Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Analisis Kapasitas Perikanan dengan Pendekatan Data Envelopment Analysis (DEA) di Perairan Utara Gorontalo Olii, Abdul Hafidz
Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Indonesia Vol 10, No 1 (2009): Juli
Publisher : Department of Economics-FEUI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fishing capacity is ability of fishery input (boat) used in output production (catch), it measured by using fishing unit or other fishing gear production. In simple way, fishing capacity is an ability of fishing boat (with all aspects) to capture fish. This ability will depend on the fish stock to be captured (seasonally or yearly) and the ability of the fishing gear itself. The aims of this research are to analyze technical efficiency and capacity of capture fishery in between years, of fishing gear and of purse seine. Research location was in the northern water of Gorontalo. Data was analyzed using data envelopment analysis (DEA). The development of capture fishery in 20 years since 1986 - 2005 of the northern water of Gorontalo showed that 1995, 2003 and 2005 are the most efficient years compared to other years, therefore, these years can be used as a basic of allocating fishing effort and catch. The most efficient fishing gear was purse seine and line, whereas gill net is an inefficient fishing gear. For purse seine, there are 11 boats that have efficiency value of 1. In order to reach efficiency level of each purse seine, it needs to decrease the number of input such as reducing 27.97 percent of boat, reducing the length of fishing duration to 29.49 percent,reducing the length of fishing trip / tonnage month to 26.87 percent and reducing fishing operation cost to 15.67 percent.
Analisis Kapasitas Perikanan dengan Pendekatan Data Envelopment Analysis (DEA) di Perairan Utara Gorontalo Olii, Abdul Hafidz
Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Indonesia Vol 10 No 1 (2009): Juli
Publisher : Department of Economics-FEB UI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (175.35 KB) | DOI: 10.21002/jepi.v10i1.104

Abstract

Fishing capacity is ability of fishery input (boat) used in output production (catch), it measured by using fishing unit or other fishing gear production. In simple way, fishing capacity is an ability of fishing boat (with all aspects) to capture fish. This ability will depend on the fish stock to be captured (seasonally or yearly) and the ability of the fishing gear itself. The aims of this research are to analyze technical efficiency and capacity of capture fishery in between years, of fishing gear and of purse seine. Research location was in the northern water of Gorontalo. Data was analyzed using data envelopment analysis (DEA). The development of capture fishery in 20 years since 1986 - 2005 of the northern water of Gorontalo showed that 1995, 2003 and 2005 are the most efficient years compared to other years, therefore, these years can be used as a basic of allocating fishing effort and catch. The most efficient fishing gear was purse seine and line, whereas gill net is an inefficient fishing gear. For purse seine, there are 11 boats that have efficiency value of 1. In order to reach efficiency level of each purse seine, it needs to decrease the number of input such as reducing 27.97 percent of boat, reducing the length of fishing duration to 29.49 percent,reducing the length of fishing trip / tonnage month to 26.87 percent and reducing fishing operation cost to 15.67 percent.
EKOSISTEM MANGROVE PERAIRAN TELUK KWANDANG KABUPATEN GORONTALO UTARA Olii, Abdul Hafidz; Muhlis, Muhlis; Sayuti, Sayuti
Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol 20, No 2 (2015)
Publisher : Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/jpk.20.2.49-55

Abstract

In many coastal waters, including in the Kwandang Bay, often there are threeinterrelated ecosystems, they are mangroves, seagrass beds and coral reefs ecosystems.This study aims to determine the existence of mangrove ecosystems in the KwandangBay waters, and to determine the condition of the ecosystem based on the communitystructure. This research was conducted in the waters in the Kwandang Gulf of NorthGorontalo District for three months. The method used in this research was a surveymethod, and purposive sampling was conducted to collect the data. Six samplingstations with 20x20 m2 transect areas were determined to collect the mangroveecosystem data. Mangrove species found were Shoneratia alba, Brugeiragymnorrhiza, Xylocarpus sp,, Cariops tagal, Rhizophora sp, and Avicenia sp. Themangrove ecosystem has low diversity level, evenly distributed species, and there is nodominant species.
Kepadatan dan Pola Sebaran Bulu Babi di Desa Lamu | Density and distribution patterns of sea urchin in Lamu Village Hindunstira Baruadi; Abdul Hafidz Olii; Miftahul Khair Kadim
The NIKe Journal VOLUME 5 NOMOR 2, JUNI 2017
Publisher : Faculty of Fishery and Marine Sciences - Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/.v5i2.5279

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepadatan dan pola sebaran Echinoidea di Desa Lamu Kecamatan Batudaa pantai Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus 2016 sampai dengan Februari 2017. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yakni menggunakan metode purposive sampling. Pengamatan di setiap Stasiun hanya dilakukan satu kali pengamatan pada setiap Stasiun dengan menggunakan transek berukuran 25x4 meter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa didapatkan 5 jenis Echinoidea yaitu Diadema setosum, Echinothrix diadema, Echinometra mathaei, Echinothrix calamaris dan Tripneustes gratilla dengan nilai kepadatan berkisar pada 0,02-0,35 ind/m² dan nilai hasil perhitungan pola sebaran diperoleh nilai Indeks Dispersi Morisita di atas nilai 1 yang artinya pola sebaran jenis Echinoidea di Desa Lamu bersifat mengelompok. This study aims to determine the density and distribution patterns of Echinoidea in Lamu Village, Batudaa Subdistrict, Gorontalo District. This research was conducted in August 2016 until February 2017. The method used in this study is using purposive sampling method. Observations at each station were only made one observation at each station using a 25x4 meter transect. The results showed that there were 5 types of Echinoidea namely Diadema setosum, Echinothrix diadema, Echinometra mathaei, Echinothrix calamaris and Tripneustes gratilla with density values ranging from 0.02-0.35 ind / m² and the results of the distribution pattern obtained were Morisita Dispersion Index values at of value 1 which means that the distribution pattern of Echinoidea in Lamu Village is clustered. Katakunci: Echinoidea; kepadatan; pola sebaran Keywords: Echinoidea; density; distribution pattern
Studi Peran Perempuan Pesisir dalam Menunjang Aktivitas Perikanan di Desa Torosiaje Laut Kecamatan Popayato Kabupaten Pohuwato Sumrin .; Abdul Hafidz Olii; Alfi Sahri Remi Baruadi
The NIKe Journal VOLUME 3 NOMOR 1, MARET 2015
Publisher : Faculty of Fishery and Marine Sciences - Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (246.725 KB) | DOI: 10.37905/.v3i1.1311

