Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PENGARUH PERBEDAAN SIFAT SPESIES KAPANG DAN TINGKAT PERBANDINGAN BUNGKIL KELAPA DAN ONGGOK TERHADAP PERUBAHAN NILAI GIZI DAN KECERNAAN RANSUM AYAM PEDAGING Abun -; Denny Rusmana; Deny Saefulhadjar
Bionatura Vol 3, No 1 (2001): Bionatura Maret 2001
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (110.493 KB)

Abstract

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kandungan gizi hasil fermentasi darikombinasi bungkil kelapa dan onggok dengan dua spesies kapang yang berbeda,serta mengetahui nilai kecernaan bahan kering hasil fermentasi terbaik dari duaspesies kapang Rhizopus oligosporus dan Rhizopus oryzae pada ayam pedaging.Penelitian dilaksanakan secara eksperimen dalam dua tahap, yaitu: (1)Fermentasi, menggunakan rancangan Acak Lengkap pola faktorial (2x5) yangdiulang sebanyak tiga kali. Faktor pertama adalah dua macam spesies kapang,yaitu: Rhizopus oligosporus dan Rhizopus oryzae. Faktor kedua adalah limamacam kombinasi jenis substrat, yaitu bungkil kelapa dan onggok denganperbandingan: 100:0; 50:50; 25:75; dan 0%:100%; (2) Pengujian kecernaanbahan kering hasil fermentasi terbaik, menggunakan Rancangan Acak Lengkap,tiga perlakuan ransum yang diulang lima kali; dan perlakuannya adalah: 10%ransum yang mengandung kombinasi substrat tanpa difermentasi; 10% produkRhizopus oligosporus; dan 10% produk Rhizopus oryzae. Ternak percobaan yangdigunakan adalah ayam pedaging final stock “Arbor Acres” sebanyak 30 ekor.Kesimpulan hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Hasil fermentasi terbaikadalah kombinasi bungkil kelapa dan onggok dengan perbandingan 50%:50%,baik dengan Rhizopus oligosporus maupun Rhizopus oryzae, dan kedua jeniskapang tersebut tidak memperlihatkan perbedaan yang nyata terhadap kenaikankandungan bahan kering, protein kasar dan serat kasar; (2) Kecernaan bahankering ransum yang mengandung hasil fermentasi terpilih, nyata lebih baik dibanding dengan ransum basal. Nilai kecernaan bahan kering hasil fermentasi olehRhizopus oligosporus adalah 71,95% dan Rhizopus oryzae adalah 72,75%, dankeduanya tidak menunjukkan perbedaan yang nyata.Kata Kunci : bugkil kelapa, onggok, Rhizopus oligosporus, Rhizopus oryzae, Ransum pakan.
Pengaruh Dedak Padi dalam Ransum Ayam Lokal yang Diberi Air Minum Mengandung Cemaran Kadmium Terhadap Performans Deny Saefulhadjar; Iman Hernaman; Kurnia A. Kamil
Jurnal Ilmu Ternak Vol 8, No 1 (2008)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v8i1.2206

Abstract

Dedak padi banyak terdapat di daerah perdesaan. Bahan pakan ini mengandung fitat yang tinggi dan dapat mengikat Kadmium (Cd). Penelitian bertujuan untuk mempelajari lokal pengaruh penggunaan dedak padi dalam ransum ayam lokal yang diberi air minum mengandung cemaran kadmium terhadap performans. Dua puluh empat ekor ayam lokal digunakan dalam penelitian ini dengan bobot 422,08 ± 38,78 g. Dedak padi digunakan dalam ransum sebanyak 0, 10, 20, 30, 40, 50% selama 8 minggu. Air minum diberikan ad libitum mengandung 100 mg/kg Cd. Hasil, perlakuan menunjukkan perbedaan yang tidak nyata (P>0,05) terhadap performans. Penggunaan dedak padi sampai 50% lebih menguntungkan. Kadmium dalam air minum tidak mengganggu fisologi dan metabolisme dalam tubuh. Kesimpulan, dedak padi dapat digunakan sebagai pakan sampai 50%, dan konsumsi air minum yang mengandung 100 mg/kg Cd selama 8 minggu tidak mempengaruhi performans ayam lokal.Kata Kunci : dedak padi, Fitat, Cd, ayam lokal
Peningkatan Kadar Vitamin A pada Telur Ayam melalui Penggunaan Daun Katuk (Sauropus androgynus L.Merr) dalam Ransum (Improvement of Vitamin A Content in Chicken Egg by Katuk Leaves (Sauropus androgynus L.Merr) Utilization in Diet) Rachmat Wiradimadja; Handi Burhanuddin; Deny Saefulhadjar
Jurnal Ilmu Ternak Vol 6, No 1 (2006)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v6i1.2262

