Subiyakto Subiyakto
Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Efisiensi Penggunaan Mulsa Plastik dalam Pengendalian Uret (Lepidiota stigma Fabricius) pada Tanaman Tebu Dwi Adi Sunarto; Subiyakto Subiyakto
Buletin Tanaman Tembakau, Serat & Minyak Industri Vol 10, No 2 (2018): Oktober 2018
Publisher : Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/btsm.v10n2.2018.55-63

Abstract

Uret Lepidiota stigma FABRICIUS merupakan hama penting pada tanaman tebu yang ditanam di lahan kering. Penggunaan mulsa plastik adalah teknologi pengendalian uret yang paling efektif untuk daerah endemik. Pengendalian menggunakan mulsa plastik termasuk teknologi yang cukup mahal, sehingga perlu dikaji tingkat efisiensi dalam penerapannya.  Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efisiensi penerapan teknologi pengendalian hama uret tebu dengan teknologi mulsa plastik pada tanaman tebu.  Penelitian dilaksanakan di lahan petani di Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo pada bulan Nopember 2015–Desember 2016.  Perlakuan disusun menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) tiga perlakuan dengan jumlah ulangan sebanyak delapan kali.  Perlakuan pengendalian uret menggunakan mulsa plastik yang dicoba adalah (1) Penutupan mulsa plastik 100%, (2) Penutupan mulsa plastik 50%, dan (3) Kontrol (tanpa penutupan mulsa plastik.  Pemasangan mulsa plastik dilakukan sehari setelah hujan sebesar > 4 mm.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa populasi kumbang tertinggi terjadi pada akhir bulan Nopember – awal Desember 2015, sedangkan populasi larva mencapai puncaknya pada bulan Maret dengan komposisi larva instar ke-3 sebesar 51%.  Penutupan mulsa plastik 100% paling efektif menekan populasi larva dibanding perlakuan penutupan mulsa plastik 50% dan kontrol. Teknologi pengendalian uret pada tanaman tebu dengan menggunakan mulsa plastik yang paling efisien adalah penutupan 100% pada permukaan lahan.  Batas ambang ekonomi sebagai dasar kelayakan penerapan penggunaan mulsa plastik untuk pengendalian uret pada tanaman tebu adalah 27% kerusakan tanaman. Application of Plastic Mulch to Control White Grubs (Lepidiota stigma Fabricius) in Sugar CaneWhite grub Lepidiota stigma FABRICIUS is an important pest in sugar cane planted on dry land. The use of plastic mulch is the most effective white grub control technology for endemic areas. Control using plastic mulch is a fairly expensive technology, so the level of efficiency in its application needs to be assessed. This study aims to evaluate the efficiency of the application of sugar cane pest control technology with plastic mulch technology in sugar cane. The research was carried out on the farmer's land in Banyuputih Subdistrict, Situbondo Regency in November 2015 –December 2016. The treatments were arranged using a randomized block design (RBD) of three treatments with eight replications. The treatment of white grub control using plastic mulch were (1) 100% plastic mulch closure, (2) 50% plastic mulch closure, and (3) Control (without plastic mulch closure). Installation of plastic mulch was carried out one day after rainfall> 4 mm. The results showed that the highest beetle population occurred at the end of November – early December 2015, while the larval population reached its peak in March with the composition of 3 by 51%. Treatment 100% plastic mulch closure was the most effective methode in suppressing larval populations than 50% plastic mulch closure and control. The most efficient plastic mulch technology to control white grub in sugar cane plants was 100% closure the land surface. The basis of the feasibility of applying the use of plastic mulch for white grub control in sugar cane was 27% of crop damage.
DIVERSIFIKASI PRODUK TEMBAKAU NON ROKOK Diversification of Non-Cigarette Tobacco Products Elda Nurnasari; Subiyakto Subiyakto
Perspektif Vol 17, No 1 (2018): Juni 2018
Publisher : Puslitbang Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/psp.v17n1.2018.40-51

