Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Agrin : Jurnal Penelitian Pertanian

KAJIAN TEKNOLOGI JAJAR LEGOWO SUPER DALAM MENDUKUNG PENINGKATAN PRODUKSI PADI Yati Haryati; Liferdi Liferdi
Agrin Vol 21, No 2 (2017): Agrin
Publisher : Jenderal Soedirman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.agrin.2017.21.2.375

Abstract

Penggunaan varietas unggul merupakan salah satu metode perbaikan teknis budidaya yang sangat eratkaitannya dengan peningkatan produktivitas padi sawah. Kegiatan Kajian Varietas Unggul Baru Inpari 30dilaksanakan di Kelompok Tani Dalima, Kelurahan Situgede, Kec. Bogor Barat, Kota Bogor. Kegiatandilaksanakan dengan menerapkan rekomendasi teknologi dan cara petani pada lahan sawah milik petani denganpetakan alami. Tujuan penelitian untuk mengetahui adaptasi VUB Inpari 30 dan rekomendasi teknologi di wilyahKota Bogor. Peubah yang diamati yaitu: Tinggi tanaman (30, 60 dan 90 HST), komponen hasil (jumlah gabah isiper malai dan jumlah gabah hampa per malai dan produktivitas). Data dianalisis dengan Uji t test. Analisismenggunakan SPSS versi 20 for windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Teknologi Jajar Legowo Superdengan menggunakan Varietas Unggul Baru (VUB) Inpari 30 mencapai produktiviats sebesar 7,60 t ha-1.Kata kunci : Varietas Unggul Baru, Jajar legowo superABSTRACTThe use of improved varieties of the methods of cultivation technical improvement that is closely related tothe increase of rice field productivity. Assessment of new superior varieties Inpari 30 was conducted at DalimaFarmer Group, Situgede Village, Sub District Bogor Barat, Bogor City. Activities are implemented by applyingtechnology recommendations and farmers fields. This research is to adaptation of New Superior Varieties Inpari30 and the recommendation of technology in Bogor City. The observed variables were: Plant Height (30, 60 and90 Day After Planting), yield component (number of grain fill per panicle and number of empty grain per panicleand productivity). The data were analyzed by t test. Analysis using SPSS version 20 for windows. The resultsshowed that Jajar Legowo Super Technology using New Superior Varieties Inpari 30 achieved productivity of7,60 t ha-1.Key words: New Superior Variety, Jajar legowo super
PENERAPAN PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU JAGUNG PADA BEBERAPA VARIETAS UNGGUL JAGUNG KOMPOSIT DI KABUPATEN MAJALENGKA Yati Haryati; Bebet Nurbaeti; Karsidi Karsidi
Agrin Vol 19, No 2 (2015): Agrin
Publisher : Jenderal Soedirman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.agrin.2015.19.2.247

