Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

ANALISIS PENDISTRIBUSIAN REVENUE SHARING DALAM AKUNTANSI SYARIAH UNTUK MENCAPAI PRINSIP KEADILAN BERDASARKANFATWA DSN NO: 15/DSN-MUI/IX/2000 (Studi Kasus PT Bank Aceh Syariah) Indrayani Indrayani; Razif Razif; Sri Indriyani
Al Mashaadir : Jurnal Ilmu Syariah Vol 2, No 1 (2021)
Publisher : STIS Ummul Ayman, Meureudu, Pidie Jaya, Aceh, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52029/jis.v2i1.41

Abstract

This study aims to determine whether the distribusion of profit sharing in Islamic accounting using revenue sharing is fair based on the fatwa DSN NO:15/DSN-MUI/IX/2000. This study uses a descriptive qualitative research method where the researcher canducts research to determine the value of the independent variable, either one or more variables without making comparisons or linking one variable to another. The results show that the distribusion of revenue sharing that applies sharia accounting has distributed the profit sharing to fund owners, employees, government, zakat and reserves according to Islamic values based on the fatwa DSN NO:15/DSN-MUI/IX/2000. Meanwhile, from a fairness point of view, it has not been fully implemented because the profit sharing received by shareholders is reater than that of customers.
TINJAUAN PERANCANGAN RUAS JALAN PAMPANGAN LEBUNG BATANG KABUPATEN OKI PROVINSI SUMATERA SELATAN ( 7-13 ) Bagaskara Pratama; Adrienta Imanullah; Ika Sulianti; Darma Prabudi; Indrayani Indrayani
PILAR Vol. 14 No. 2 (2019): Pilar: September 2019
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembangunan infrastruktur dari suatu daerah merupakan tolak ukur dari perkembangan otonomi daerah. Pembangunan jalan pada suatu ruas jalan disebabkan oleh kebutuhan, juga meningkatnya jumlah kendaraan yang melewati suatu daerah tersebut. Kebutuhan yang dimkasudkan seperti jalan telah rusak ataupun tidak ada akses jalan sama sekali untuk menuju kesuatu daerah seperti yang terjadi di Ruas Jalan Pampangan – Lebung Batang STA 0+000 – 6+039 Kabupaten Ogan Komering Ilir Provinsi Sumatera Selatan ini.Didalam merencanakan desain geometrik jalan raya, hal-hal yang menjadi acuan dalam perencanaan meliputi perhitungan alinyemen horizontal, alinyemen vertikal, serta menetapkan perkerasan apa yang akan digunakan.Dari hasil perhitungan-perhitungan diatas maka Jalan Pampangan-Lebung Batang ini merupakan jalan Arteri kelas I dengan kecepatan rencana jalan 60 km/jam, dan pada jalan ini menggunakan 4 buah tikungan diantaranya, 4 Full Circle, 2 Spiral Circle Spiral dan 2 Spiral Spiral. Lapisan permukaan jalan menggunakan Perkerasan Rigid dengan tebal lapisan 29,5 cm, sedangkan lapisan pondasi bawah menggunakan Lean Concrete dengan tebal 10 cm dan Aggregat Kelas A dengan tebal lapisan 15 cm. Pembangunan ruas jalan ini dilaksanakan dalam waktu 266 hari kerja dengan total dana Rp 123.828.951.800,00 (Seratus Dua Puluh Tiga Miliyar Delapan Ratus Dua Puluh Delapan Juta Sembilan Ratus Lima Puluh Satu Ribu Delapan Ratus Rupiah)Kata kunci : Jalan, Desain Geometrik, Tebal perkerasan kaku
Identifikasi Fungi Mikoriza Arbuskula pada Rizhosfer Rumput Gajah (Pennisetum purpureum) La Malesi; Indrayani Indrayani; Syamsuddin Syamsuddin; Husna Husna
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 8, No 3 (2021): JITRO, September 2021
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (614.692 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v8i3.17119

