Lika Bernadina
Universitas Nusa Cendana

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Analisis Pendapatan Usahatani Bawang Merah Di Kecamatan Lembor Selatan Kabupaten Manggarai Barat Eugenius Andika Damsut; Kudji Herewilla; Lika Bernadina
Buletin Ilmiah Impas Vol 19 No 3 (2018): Edisi Desember
Publisher : Undana Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (359.685 KB) | DOI: 10.35508/impas.v20i1.643

Abstract

Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Lembor Selatan Kabupaten Manggarai Barat bulan 28 Maret Sampai dengan 28 April. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: (1) Aspek teknis usahatani bawang merah ; (2) pendapatan usahatani bawang merah; (3) keuntungan relatif usahatani bawang merah dan ; (4) faktor apa saja yang mempengaruhi pendapatan usahatani Bawang Merah. Metode survey digunakan dalam pengumpulan data. Lokasi penelitian diltentukan secara sengaja. Responden sebanyak 58 kepala keluarga yang telah dipilih secara acak sederhana. Jenis data yang dikumpulkan adalah data primer dan data skunder. Data dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Menjawab tujuan pertama, aspek teknis usahatani bawang merah digunakan analisis deskriptif, menjawab tujuan kedua yaitu besar pendapatan usahatani bawang merah digunakan formula Pd = TR ̶ TC, tujuan ketiga dijawab dengan menghitung keuntungan relative menggunakan R/C Ratio. Dan tujuan keempat yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan dianalisis menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) dari aspek teknis budidaya bawang merah yang dilakukan masih tergolong sederhana, teknik budidaya dimulai dari tahap persiapan benih, pengolahan lahan, penanaman, dan pemeliharaan yang terdiri dari beberapa tahap yaitu penyulaman, penyiangan gulma, penyiraman, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit tanaman, panen dan pasca panen. (2) Total pendapatannya sebesar Rp. 1.114.476.500,00 dengan rata-rata Rp.19.215.112,07 per responden. (3) Keuntungan relatif 3,27. Hal ini dapat diartikan bahwa untuk setiap Rp 1,00 biaya yang dikeluarkan petani, maka petani akan memperoleh penerimaan sebesar Rp 3,27 (4) faktor yang berpengaruh pada pendapatan yakni: sewa lahan, biaya-biaya benih, pestisida, penyusutan, tenaga kerja, sewa traktor, pupuk, dan pengangkutan. . ABSTRACT This research was conducted in South LemborSubdistrict, West Manggarai Regency, from March 28 to April 28.This study aims to determine:(1) technical aspects of shallot farming; (2) Large shallot farm income;(3) Large relative benefits of shallot farming and;(4) Knowing what factors affect the income of Onion farming.Data collection method used in this research is survey method.Determining the location of the study was done intentionally.Respondents were assigned as many as 58 family heads who had been selected randomly.The type of data collected is primary data and secondary data.Data obtained were analyzed qualitatively and quantitatively.To answer the first goal regarding the technical aspects of shallot farming, descriptive analysis was used,and to answer the second goal, the shallot farming income is used the formula Pd = TR ̶ TC,and To answer the third goal of calculating relative profits,Data is analyzed using R/C Ratio.Meanwhile, to know the fourth goal is the factors that affect the income of shallot farming, the data can be analyzed using multiple linear regression analysis.The results showed that(1) when viewed from the technical aspects of shallot cultivation the steps undertaken in the research area is still relatively simple,cultivation techniques can be started from the seed preparation stage,land processing, planting,and maintenance which consists of several stages, namely refining, weeding,sprinkling,fertilization,pest control and plant diseases,harvest and post harvest.(2) The amount of shallot farming income in South Lembor District is high,where the total income is Rp. 1,114,476,500,00 with an average of Rp.19.215.112,07 per respondent.(3) The magnitude of the relative benefits of shallot farming in South Lembor District is 3.27.This can be interpreted that for every Rp 1.00 cost incurred by farmers,then the farmer will receive revenue of Rp 3.27 as a benefit from the shallot farming activities.(4) factors that affect the income of shallots farming in South Lembor District consist of land rent,seed costs,the cost of pesticides,cost of depreciation,labor costs,tractor rental fee,fertilizer costs,and transportation costs.
Analisis Pemasaran Agribisnis Wortel Di Desa Fatuneno Kecamatan Miomaffo Barat Kabupaten Timor Tengah Utara Florensia Lake; Maria Bano; Lika Bernadina
Buletin Ilmiah Impas Vol 19 No 3 (2018): Edisi Desember
Publisher : Undana Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (153.592 KB) | DOI: 10.35508/impas.v20i1.648

