat, lansia yang mengkonsumsi obat, lansia yang mengalami gangguan psikotik. Hasil Uji Chi-square menunjukkan ada pengaruh tingkat depresi sesudah dilakukan olah raga jalan kaki dimana nilai signifikansi 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Ada pengaruh signifikan tingkat depresi pada lansia sebelum dan sesudah dilakukan olah raga jalan kaki di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 3 Jakarta Selatan pada Tahun 2016. Saran. Olah raga jalan kaki dapat dijadikan terapi non farmakologis bagi lansia yang mengalami depresi.Kata Kunci: depresi; jalan kaki; lansiaDepresi adalah salah satu bentuk gangguan jiwa pada alam perasaan (afektif, mood). Olah raga jalan kaki dapat mencegah depresi, membuat lansia menjadi lebih rileks dan tenang. Penelitian ini di lakukan di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 3 Jakarta Selatan bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat depresi pada lansia sesudah dilakukan olah raga jalan kaki dengan jumlah 36 responden. Pada penelitian ini menggunakan desain Pre-Eksperiment dengan pendekatan pretest – posttest design. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik random sampling dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Inklusi yaitu lansia yang tinggal menetap di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 3 Jakarta Selatan, lansia dengan kecenderungan depresi berdasarkan Screening Geriatric Depression Scale (GDS), lansia yang tidak menggunakan obat anti depresi, dan dapat kooperatif selama penelitian. Eksklusi yaitu lansia yang mengalami depresi berat, lansia yang mengkonsumsi obat, lansia yang mengalami gangguan psikotik. Hasil Uji Chi-square menunjukkan ada pengaruh tingkat depresi sesudah dilakukan olah raga jalan kaki dimana nilai signifikansi 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Ada pengaruh signifikan tingkat depresi pada lansia sebelum dan sesudah dilakukan olah raga jalan kaki di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 3 Jakarta Selatan pada Tahun 2016. Saran. Olah raga jalan kaki dapat dijadikan terapi non farmakologis bagi lansia yang mengalami depresi.Kata Kunci: depresi; jalan kaki; lansia
The Effect of Yoga Gymnastics Against insomnia among Elderly in Social Institution Tresna Werdha Budi mulia 2 Cengkareng West Jakarta Hera Hastuti; Iin Andriyani
Jurnal Ilmiah Keperawatan Indonesia (JIKI) Vol 4, No 2 (2021): Jurnal Ilmiah Keperawatan Indonesia [JIKI]
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/jiki.v4i2.1921

Abstract

The prevalence of sleep disorders in the elderly is high at around 67%. where 1 of 4 at the age of 60 years experienced serious difficulty sleeping. Sleep disorder is constituted suffering for the Elderly because it deals with a sense of pleasure, happiness, and quality of life. One of the non-pharmacological therapy that could potentially reduce the rate of insomnia is doing yoga. Yoga movement can help patients with insomnia to sleep well because it gives you peace of mind and ultimately help to sleep.  This study aims to identify the Effect of Gymnastics Yoga Against Elderly Insomnia in Social Institution Tresna Werdha Budi Mulia 2 Cengkareng West Jakarta. The study design was Quasi Experiment with the design of Pre Test and Post Test One Group Design. Subjects were elderly who have insomnia in Social Institution Tresna Werdha Budi Mulia 2 Cengkareng West Jakarta as many as 13 people with a Total Sampling Technique. The statistical test used is Paired T-Test. The results of the analysis obtained Mean Pre-test 28.62 and after the yoga exercise obtained Mean Post-test 20.15 with paired T-test obtained sig (2-tailed) with p <0.001. The conclusion of this research that there is a significant difference between the Insomnia Pre-test and post-test. It showed the effect the of gymnastics yoga against insomnia among elderly in Social Institutions Tresna Werdha Budi Mulia 2 Cengkareng, West Jakarta. For the next study is suggested to develop an experimental method in the intervention and control groups. Keywords: Insomnia, Elderly, Yoga Gymnastics. 
Better Quality of Sleep among Adolescents by Considering the Intensity of Social Media Utilization Siti Habibah; Karina Megasari Winahyu; Hyang Wreksagung; Hera Hastuti; Kartini Kartini
Media Keperawatan Indonesia Vol 4, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1656.409 KB) | DOI: 10.26714/mki.4.1.2021.29-35

