Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Jamur Entomopatogen Beauveria bassiana : Potensi dan Prospeknya dalam Pengendalian Hama Tungau DECIYANTO SOETOPO; I.G.A.A. INDRAYANI
Perspektif Vol 8, No 2 (2009): Desember 2009
Publisher : Puslitbang Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/p.v8n2.2009.%p

Abstract

ABSTRAKTungau menyerang sejumlah besar tanaman, termasuk beberapa komoditas perkebunan penting di Indonesia, seperti: kapas, jarak pagar, jarak kepyar, tembakau, teh, kelapa, dan wijen. Pengendalian tungau sebagian besar   masih   mengandalkan   pestisida   kimia   yang seringkali  malah  mengakibatkan  ledakan  populasi yang semakin sulit dikendalikan. Hingga kini belum ada  teknik  pengendalian hama  tungau  secara non-kimiawi yang efektif dan efisien. Penggunaan varietas tahan mampu menekan populasi, tetapi kenyataannya varietas-varietas   tahan   masih   terbatas   jumlahnya. Beberapa   spesies   serangga   juga   telah   berhasil diidentifikasi sebagai predator tungau, tetapi belum dikembangkan  secara optimal dalam pengendalian. Tulisan   ini   bertujuan   untuk   menginformasikan prospek pemanfaatan jamur entomopatogen B. bassiana dalam   pengendalian   hama   tungau.   B.   bassiana mempunyai prospek cukup baik karena selain kisaran inangnya luas, juga patogenisitasnya terhadap inang tinggi.   Hasil-hasil   penelitian   menunjukkan   bahwa aplikasi   B.   bassiana   efektif   menurunkan   populasi berbagai   spesies  tungau   dan   menekan   kerusakan tanaman. Konidia B. bassiana mampu menyebabkan mortalitas  tungau  hingga  mencapai 80-100%.  Oleh karena itu,  peluang  untuk  meneliti lebih  jauh  dan mengembangkan   B.   bassiana   untuk   dimanfaatkan dalam pengendalian hama tungau terbuka luas, karena koleksi  isolat  yang  tersedia  cukup  banyak  untuk dipilih. Untuk mencapai tujuan ini beberapa penelitian masih  perlu  dilakukan,  seperti  teknik  perbanyakan yang efisien dan formulasi yang tepat, serta penelitian untuk   meningkatkan   patogenisitas   dan   stabilitas jamur.Kata kunci: Entomopatogen, Beauveria bassiana, morta-litas, tungau, patogenisitas. ABSTRACTEntomopathogenic fungi Beauveria bassiana: Its potency and prospects for mites controlMites attack large number of plants including several following  estate  crops,  viz.  cotton,  Jatropha  curcas,Richinus  communis,  tobacco,  tea,  coconut  tree,  and sesame.  The great reliance on chemical pesticides for controlling   mites   had   its   serious   drawbacks, manifested  in  resistance  problems  and  population outbreaks which is more difficult to solve. The effective and  efficient  non-chemical  control  method  has  not available so far to decrease the plant damage. There is resistant  variety  that can  be  used  to  reduce  mites population, in fact, however, some of these varieties are still developed. A number of insect species have been identified as predator of mites, however, most of these species have not been developed for bio-control of  mites.  The  paper  informs  the  potential  use  of entomopathogenic fungus  B. bassiana as a promising control method against mites.  Besides broad spectrum bio-pesticide, this fungus produces high pathogenicity against its hosts.  Research studies showed that B. bassiana effectively reduced both mites population and plant damage.  Mortality of mites infected with the fungus ranged in 80-100%. The possibility of using B. bassiana in pest control would also be a better tool for control mites population.  Several strains of B. bassiana isolate have been collected and might be able to use in further green house and field tests. To achieve this goal, several studies need to be conducted, including appropriate production method and formulation, as well as study to increase pathogenicity and stability of the fungus.Key words: Entomopathogen, Beauveria bassiana,  mor-tality, mites, pathogenicity
Kemampuan Merusak Hama Bunga Lada DICONOCORIS HEWEtTI DIST. Deciyanto Soetopo; NFN Siswanto; Zulfiah Asnawi
Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 3, No 2 (1988): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bullittro.v3n2.1988.68-71

Abstract

Toksisitas Insektisida Fention dan Metidation Terhadap Imago Penggerek Batang Lada Deciyanto Soetopo; NFN Siswanto
Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 9, No 2 (1994): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bullittro.v9n2.1994.121-128

Abstract

Status Teknologi dan Prospek Beauveria bassiana Untuk Pengendalian Serangga Hama Tanaman Perkebunan DECIYANTO SOETOPO; INDRAYANI INDRAYANI
Perspektif Vol 6, No 1 (2007): Juni 2007
Publisher : Puslitbang Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (444.071 KB) | DOI: 10.21082/p.v6n1.2007.%p