Abstract

Wortel merupakan sayuran yang bergizi tinggi, dan dapat mencegah berbagai penyakit. Wortel yang diusahakan oleh masyarakat di Desa Fatuneno memiliki prospek perkembangan yang cukup baik. Oleh karena itu perlu dikaji pemasarannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) saluran pemasaran, (2) fungsi pemasaran, (3) marjin, biaya,keuntungan dan farmer’share, (4) elastisitas transmisi harga. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret-April 2018. Metode penelitian adalah survei dan wawancara. Jumlah sampel sebanyak 55 responden dan 20 orang lembaga pemasaran. Penentuan sampel dilakukan secara acak sederhana atau simple random sampling, dan lembaga pemasaran dilakukan dengan cara accidental sampling. Data yang kumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Data hasil penelitian dianalisis secara kualitatif, kuantitatif, dan deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1)pola saluran pemasaran yaitu : Petani-pedagang Pengumpul-Pedagang Pengecer, (2) fungsi-fungsi pemasaran yaitu fungsi pertukaran, fungsi fisik, dan fungsi fasilitas,(3) Marjin pada petani Rp5.000/kg, pedagang pengumpul desa Rp10.000/kg, dan pedagang pengecer Rp15.000/kg. Biaya pada petani Rp225,41, pada pedagang pengumpul desa Rp1.056,33, dan pedagang pengecerRp1.138,5. Keuntungan pada petani Rp5.000, pedagang pengumpul desa Rp10.000, dan pedagang pengecer Rp15.000. Farmer’s share pada petani 66,67%, pedagang pengumpul desa 60%, dan pedagang pengecer 100%, (4) elastisitas transmisi harga sama dengan satu (=1) dan merupakan pasar persaingan yang sempurna. ABSTRACT Carrots is high nutritious vegetables and can prevent various diseases. Carrot which was cultivated by the community in the Village of Fatuneno had good prospects to develop. Therefore, it is necessary to review its marketing. The purpose of this research are to know: (1) marketing channel, (2) marketing function, (3) margin, cost, profit, and farmer'share, (4) price transition elasticity. This research had been conducted in March-April 2018. The method of this research was survey and interview. The number of samples was 55 respondents and 20 marketing institutions. Sample determination was done by simple random sampling, and marketing institution was chosen by accidental sampling. The data which were collected were primary and secondary data. Data of study were analysed as qualitative, quantitative and descriptively. The results of rescarch showed that (1) marketing channel pattern was: nemely farmer-collect trader-Retail trader , (2) marketing functions, namely the function of exchange, physical function and function of the facility, (3) Margin on farmers was Rp5.000/kg, village collectors was Rp.10,000/kg, and retail merchants was Rp.15.000/kg. Farmer's cost was Rp.225,41, margin of village collectors was Rp1.056, 33, and the retailer was Rp.1.138, 5.5. Profit on farmer was Rp.5.000, village collector was Rp.10.000, and retailer was Rp.15.000. Farmer's share in farmers was 66.67%, village collecting trader was 60%, and 100% on retailers, (4) price transmission elasticity equaled to 1 (= 1) and it was a perfect competi0tion market.
ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) DI DESA TAGAWITI KECAMATAN ILE APE KABUPATEN LEMBATA Fransiska Romana Lida; Lika Bernadina; Kudji Herewila
Buletin Ilmiah Impas Vol 20 No 1 (2019): Buletin Ilmiah Impas
Publisher : Undana Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (414.713 KB) | DOI: 10.35508/impas.v0i0.1127