Abstract

ABSTRAK Selain sebagai bahan baku utama rokok, tembakau dapat dimanfaatkan untuk produk lain, yaitu dalam rangka mendukung kebijakan pemerintah sebagai pengembangan diversifikasi produk. Kebijakan diversifikasi tercantum dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 109/2012 tentang Pengamanan Bahan yang Mengandung Zat Aditif Berupa Produk Tembakau Kesehatan (PP Tembakau). Dalam PP Tembakau tersebut (Pasal 58 ayat 1) menyebutkan bahwa diversifikasi dimaksudkan agar penggunaan produk tembakau tidak membahayakan bagi kesehatan.Hasil penelitian yang telah dilakukan, daun tembakau dapat dimanfaatkan menjadi bahan kimia dasar antara lain sebagai bahan baku pestisida, produk kosmetik dan industri farmasi. Tulisan ini ingin menyajikan status penelitian diversifikasi produk tembakau untuk non rokok, antara lain untuk pestisida nabati, identifikasi minyak atsiri dan pemanfaatannya untuk campuran parfum (tabac perfume) dan debu tembakau untuk pupuk kompos. Beberapa produk seperti parfum dan asap cair tembakau sudah dipatenkan. Produk hasil diversifikasi tembakau ini diharapkan dapat memiliki nilai tambah bagi pendapatan petani dan bermanfaat bagi masyarakatAbstractAddition to the main raw material for cigarettes, tobacco can be used for other products, which is in order to support government policy as product diversification. Diversification policy listed in the Indonesian Government Regulation No. 109/2012 on the safeguarding of Materials Containing Additive Form Health Tobacco Products (Tobacco Regulation) In the Tobacco Regulation (Article 58 paragraph 1).rticle 58 paragraph 1) states that diversification is intended that the use of tobacco products are not harmful to health. The results of research that has been done, tobacco leaves can be used as basic chemicals, among others, a raw materials for pesticide, drug, cosmetic products, and pharmaceutical industry. This paper wants to present research status of product diversification to non-cigarette tobacco among others for the pesticide plant, the identification of essential oil and used for the perfume (tabac perfume) and the tobacco dust for the fertilizer. Some products such as perfume and tobacco liquid smoke have been patented. The products of this tobacco diversification are expected to have added value for farmers' income and benefit the community
Uji toleransi lapang galur-galur tebu terhadap hama penggerek pucuk dan penggerek batang Sujak Sujak; Dwi Adi Sunarto; Subiyakto Subiyakto
Agrovigor Vol 14, No 1 (2021): Maret
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/agrovigor.v14i1.8506

Abstract

Dalam praktek pengelolaan serangga hama komponen penanaman varietas toleran dinilai kompatibel, murah, mudah diterapkan dan ramah lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi tingkat toleransi galur galur harapan tebu terhadap  penggerek pucuk dan penggerek batang tebu. Penelitian dilakukan di Kediri, Jawa Timur pada tanaman ratun ke-3 dan di Pati, Jawa Tengah pada tanaman ratun ke-2. Data dianalisis menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) diulang tiga kali.  Perlakuan terdiri atas 17 galur harapan tebu yaitu MLG 43, MLG 12, MLG 9, MLG 5, MLG 4, MLG 23, MLG 29, MLG 24, MLG 49, MLG 56, MLG 45, MLG 55, MLG 38, MLG 52, MLG 14, MLG 11, JR 01 dan 3 varietas pembanding BL, PS 881, Cenning untuk lokasi Kediri dan Kentung untuk lokasi Pati. Ukuran petak 5 juring x 10 m, dengan PKP 120-135 cm. Parameter pengamatan meliputi serangan penggerek pucuk dan penggerek batang.  Pengamatan dilakukan pada 3 baris tanaman sepanjang 10 m, dilakukan pada waktu tanaman berumur 3 bulan dan 6 bulan setelah tanam. Pada umur 9 bulan dilakukan pengamatan distruktif dengan membelah batang tebu untuk mengukur panjang gerekan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan pengamatan lapang galur MLG 5 dan MLG 52 merupakan galur yang relatif toleran terhadap serangan penggerek pucuk dan penggerek batang. Galur MLG 45, MLG 55, MLG 38 dan MLG 14 tergolong kategori toleransi sedang/moderat dan galur MLG 24 tergolong kategori berat/rentan.
Efisiensi Penggunaan Mulsa Plastik dalam Pengendalian Uret (Lepidiota stigma Fabricius) pada Tanaman Tebu Dwi Adi Sunarto; Subiyakto Subiyakto
Buletin Tanaman Tembakau, Serat & Minyak Industri Vol 10, No 2 (2018): Oktober 2018
Publisher : Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (35.328 KB) | DOI: 10.21082/btsm.v10n2.2018.55-63

