Perdamean Sebayang
Program Studi Teknik Mesin, Universitas Pamulang dan Pusat Penelitian Fisika – LIPI

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pengaruh Geometri dan Kuat Medan Permanen dari Magnet Permanen NdFeB Terhadap Output Generator Fluks Aksial Silviana Simbolon; Anggito Pringgo Tetuko; Candra Kurniawan; Krista Sebayang; Perdamean Sebayang
Piston: Journal of Technical Engineering Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Prodi Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1135.916 KB) | DOI: 10.32493/pjte.v1i1.542

Abstract

Pada penelitian ini, telah dilakukan investigasi pengaruh bentuk geometri dan magnetik flux density terhadap output tegangan dari generator axial flux magnet permanen. Model dari generator axial didesain menggunakan sofware 3D Studio Max dan visual basic net express. Pada simulasi dan eksperimen digunakan magnet permanen NdFeB yang dibentuk circular dan rectangular dengan variasi magnetik flux density 0,5; 0,8; 1,1; 1,3 Tesla pada kecepatan rotasi sekitar 260 – 540 rpm. Dari hasil simulasi dan eksperimen ditunjukkan bahwa geometri magnet permanen sangat mempengaruhi dalam menghasilkan magnetik flux density maksimum. Hasil ini juga menunjukkan adanya korelasi antara output tegangan maksimum dengan magnetik fluk density maksimum. Semakin besar magnetik fluk density dan kecepatan rotor putar (rotasi) akan menghasilkan output tegangan yang semakin besar.
Efek Air Gap pada Rancang Bangun dan Uji Performa Generator Listrik Fluks Aksial Berbasis Magnet Permanen NdFeB ‪Achmad Maulana Soehada Sebayang; Candra Kurniawan; Perdamean Sebayang
Piston: Journal of Technical Engineering Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Prodi Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1080.021 KB) | DOI: 10.32493/pjte.v1i1.543

Abstract

Dalam penelitian ini telah dianalisis efek air gap terhadap performa generator listrik tipe fluks aksial berbasis magnet permanen NdFeB. Analisis performa dilakukan dengan mengukur output tegangan generator listrik fluks aksial terhadap ukuran air gap dan kecepatan putar rotor. Air gap antara stator dan rotor divariasikan dari 7 sampai 20 mm. Dari hasil eksperimen, peningkatan remanansi magnet berbanding lurus terhadap peningkatan output tegangan. Sebaliknya, peningkatan ukuran air gap menurunkan tegangan output secara linier. Hal ini disebabkan oleh adanya penurunan magnetik flux density secara exponensial. Pada ukuran air gap 7 mm dan kecepatan rotor 1500 rpm, dihasilkan output tegangan maksimal untuk Br = 0,2 dan 1,3 Tesla berturut-turut sebesar 10,4 dan 67,7 volt.
Pengaruh Penambahan Doping Mn/Cu pada Barium Heksaferit sebagai Material Penyerap Gelombang Silviana Simbolon; Anggito Pringgo Tetuko; Candra Kurniawan; Perdamean Sebayang; Krista Sebayang
Piston: Journal of Technical Engineering Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : Prodi Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1103.79 KB) | DOI: 10.32493/pjte.v1i2.3191

Abstract

Pada penelitian ini, telah dilakukan analisa efek doping Mn2+/Cu2+ sebanyak 0.1%mol terhadap struktur barium heksaferit sebagai material absorbsi gelombang mikro. Sintesis material dilakukan dengan metode mechanical alloying menggunakan planetary ball mill. Powder yang telah di-milling dikalsinasi pada temperature 1000 °C selama 2 jam. Powder hasil kalsinasi di kompaksi dengan tekanan 1.5 kgf/cm2 membentuk pellet dan di sinter pada temperatur 1150 °C selama 2 jam. Dari hasil eksperimen, menunjukkan penambahan ion Mn2+/Cu2+0.1 %mol mengakibatkan nilai densitas bulk meningkat jika dibandingkan dengan  barium heksaferit. Efek penambahan ion Mn2+/Cu2+ menurunkan nilai koersivitas (Hjc) dan menaikkan nilai remanensi (Mr) yaitu BaFe12O19 memiliki Hjc = 6.45 KOe dan Mr = 0.91 KG, BaFe11.9Mn0.1O19 memiliki Hjc = 3.27 KOe dan Mr = 1.62 KG sedangkan BaFe11.9Cu0.1O19 memiliki Hjc = 1.75 KOe dan Mr = 1.79 KG. Pengukuran refflection loss gelombang mikro menggunkan VNA menunjukkan bahwa penambahan ion Mn2+/Cu2+ pada barium heksaferit memiliki rentang frekuensi yang berbeda. Frekuensi BaFe11.9Mn0.1O19 sekitar 4 – 10 GHz dan BaFe11.9Cu0.1O19 sekitar 4 – 8 GHz. Hal ini menunjukkan bahwa besar penyerapan gelombang yang cukup signifikan dengan adanya penambahan doping Mn/Cu 0.1 %mol jika dibandingkan terhadap barium hexaferit.
Pengaruh Geometri dan Kuat Medan Permanen dari Magnet Permanen NdFeB Terhadap Output Generator Fluks Aksial Silviana Simbolon; Anggito Pringgo Tetuko; Candra Kurniawan; Krista Sebayang; Perdamean Sebayang
Piston: Journal of Technical Engineering Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Prodi Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/pjte.v1i1.542

