Muhammad Al-Hafizh
Unknown Affiliation

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

TEACHING WRITING A RECOUNT TEXT BY USING A MR. BEAN VIDEO TO JUNIOR HIGH SCHOOL STUDENTS Nila Rulia; Muhammad Al-Hafizh
Journal of English Language Teaching Vol 2, No 2 (2014): Serie C
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (303.514 KB) | DOI: 10.24036/jelt.v2i2.3722

Abstract

Abstrak Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk menjelaskan bagaimana cara menggunakan media Mr.Bean video dalam mengajarkan recount text untuk siswa SMP. Kemampuan menulis adalah salah satu keterampilan yang harus diajarkan di sekolah. Namun pada kenyataannya masih banyak siswa yang mempunyai masalah  dalam menulis. Permasalahan tersebut yaitu ada sebagian siswa yang memiliki keterbatasan ide dalam menulis. Selanjutnya, hampir seluruh siswa beranggapan menulis itu membosankan, sehingga mereka tidak tertarik untuk menulis. Kemudian, menulis adalah suatu hal yang sulit karena mereka harus memikirkan tenses dan pemilihan kosakata yang benar di dalam sebuah kalimat. Berawal dari kenyataan ini, penulis tertarik untuk mengangkat dan mengajukan media Mr. Bean video sebagai salah satu media yang efektif dalam meningkatkan pemahaman siswa dalam menulis recount text. Video “ Mr Bean ini diaplikasikan tidak hanya menarik dan lucu, tetapi juga karena ini merupakan media yang tepat untuk memperkenalkan kepada siswa tentang unsur-unsur yang ada pada recount text. Khususnya pada video “ Mr. Bean was at the library ” dalam video  ini tidak terdapat dialog atau percakapan, sehingga dengan menggunakan video ini siswa tersebut dapat menulis recount text dengan baik tanpa harus mendengarkan percakapan atau membaca running text nya. Selain itu, siswa juga akan jauh lebih fokus kepada “content” dari video nya tersebut. Video ini dapat digunakan untuk mengajar penulisan teks recount kepada siswa  SMP kelas delapan. Kata Kunci : Teks Recount, Keterampilan Menulis, Video Mr. Bean
WORDLE (WORD CLOUD) PREDICTION ACTIVITY AT JUNIOR HIGH SCHOOLS Monalisa Monalisa; Muhammad Al-Hafizh
Journal of English Language Teaching Vol 2, No 2 (2014): Serie C
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (286.524 KB) | DOI: 10.24036/jelt.v2i2.3719

Abstract

Abstrak Salah satu tujuan dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP 2006) mata pelajaran bahasa Inggris adalah siswa mampu menulis. Oleh karena itu, siswa harus mampu menulis teks monolog sesuai dengan tuntutan kurikulum. Namun, seringkali ditemui siswa mengalami masalah pada saat menulis. Karena siswa merasa mereka tidak punya ide tentang topik yang diberikan atau kurangnya informasi dari topik yang diberikan yang akan mereka tulis, khususnya pada teks deskriptif. Makalah ini menjelaskan tentang penggunaan wordle prediction activity sebagai salah satu kegiatan yang menarik dalam menulis. Kegiatan ini di aplikasikan dalam pengajaran menulis teks deskriptif dikelas untuk membantu mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh siswa dengan memberikan cetakan atau gambar dari kata-kata yang telah diubah menjadi wordle atau word cloud. Kegiatan ini digunakan dalam kegiatan pre writing activity. Dengan menggunakan kegiatan ini diharapkan siswa mampu menulis teks deskriptif dengan baik dan benar. Kata kunci: teaching, writing, descriptive text, wordle prediction,  junior high schools
TEACHING WRITING A DESCRIPTIVE TEXT BY USING THE BIO−POEMS STRATEGY TO JUNIOR HIGH SCHOOL STUDENTS Sherly Deswita; Muhammad Al-Hafizh
Journal of English Language Teaching Vol 2, No 2 (2014): Serie C
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.821 KB) | DOI: 10.24036/jelt.v2i2.3728

