Tiara Pratiwi
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Siti Khadijah Palembang

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR Annisa Khoiriah; Tiara Pratiwi
Jurnal 'Aisyiyah Medika Vol 4: Agustus 2019 Jurnal 'Aisyiyah Medika
Publisher : stikes 'aisyiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/jam.v4i0.336

Abstract

Latar belakang: Asfiksia merupakan suatu dimana keadaan pada bayi baru lahir yang mengalami   gagal   bernafas   secara   spontan,   teratur   segera   setelah   lahir, sehingga bayi tidak dapat memasukkan oksigen dan tidak dapat mengeluarkan zat asam arang dari tubuhnya, sehingga dapat menurunkan O2  (oksigen) dan mungkin  meningkatkan  CO2   (karbondioksida)  yang dapat dipengaruhi oleh umur ibu, persalinan premature, letak sungsang, serta partus lama/ partus macet sehingga menimbulkan  akibat buruk dalam kehidupan lebih lanjut. Tujuan: untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian asfiksia pada bayi baru lahir di Di Bpm Herasdiana Palembang Palembang Tahun 2019. Metode: menggunakan survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Hasil: Pada variable umur ibu berdasarkan hasil uji statistic  Chi Square   didapatkan hasil ρ value  = 0,001 <  0,05, pada hasil pada variable umur ibu, berdasarkan hasil uji statistic dengan  Chi Square pada tingkat kemaknaan Hasil analisis bivariat dengan uji statistik Chi-square yang terdiri dari faktor umur ibu ρ value = 0,001, letak sungsang ρ value = 0,048 , prematuritas ρ value 0,001, ketuban pecah dini ρ value = 0,001 yang semuanya menunjukan ada hubungan bermakna terhadap kejadian asfiksia pada bayi baru lahir. Saran: bagi peneliti selanjutnya Diharapkan bagi peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian dengan variabel – variabel lain yang dapat menghasilkan hasil yang lebih akurat. Kata Kunci   : Asfiksia, Umur Ibu, Prematuritas, Letak          Sungsang, Partus Lama.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR Annisa Khoiriah; Tiara Pratiwi
Jurnal 'Aisyiyah Medika Vol 4: Agustus 2019 Jurnal 'Aisyiyah Medika
Publisher : stikes 'aisyiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (19.009 KB) | DOI: 10.36729/jam.v4i2.218

Abstract

Latar belakang: Asfiksia merupakan suatu dimana keadaan pada bayi baru lahir yang mengalami   gagal   bernafas   secara   spontan,   teratur   segera   setelah   lahir, sehingga bayi tidak dapat memasukkan oksigen dan tidak dapat mengeluarkan zat asam arang dari tubuhnya, sehingga dapat menurunkan O2  (oksigen) dan mungkin  meningkatkan  CO2   (karbondioksida)  yang dapat dipengaruhi oleh umur ibu, persalinan premature, letak sungsang, serta partus lama/ partus macet sehingga menimbulkan  akibat buruk dalam kehidupan lebih lanjut. Tujuan: untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian asfiksia pada bayi baru lahir di Di Bpm Herasdiana Palembang Palembang Tahun 2019. Metode: menggunakan survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Hasil: Pada variable umur ibu berdasarkan hasil uji statistic  Chi Square   didapatkan hasil ρ value  = 0,001 <  0,05, pada hasil pada variable umur ibu, berdasarkan hasil uji statistic dengan  Chi Square pada tingkat kemaknaan Hasil analisis bivariat dengan uji statistik Chi-square yang terdiri dari faktor umur ibu ρ value = 0,001, letak sungsang ρ value = 0,048 , prematuritas ρ value 0,001, ketuban pecah dini ρ value = 0,001 yang semuanya menunjukan ada hubungan bermakna terhadap kejadian asfiksia pada bayi baru lahir. Saran: bagi peneliti selanjutnya Diharapkan bagi peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian dengan variabel – variabel lain yang dapat menghasilkan hasil yang lebih akurat. Kata Kunci   : Asfiksia, Umur Ibu, Prematuritas, Letak          Sungsang, Partus Lama.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR Annisa Khoiriah; Tiara Pratiwi
Jurnal 'Aisyiyah Medika Vol 4: Agustus 2019 Jurnal 'Aisyiyah Medika
Publisher : stikes 'aisyiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/jam.v4i0.588