Abstract

ABSTRACT This research has been conducted at Tagawiti Village, Ile Ape Sub District Lembata Regency on March 2018. This research aims to know: (1) the income of peanut farming; (2) the feasibility of peanut farming; (3) factors which influence the income of peanut farming. Method of data collecting used in this research was survey method. The location of research was done deliberately with the consideration that the Village of Tagawiti is one of the peanut producing villages. Respondent as many as 50 family’s leader which elected using Slovin formula. Kinds of data collected were primary and secondary data. Obtained data were analyzed as qualitatively and quantityvely. The income of formula was of I = TR-TC was used to answer first aim about peanut farming income, R/C Ratio Analysis was used to answer the second aim, and while multiple linear regression analysis was used the third aim. The results of research indicated that (1) The total income of peanut farming at Tagawiti Village Ile Ape Sub District Lembata Regency was of Rp.108.040.000 and the income average of Rp.2.160.000 per respondent. (2) The value of relative profit of peanut farming at Tagawiti Village Ile Ape Sub District Lembata Regency of 3,28. It can be concluded that every Rp.1,00 of cost by farmer, then farmer will obtain revenue as big as 3,28 as benefit from peanut farming activity. (3) Factors which influence peanut farming income at Tagawiti Village Ile Ape Sub District Lembata Regency consist of pesticida cost, seed cost, fertilizer cost, farm rent cost, reduction cost and transportation cost. Multiple regression model is as follows : Y= -2,47200 + 0,369X1 + 0,175X2 + 0,388x3 + 0,054X4 + 0,001X5 + 0,016x6 ABSTRAK Penelitian ini dilakukan di Desa Tagawiti Kecamatan Ile Ape Kabupaten Lembata pada bulan maret 2018. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Besar pendapatan usahatani kacang tanah ; (2) Kelayakan usahatani kacang tanah ; (3) Faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan usahatani kacang tanah. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja dengan pertimbangan bahwa desa Tagawiti merupakan salah satu desa penghasil kacang tanah. Penentuan jumlah sampel digunakan rumus slovin. Jenis data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Data yang diperoleh dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Untuk menjawab tujuan pertama digunakan analisis pendapatan I=TR˗TC, dan untuk menjawab tujuan kedua data dianalisis menggunakan R/C Ratiosedangkan untuk menjawab tujuan ketiga data dianalisis menggunakan model fungsi regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Besar pendapatan usahatani kacang tanah di Desa Tagawiti Kecamatan Ile Ape Kabupaten Lembata tergolong tinggi. Total pendapatannya sebesar Rp.108.040.000 dengan rata-rata Rp.2.160.800 per responden. (2) Besarnya keuntungan relatif usahatani kacang tanah yang ada di Desa Tagawiti Kecamatan Ile Ape Kabupaten Lembata yaitu 3,28. Hal ini dapat diartikan bahwa untuk setiap Rp.1,00 biaya yang dikeluarkan petani, maka petani akan memperoleh penerimaan sebesar 3,28 sebagai manfaat dari kegiatan usahatani kacang tanah. (3) Faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan usahatani kacang tanah di Desa Tagawiti Kecamatan Ile Ape Kabupaten Lembata terdiri dari biaya pestisida, biaya benih, biaya pupuk, biaya sewa lahan, biaya penyusutan dan biaya pengangkutan. Model analisis regresi berganda adalah sebagai berikut : Y= -2,47200 + 0,369X1 + 0,175X2 + 0,388x3 + 0,054X4 + 0,001X5 + 0,016x6
Optimasi Keuntungan Pengusaha Sayuran Hidroponik Di Kota Kupang Martin Metta; Dr. Ir. Johana Suek, M.Si; Lika Bernadina; Marthen Robinson Pellokila
Jurnal Pengembangan Penyuluhan Pertanian Vol 20, No 1 (2023): Juli
Publisher : UPPM Politekik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yoma)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36626/jppp.v20i1.938

Abstract

Hortikultura adalah komoditas dengan potensi pengembangan yang besar di Indonesia. Penelitian studi kasus yang melibatkan 3 pengusaha hidroponik di Kota Kupang. Tujuan penelitian adalah mengetahui kombinasi sayuran yang memberikan optimalisasi keuntungan dari usaha hidroponik Evolusi, Alexa Garden, dan Pelangi. Metode simpleks digunakan dalam analisis data dengan bantuan iterasi. Hasil analisis sebelum menggunakan metode simpleks ditemukan bahwa total keuntungan ketiga usaha hidroponik masing-masing sebesar Rp.1.984.964 untuk pelangi hidroponik, keuntungan sebesar Rp.10.801.125 untuk evolusi hidroponik dan sebesar Rp.972.740 untuk Alexa hidroponik. Setelah pemanfaatan metode tersebut, keuntungan optimum usaha pelangi hidroponik meningkat menjadi Rp.4.058.312 melalui kombinasi sayur selada (X₃) dan pakcoy (X₄). Keuntungan optimal usaha Evolusi hidroponik menjadi sebesar Rp.15.046.648 melalui kombinasi yang sama yakni sayur selada (X₃) dan pakcoy (X₄). Keuntungan optimal Alexa Garden menjadi Rp.1.307.591 dengan kombinasi sayur kangkung (X₁), kailan (X₂), dan pakcoy (X₄). Dengan demikian keuntungan terbesar diperoleh Evolusi Hidroponik dengan selisih keuntungan sebesar Rp.4.245.523, diikuti usaha Pelangi hidroponik sebesar Rp.2.073.348 dan terendah adalah usaha Alexa Garden hidroponik dengan selisih keuntungan sebesar Rp.334.851.