Abstract

Balai Penelitian Tanaman Serealia telah melepas beberapa varietas unggul baru (VUB) jagung komposit.Penggunaan varietas unggul baru merupakan salah satu komponen teknologi Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT)jagung. Pengkajian dilaksanakan pada bulan Juni-September 2014 di kelompok tani Sawah Datar, Desa TalagaKulon, Kecamatan Talaga dan kelompok tani Mitra Sejahtera, Desa Wanahayu, Kecamatan Maja, serta lahan milikBP3K Kecamatan Majalengka, Kabupaten Majalengka. Pelaksanaan kegiatan melibatkan petani sebagai pelaksanakegiatan. Perlakuan yang digunakan pada masing-masing lokasi yaitu penerapan komponen teknologi PTT dannon PTT. Tujuan pengkajian untuk mengetahui adaptasi varietas jagung komposit di wilayah KabupatenMajalengka. Data yang diamati yaitu data agronomis (tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang pada umur30, 60 dan 90 hari setelah tanam (hst), waktu berbunga 50%, jumlah tongkol per pohon, panjang tongkol (cm),diameter tongkol, bobot biji per tongkol (g), bobot 100 butir (g), bobot tongkol (g), bobot pipilan kering (t ha-1),berat brangkasan (t ha-1), berat tongkol jagung (t ha-1)), dan data penunjang (karakteristik wilayah dan curah hujanselama pengkajian). Data keragaan agronomi dianalisis menggunakan uji t dengan menggunakan SPSS forWindows 20.0 dan data penunjang dianalisis secara deskriptif. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa produktivitasjagung komposit dengan menerapkan komponen teknologi Pengelelolaan Tanaman Terpadu (PTT) jagung lebihtinggi dibandingkan non PTT. Varietas Lamuru dan Sukmaraga cocok untuk ditanam di wilayah KabupatenMajalengka.Kata kunci : Varietas jagung komposit, PTT jagungABSTRACTCereal Crops Research Institute has released several new varieties composite maize. The use of newvarieties is one of the technology components of Integrated Crop Management (ICM) maize. Assessment conductedin June-September 2014, in kelompok tani Rice Flat, Kulon Talaga village, District Talaga, and kelompok taniMitra Sejahtera, Wanahayu Village, and District-owned lands BP3K Maja, District of Majalengka, Majalengka.Implementation of activities involving farmers as implementing activities. The treatments used in each locationthat adoption of the technology components Integrated Crop Management (ICM) maize and Non ICM. Objectiveassessment to determine adaptation composite maize varieties in the region Majalengka. Observed data areagronomic data (plant height, number of leaves, stem diameter at the age of 30, 60 and 90 days after planting,flowering time of 50%, the number of cobs per plant, ear length (cm), diameter of cob, grain weight per ear (g) ,100 grain weight (g), cob weight (g), dry seed weight (t ha-1), weight stover (t ha-1), corn cob weight (t ha-1), andsupporting data (characteristics of the region and rainfall during the assessment). The performance of agronomicdata were analyzed using t-test using SPSS for Windows 20.0 and supporting data were analyzed descriptively.The study showed that the composite maize productivity by implementing components of Integrated CropManagement (ICM) maize is higher than the non-ICM, Lamuru and Sukmaraga varieties suitable for planting inthe area Majalengka.Key words: composit maize varieties, maize integrated crop management
PENAMPILAN GALUR HARAPAN KEDELAI TOLERAN KEKERINGAN DI KABUPATEN GARUT JAWA BARAT Yati Haryati; Didit Rahadian
Agrin Vol 16, No 1 (2012): Agrin
Publisher : Jenderal Soedirman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.agrin.2012.16.1.130

Abstract

Potensi lahan untuk pengembangan kedelai cukup luas namun menghadapi kendala terutama pada musimkemarau dalam penyediaan kebutuhan air untuk pertumbuhan tanaman, sehingga menyebabkan kekeringan yangberakibat pada rendahnya produksi kedelai. Untuk menanggulangi hal tersebut perlu dikembangkan varietaskedelai yang tahan terhadap cekaman kekeringan (toleran kekeringan). Oleh karena itu kombinasi perakitanvarietas unggul baru yang toleran kekeringan dan efisiensi pengelolaan air merupakan upaya/pendekatan yangpotensial untuk menekan penurunan hasil biji kedelai. Pengkajian dilakukan di Desa Cinunuk Tengah,Kecamatan Wanaraja, Kabupaten Garut dengan menanam galur-galur harapan kedelai hasil rakitan Balitkabidengan menanam 10 galur harapan kedelai termasuk 2 varietas pembanding (GHK 1, GHK 2, GHK 3, GHK 4,GHK 5, GHK 6, GHK 7, GHK 8, GHK 9, GHK 10, Varietas Wilis dan Tidar). Pengkajian dirancangmenggunakan rancangan acak kelompok, galur harapan yang akan diuji sebanyak 10 galur harapan sebagaiperlakuan (galur hasil rakitan Balitkabi) dan 2 varietas sebagai pembanding dan diulang tiga kali dengan ukuranpetak 4 x 5 m. Pemberian pupuk organik (dosis 2 t/ha) dan pupuk an organik (Urea 50 kg/ha, SP-36 100 kg/hadan KCl 75 kg/ha) diberikan pada saat tanam. Pupuk organik diberikan satu genggam per lubang untuk menutuplubang tanam. Parameter yang diamati meliputi keragaan tanaman kedelai, hasil dan komponen hasil. Datadianalisis dengan menggunakan Uji Duncan pada taraf 0.05. Hasil pengkajian menunjukan bahwa galur harapanGHK-4, 9 dan 10 mempunyai potensi hasil tinggi (2,5 t/ha) biji kering.Kata Kunci : Galur, kedelai, toleran kekeringanABSTRACTPotential land for soybean development is quite extensive but face obstacles especially in the dry seasonin the provision of water requirements for plant growth, thus causing drought which resulted in lower soybeanproduction. To overcome this needs to be developed soybean varieties that are resistant to drought stress(drought tolerant). Therefore, the combination assembly new varieties that are tolerant of drought and watermanagement efficiency is the effort / potential approach to suppress the reduction in seed yield of soybean.Assessments conducted in the Middle Cinunuk Village, District Wanaradja, Garut by planting soybean strainsexpectations Balitkabi assembly results with 10 strains of hope planted soybean varieties including twocomparators (GHK 1, GHK 2, GHK 3, GHK 4, GHK 5, GHK 6 , GHK 7, GHK 8, GHK 9, GHK 10, Variety Wilisand Tidar). The assessment was designed using a randomized block design, and threads of hope that will betested as many as 10 strains of hope as a treatment (strain results Balitkabi assemblies) and 2 varieties forcomparison and repeated three times with a plot size of 4 x 5 m. Organic fertilizers (dose of 2 t / ha) and anorganic fertilizer (Urea 50 kg / ha, SP-36 100 kg / ha and KCl 75 kg / ha) was given at the time of planting.Organic fertilizers are given a handful per planting hole to seal the hole. The parameters observed includekeragaan soybean crop, yield and yield components. Data were analyzed using Duncan's test at level 0.05. Theresults of the assessment showed that the strain of hope GHK-4, 9 and 10 have the potential for high yield (2.5 t /ha) of dry beans.Keywords: Strain, soybean, drought tolerant
PENGARUH PEMBERIAN MIKROBA PROBIOTIK LOKAL TERHADAP PENINGKATAN PRODUKSI JAGUNG HIBRIDA Yati Haryati; Karsidi Permadi
Agrin Vol 20, No 1 (2016): Agrin
Publisher : Jenderal Soedirman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.agrin.2016.20.1.315