Abstract

Latar belakang: Asfiksia merupakan suatu dimana keadaan pada bayi baru lahir yang mengalami gagal bernafas secara spontan, teratur segera setelah lahir, sehingga bayi tidak dapat memasukkan oksigen dan tidak dapat mengeluarkan zat asam arang dari tubuhnya, sehingga dapat menurunkan O2 (oksigen) dan mungkin meningkatkan CO2 (karbondioksida) yang dapat dipengaruhi oleh umur ibu, persalinan premature, letak sungsang, serta partus lama/ partus macet sehingga menimbulkan akibat buruk dalam kehidupan lebih lanjut. Tujuan: untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian asfiksia pada bayi baru lahir di Di Bpm Herasdiana Palembang Palembang Tahun 2019. Metode: menggunakan survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Hasil: Pada variable umur ibu berdasarkan hasil uji statistic Chi Square didapatkan hasil ρ value = 0,001 < 0,05, pada hasil pada variable umur ibu, berdasarkan hasil uji statistic dengan Chi Square pada tingkat kemaknaan Hasil analisis bivariat dengan uji statistik Chi-square yang terdiri dari faktor umur ibu ρ value = 0,001, letak sungsang ρ value = 0,048 , prematuritas ρ value 0,001, ketuban pecah dini ρ value = 0,001 yang semuanya menunjukan ada hubungan bermakna terhadap kejadian asfiksia pada bayi baru lahir. Saran: bagi peneliti selanjutnya Diharapkan bagi peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian dengan variabel – variabel lain yang dapat menghasilkan hasil yang lebih akurat.Kata Kunci : Asfiksia, Umur Ibu, Prematuritas, Letak Sungsang, Partus Lama.
Description of Maternal Knowledge in Exclusive Breastfeeding on Pandemic Covid 19 in 2020 Tiara Pratiwi; Nelly Mariyam; Mardelia Astriani
Jurnal Kesehatan Masyarakat Celebes Vol 3 No 1 (2022): JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT CELEBES VOLUME 03 NOMOR 01
Publisher : Pengurus Daerah Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The importance of exclusive breastfeeding has not been widely realized by many parties. This can be seen from the 2010 Susenas (National Socio-Economic Survey) data that only 33.6 percent of infants aged 0-6 months receive exclusive breastfeeding. Based on the 2010 Basic Health Research (Riskesdas), only 15.3 percent of babies aged less than 6 months are exclusively breastfed. Mothers do not fully understand the correct way of breastfeeding including the techniques and methods of obtaining breast milk, especially for working mothers, which are an obstacle to exclusive breastfeeding (Roesli, 2008). There are still many obstacles experienced in the implementation of exclusive breastfeeding, where the conditions of the pandemic Covid 19 which began to worsen in early 2020, although until now the transmission of the COVID-19 virus through breast milk and breastfeeding has not been proven. The study was conducted to describe the knowledge of mothers about exclusive breastfeeding during the Covid Pandemic 19. The type of research used is descriptive-analytic research with a quantitative approach to describe all objects and research subjects using accidental sampling technique where the sample is the entire population of 67 mothers. breastfeeding. The instrument used was primary data collection by using a questionnaire. The results showed that 67 respondents who had good knowledge were 22 respondents (32.8%), 39 respondents (58.2%) had sufficient knowledge and 6 respondents (9%) had insufficient knowledge. The number of mother respondents who have good knowledge tends to provide exclusive breastfeeding. Based on data from the results of cross tabulation (crosstab), it shows that the number of respondents who have good knowledge and provide exclusive breastfeeding is 17 people (25.3%), while respondents who are knowledgeable enough and give exclusive breastfeeding are 25 people (37.3%) and respondents only 6 people (4.6%) had less knowledge and exclusive breastfeeding. However, all breastfeeding mothers do not know that mothers with suspected Covid 19 or mothers who are independently isolated can still provide breast milk by following health protocols to prevent transmission of Covid 19.
PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP KUALITAS TIDUR PADA BAYI USIA 1-6 BULAN Tiara Pratiwi
J-KESMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 7, No 1 (2021): J-KESMAS Volume 7, Nomor 1, Mei 2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Al Asyariah Mandar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35329/jkesmas.v7i1.1921