Abstract

ABSTRAKFungi mikoriza arbuskula (FMA) sangat berperan dalam memacu pertumbuhan hijauan tanaman pakan ternak. Hijauan tanaman pakan khususnya rumput dan leguminosa.  FMA telah banyak diteliti dan teridentifikasi berbagai jenisnya pada rizhosfer tanaman leguminosa jenis pohon. Jenis FMA belum diketahui pada tanaman hijauan pakan ternak khususnya rumput gajah yang tumbuh di Sulawesi Tenggara, oleh karena itu sangatlah penting dilakukan penelitian mengenai identifikasi FMA pada tanaman rumput gajah. Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi jenis-jenis fungi mikoriza arbuskula pada rizhofer rumput gajah.  Sampel tanah dan sampel akar rumput gajah diambil masing-masing sebanyak 500g.  Analisis sampel tanah untuk mengidentifikasi FMA dilakukan di pusat Penelitian Biologi LIPI Bogor.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada rizhosfer rumput gajah ditemukan 5 jenis fungi mikoriza arbuskula dari 3 genus (Glomus, gigaspora dan acalauspora) yaitu Glomus sp (1 spora), gigaspora sp (57 spora), giga spora gregaria N.C. Schenck & T.H. Nicolson (48 spora), Acaulospora tuberculata Janos & Trappe (12 Spora) dan Acaulospora scrobiculata Trappe (2 spora). Jenis FMA terjadi kolonisasi pada rizhosfer rumput gajah, ditandai dengan ditemukannya struktur FMA. Struktur FMA yang ditemukan pada akar rumput gajah adalah hifa internal dan hifa eksternal.  Persentae kolonisasi FMA pada akar rumput gajah berkisar 47-88% dengan rata-rata 72,93%.Kata kunci: mikoriza, rumput gajah, pennisetum, glomus Identification of Arbuscular Mycorrhiza Fungi in the Rhizosphere of Elephant Grass (Pennistum purpureum)ABSTRACTArbuscular mycorrhizal fungi (AMF) plays a role forage growth of animal feed crops. Forage feed plants, especially grass and Leguminosae. AMF has been widely studied and identified in various types in the rhizosphere of legume tree plants. The type AMF is not widely known in forage animal feed, especially elephant grass that grows in Southeast Sulawesi, therefore it is very important to research the identification of AMF in elephant grass plants.  The study aims to identify the arbuscular mycorrhiza fungi in the elephant grass rhizosphere. Samples of rhizosphere soil and elephant grassroots samples were taken by as much as 500g each. Analysis of soil samples to identify AMF was conducted at LIPI Bogor Biological Research Centre. Analysis of soil samples to identify AMF was conducted at LIPI Bogor Biological Research Center. The results showed in the rhizosphere elephant grass found 5 types of AMF from 3 genera (glomus, gigaspora, and acalauspora) namely glomus sp. (1 spora), gigaspora sp. (57 spora), gigaspora gregaria N.C. Schenk & T.H Nicolson (48 spora), acaulospora tuberculata Janos & Trappe (12 spora), and acaulospora scrobiculata Trappe (2 spora). Colonization has occurred in the rhizosphere of elephant grass, characterized by the discovery of AMF structures. The AMF structures found at elephant grassroots are internal hyphae and external hyphae. The colonization AMF percentage at the elephant grassroots ranges 47-88% with average of 72.93%.Keywords: mycorrhiza, elephant grass, pennisetum, glomus
Fungi Mikoriza Arbuskula pada Rhizosfer Rumput Mulato (Brachiaria hybrid cv. Mulato) La Malesi; Indrayani Indrayani; Husna Husna; Syamsuddin Syamsuddin; Rahman Rahman
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 9, No 1 (2022): JITRO, Januari 2022
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (567.034 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v9i1.17120

