Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Comparative Analysis of Dempster-Shafer Method and Certainty Factor Method On Personality Disorders Expert Systems Yuwono, Doddy Teguh; Fadlil, Abdul; Sunardi, Sunardi
Scientific Journal of Informatics Vol 6, No 1 (2019): Mei 2019
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/sji.v6i1.17216

Abstract

Kepribadian adalah sifat dan kebiasaan seseorang yang membedakannya dari orang lain. Identifikasi gangguan kepribadian penting untuk semua orang. Kondisi kepribadian yang mencerminkan kondisi mental yang sehat. Namun, tidak bagi manusia untuk tidak bisa menerima tekanan pada diri sendiri. Dalam beberapa kasus, banyak orang ingin melakukan pengujian dengan sumber daya yang cukup dan verifikasi yang sesuai. Untuk mengatasinya, diperlukan tes validasi untuk metode deteksi cacat. Metode yang mendukung validasi adalah Metode Dempster-Shafer dengan Metode Faktor Kepastian.Analisis validasi dilakukan pada metode Dempster-Shafer dengan metode Certainty Factor karena menimbang nilai kerusakan kedua metode ini diperlukan dari data hipotesis atau perubahan dalam bentuk data simptom. Analisis validasi dilakukan pada nilai bobot yang dihasilkan untuk setiap metode yang diterapkan. Dari hasil analisis validasi, nilai bobot yang diperoleh dengan metode Demp-ster-Shafer dapat menghasilkan nilai bobot yang lebih akurat.
Implementasi Metode Dempster Shafer Pada Sistem Pakar Diagnosa Gangguan Kepribadian Yuwono, Doddy Teguh; Fadlil, Abdul; Sunardi, Sunardi
JSINBIS (Jurnal Sistem Informasi Bisnis) Vol 9, No 1 (2019): Volume 9 Nomor 1 Tahun 2019
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (491.835 KB) | DOI: 10.21456/vol9iss1pp25-31

Abstract

Metode Dempster Shafer adalah metode ketidakpastian untuk menghasilkan diagnosis yang akurat. Karena penambahan atau pengurangan fakta baru dalam bentuk informasi tentang gejala dan gangguan. Metode ini memberi para ahli kepercayaan diri dalam pengetahuan mereka. Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan metode Dempster-Shafer untuk mendiagnosis gangguan kepribadian. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 20 data. Hasil penelitian ini adalah sistem pakar, yang mampu mendeteksi gangguan kepribadian pada seseorang berdasarkan gejala yang mereka rasakan, tanpa harus bertanya langsung kepada para ahli. Pengujian sistem ini meliputi validitas nilai akurasi sistem yang dilakukan dengan membandingkan hasil diagnosa ahli dengan hasil yang dihasilkan oleh sistem, akurasi yang dihasilkan adalah 85%.
Comparative Analysis of Dempster-Shafer Method and Certainty Factor Method On Personality Disorders Expert Systems Yuwono, Doddy Teguh; Fadlil, Abdul; Sunardi, Sunardi
Scientific Journal of Informatics Vol 6, No 1 (2019): May 2019
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/sji.v6i1.17216

Abstract

Kepribadian adalah sifat dan kebiasaan seseorang yang membedakannya dari orang lain. Identifikasi gangguan kepribadian penting untuk semua orang. Kondisi kepribadian yang mencerminkan kondisi mental yang sehat. Namun, tidak bagi manusia untuk tidak bisa menerima tekanan pada diri sendiri. Dalam beberapa kasus, banyak orang ingin melakukan pengujian dengan sumber daya yang cukup dan verifikasi yang sesuai. Untuk mengatasinya, diperlukan tes validasi untuk metode deteksi cacat. Metode yang mendukung validasi adalah Metode Dempster-Shafer dengan Metode Faktor Kepastian.Analisis validasi dilakukan pada metode Dempster-Shafer dengan metode Certainty Factor karena menimbang nilai kerusakan kedua metode ini diperlukan dari data hipotesis atau perubahan dalam bentuk data simptom. Analisis validasi dilakukan pada nilai bobot yang dihasilkan untuk setiap metode yang diterapkan. Dari hasil analisis validasi, nilai bobot yang diperoleh dengan metode Demp-ster-Shafer dapat menghasilkan nilai bobot yang lebih akurat.
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI BANTUAN DANA HIBAH PENELITIAN DENGAN METODE ANALYTIC NETWORK PROCE (ANP): (Studi Kasus : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (LP2M) Universitas Muhammadiyah Palangkaraya) Haryadi Haryadi; Citra Amalia; Doddy Teguh Yuwono; Fitri Amalia Sholehah; Santika Santika
Jurnal Informatika dan Rekayasa Elektronik Vol. 4 No. 1 (2021): JIRE April 2021
Publisher : LPPM STMIK Lombok