Abstract

Sleep and resting is one of the factors that influence the growth and development of children because when babies fall asleep, growth hormones are classified more threefold. According to the World Health Organization (WHO) included in the Pediatrics journal, around 33% of babies have problems sleeping in 2012. Baby massage is one way that can be used as one way to improve sleep quality baby. Analyze the influence of baby massage against  sleep quality baby ages 1-6 months. This study was a pre-experimental with the design of One Group Pretest-Posttest Design. The population of this study is a baby aged 1-6 months. Research samples of 35 babies aged 1-6 months, taken accidentally sampling. The independent variable is a baby massage and dependent variable is sleep quality baby aged 1-6 month. The research instrument used a questionnaire that refers to the BISQ questionnaire which had previously been tested for validity by previous researchers. Data processing uses editing, coding, tabulating and Wilcoxon statistical test. The Results in the study showed that sleep quality babies aged 1-6 months before the baby massage are most babies have less good sleep quality of 11 (31,4%) and the quality of baby sleep ages 1-6 months after being given a  baby massage stimulation have good sleep quality has increased by 20 babies (57.1%). Wilcoxon statistical test shows that the significant value of P Value = 0,000. This showed that there is an influence on infant massage against  sleep quality  baby aged 1-6 months
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada Tatanan Rumah Tangga Masa Adaptasi Kebiasaan Baru Shinta Maharani; Nelly Maryam; Tiara Pratiwi; Mardelia Astriani; Dedi Pahrul; Dhea Mega Arini; Latifah Latifah
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 8 (2022): Volume 5 No 8 Agustus 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i8.7296

Abstract

ABSTRAK Angka kejadian Covid-19 Indonesia terus meningkat. Dibutuhkan kesadaran masyarakat untuk melakukan tindakan pencegahan dalam upaya mengantisipasi penyebaran covid-19 di masyarakat. Salah satu upaya yang dapat dilakukan dengan gerakan PHBS. Tujuan utama dari gerakan PHBS adalah meningkatkan kualitas kesehatan melalui proses penyadartahuan yang menjadi awal dari kontribusi individu-individu dalam menjalani perilaku kehidupan sehari-hari yang bersih dan sehat. Masyarakat di Desa Sukadamai Kota Kayu Agung masih banyak yang mengabaikan PHBS terkait pencegahan penyebaran covid-19 yang dapat berdampak semakin tingginya masyarakat yang terkonfirmasi. Tujuan pemberian penyuluhan kesehatan diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang PHBS dalam masa adaptasi kebiasaan baru.  Adapun kegiatan yang dilakukan berupa penyuluhan kesehatan dengan menggunakan leaflet dan power point.  Terdapat peningkatan pengetahuan tentang hubungan PHBS dengan pencegahan penyebaran covid-19 pada masyarakat di Desa Sukadamai Kota Kayu Agung. Kata Kunci: PHBS, Covid-19, Adaptasi Kebiasaan Baru ABSTRACT The number of cases of Covid-19 in Indonesia continues to increase. Public awareness is needed to take preventive measures in an effort to anticipate the spread of COVID-19 in the community. One of the efforts that can be done is through the PHBS movement. The main objective of the PHBS movement is to improve the quality of health through an awareness process that is the beginning of the contribution of individuals in living a clean and healthy daily life behavior. Many people in Sukadamai Village, Kayu Agung City, still ignore PHBS related to preventing the spread of covid-19 which can have an impact on the number of confirmed people. The purpose of providing health counseling is expected to increase public knowledge about PHBS in the adaptation period of new habits. The activities carried out were in the form of health education using leaflets and power points. There is an increase in knowledge about the correlation between PHBS and preventing the spread of covid-19 in the community in Sukadamai Village, Kayu Agung City. Keywords: PHBS, Covid-19, New Habit Adaptation