Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan

PEMBERDAYAAN IBU BAYI MENINGKATKAN STATUS GIZI BAYI YANG BERUSIA 6-12 BULAN MELALUI PIJAT BAYI BERBASIS BUDAYA LOKAL (OBISA) DI KOTA MATARAM Sudarmi Sudarmi; St. Halimatusyaadiah; Ni Putu Dian Ayu Anggraeni
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 5, No 1 (2021): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v5i1.5685

Abstract

ABSTRAKGizi buruk dapat terjadi pada semua kelompok umur, Prevalensi berat badan kurang sangat tinggi di NTB melebihi 30 % sehingga perlu lebih diperhatikan pada kelompok bayi dan balita usia 0 - 2 tahun yang merupakan masa tumbuh kembang yang optimal (golden period). Penanganan secara nonfarmakologis salah satunya pijat bayi berbasis budaya Sasak (OBISA) sangat diperlukan untuk membantu meningkatkan berat badan bayi dan mencegah terjadinya kurang gizi pada bayi. Berdasarkan hal tersebut maka kami bermitra dengan Puskesmas Cakranegara, Puskesmas Tanjung Karang dan Puskesmas Karang Pule, melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat dengan metode yang digunakan adalah ceramah, diskusi tanya jawab, konseling, demonstrasi, dan pemeriksaan antropometri. Pada akhir kegiatan setelah dilakukan pemantauan pelaksanaan Pijat bayi berbasis budaya Sasak ini dirangkaikan dengan pemberian makanan tambahan pendamping ASI selama 3 bulan menunjukkan peningkatan berat badan bayi dengan status gizi kurang sebelumnya berat badan bayi rata-rata 6,69±0,547 meningkat setelah intervensi pijat bayi OBISA menjadi 7,67±1,261 dan menunjukkan peningkatan status gizi bayi menjadi status gizi baik sekitar 63.3%. Diharapkan dengan adanya kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat memberikan pendidikan  kesehatan kepada masyarakat tentang pijat bayi berbasis budaya Sasak (OBISA) mengenai cara pelatihan pijat bayi dan pemberian makanan pada bayi sesuai usia sehingga dapat mencegah terjadinya stunting. Kata kunci : status gizi; pijat bayi; OBISA ABSTRACTMalnutrition can occur in all age groups, the prevalence of underweight is very high in NTB exceeding, 30% so that more attention needs to be paid to the group of infants and toddlers aged 0-2 years which is the optimal growth and development period (golden period). Non-pharmacological treatment, one of which is baby massage based on Sasak culture (OBISA) is needed to help increase baby's weight and prevent malnutrition in infants. Based on this, we partnered with the Cakranegara Health Center, Tanjung Karang Health Center and Karang Pule Health Center, carrying out community service activities with the methods used were lectures, question and answer discussions, counseling, demonstrations, and anthropometric examinations. At the end of the activity, after monitoring the implementation of Sasak culture-based baby massage, coupled with the provision of complementary food for breastfeeding for 3 months, it showed an increase in the weight of infants with poor nutritional status before the average baby weight of 6.69±0.547 increased after the OBISA infant massage intervention. became 7.67±1.261 and showed an increase in the nutritional status of infants to good nutritional status of about 63.3%. It is hoped that this community service activity can provide health education to the community about Sasak culture-based baby massage (OBISA) regarding how to train baby massage and provide age-appropriate feeding to infants so as to prevent stunting. Keywords: nutritional status; baby massage; OBISA