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36595/jire.v4i1.293

Abstract

At the end of 2019, the ranking for research was issued by the Ministry of Research, Technology and Higher Education at that time, UM Palangkaraya moved up the rankings from the fostered cluster to MADYA. This encourages the institution to further improve the quality of research quality from lecturers. One of them is by providing Penelitian Penelitian Kompetitif Dosen Interna (PKDI). For this reason, research programs carried out in tertiary institutions are required to produce high quality and useful products. The manifestation of this openness is that program proposals received by LP2M will be reviewed by the assessment team (peer review) and then declared accepted or rejected for funding. However, the current assessment process is still carried out manually, namely by looking at certain criteria only, regardless of other assessment criteria. Of course, the manual assessment process is very likely to make mistakes. Therefore, a Web-based Decision Support System (DSS) was built using the Analytic Network Process (ANP) method. Based on the results of the research, it can be seen that the developed SPK can make it easier to assess the feasibility of proposing proposals at UM-Palangkaraya effectively and objectively in obtaining Grants based on the weights and predetermined criteria.
DETEKSI SERANGAN VULNERABILITY PADA OPEN JURNAL SYSTEM MENGGUNAKAN METODE BLACK-BOX Yunanri W; Rodi anto; Doddy Teguh Yuwono; Yuliadi Yuliadi
Jurnal Informatika dan Rekayasa Elektronik Vol. 4 No. 1 (2021): JIRE April 2021
Publisher : LPPM STMIK Lombok

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36595/jire.v4i1.365

Abstract

Pengujian penetration testing adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengidentifikasi dan mengeksploitasi kerentanan keamanan. Penetration testing merupakan pengujian pada sistem yang memiliki elemen yang bersifat kritis membahayakan apalikasi Open Journal System (OJS) yang berjalan pada internet. Metodologi menggunakan metdoe Blackbox dimana, proses pengujian dilakukan untuk mengetahui tingkat kesalahan yang bersifat kritis pada perangkat lunak, mencakup tiga fase: persiapan pengujian, tes dan analisis tes. Tahap uji coba melibatkan langkah-langkah berikut: pengumpulan informasi, analisis kerentanan, dan kerentanan mengeksploitasi. Pengujian Penetration testing. Pengujian yang telah dilakukan mengidetifikasi 1 kerentanan high risk, 7 kerentanan medium risk, 90 pada kerentanan low risk pada ojs. Total vulnerability pada pengujian berjumlah 98 vulnerability file sistem dengan tambahan informasi 1043 file sistem untuk ditindaklanjuti dalam perbaikan.
Perbandingan Algoritma Breadth First Search dan Depth First Search Sebagai Focused Crawler Doddy Teguh Yuwono
Annual Research Seminar (ARS) Vol 2, No 1 (2016)
Publisher : Annual Research Seminar (ARS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan dunia internet dan kebebasan dari  sesorang untuk membuat web mengakibatkan peningkatan jumlah penyebaran informasi, dokumen, ataupun artikel dengan sangat pesat. Hal tersebut menjadi suatu permasalahan untuk seseorang melakukan pencarian data yang relevan dan dibutuhkan dari web misalnya web pariwisata. Untuk itu dibutuhkan Web Crawler khusus diperuntukkan bagi pengguna internet mencari halaman yang relevan. Web Crawler adalah suatu program yang melakukan proses scanning ke semua halaman-halaman internet untuk dibuat indexnya dan mendukung sebuah search engine. Berbeda dengan crawler yang dipakai oleh search engine pada umumnya bertujuan untuk mengumpulkan semua halaman Web sebanyak mungkin, focused crawler dapat memberikan halaman web sesuai dengan topik yang dimaksud. Focused crawler secara selektif menelusuri dan mengambil halaman web yang relevan. Penelitian ini dilakukan dengan penerapan Algoritma Breadth First Search (BFS) dan Depth First Search (DFS) serta didukung dengan Naïve Bayes Classifier (NBC) untuk menilai perbandingan dari kedua Algoritma pencarian tersebut, diharapkkan dengan kombinasi ini menghasilkan klasifikasi yang tinggi dan maksimal.
PENERAPAN METODE FORWARD CHAINING DAN CERTAINTY FACTOR PADA SISTEM PAKAR DIAGNOSA HAMA ANGGREK COELOGYNE PANDURATA Doddy Teguh Yuwono; Abdul Fadlil; Sunardi Sunardi
KLIK- KUMPULAN JURNAL ILMU KOMPUTER Vol 4, No 2 (2017)
Publisher : Lambung Mangkurat University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/klik.v4i2.89