Abstract

Abstrak Permasalahan utama yang dihadapi oleh siswa dalam menulis teks deskriptif yaitu mereka kesulitan dalam mengungkapkan dan mengembangkan gambaran mereka terhadap objek yang akan dideskripsikan. Untuk mengatasi ini, penulis menggunakan strategi yang disebut dengan Bio-poems. Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk menjelaskan bagaimana cara menggunakan strategi Bio-poems dalam mengajar descriptive text kepada siswa SMP. Di awal pembelajaran (BKOF), guru membangun pengetahuan siswa dengan menjelaskan topik yang akan dibahas dengan memperlihatkan gambar. Selanjutnya, pada MOT guru menulis descriptive text berdasarkan gambar, kemudian guru dan siswa membuat bio-poems berdasarkan teks tersebut. Setelah itu, pada JCOT siswa diminta untuk membuat bio-poems dan menulis descriptive text didalam kelompok. Diakhir pembelajaran (ICOT), siswa diminta untuk menulis descriptive text secara individu dan guru memberikan ulasan dan menyimpulkan pelajaran bersama-sama dengan siswa. Siswa akan lebih mudah dalam mengungkapkan dan mengembangkan gambaran mereka terhadap objek yang akan dideskripsikan. Kata kunci: Teks deskriptif, Keterampilan menulis, Bio-poems
TEACHING WRITING RECOUNT TEXT TO SENIOR HIGH SCHOOL STUDENTS BY USING “READING-WRITING CONNECTION STRATEGY” Fenny Siswita; Muhammad Al-Hafizh
Journal of English Language Teaching Vol 2, No 2 (2014): Serie A
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (464.367 KB) | DOI: 10.24036/jelt.v2i2.3707

Abstract

Abstrak Dalam mengajar bahasa Inggris ada empat skill yang harus dikuasai. Keempat skill itu adalah listening, speaking, reading, and writing. Writing merupakan keterampilan yang paling sulit. Sebab keterampilan ini melibatkan kemampuan atau penguasaan tata bahasa, kosakata, dan ejaan. Selain itu, juga diperlukan kemampuan cara berpikir, logika, penggunaan tanda baca, serta keterampilan meramu kata menjadi kalimat yang bermakna. Dalam proses belajar dan mengajar, siswa kesulitan dalam menulis sebuah teks recount. Kesulitan itu disebabkan karena siswa tidak memiliki ide untuk menulis sehingga kesulitan dalam menyusun kata dan rendahnya pemahaman siswa tentang penggunaan tata bahasa serta tanda baca dalam sebuah teks recount. Oleh karena itu, makalah ini akan membahas tentang sebuah  strategi yang dapat membantu guru dalam mengajar tentang recount text. Sehingga siswa dapat lebih lancar dalam menulis sebuah text recount. Strategi tersebut dinamakan Reading-Writing Connection Strategy. Guru memberikan siswa sebuah contoh teks recount yang berupa cerita, kemudian membacanya. Setelah itu, guru dan siswa bersama-sama menganalisa segala hal yang berhubungan dengan tata cara penulisan teks tersebut. Seperti, generic structure, social function, dan grammatical language dalam teks recount tersebut. Dengan demikian, siswa bisa mengerti tentang bagaiman proses penulisan teks yang mereka baca dan menulis sebuah teks dengan tata cara penulisan yang sama dengan teks yang telah dibahas. Siswa diharapkan mampu menulis teks recount sendiri berdasarkan ide mereka sendiri. Oleh karena itu, strategi ini sangat mudah dilakukan dan mudah difahami oleh siswa. Karena dalam strategi ini dibahas tentang bagaimana cara menceritakan dan menuliskan sebuah pengalaman atau pun kisah masa lalu dengan menggunakan tata bahasa dan aturan-aturan yang benar sehingga menjadi sebuah teks yang disebut dengan teks recount. Strategi ini sangat mudah dilakukan dan sangat bagus untuk merangsang daya pikir siswa sehingga memunculkan ide-ide bagus untuk menulis sebuah text recount berdasarkan pengalaman mereka sendiri.
USING THE CLUSTERING TECHNIQUE IN TEACHING WRITING A DESCRIPTIVE TEXT TO JUNIOR HIGH SCHOOL STUDENTS Feradilla Eramona; Muhammad Al-Hafizh
Journal of English Language Teaching Vol 2, No 2 (2014): Serie A
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (377.362 KB) | DOI: 10.24036/jelt.v2i2.3708