Abstract

The basic human needs, such as sleep quality, often take for granted that low sleep quality among adolescents could affect various health problems. One of the factors correlated with sleep quality in adolescents is the use of social media. This study aimed to identify the association between social media utilization and sleep quality among adolescents. The study used a descriptive correlation with a cross-sectional design. The Social Networking Time Use Scale and Pittsburgh Sleep Quality Index questionnaires were used based upon validity and reliability test. A Cross-sectional study was used with a convenience sampling frame by recruiting 188 adolescents. The analysis technique used was Chi-Square. The results showed that respondents with a high intensity of social media users who have good sleep quality were 29 (15, 4%) respondents, and those who have low sleep quality were 66 (35.1%) respondents. It revealed a significant association between the intensity of social media use and sleep quality in adolescents (X2 = 27,564a,  df = 1, p< 0,05). It suggests that adolescents should reduce the intensity of social media use to improve their sleep quality.
Pengetahuan dan Efikasi Diri Mahasiswa Kesehatan dalam Perilaku Pencegahan Penularan Covid-19 Kartini Kartini; Hera Hastuti; Annisaa Fitrah Umara; Shieva Nur Azizah; Rizkiyani Istifada; Eriyono Budi Wijoyo
JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol 5, No 1 (2021): JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)
Publisher : STIKes Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33006/ji-kes.v5i1.270

Abstract

Abstrak Mahasiswa merupakan kelompok yang memiliki mobilitas tinggi dalam aktivitas di luar rumah. Berbagai faktor mempengaruhi perilaku mahasiswa, salah satunya pengetahuan dan efikasi diri. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan hubungan pengetahuan dan efikasi diri mahasiswa dalam perilaku pencegahan penularan COVID-19 setelah satu tahun pandemi. Metode penelitian menggunakan studi kuantitatif dengan desain cross-sectional. Penelitian ini telah lolos uji etik dengan jumlah responden yang terlibat adalah 228 mahasiswa. Analisis data menggunakan tes chi-square. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan pengetahuan dan efikasi diri dengan perilaku mahasiswa dalam pencegahan penularan COVID-19 setelah satu tahun pandemi (p-value < 0,05). Akses informasi yang mudah didapat oleh mahasiswa berdampak pada peningkatan pengetahuan dan nilai efikasi diri. Oleh karena itu dibutuhkan dukungan dari berbagai lintas sektoral dan keluarga untuk mempertahankan pengetahuan dan motivasi positif mahasiswa dalam perilaku pencegahan COVID-19. Kata kunci: COVID-19, efikasi diri, mahasiswa, pengetahuan, perilaku  Abstract College students are a group that has high mobilization activity outside. Various factors influence college student behavior, one of which is knowledge and self-efficacy. The aim of this study was to describe the relationship between knowledge and self-efficacy of college students in preventing COVID-19 transmission behavior after one year of the pandemic. The research method used a quantitative study with a cross-sectional design. This research had passed the ethical test with the number of respondents involved are 228 college students. Data analysis used a chi-square test. The results showed a relationship between knowledge and self-efficacy with college student behavior in preventing COVID-19 transmission after one year of the pandemic (p-value <0,05). The information that is accessible for students has an impact on increasing knowledge and self-efficacy values. Therefore, it takes support from various sectoral and families to maintain positive knowledge and motivation of students in COVID-19 prevention behavior.Keywords: COVID-19, self-efficacy, college students, knowledge, behavior
One Year Pandemic: Community Knowledge and Self-Efficacy in Prevention Behavior of Covid-19 Based on The Health Promotion Model by Nola J. Pender Hera Hastuti; Kartini Kartini; Annisaa F. Umara; Shieva Nur Azizah; Eriyono Budi Wijoyo; Rizkiyani Istifada
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 6, No 3: September 2021
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (654.823 KB) | DOI: 10.30604/jika.v6i3.513

Abstract

The community has a new adaptation after one year of the COVID-19 pandemic. The concept of Nola J. Pender describes that the behaviour is in line with the knowledge and self-efficacy that an individual possesses. This study aims to analyze the relationship between knowledge, self-efficacy, and behaviour of the community about preventive of COVID-19 after one year of the pandemic. This research is a quantitative study with a cross-sectional method design. Respondents consist of 246 people. Data analysis used chi-square and spearmen tests which were adjusted to the type of variables being analyzed. The results showed that there was good knowledge, positive self-efficacy, and good behaviour in the community in preventing COVID-19 after one year of the pandemic. There is a relationship between self-efficacy and community behaviour in preventing COVID-19, but there is no relationship between knowledge and community behaviour. Other factors also influence the growth of positive community behaviour. Collaboration and commitment from the community and stakeholders are the main factors in harmonizing knowledge and behaviour in preventing COVID-19. Masyarakat memiliki adaptasi baru setelah satu tahun pandemi COVID-19. Model Nola J. Pender mendeskripsikan bahwa perubahan perilaku terjadi seiring dengan adanya pengetahuan dan efikasi diri yang dimiliki individu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan pengetahuan, efikasi diri, dan perilaku masyarakat dalam pencegahan COVID-19 setelah satu tahun pandemi. Penelitian ini merupakan studi kuantitatif dengan rancangan metode cross-sectional. Responden yang terlibat dalam penelitian berjumlah 246 orang. Analisis data menggunakan uji chi-square dan spearmen yangdisesuaikan dengan jenis variabel yang dianalisis. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden memiliki pengetahuan tinggi, efikasi diri positif, dan perilaku baik masyarakat dalam pencegahan COVID-19 setelah satu tahun pandemi. Ada hubungan antara efikasi diri dengan perilaku masyarakat dalam pencegahan COVID-19, namun tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan perilaku masyarakat. Adanya faktor lain yang juga mempengaruhi tumbuhnya perilaku positif masyarakat. Kerja sama dan komitmen masyarakat, serta pemegang kebijakan menjadi faktor utama untuk menselaraskan pengetahuan dan perilaku dalam pencegahan COVID-19.
PENYULUHAN DAN DEMONSTRASI MEROKOK TERHADAP PENGETAHUAN DAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SELAMA PANDEMI COVID-19 DI KOTA TANGETANG, BANTEN Eriyono Budi Wijoyo; Hera Hastuti; Elang Wibisana; Azizah Al Ashri Nainar; Nuraini
Jurnal Mitra Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2021): Jurnal Mitra Masyarakat
Publisher : STIKes Mitra Keluarga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (432.959 KB)