Abstract

Coelogyne Pandurata or better known by the general name of black orchid, this orchid species only grows on the island of Borneo. Coelogyne Pandurata is an epiphytic orchid attached to other plants but not harmful. This orchid is one endemic of Borneo that requires human intervention to maintain its sustainability. Orchid plants are very susceptible to various pests and diseases. Because many orchid species are cultivated, the disease is difficult to recognize, because the symptoms of disease on orchids vary depending on the variety. The methods applied in this calculation are used Forward Chaining and Certainty Factor methods. This expert system allows users to diagnose pests that attack the Orchid Coelogyne Pandurata plant (Black Orchid Borneo) from various literature and initial observations. The result of application of Forward Chaining and Certainty Factor Method can give pest diagnosis on Orchid Coelogyne Pandurata based on the symptoms given Based on the calculation, the description of confidence level based on the interpretation table of the expert and the final percentage of 93.0736% is Very Probably both methods are applied To solve existing problems.Keywords: Coelogyne Pandurata, Certainty Factor, Expert system, Forward ChainingCoelogyne Pandurata atau lebih dikenal dengan nama umum anggrek hitam, spesies anggrek ini hanya tumbuh di pulau kalimantan. Coelogyne Pandurata merupakan anggrek epifit yaitu menempel pada  tanaman lain tetapi tidak merugikan. Anggrek ini merupakan salah satu endemik kalimantan yang memerlukan campur tangan manusia untuk menjaga kelestariannya. Tanaman anggrek sangat rentan terhadap berbagai serangan hama dan penyakit. Karena jenis tanaman anggrek banyak dibudidayakan, menyebabkan penyakitnya sukar dikenal, karena gejala serangan penyakit pada anggrek bervariasi tergantung dari varietasnya. Metode yang diterapkan dalam perhitungan ini digunakan metode  Forward Chaining dan Certainty Factor. Sistem pakar ini memungkinkan pengguna mendiagnosa hama yang menyerang tanaman Anggrek Coelogyne Pandurata (Anggrek Hitam Kalimantan) dari berbagai literatur dan pengamatan awal. Hasil penerapan Metode Forward Chaining dan Certainty Factor dapat memberikan diagnosa hama pada Anggrek Coelogyne Pandurata berdasarkan gejala-gejala yang diberikan  Berdasarkan hasil perhitungan, maka keterangan tingkat keyakinan berdasarkan tabel interpretasi dari pakar dan persentase akhir sebesar 93,0736% adalah Sangat Mungkin kedua metode ini diterapkan untuk menyelesaikan masalah yang ada.Kata kunci: Coelogyne Pandurata, Certainty Factor, Forward Chaining, Sistem pakar
Perbandingan Kinerja Perangkat Lunak Forensik untuk File Carving dengan Metode NIST Doddy Teguh Yuwono; Abdul Fadlil; Sunardi Sunardi
Jurnal Teknologi dan Sistem Komputer Volume 7, Issue 3, Year 2019 (July 2019)
Publisher : Department of Computer Engineering, Engineering Faculty, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.209 KB) | DOI: 10.14710/jtsiskom.7.3.2019.89-92

