Muhammad Yodi Satria
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PERENCANAAN JARINGAN LONG TERM EVOLUTION (LTE) DI KOTA CIREBON Muhammad Yodi Satria; Sigit Kusmaryanto; Sapriesty Nainy Sari
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 7, No 7 (2019)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Standar 3GPP menyatakan bahwa LTE bisa diterapkan pada frekuensi 700 MHz, 800 MHz, 1800 MHz, 2100 MHz, dan 2600 MHz. Kota Cirebon sebagai salah satu dari pusat dan gerbang jalur darat perdagangan di Jawa Barat saat ini sudah terlayani dengan jaringan LTE. Namun, seiring dengan bertambahnya penduduk dan pengguna LTE di Kota Cirebon, trafik data tentu akan meningkat, sehingga membutuhkan bandwidth yang lebih lebar. Dari permasalahan tersebut dibutuhkan frekuensi tambahan untuk pengadaan jaringan LTE agar pengguna LTE dapat terlayani dengan optimal. Frekuensi 2600 MHz sangat berpeluang dikarenakan adanya IPTV yang memungkinkan berkurangnya pelanggan Indovision di Indonesia. Pada penelitian ini akan menggunakan perencanaan jaringan LTE pada frekuensi 2600 MHz dikarenakan kurang lebih pada tahun 2020 umur satelit Indostar II akan habis . Sehingga pada tahun 2020 frekuensi 2600 MHz bisa digunakan untuk referensi frekuensi jaringan LTE. Perencanaan ini dilakukan dengan software Radio Planning Atoll. Kata Kunci- LTE, Atoll, Coverage Dimensioning, Capacity Dimensioning, Throughput. Abstract Abstract - The 3GPP standard states that LTE can be applied to 700 MHz, 800 MHz, 1800 MHz, 2100 MHz and 2600 MHz frequencies. Cirebon City as one of the centers and gates of trade land routes in West Java is currently being served with LTE networks. However, along with the increase in population and users of LTE in the city of Cirebon, data traffic will certainly increase, thus requiring wider bandwidth. From these problems additional frequency is needed to procure LTE networks so that LTE users can be served optimally. The frequency of 2600 MHz is very likely due to the existence of IPTV which enables the reduction of Indovision customers in Indonesia. In this study will use the LTE network planning at a frequency of 2600 MHz because more or less in 2020 the age of the Indostar II satellite will run out. So that in 2020 the frequency of 2600 MHz can be used to reference the frequency of the LTE network. This planning is done with the Radio Planning Atoll software. Index Terms-- LTE, Atoll, Coverage Dimensioning, Capacity Dimensioning, Throughput.