Abstract

ABSTRAKPengendalian hama dengan insektisida kimia telah menimbulkan banyak masalah lingkungan, terutama rendahnya  kepekaan  serangga  terhadap  insektisida kimia, munculnya hama sekunder yang lebih berbahaya, tercemarnya tanah dan air, dan bahaya keracunan  pada  manusia yang melakukan kontak langsung dengan insektisida kimia. Salah satu alternatif pengendalian yang cukup potensial adalah penggunaan patogen serangga, khususnya cendawan B. bassiana.  Mekanisme infeksinya yang secara kontak melalui kutikula dan tidak perlu tertelan oleh serangga menyebabkan  B.  bassiana  menjadi  kandidat  utama untuk digunakan sebagai agen pengendalian berbagai spesies serangga hama, baik yang hidup pada kanopi tanaman maupun yang di dalam tanah.  Rata-rata patogenisitasnya terhadap hama sasaran cukup tinggi, sehingga pemanfaatannya dalam pengendalian serangga  hama  perkebunan,  seperti  kapas,  kelapa sawit, lada, kelapa dan teh memiliki prospek sangat baik. Untuk pengendalian ulat penggerek buah kapas, Helicoverpa armigera telah ditemukan dua strain isolat, yaitu Bb4a dan BbEd10 yang efektif membunuh 80-87,5% ulat H. armigera hasil uji di laboratorium, dengan masing-masing LT50 mencapai 8,96-9,62 hari dan 19,69-22,27 hari dibanding strain B. bassiana yang lain (19-48 hari).  B. bassiana juga efektif untukm pengendalian serangga   hama kelapa sawit(Darna  catenata), penggerek batang lada (Lophobaris piperis), dan ulat pemakan tanaman teh (Ectropis bhurmitra). Konidia B. bassiana dapat diaplikasikan dengan cara disemprotkan pada kanopi tanaman, ditaburkan pada permukaan tanah, atau dicampur dengan tanah atau kompos. Temperatur dan kelembaban adalah faktor abiotik yang sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan konidia B. bassiana, tetapi cahaya melalui panjang gelombang sinar ultraviolet juga berpotensi merusak konidia sehingga aplikasi pada pagi (< pkl. 08.00) atau sore hari (> pkl. 15.00) dapat menghindari kerusakan. B. bassiana aman bagi serangga bukan sasaran, terutama serangga berguna dan musuh alami. Temperatur dan kelembapan yang lebih stabil pada ekosistem tanaman perkebunan akan sangat mendukung peran B. bassiana dalam pengendalian hama utama tanaman perkebunan sehingga prospek pengembangannya sangat baik.Kata   kunci:   Beauveria   bassiana,   status   teknologi, prospek, hama perkebunan.  ABSTRACTStatus, technology and prospect of ecofriendly entomopathogenic fungus B. bassiana against insect pests of estate cropsChemical insecticides for pests control are causing environmental    problems,    such    as    reducing susceptibility of insect pests to a number of chemical insecticides, outbreaks of secondary pest, air and soil pollution, and human poisoned due to directly contact with the pesticides. Insect pathogen, a pest control bioagent, can be used as an alternative component control for reducing of chemical insecticide usage.  The entomopathogenic fungi, B. bassiana (Bals.) Vuill. is currently being developed as a potential of alternative bioinsecticide. Mode of action of the fungi is initially started  by  adhesion  and  penetrating  of  the  spore through insect cuticule, and its mycelium then develop inside the insect body prior the insect death. Its conidia will grow soon after the insect die. High pathogenicity will show when B.  bassiana expose to appropriate target pests.  Several Indonesian strains and isolates of B. bassiana have been proven to be pathogenic against several major insect pests of cotton, oil palm, pepper, coconut and tea. Two B. bassiana isolates, viz. Bb4a and BbEd10  were  found  to  be  effective  against  cotton bollworm, H. armigera with the average percentage of mortality by 80-87.5% based on laboratory study.  Both the LT50  and LT90 of the two isolates were 8.96-9.62 days and 19.69-22.27 days, respectively and these LT were shorter than that of other isolate, Fb4 (19-48 days).  B. bassiana  was also effective for control of the oil palm larvae (D. catenata), pepper stem borer (L. piperis),  and  tea  leaf  caterpillar (E.  bhurmitra).    B. Status, Teknologi, dan Prospek B. Bassiana  Untuk Pengendalian Serangga Hama (D.Soetopo dan IGAA Indrayani) bassiana can be applied by spraying method over the plant canopy, applied as soil treatment, or by mixing the conidia with compost. Temperature and humidity are the abiotic factors that able to influence the growth of conidia. B. bassiana spore is less active or even inactive when directly exposed to ultraviolet, therefore spraying conidia in the early morning (< 08.00 a.m) or in the evening (> 15.00 p.m) may avoid the reduction of conidia activity. B. bassiana is also safe to non-target insect including beneficial insect and natural enemies. Temperature  and  humidity  are  more  stabil  within estate plantation ecosystem and both will support the fungus  epizootic  development.  Therefore  using  B. bassiana seems to hold great promise in controlling the major insect pests of estate crops.Key words: Beauveria bassiana, status of technology, prospect, insect pest, estate crops.
Jamur Entomopatogen Beauveria bassiana : Potensi dan Prospeknya dalam Pengendalian Hama Tungau DECIYANTO SOETOPO; I.G.A.A. INDRAYANI
Perspektif Vol 8, No 2 (2009): Desember 2009
Publisher : Puslitbang Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (382.698 KB) | DOI: 10.21082/p.v8n2.2009.%p