Abstract

Abstrak Salah satu tujuan dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP 2006) mata pelajaran Bahasa Inggris adalah siswa mampu menulis. Dengan demikian,  siswa memiliki kemampuan untuk menulis teks monolog sesuai dengan tuntutan kurikulum. Siswa banyak mengalami masalah pada saat menulis. Mereka merasa tidak mempunyai ide tentang topik yang diberikan, mereka kesulitan dalam mengembangkan ide tersebut dan mereka tidak bisa mengelompokan ide tersebut secara benar, khususnya pada menulis teks deskriptif. Berdasarkan masalah diatas, dalam makalah ini memaparkan salah satu solusi yaitu teknik pengajaran writing di Sekolah Menengah Pertama (SMP)  dengan menggunakan Clustering Technique. Clustering Technique adalah teknik yang mengelompokkan ide dari yang umum menjadi yang lebih spesifik dan lebih terarah. Teknik ini dapat digunakan untuk membantu siswa dalam mencurahkan ide – ide yang mereka punya, mengembangkan ide yang mereka punya tersebut dan dapat mengelompokan ide – ide tersebut secara benar. Teknik ini menggambarkan dan mengelompokkan ide secara terinci sehingga siswa mudah dalam menulis. Teknik ini dapat bermanfaat bagi guru dalam peningkatan motivasi anak-anak dalam belajar Bahasa Inggris khususnya dalam menulis dan hal ini dapat memberikan dampak positif dalam proses belajar mengajar. Kata Kunci: teaching writing, descriptive text, clustering technique,  junior high school students
Pertolongan Tuhan Terhadap Manusia Pilihan dalam Tiga Karya Sastra The Story Of Little Bird, Ashabul Kahfi dan The Smoke Of Fuji Yama: sebuah Analisis Sastra Bandingan Muhammad Al-Hafizh
Komposisi: Jurnal Pendidikan Bahasa, Sastra, dan Seni Vol 12, No 1 (2011)
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni UNP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (748.314 KB) | DOI: 10.24036/komposisi.v12i1.635

Abstract

There are many folktales that have similiar themes in the world. Birth, love, conflict, struggle for life, and miracle are the universal themes of folktales. Because of these similiarities, there is a great possibility for a reseracher to compare one folktale with others and reaveal the similiarities or differences among them. This article aims at highlightings a popular theme in many folktales around the world, it is about the spritual side of human’s life that gets a miracle from God. That theme is founded in three folktales which originally come from different setting of places, times, and beliefs. The first folktale is The Story of Little Bird. This folktale is a famous one from Irish with Hindy and Chatolic beliefs. The second one is the legend of Ashabul Kahfi from Middle East or Islam world. The third folktale is The Smoke of Fuji Yama, a folktale from Japan that is popular for Shinto believers. Three steps were used in analyzing these folktales. The first step was discussing the time and place of literary work production, including cultural background that set the story. The second step was analyzing literary lements namely character and setting. This step led to the theme of the folktales. The last step was discussing the story structure, such as explanation-rising the conflict-climax-and denounement. The result of analysis shows that theme is the same. It is about a help from God for the choosen and noble craetures.Key terms: literary work, folktale, theme