Abstract

National corn demand continues to increase every year, either for food, feed and industrial raw materials.To meet this requirement forced to do import corn because the results at the farm level is still low. One is notapplying technological innovation and resource integrated crop management (ICM). Then in an effort to increasecorn production as well need to use the local probiotic microbes allow. This study aims to determine the extent towhich the results of applying maize crop management and integrated resource ( ICM - maize) equipped with LocalProbiotic Microbial fertilizer. The assessment was conducted in the village Cicurug, Majalengka Subdistricts,District Majalengka. The study used a Randomized Block Design Complete (RCBD), four treatments with sixreplications. For the treatment of local administration of probiotic microbes, the dose of 3 l ha-1 Agri Simba, thedose of 3 l ha-1 Agri Simba + 1.500 g of urea, the dose of 6 l ha-1 Agri Simba, and a dose of 6 l ha-1 Agri Simba +3.000 g of urea. The results of the study showed that administration of probiotic microbes local (Agri Simba) hassignificant effect on growth, yield components and yield of hybrid maize varieties P-21. Yield dried shelled beanshighest achieved by the provision of local probiotic microba in the dose 6 l ha-1 + 3.000 g Agri Simba urea was12.20 t ha-1. The results obtained at the lowest dose of 3 l ha-1 Agri Simba around 8.73 t ha-1. Component resultssupport the results of the P-21 hybrid maize is a heavy cob, number of rows per ear and weight of 100 grains .Key words: Maize, Local Probiotic Microba ABSTRAKKebutuhan jagung nasional terus meningkat setiap tahun, baik untuk pangan, pakan maupun bahan bakuindustri. Untuk memenuhi kebutuhan ini terpaksa melakukan impor jagung karena hasil di tingkat petani masihrendah. Salah satu penyebanya adalah belum optimal penerapan inovasi teknologi pengelolaan tanaman dansumberdaya terpadu (PTT). Dalam upaya peningkatan produksi jagung diperlukan juga penggunaan mikrobaprobiotik lokal. Pengkajian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana hasil jagung yang menerapkanpengelolaan tanaman dan sumberdaya terpadu (PTT-jagung) yang dilengkapi dengan pemberian pupuk MikrobaProbiaik Lokal. Pengkajian iji dilaksanakan di desa Cicurug, kecamatan Majalengka, kabupaten Majalengka padaMK II. Kajian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK), empat perlakuan dengan enam ulangan.Sebagai perlakuan pemberian mikroba probiotik lokal yaitu, takaran 3 l/ha Agri Simba, takaran 3 l/ha Agri Simba+ 1.500 g Urea, takaran 6 l/ha Agri Simba, dan takaran 6 l/ha Agri Simba + 3.000 g Urea. Hasil kajian menunjukkanbahwa pemberian mikroba probiotik lokal (Agri Simba) berpengaruh nyata pada pertumbuhan, komponen hasildan hasil jagung varietas hibrida P-21.Hasil pipilan biji kering tertinggi dicapai oleh pemberian mikroba probiotiklokal pada takaran 6 l/ha Agri Simba + 3.000 g Urea sebesar 12,20 t/ha. Hasil terendah diperoleh pada takaran 3l/ha Agri Simba sekitar 8,73 t/ha.Kata kunci : Jagung, Mikroba Probiotik Lokal