Abstract

ABSTRAKRumput mulato tumbuh subur pada lahan-lahan marginal, tanah yang unsur hara sangat rendah. Kemampuan rumput mulato tumbuh dengan subur pada lahan tersebut menandakan adanya unsur lain yang bersimbiosis dengannya.  Kemungkinan yang menyebabkan rumput mulato tumbuh dengan baik adalah keberadaan mikoriza yang mengkoloni akar atau yang berada pada rhizosfer. Penelitian bertujuan untuk mengekspolorasi dan mengidentifikasi jenis fungi mikoriza arbuskula pada rhizosfer rumput mulato.  Sampel tanah dan akar rumpu mulato diambil dilahan laboratorium lapangan Fakultas Peternakan Universitas Halu Oleo. Analisis sampel tanah untuk mengekspolorasi dan mengidentifikasi jenis fungi mikoriza arbuskula dilakukan di pusat  penelitian Biologi LIPI Bogor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada rhizozfer rumput mulato ditemukan 5 jenis FMA yang berasal dari 3 genus mikoriza misalnya glomus sp, gigaspora sp, dan acaulospora sp. Jenis glomus sp ditemukan sejumlah 7 spora, giga spora gregaria ditemukan sejumlah 1 spora. Sedangkan jenis gigaspora gregaria N.C. Schenck dan T.H. Nicolson ditemukan sejumlah 13 spora. Acaulospora tuberculata Janos dan Trappe diemukan sejumlah 4 spora, sedangkan acaulospora scrobiculata Trappe ditemukan sejumlah 1 spora. Pada rhizosfer rumput mulato terjadi kolonisasi mikoriza karena ditandai dengan adanya struktur FMA.  Struktur FMA yang ditemukan adalah hifa eksternal, hifa internal, vesikula dan arbuskula.  Persentase kolonisasi FMA pada akar rumput mulato yakni 49-88% atau rata-rata sekitar 72,87%.Kata Kunci: Mikoriza arbuskula, glomus, Brachiaria hybrid cv. MulatoExpoloration Arbuscular Mycorrhizal Fungi in Rhizosphere Mulato Grass (Brachiaria hybrid cv. Mulato)ABSTRACTMulato grass thrives on marginal lands, very low nutrients soils. The ability of mulato grass to thrive on the land indicates the presence of other elements that symbiosis with it.  The possibility that causes mulato grass to grow will is the presence of mycorrhizal that colonizes the roots or that resides in the rhizosphere.  The study aimed to explore and identify the type of arbuscular mycorrhizal fungi in the rhizosphere of mulato grass.  Soils and roots samples mulato grass were taken at the field laboratory of the Faculty of Animal Science, Halu Oleo University.  Analysis of soil samples to expolore and identify the type of arbuscular mycorrhiza fungi was conducted Biology research center LIPI, Bogor. The results showed that in rhizosphere mulato grass 5 types were found of AMF derived genera three of mycorrhizal such as glomus sp, gigaspora sp and acaulospora sp. The glomus sp types found 7 spores number.  Gigaspores gregaria found 1 spores number. The gigaspores gregaria N.C Schenck and T.H. Nicolson found 13 spores number. The acaulospora tuberculata Janis and Trappe found 4 spores number.  While acaulospora scrobiculata Trappe found 1 spores number. In the rhizosphere of mulato grass there are colonization at mulato grass roots 49-88% ranges with 72,87% average. Keywords: Mycorrhiza arbuskula, glomus, Brachiaria hybrid cv. Mulato
Status Teknologi dan Prospek Beauveria bassiana Untuk Pengendalian Serangga Hama Tanaman Perkebunan DECIYANTO SOETOPO; INDRAYANI INDRAYANI
Perspektif Vol 6, No 1 (2007): Juni 2007
Publisher : Puslitbang Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (444.071 KB) | DOI: 10.21082/p.v6n1.2007.%p