Abstract

Penelitian mengenai “Peningkatan Kadar Vitamin – A pada Telur Ayam melalui Penggunaan Daun Katuk (Sauropus androgynus L.Merr) dalam Ransum”, telah dilakukan. Penelitian dilakukan secara eksperimental terhadap 72 ekor ayam petelur fase produksi (umur 30 minggu). Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan 3 (tiga) perlakuan ransum dan 6 ulangan.  Ransum tersebut, yaitu R-0 mengandung 0% daun katuk; R-1 mengandung 7,5% daun katuk, dan R-2 mengandung 15% daun katuk.  Peubah yang diamati adalah :  kualitas telur (intensitas warna kuning telur, Haugh Unit, dan tebal kerabang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa  pemberian daun katuk 15% dalam ransum ayam memberikan kualitas telur terbaik dibandingkan dengan 0% dan 7,5%.Kata Kunci :  Ransum, Daun Katuk, Vitamin A, Warna Kuning Telur.
Pengaruh Lama Pengukusan terhadap Suhu Gelatinisasi, Retensi Bahan Kering dan Energi Metabolis Tepung Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.) pada Ayam Broiler Deny Saefulhadjar; Denny Rusmana; Hendi Setiyatwan; Ana Rochana Tarmidi
Jurnal Ilmu Ternak Vol 20, No 1 (2020): June
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v20i1.29136

Abstract

ABSTRAKPenelitian untuk mengetahui suhu gelatinisasi dan retensi tepung ubi jalar (Ipomoea batatas L.) pada ayam broiler akibat pengukusan dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi Ternak Unggas Non Ruminansia dan Industri Makanan Ternak Universitas Padjadjaran Jatinangor. Ubi jalar diberi empat perlakuan, yaitu tanpa pengukusan, dan pengukusan selama 15, 30, dan 45 menit.  Suhu gelatinisasi tepung umbi ubi jalar diukur menggunakan Pertens Rapid Visco Analizer. Pengukuran retensi bahan kering dan energi metabolis ransum dilakukan dengan metode koleksi total. Ayam pedaging strain Cobb sebanyak 20 ekor yang berumur 5 minggu ditempatkan pada 20 kandang individu yang terbuat dari kawat dengan ukuran 55 x 35 x 60 cm. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL). Hasil pengukuran menunjukkan bahwa suhu gelatinisasi ubi yang dikukus nyata berbeda (P<0,05) dengan ubi yang tidak dikukus. Suhu gelatinisasi antar lama pengukusan berbeda tapi tidak nyata (P>0,05). Retensi bahan kering, energi metabolis (EM), dan energi metabolis terkoreksi nitrogen (EMn)  pada pengukusan selama 15 menit semuanya nyata lebih tinggi (P<0,05) dari ubi jalar yang tidak dikukus, namun tidak berbeda nyata (P>0,05) dari ubi jalar yang dikukus. Pengukusan selama 15 menit cukup untuk meningkatkan retensi ubi jalar. 
Efek Pengolahan Limbah Sayuran Secara Mekanis Terhadap Nilai Kecernaan pada Ayam Kampung Super JJ-101 Abun -; Denny Rusmana; Deny Saefulhadjar
Jurnal Ilmu Ternak Vol 7, No 2 (2007)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v7i2.2239