Abstract

Pada penelitian ini, telah dilakukan investigasi pengaruh bentuk geometri dan magnetik flux density terhadap output tegangan dari generator axial flux magnet permanen. Model dari generator axial didesain menggunakan sofware 3D Studio Max dan visual basic net express. Pada simulasi dan eksperimen digunakan magnet permanen NdFeB yang dibentuk circular dan rectangular dengan variasi magnetik flux density 0,5; 0,8; 1,1; 1,3 Tesla pada kecepatan rotasi sekitar 260 – 540 rpm. Dari hasil simulasi dan eksperimen ditunjukkan bahwa geometri magnet permanen sangat mempengaruhi dalam menghasilkan magnetik flux density maksimum. Hasil ini juga menunjukkan adanya korelasi antara output tegangan maksimum dengan magnetik fluk density maksimum. Semakin besar magnetik fluk density dan kecepatan rotor putar (rotasi) akan menghasilkan output tegangan yang semakin besar.
Efek Air Gap pada Rancang Bangun dan Uji Performa Generator Listrik Fluks Aksial Berbasis Magnet Permanen NdFeB ‪Achmad Maulana Soehada Sebayang; Candra Kurniawan; Perdamean Sebayang
Piston: Journal of Technical Engineering Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Prodi Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/pjte.v1i1.543

Abstract

Dalam penelitian ini telah dianalisis efek air gap terhadap performa generator listrik tipe fluks aksial berbasis magnet permanen NdFeB. Analisis performa dilakukan dengan mengukur output tegangan generator listrik fluks aksial terhadap ukuran air gap dan kecepatan putar rotor. Air gap antara stator dan rotor divariasikan dari 7 sampai 20 mm. Dari hasil eksperimen, peningkatan remanansi magnet berbanding lurus terhadap peningkatan output tegangan. Sebaliknya, peningkatan ukuran air gap menurunkan tegangan output secara linier. Hal ini disebabkan oleh adanya penurunan magnetik flux density secara exponensial. Pada ukuran air gap 7 mm dan kecepatan rotor 1500 rpm, dihasilkan output tegangan maksimal untuk Br = 0,2 dan 1,3 Tesla berturut-turut sebesar 10,4 dan 67,7 volt.
Pengaruh Penambahan Doping Mn/Cu pada Barium Heksaferit sebagai Material Penyerap Gelombang Silviana Simbolon; Anggito Pringgo Tetuko; Candra Kurniawan; Perdamean Sebayang; Krista Sebayang
Piston: Journal of Technical Engineering Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : Prodi Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/pjte.v1i2.3191

Abstract

Pada penelitian ini, telah dilakukan analisa efek doping Mn2+/Cu2+ sebanyak 0.1%mol terhadap struktur barium heksaferit sebagai material absorbsi gelombang mikro. Sintesis material dilakukan dengan metode mechanical alloying menggunakan planetary ball mill. Powder yang telah di-milling dikalsinasi pada temperature 1000 °C selama 2 jam. Powder hasil kalsinasi di kompaksi dengan tekanan 1.5 kgf/cm2 membentuk pellet dan di sinter pada temperatur 1150 °C selama 2 jam. Dari hasil eksperimen, menunjukkan penambahan ion Mn2+/Cu2+0.1 %mol mengakibatkan nilai densitas bulk meningkat jika dibandingkan dengan  barium heksaferit. Efek penambahan ion Mn2+/Cu2+ menurunkan nilai koersivitas (Hjc) dan menaikkan nilai remanensi (Mr) yaitu BaFe12O19 memiliki Hjc = 6.45 KOe dan Mr = 0.91 KG, BaFe11.9Mn0.1O19 memiliki Hjc = 3.27 KOe dan Mr = 1.62 KG sedangkan BaFe11.9Cu0.1O19 memiliki Hjc = 1.75 KOe dan Mr = 1.79 KG. Pengukuran refflection loss gelombang mikro menggunkan VNA menunjukkan bahwa penambahan ion Mn2+/Cu2+ pada barium heksaferit memiliki rentang frekuensi yang berbeda. Frekuensi BaFe11.9Mn0.1O19 sekitar 4 – 10 GHz dan BaFe11.9Cu0.1O19 sekitar 4 – 8 GHz. Hal ini menunjukkan bahwa besar penyerapan gelombang yang cukup signifikan dengan adanya penambahan doping Mn/Cu 0.1 %mol jika dibandingkan terhadap barium hexaferit.