Abstract

ABSTRAKPengendalian hama dengan insektisida kimia telah menimbulkan banyak masalah lingkungan, terutama rendahnya  kepekaan  serangga  terhadap  insektisida kimia, munculnya hama sekunder yang lebih berbahaya, tercemarnya tanah dan air, dan bahaya keracunan  pada  manusia yang melakukan kontak langsung dengan insektisida kimia. Salah satu alternatif pengendalian yang cukup potensial adalah penggunaan patogen serangga, khususnya cendawan B. bassiana.  Mekanisme infeksinya yang secara kontak melalui kutikula dan tidak perlu tertelan oleh serangga menyebabkan  B.  bassiana  menjadi  kandidat  utama untuk digunakan sebagai agen pengendalian berbagai spesies serangga hama, baik yang hidup pada kanopi tanaman maupun yang di dalam tanah.  Rata-rata patogenisitasnya terhadap hama sasaran cukup tinggi, sehingga pemanfaatannya dalam pengendalian serangga  hama  perkebunan,  seperti  kapas,  kelapa sawit, lada, kelapa dan teh memiliki prospek sangat baik. Untuk pengendalian ulat penggerek buah kapas, Helicoverpa armigera telah ditemukan dua strain isolat, yaitu Bb4a dan BbEd10 yang efektif membunuh 80-87,5% ulat H. armigera hasil uji di laboratorium, dengan masing-masing LT50 mencapai 8,96-9,62 hari dan 19,69-22,27 hari dibanding strain B. bassiana yang lain (19-48 hari).  B. bassiana juga efektif untukm pengendalian serangga   hama kelapa sawit(Darna  catenata), penggerek batang lada (Lophobaris piperis), dan ulat pemakan tanaman teh (Ectropis bhurmitra). Konidia B. bassiana dapat diaplikasikan dengan cara disemprotkan pada kanopi tanaman, ditaburkan pada permukaan tanah, atau dicampur dengan tanah atau kompos. Temperatur dan kelembaban adalah faktor abiotik yang sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan konidia B. bassiana, tetapi cahaya melalui panjang gelombang sinar ultraviolet juga berpotensi merusak konidia sehingga aplikasi pada pagi (< pkl. 08.00) atau sore hari (> pkl. 15.00) dapat menghindari kerusakan. B. bassiana aman bagi serangga bukan sasaran, terutama serangga berguna dan musuh alami. Temperatur dan kelembapan yang lebih stabil pada ekosistem tanaman perkebunan akan sangat mendukung peran B. bassiana dalam pengendalian hama utama tanaman perkebunan sehingga prospek pengembangannya sangat baik.Kata   kunci:   Beauveria   bassiana,   status   teknologi, prospek, hama perkebunan.  ABSTRACTStatus, technology and prospect of ecofriendly entomopathogenic fungus B. bassiana against insect pests of estate cropsChemical insecticides for pests control are causing environmental    problems,    such    as    reducing susceptibility of insect pests to a number of chemical insecticides, outbreaks of secondary pest, air and soil pollution, and human poisoned due to directly contact with the pesticides. Insect pathogen, a pest control bioagent, can be used as an alternative component control for reducing of chemical insecticide usage.  The entomopathogenic fungi, B. bassiana (Bals.) Vuill. is currently being developed as a potential of alternative bioinsecticide. Mode of action of the fungi is initially started  by  adhesion  and  penetrating  of  the  spore through insect cuticule, and its mycelium then develop inside the insect body prior the insect death. Its conidia will grow soon after the insect die. High pathogenicity will show when B.  bassiana expose to appropriate target pests.  Several Indonesian strains and isolates of B. bassiana have been proven to be pathogenic against several major insect pests of cotton, oil palm, pepper, coconut and tea. Two B. bassiana isolates, viz. Bb4a and BbEd10  were  found  to  be  effective  against  cotton bollworm, H. armigera with the average percentage of mortality by 80-87.5% based on laboratory study.  Both the LT50  and LT90 of the two isolates were 8.96-9.62 days and 19.69-22.27 days, respectively and these LT were shorter than that of other isolate, Fb4 (19-48 days).  B. bassiana  was also effective for control of the oil palm larvae (D. catenata), pepper stem borer (L. piperis),  and  tea  leaf  caterpillar (E.  bhurmitra).    B. Status, Teknologi, dan Prospek B. Bassiana  Untuk Pengendalian Serangga Hama (D.Soetopo dan IGAA Indrayani) bassiana can be applied by spraying method over the plant canopy, applied as soil treatment, or by mixing the conidia with compost. Temperature and humidity are the abiotic factors that able to influence the growth of conidia. B. bassiana spore is less active or even inactive when directly exposed to ultraviolet, therefore spraying conidia in the early morning (< 08.00 a.m) or in the evening (> 15.00 p.m) may avoid the reduction of conidia activity. B. bassiana is also safe to non-target insect including beneficial insect and natural enemies. Temperature  and  humidity  are  more  stabil  within estate plantation ecosystem and both will support the fungus  epizootic  development.  Therefore  using  B. bassiana seems to hold great promise in controlling the major insect pests of estate crops.Key words: Beauveria bassiana, status of technology, prospect, insect pest, estate crops.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KONTRASEPSI VASEKTOMI Indrayani Indrayani
Jurnal Ilmu Kebidanan (Journal of Midwivery Science) Vol 1, No 1: Maret 2013
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan AKBIDYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36307/jik.v1i1.33