Abstract

Limbah sayuran berpotensi sebagai bahan pakan ternak unggas, khususnya ayam kampung super, namun limbah tersebut mudah rusak dan busuk sehingga perlu dilakukan pengolahan.  Pengolahan yang dimaksud yaitu dilakukan secara mekanis melalui pengukusan, perebusan, dan penjemuran.  Guna menguji kualitas produk pengolahan, dilakukan percobaan pada ayam kampung super JJ-101 melalui pengukuran terhadap nilai kecernaan bahan kering dan protein.  Percobaan menggunakan metode eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri atas empat perlakuan ransum, yaitu 100 persen ransum kontrol (RB), 85 persen ransum kontrol + 15 persen limbah sayuran hasil pengukusan (RK), 85 persen ransum kontrol + 15 persen limbah sayuran hasil perebusan (RR), dan 85 persen ransum kontrol + 15 persen limbah sayur hasil penjemuran (RJ), setiap perlakuan diulang 5 kali.  Data yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam dan dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan.  Berdasarkan hasil analisis sidik ragam, perlakuan berpengaruh sangat nyata (P<0.01) terhadap nilai kecernaan bahan kering dan protein.  Hasil penelitian  dapat disimpulkan bahwa ransum mengandung limbah sayuran hasil pengukusan (RK) memiliki nilai kecernaan bahan kering dan protein yang lebih tinggi dibandingkan ransum RR dan RJ, namun setara dengan ransum kontrol (RB).  Nilai kecernaan bahan kering dan protein ransum mengandung limbah sayuran hasil pengukusan (RK) yaitu sebesar 74,91 persen dan 70,22 persen.Kata kunci:  Limbah sayuran, pengolahan mekanis, kecernaan, ayam kampung super.
Peningkatan Kadar Vitamin A pada Telur Ayam melalui Penggunaan Daun Katuk (Sauropus androgynus L.Merr) dalam Ransum (Improvement of Vitamin A Content in Chicken Egg by Katuk Leaves (Sauropus androgynus L.Merr) Utilization in the Diet) Rachmat Wiradimadja; Handi Burhanuddin; Deny Saefulhadjar
Jurnal Ilmu Ternak Vol 10, No 2 (2010)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v10i2.429

Abstract

Penelitian mengenai “Peningkatan Kadar Vitamin A pada Telur Ayam melalui Penggunaan Daun Katuk (Sauropus androgynus L.Merr) dalam Ransum”, telah dilaksanakan selama enam minggu.  Penelitian dilakukan secara eksperimental terhadap 72 ekor ayam petelur fase produksi (umur 30 minggu). Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan 3 (tiga) perlakuan ransum dan 6 ulangan.  Ransum tersebut, yaitu R-0 mengandung 0% daun katuk; R-1 mengandung 7,5% daun katuk, dan R-2 mengandung 15% daun katuk.  Peubah yang diamati adalah :  kualitas telur (intensitas warna kuning telur, Haugh Unit, dan tebal kerabang) serta kandungan vitamin A kuning telur.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa  penggunaan daun katuk 15% dalam ransum memberikan kualitas telur dan kandungan vitamin A yang terbaik dibanding perlakuan pemberian ransum tanpa daun katuk maupun dengan penambahan daun katuk 7,5%. Kata Kunci :  Ransum, daun katuk, vitamin A, kualitas telur.
Aplikasi Probiotik Pada Peternakan Ramah Lingkungan Berkelanjutan Deny Saefulhadjar; Hery Supratman; Denny Rusmana
Media Kontak Tani Ternak Vol 3, No 2 (2021): Mei
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mktt.v3i2.32720

Abstract

Aplikasi probiotik telah menjadi salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi peternakan. Aplikasi probiotik juga dapat menciptakan lingkungan peternakan yang sehat dan nyaman, bagi peternak dan ternak yang dibudidayakan. Peternakan yang menggunakan probiotik dapat menghasilkan produk ternak yang sehat dan bernilai gizi lebih baik. Banyak masyarakat peternak yang belum mengetahui dan memahami tentang probiotik dan bagaimana probiotik dapat membatu masalah-masalah yang dihadapi serta meningkatkan nilai usaha ternak yang sedang dijalankannya. Berdasarkan keadaan tersebut, perlu diselenggarakan program transfer informasi yang spesifik terkait aplikasi probiotik untuk peternakan ramah lingkungan berkelanjutan. Program pengabdian pada masyarakat (PPM) yang terintegrasi dengan Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa (KKNM), melibatkan mitra peternak di lokasi sekitar tempat tinggal mahasiswa, dan peternak lain atau masyarakat umum yang mendapat undangan dari flyer webinar yang menjadi puncak acara PPM. Pemahaman tentang apa itu probiotik, bagaimana perkembangan perannya dalam dunia peternakan hingga bagaimana probiotik dapat meningkatkan nilai usaha peternakan menjadi materi utama pelaksanaan PPM.Kata kunci : Aplikasi probiotik, peternakan ramah linkungan, produk sehat, webinar
PENGARUH PEMBERIAN MEDIA NUTRISI YANG BERBEDA TERHADAP PERTAMBAHAN BOBOT BADAN, EFISIENSI PAKAN DAN DAYA HIDUP ULAT JERMAN (Zophobas morio) Fadhli Rohman; Deny Saefulhadjar; Sauland Sinaga
Jurnal Nutrisi Ternak Tropis dan Ilmu Pakan Vol 4, No 2 (2022)
Publisher : Unpad Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jnttip.v4i2.40519