Abstract

Data lost due to the fast format or system crash will remain in the media sector of storage. Digital forensics needs proof and techniques for retrieving data lost in storage. This research studied the performance comparison of open-source forensic software for data retrieval, namely Scalpel, Foremost, and Autopsy, using the National Institute of Standards Technology (NIST) forensic method. The testing process was carried out using the file carving technique. The carving file results are analyzed based on the success rate (accuracy) of the forensic tools used in returning the data. Scalpel performed the highest accuracy for file carving of 100% success rate for 20 document files in pdf and Docx format, and 90% for 10 image files in png and jpeg format.
Analisis Perbandingan File Carving Dengan Metode Nist Doddy Teguh Yuwono; Yunanri W
Jurnal Sains Komputer dan Teknologi Informasi Vol 2 No 2 (2020): Jurnal Sains Komputer dan Teknologi Informasi
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/jsakti.v2i2.1472

Abstract

Pemulihan data adalah bagian terpenting dari Digital Forensic. Bagi penyidik ​​negara untuk menghasilkan bukti yang sah di pengadilan sangat penting dan wajib. Memori Flash, Hard Disk Drive (HDD) dan Solid State Drive (SDD) adalah beberapa Media Penyimpanan yang digunakan sebagai tempat untuk meletakkan semua jenis data dan informasi dalam berbagai format file digital. Karena bentuk digitalnya sehingga memungkinkan berbagai format file digital disembunyikan, dihapus, dan bahkan diformat di media penyimpanan, sedangkan semua data dan informasi harus ditemukan oleh penyelidik negara. Prinsip dasar data atau informasi digital jika telah disalin pada Memori Flash, Hard Disk Drive (HDD) dan Solid State Drive (SDD) tidak akan pernah hilang secara permanen dan bahkan data atau informasi digital hilang karena dihapus, diformat dengan cepat atau sistem macet. Jadi, mengembalikan data sangat mungkin. Dalam penelitian ini, tes dilakukan menggunakan Foremost, FTK Imager, dan Scalpel, yang merupakan Alat OpenSource yang dapat digunakan pada sistem operasi Propietary dan OpenSource. Metode yang digunakan adalah Institut Teknologi Standar Nasional (NIST). NIST memiliki panduan kerja yang sangat baik tentang kebijakan dan standar untuk memastikan setiap Penguji mengikuti alur kerja yang sama, sehingga pekerjaan mereka didokumentasikan dan hasilnya dapat ditinjau dan dapat dipertahankan saat pelaporan sebelum dijadikan sebagai bukti yang valid. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa Foremost, FTK Imager, dan Scalpel dapat mengembalikan data yang dihapus, disembunyikan, dan diformat.
PENINGKATAN KETRAMPILAN OFFICE APPLICATION DAN DESAIN GRAFIS UNTUK SANTRI PESANTREN IQRO KARANGGAN Haryadi; Ika S. Windiarti; Aidin Najihi; Miftahurrizqi; Citra Amalia; Doddy Teguh Yuwono
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2020: 11. Teknologi Informasi dalam Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1931.224 KB) | DOI: 10.18196/ppm.311.283

Abstract

Abstrak Para santri di lingkungan pesantren IQRO memerlukan kemampuan dan keterampilan berbasis teknologi digital memecahkan masalah di kalangan masyarakat terutama dalam hal penguasaan teknologi informasi, khususnya untuk aplikasi perkantoran dan desain grafis. Kemampuan dan keterampilan ini diperlukan untuk para santri di kemudian hari saat mereka terjun ke masyarakat baik sebagai dai maupun sebagai anggota masyarakat pada umumnya. Hanya saja di lingkungan pesantren, mereka tidak mendapatkan pelatihan untuk penguasaan dua hal tersebut. Salah satu solusi dalam membantu permasalahan ini adalah mengadakan program pelatihan office application dan desain grafis yang dikhususkan kepada para santri penghafal Al Quran di Pondok Pesantren Salafiyyah IQRO Karanggan. Adapun pelaksanaan kegiatan pengabdian ini adalah sebagai berikut; 1) Pemetaan kemampuan santri 2 Penyampaian materi (microsoft office dan canva) dengan metode ceramah, 3) Metode Project Based Training (mengerjakan contoh soal untuk tiap materi), dan 4) Evaluasi. Pelatihan ini dilakukan berbasis project, di mana para peserta diminta untuk menyelesaikan contoh-contoh project sesuai dengan materi yang diberikan yaitu microsoft word, excel dan power point, serta aplikasi canva untuk belajar desain grafis berbasis Android. Hasil capaian yang diperoleh pada saat pelatihan ini terlihat dari antusiasme peserta dalam mengikuti pelatihan ini secara kualitatif cukup memuaskan.