Abstract

Uret Lepidiota stigma FABRICIUS merupakan hama penting pada tanaman tebu yang ditanam di lahan kering. Penggunaan mulsa plastik adalah teknologi pengendalian uret yang paling efektif untuk daerah endemik. Pengendalian menggunakan mulsa plastik termasuk teknologi yang cukup mahal, sehingga perlu dikaji tingkat efisiensi dalam penerapannya.  Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efisiensi penerapan teknologi pengendalian hama uret tebu dengan teknologi mulsa plastik pada tanaman tebu.  Penelitian dilaksanakan di lahan petani di Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo pada bulan Nopember 2015–Desember 2016.  Perlakuan disusun menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) tiga perlakuan dengan jumlah ulangan sebanyak delapan kali.  Perlakuan pengendalian uret menggunakan mulsa plastik yang dicoba adalah (1) Penutupan mulsa plastik 100%, (2) Penutupan mulsa plastik 50%, dan (3) Kontrol (tanpa penutupan mulsa plastik.  Pemasangan mulsa plastik dilakukan sehari setelah hujan sebesar > 4 mm.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa populasi kumbang tertinggi terjadi pada akhir bulan Nopember – awal Desember 2015, sedangkan populasi larva mencapai puncaknya pada bulan Maret dengan komposisi larva instar ke-3 sebesar 51%.  Penutupan mulsa plastik 100% paling efektif menekan populasi larva dibanding perlakuan penutupan mulsa plastik 50% dan kontrol. Teknologi pengendalian uret pada tanaman tebu dengan menggunakan mulsa plastik yang paling efisien adalah penutupan 100% pada permukaan lahan.  Batas ambang ekonomi sebagai dasar kelayakan penerapan penggunaan mulsa plastik untuk pengendalian uret pada tanaman tebu adalah 27% kerusakan tanaman. Application of Plastic Mulch to Control White Grubs (Lepidiota stigma Fabricius) in Sugar CaneWhite grub Lepidiota stigma FABRICIUS is an important pest in sugar cane planted on dry land. The use of plastic mulch is the most effective white grub control technology for endemic areas. Control using plastic mulch is a fairly expensive technology, so the level of efficiency in its application needs to be assessed. This study aims to evaluate the efficiency of the application of sugar cane pest control technology with plastic mulch technology in sugar cane. The research was carried out on the farmer's land in Banyuputih Subdistrict, Situbondo Regency in November 2015 –December 2016. The treatments were arranged using a randomized block design (RBD) of three treatments with eight replications. The treatment of white grub control using plastic mulch were (1) 100% plastic mulch closure, (2) 50% plastic mulch closure, and (3) Control (without plastic mulch closure). Installation of plastic mulch was carried out one day after rainfall> 4 mm. The results showed that the highest beetle population occurred at the end of November – early December 2015, while the larval population reached its peak in March with the composition of 3 by 51%. Treatment 100% plastic mulch closure was the most effective methode in suppressing larval populations than 50% plastic mulch closure and control. The most efficient plastic mulch technology to control white grub in sugar cane plants was 100% closure the land surface. The basis of the feasibility of applying the use of plastic mulch for white grub control in sugar cane was 27% of crop damage.