Abstract

Latar belakang: Pertumbuhan penduduk Indonesia yang tidak terkendali akan menimbulkan banyak masalah kependudukan. Rendahnya partisipasi pria dalam keluarga berencana dipengaruhi oleh banyak faktor, di antaranya faktor demografi, faktor struktur sosial, faktor pasangan, dan faktor ketersediaan sumber daya kesehatan. Masih banyak faktor lain yang mempengaruhi pemilihan kontrasepsi vasektomi yang belum diketahui. Untuk mendapat- kan informasi lain mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan vasektomi, maka kami melakukan pene- litian dengan metode mixed method.Metode: Rancangan penelitian yang digunakan adalah mixed methods dengan pendekatan concurrent embed- ded dan strategi eksplanatoris. Data kuantitatif dikumpulkan dengan kuesioner. Untuk pengumpulan data kualitatif dilakukan wawancara mendalam pada responden, istri responden dan PLKB yang terpilih dengan menggunakan panduan wawancara. Data yang sudah dikumpulkan kemudian dianalisis, untuk metode kuantitatif menggunakan analisis deskriptif terhadap karakteristik responden. Untuk metode kualitatif, informasi dari subjek penelitian dicatat dalam bentuk transkrip, kemudian diberi koding dan dikelompokkan menjadi kategori serta tema.Hasil: Berdasarkan data yang terkumpul dari 53 responden didapatkan sebagian besar responden berada pada kelompok umur 41-50 tahun (39,6%); sebagian besar responden memiliki jumlah anak >3 orang (75,5%); mayoritas responden berpendidikan SD (90,6%); seluruh responden beragama Islam (100%); sebagian besar berpenghasi- lan ≥ UMR (75,5%); seluruh responden mendapatkan dukungan dari istri (100%); dan sebagian besar responden mendapatkan informasi dari PLKB (73,6%). Tanggapan akseptor terhadap stigma berkaitan dengan faktor agama, seksual, tindakan medis dan psikologi sedangkan alasan responden memilih vasektomi diantaranya karena faktor pasangan, ekonomi dan panutan.Simpulan: Panutan merupakan faktor lain yang dapat memengaruhi keputusan pria untuk menjalani vasektomi di Desa Kiarapedes.ABSTRACTBackground: The low participation of men in family planning is influenced by many factors, including demographic factors, social structure factors, family factors, and the availability of health resources. There are many other factors that influence the selection of contraceptive vasectomy is not yet known. For additional information concerning fac- tors that influence the choice of a vasectomy, we conducted a study with mixed methods method.Objective: To know factorsaffectingvasectomycontraceptionin the KiarapedesPurwakartaMethod: The study design used was mixed methods approaches and strategies embedded concurrent explanatory. Quantitative data were collected by questionnaire. The gathering of qualitative in-depth interviews were conducted in the respondent, the respondent's wife and PLKB selected using an interview guide. The data has been collected and analyzed, for a quantitative method using descriptive analysis of the characteristics of respondents. For quali- tative methods, information from research subjects are recorded in the form of transcripts, then given coding and grouped into categories and themes.Result: Based on data collected from 53 respondents found the majority of respondents were in the age group 41-50 years (39.6%), most of the respondents had a number of children> 3 people (75.5%), the majority of respon- dents had elementary (90 , 6%), all Muslim respondents (100%), most of the income ≥ minimum wage (75.5%) of all respondents have the support of his wife (100%), and most respondents receive information from field officers(73.6% ). Response acceptors of stigma related to religious factors, sexual, and psychological medical treatment while the reasons respondents chose vasectomy because of factors such as family, economy and role model.Conclusion: Modeling is another factor that can influence a man's decision to undergo a vasectomy in the villageKiarapedes.
PENGALAMAN ORANG TUA DALAM MERAWAT ANAK PENDERITA KANKER DI RUMAH HARAPAN YAYASAN VALENCIA JAKARTA Rangga Pusmaika; Indrayani Indrayani; Dewi Agustin; Fransisca Yuniati Demang
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Vol. 11 No. 1 (2020): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Science Journal
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jikbh.v11i1.149

Abstract

Kanker merupakan penyakit kronis penyebab penting kematian pada anak. Penyakit kronis yang diderita anak dalam hal ini kanker, dapat memberikan respon yang berbeda-beda pada keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk diperolehnya informasi yang mendalam tentang pengalaman orang tua dalam merawat anak penderita kanker di Rumah Harapan Yayasan Valencia Jakarta. Metode yang digunakan adalah kualitatif, dengan Rapid Assessment Procedures (RAP). Pnelitian dilakukan pada Mei 2016. Populasi penelitian seluruh orang tua yang memiliki anak penderita kanker di Rumah Harapan. Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan metode purposive sampling. Hasil penelitian menunjukan selama merawat anak yang menderita kanker, orang tua mengalami stress, diperlukannya perawatan khusus bagi pasien kanker, Diperlukan adanya dukungan dalam bentuk psikososial, material dan sosial terhadap orang tua, kondisi kesehatan anak menurun merupakan hambatan terbesar bagi orang tua, diperlukan kebutuhan material dalam mendukung keperawatan, spiritual dan psikososial bagi orang tua dalam merawat anak yang menderita kanker, serta adanya harapan orang tua agar anaknya segera sembuh.
ANALISIS TEBAL PERKERASAN JALAN LINGKAR PERKANTORAN GERBANG 1 – GERBANG 2 KABUPATEN BANYUASIN MENGGUNAKAN METODE MDP 2013 Indrayani Indrayani; Norca Praditya
FROPIL (Forum Profesional Teknik Sipil) Vol 8 No 2 (2020): FROPIL (Forum Profesional Teknik Sipil)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (364.539 KB) | DOI: 10.33019/fropil.v8i2.2006