Abstract

ABSTRAKTungau menyerang sejumlah besar tanaman, termasuk beberapa komoditas perkebunan penting di Indonesia, seperti: kapas, jarak pagar, jarak kepyar, tembakau, teh, kelapa, dan wijen. Pengendalian tungau sebagian besar   masih   mengandalkan   pestisida   kimia   yang seringkali  malah  mengakibatkan  ledakan  populasi yang semakin sulit dikendalikan. Hingga kini belum ada  teknik  pengendalian hama  tungau  secara non-kimiawi yang efektif dan efisien. Penggunaan varietas tahan mampu menekan populasi, tetapi kenyataannya varietas-varietas   tahan   masih   terbatas   jumlahnya. Beberapa   spesies   serangga   juga   telah   berhasil diidentifikasi sebagai predator tungau, tetapi belum dikembangkan  secara optimal dalam pengendalian. Tulisan   ini   bertujuan   untuk   menginformasikan prospek pemanfaatan jamur entomopatogen B. bassiana dalam   pengendalian   hama   tungau.   B.   bassiana mempunyai prospek cukup baik karena selain kisaran inangnya luas, juga patogenisitasnya terhadap inang tinggi.   Hasil-hasil   penelitian   menunjukkan   bahwa aplikasi   B.   bassiana   efektif   menurunkan   populasi berbagai   spesies  tungau   dan   menekan   kerusakan tanaman. Konidia B. bassiana mampu menyebabkan mortalitas  tungau  hingga  mencapai 80-100%.  Oleh karena itu,  peluang  untuk  meneliti lebih  jauh  dan mengembangkan   B.   bassiana   untuk   dimanfaatkan dalam pengendalian hama tungau terbuka luas, karena koleksi  isolat  yang  tersedia  cukup  banyak  untuk dipilih. Untuk mencapai tujuan ini beberapa penelitian masih  perlu  dilakukan,  seperti  teknik  perbanyakan yang efisien dan formulasi yang tepat, serta penelitian untuk   meningkatkan   patogenisitas   dan   stabilitas jamur.Kata kunci: Entomopatogen, Beauveria bassiana, morta-litas, tungau, patogenisitas. ABSTRACTEntomopathogenic fungi Beauveria bassiana: Its potency and prospects for mites controlMites attack large number of plants including several following  estate  crops,  viz.  cotton,  Jatropha  curcas,Richinus  communis,  tobacco,  tea,  coconut  tree,  and sesame.  The great reliance on chemical pesticides for controlling   mites   had   its   serious   drawbacks, manifested  in  resistance  problems  and  population outbreaks which is more difficult to solve. The effective and  efficient  non-chemical  control  method  has  not available so far to decrease the plant damage. There is resistant  variety  that can  be  used  to  reduce  mites population, in fact, however, some of these varieties are still developed. A number of insect species have been identified as predator of mites, however, most of these species have not been developed for bio-control of  mites.  The  paper  informs  the  potential  use  of entomopathogenic fungus  B. bassiana as a promising control method against mites.  Besides broad spectrum bio-pesticide, this fungus produces high pathogenicity against its hosts.  Research studies showed that B. bassiana effectively reduced both mites population and plant damage.  Mortality of mites infected with the fungus ranged in 80-100%. The possibility of using B. bassiana in pest control would also be a better tool for control mites population.  Several strains of B. bassiana isolate have been collected and might be able to use in further green house and field tests. To achieve this goal, several studies need to be conducted, including appropriate production method and formulation, as well as study to increase pathogenicity and stability of the fungus.Key words: Entomopathogen, Beauveria bassiana,  mor-tality, mites, pathogenicity
Kemampuan Merusak Hama Bunga Lada DICONOCORIS HEWEtTI DIST. Deciyanto Soetopo; NFN Siswanto; Zulfiah Asnawi
Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 3, No 2 (1988): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bullittro.v3n2.1988.68-71

Abstract

Toksisitas Insektisida Fention dan Metidation Terhadap Imago Penggerek Batang Lada Deciyanto Soetopo; NFN Siswanto
Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 9, No 2 (1994): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bullittro.v9n2.1994.121-128

Abstract