Abstract

Merokok merupakan kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat secara umum di Indonesia baik laki-laki atauperempuan. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mensosialisasikan dan mencegah agar tidak merokok padamasyarakat. Tindakan sudah dilakukan mulai dari usia dini sampai dengan dewasa untuk edukasi kesehatan dampakdari merokok. Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk melihat pengaruh Pendidikan kesehatan dan demonstrasipengganti rokok terkait dengan pengetahuan dan perilaku hidup bersih dan sehat terutama terkait dengan merokok.Pengadian ini dilakukan di Kelurahan Poris Jaya, Kota Tangerang, Banten dengan diikuti oleh 36 peserta. Kegiatandilakukan selama 2 hari dengan rata-rata durasi sekitar 3 jam. Sebelum kegiatan pertama dimulai masyarakatdiberikan kuisioner untuk menilai pengetahuan dan perilaku masyarakat setelah itu diberikan intervensi pendidikankesehatan terkait dengan merokok dan dilanjutkan dengan demonstrasi pengganti rokok. Setelah kegiatan selesaipeserta diberikan kembali kuisioner yang sama untuk menilai pengetahuan dan perilaku masyarakat. Hasil pengabdianada pengaruh pemberian edukasi dan demonstrasi kepada pengetahuan (p-value=0,002) dan perilaku (p-value=0,001).Pengabdian ini memperlihatkan bahwasanya pengetahuan dan perilaku masyarakat dapat dipengaruhi oleh faktor luarmisalnya adalah pengadian yang telah dilakukan ini.
Penerapan Intervensi Keperawatan Passive Leg Raising Sebagai Parameter Responsivitas Cairan Pada Pasien Dengan Masalah Sepsis: Literature Review Hera Hastuti; Nanda Riski Oktavia Scorpiolita; Popy Irawati
Jurnal Ilmiah Keperawatan Indonesia (JIKI) Vol 6, No 1 (2022): Jurnal Ilmiah Keperawatan Indonesia (JIKI)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/jiki.v6i1.6747

Abstract

Sepsis merupakan kondisi yang dapat mengancam jiwa yang disebabkan oleh ketidakmampuan respon pejamu terhadap infeksi menimbulkan gangguan hemodinamik. Penilaian responsivitas penting dilakukan untuk mencegah efek negative sebelum diberikan tindakan resusitasi cairan. Passive Leg Raising (PLR) adalah alternatif yang andal metode untuk memprediksi respons cairan pada pasien. Penulisan literature review ini bertujuan untuk penerapan intervensi passive leg raising pada sebagai parameter responsivitas cairan berdasarkan studi empiris lima tahun terakhir. Pencarian literatur dalam literature review ini menggunakan tiga database (Clinical Key for Nursing Elsevier, Science Direct, dan Google Scholar). Jurnal yang digunakan dengan desain penelitian prospective study dan pra experimental yang dipublikasikan antara tahun 2016-2021. Judul, abstrak atau teks lengkap berasal dari penelitian yang ditinjau sebelumnya berdasarkan kriteria inklusi dan kelayakan studi. Penulis menemukan lima jurnal yang sesuai dengan kriteria inklusi dalam literature review ini. Dari kelima jurnal yang telah di review Passive Leg Raising dapat digunakan sebagai parameter responsivitas cairan dengan melihat nilai hemodinamik Tekanan darah, Mean Artery Pressure (MAP), dan Cardiac Index (CI). Perawat dapat memberikan peranan yang penting dalam penanganan pada pasien sepsis dengan melakukan penilaian responsivitas cairan sebagai intervensi Passive Leg Raising (PLR), melakukan observasi terhadap nilai hemodinamik sehingga mencegah perburukan pada kondisi pasien. Kata Kunci: Passive Leg Raising, Responsivitas Cairan, Sepsis