Abstract

The Banyuasin Regency office ring road is one of the arterial roads in Banyuasin Regency. This road has an LHR in 2020 of 756. The results of the road condition survey show that the road conditions are damaged, cracks, holes, and loose asphalt. Therefore, the pavement thickness planning is carried out again or overlay. This planning begins with a survey of the number of vehicles for 5 working days to get the average daily traffic (LHR), then a survey of data collection of soil bearing capacity using DCP. After all the required data, the pavement thickness calculation is carried out using the 2013 MDP method. Based on the results of these calculations, it was found that the required layers were AC-WC 4 cm and AC-BC 6 cm.
PENGARUH KEWAJIBAN KEPEMILIKAN NPWP, PEMERIKSAAN PAJAK DAN PENAGIHAN PAJAK TERHADAP PENERIMAAN PAJAK (PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA DI WILAYAH BATAM UTARA) Faris Ramadhan; Nureska Yanuar Firdaus; Indrayani Indrayani; Etty Sri Wahyuni
Jurnal Menara Ekonomi : Penelitian dan Kajian Ilmiah Bidang Ekonomi Vol 7, No 3 (2021): Volume VII No. 3 Oktober 2021
Publisher : Jurnal Menara Ekonomi : Pelatihan dan Kajian Ilmiah Bidang Ekonomi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/me.v7i3.2957

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kewajiban kepemilikan NPWP, pemeriksaan pajak, dan penagihan pajak terhadap penerimaan pajak. Responden dalam penelitian ini adalah para pegawai pajak (fiskus) di KPP Pratama wilayah Batam Utara. Jumlah pegawai pajak yang menjadi sampel penelitian ini adalah 42 pegawai pajak dari Kantor Pelayanan Pajak Pratama di wilayah Batam Utara. Metode penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian adalah sensus, sedangkan metode pengolahan data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kewajiban kepemilikan NPWP, pemeriksaan pajak dan penagihan pajak terbukti berpengaruh positif signifikan terhadap penerimaan pajak.. Kata Kunci : Kewajiban kepemilikan NPWP, pemeriksaan pajak, penagihan  pajak dan penerimaan pajak
Perbandingan Penambahan Serat Pada Mortar Normal dan Mortar Geopolimer Ika Sulianti; Indrayani Indrayani; Agus Subrianto; Amiruddin Amiruddin; Ahmad Ferdinan; Juradil Rudini
FORUM MEKANIKA Vol 10 No 2 (2021): JURNAL FORUM MEKANIKA
Publisher : Sekolah Tinggi Teknik - PLN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33322/forummekanika.v10i2.1479

Abstract

Infrastruktur yang dibangun sampai pada saat ini mengalami perkembangan dalam mengejar ketertinggalan dan meningkatkan daya saing nasional. Infrastruktur yang dibangun pada pelaksanaannya harus ramah terhadap lingkungan agar tidak menyebabkan pengaruh negatif bagi lingkungan sekitar dan dapat berkelanjutan sehingga banyak manfaat yang diperoleh dari pembangunan dapat dirasakan oleh generasi yang akan datang. Pada penelitian ini sebagai perbandingan yaitu menggunakan serat fiber yang ditambahkan pada mortar normal dan mortar geopolymer. Metode yang digunakan dalam pengujian mortar geopolymer dan mortar semen ini menggunakan acuan Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk pengujian bahan dan sampel. Campuran alkali Natrium Silikat (Na2SiO3) dan Natrium Hidroksida (NaOH) digunakan pada mortar geopolimer dengan perbandingan 5:1 yang dilakukan pada umur 7,14, dan 28 hari. Hasil pengujian kuat tekan mortar didapatkan nilai kekuatan mortar normal menggunakan serat fiber meningkat yaitu 22,98 Mpa maka mortar tersebut termasuk mortar type M , dan pada mortar geopolymer menggunakan serat fiber meningkat yaitu 6,86 Mpa maka mortar tersebut termasuk mortar type N. Kenaikan kuat tekan mortar normal dengan menggunakan serat fiber ini sebesar 1% dan kenaikan kuat tekan mortar geopolymer dengan menggunakan serat fiber ini sebesar 100%.