Abstract

ABSTRAKUlat jerman merupakan larva dari kumbang Zophobas morio yang saat ini banyak dibudidayakan di Indonesia. Ulat jerman banyak dimanfaatkan sebagai pakan untuk beberapa hewan peliharaan seperti burung kicau, sugar glider, dan berbagai macam reptile. Percobaan ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3600 ekor ulat jerman terdiri dari 3 perlakuan dan 6 ulangan, sehingga di dapat 18 unit percobaan dan setiap unit percobaan terdiri atas 200 ekor ulat Jerman. Perlakuan tersebut di antaranya P1 = dedak, P2 = pollard, dan P3 = onggok. Data hasil pengamatan dianalisis ragam dan perbedaan antara perlakuan dengan Uji Jarak Berganda Duncan. Berdasarkan analisis statistik menunjukkan bahwa pemberian media nutrisi berbeda nyata terhadap konsumsi ransum, pertambahan bobot badan, dan konversi ransum dan daya hidup ulat Jerman. Kesimpulan yang dapat diambil bahwa pollard merupakan media nutrisi terbaik bagi pertumbuhan ulat Jerman.Kata kunci : Ulat Jerman, media nutrisi, dedak, pollard, onggok, bobot badan, konsumsi efisiensi pakan
PENGARUH PEMBERIAN NEW PROBIOTIK HERYAKI TERHADAP PERTAMBAHAN BOBOT BADAN DAN KONVERSI PAKAN PADA AYAM BROILER Wildan Nasrul Majid; Deny Saefulhadjar; Hery Supratman
Jurnal Nutrisi Ternak Tropis dan Ilmu Pakan Vol 4, No 2 (2022)
Publisher : Unpad Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jnttip.v4i2.41132

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ransum yang ditambah New Probiotik Heryaki dengan berbagai dosis terhadap pertambahan bobot badan dan konversi pakan, serta mengetahui perlakuan mana yang menghasilkan pertambahan bobot badan tertinggi dan konversi pakan terendah pada ayam broiler. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai April 2021 di Dusun Seklok, Desa Tanjungwangi, Kecamatan Tanjungmedar, Kabupaten Sumedang. Objek yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 100 ekor ayam broiler strain Cobbs. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan P0 (Ransum basal/kontrol), P1 (Ransum basal ditambah 0,3% New Probiotik Heryaki), P2 (Ransum basal ditambah 0,6% New Probiotik Heryaki), dan P3 (Ransum basal ditambah 0,9% New Probiotik Heryaki). Setiap perlakuan memilki 5 ulangan. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa penggunaan New Probiotik Heryaki dengan berbagai dosis tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap pertambahan bobot badan dan konversi pakan.Kata Kunci: Broiler, konversi pakan, New Probiotik Heryaki, pertambahan bobot badan. 
Perubahan Kandungan Protein Kasar dan Bahan pada Kacang Kedelai yang difermentasi dengan Probiotik Heryaki cair Ega Putri Rahayu; Deny Saefulhadjar; Hery Supratman
Jurnal Sumber Daya Hewan Vol 4, No 1 (2023): Jurnal Sumber Daya Hewan
Publisher : Program Studi Peternakan, Universitas Padjadjaran PSDKU Pangandaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jsdh.v4i1.48605

Abstract

The purpose of this research was to figure out of the best effect of crude protein and dry matter use liquid heryaki probiotic dosage in soybeans fermented. The parameters observed were the content of changes in crude protein and dry matter. The research method used was an experimental method with a completely randomized design. There were three threatments of soybean fermented, namely P1= 3% probiotic, P2= 6% probiotics, P3= 9% probiotic. Performed 6 repetitions of each treatment. Data analysis used analysis of variance (ANOVA). The result showed the difference probiotic dosage fermented process had no sign on effect the changes of crude protein and dry matter.. Keywords: Soybean, liquid Heryaki probiotic,, fermentation, dry matter, crude protein