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran perempuan pesisir dalam menunjang aktivitas perikanan dan keterlibatan istri nelayan dalam membantu perekonomian keluarga di Desa Torosiaje Laut Kecamatan Popayato Kabupaten Pohuwato. Kegiatan penelitian dilakukan dari bulan April - Mei 2014. Jenis penelitian merupakan penelitian deskriptif, dengan menggunakan analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pendidikan masih tergolong rendah sehingga mempengaruhi pola pikir khususnya dalam mengambil keputusan pengelolaan ekonomi keluarga. Kegiatan para istri nelayan di bidang perikanan yakni menjual hasil tangkapan dari suaminya, mengolah ikan asin, membuat dan memperbaiki pukat di waktu luang. Sedangkan kegiatan peran pesisir di luar bidang perikanan yakni membuka warung makan, menjadi pedagang sambilan, buruh cuci kain, pembuat kue, menjual kue, serta menjual kayu bakar. Faktor pendukung peningkatan peran perempuan adalah kemampuan kerjanya tinggi, dorongan keluarga cukup kuat, dan lokasi kegiatan merupakan obyek wisata potensial yang membutuhkan aktivitas perempuan dalam perdagangan. Kendala yang dihadapi adalah rendahnya akses perempuan terhadap sumber daya modal, transportasi dan informasi. Kata kunci: peran perempuan, istri nelayan, Desa Torosiaje Laut
Struktur Vegetasi Lamun di Perairan Pulau Saronde, Kecamatan Ponelo Kepulauan, Kabupaten Gorontalo Utara Siti Rahmi AR Nusi; Abdul Hafidz Olii; Syamsuddin .
The NIKe Journal VOLUME 1 NOMOR 1, JUNI 2013
Publisher : Faculty of Fishery and Marine Sciences - Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.66 KB) | DOI: 10.37905/.v1i1.1209

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur vegetasi lamun dan kondisi padang lamun di perairan Pulau Saronde, Kecamatan Ponelo Kepulauan, Kabupaten Gorontalo Utara. Kegiatan penelitian dilaksanakan dari tanggal 10 November - 10 Desember 2012. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanasi dengan menggunakan metode survei. Pengamatan dibuat pada tiga stasiun, meliputi lima petak transek dengan jarak antar transek 10 meter. Untuk memperoleh data pendukung dilakukan pengukuran parameter fisik perairan, seperti arus, kecerahan, kedalaman, suhu, salinitas, dan tipe substrat. Analisis vegetasi yang dilakukan meliputi komposisi jenis, frekuensi jenis, frekuensi relatif, kerapatan jenis, kerapatan relatif, penutupan jenis, penutupan relatif, dominansi jenis, dominansi relatif, indeks keanekaragaman jenis, dan Indeks Nilai Penting. Ditemukan lima jenis lamun, yakni jenis Cymodocea serrulata, Enhalus acoroides, Halophila minor, Halophila ovalis, Thalassia hemprichii. Stasiun I yang terletak di sebelah utara pulau memiliki nilai analisis vegetasi paling tinggi dari seluruh stasiun penelitian. Kata kunci: struktur vegetasi, padang lamun, Pulau Saronde
Analisis Kelayakan Perikanan Pelagis di Desa Pohuwato Timur Kecamatan Marisa Kabupaten Pohuwato Ramli Sahabu; Abdul Hafidz Olii; Alfi Sahri Remi Baruadi
The NIKe Journal VOLUME 3 NOMOR 1, MARET 2015
Publisher : Faculty of Fishery and Marine Sciences - Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/.v3i1.1314

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat kelayakan usaha pancing dan pukat cincin yang dioperasikan oleh nelayan Desa Pohuwato Timur. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Januari 2015 di Desa Pohuwato Timur Kecamatan Marisa Kabupaten Pohuwato. Analisa data yang digunakan yakni analisis usaha investasi, biaya usaha dan penerimaan usaha kemudian dianalisis untuk menentukan bahwa kedua jenis usaha pancing dan pukat cincin layak untuk di jadikan usaha perikanan pelagis di Desa Pohuwato Timur Kecamatan Marisa Kabupaten Pohuwato. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua jenis usaha layak untuk dijadikan usaha perikanan pelagis dilihat dari keuntungan masing-masing seperti pada usaha pukat cincin memberikan keuntungan sebesar Rp. 1.239.380.000 per tahun dan usaha pancing juga memberikan keuntungan sebesar Rp. 14.169.000 per tahun. Data produksi dilihat dari jumlah alat tangkap pancing ada 100 unit dan 7 unit pukat cincin dapat memberikan kontribusi produksi ikan rata-rata sebeasar 1.725 ton per tahun artinya kedua jenis usaha mampu menyumbang Rp. 13.800.000.000 per tahun khusus Desa Pohuwato Timur. Kata kunci: Analisis kelayakan, perikanan pelagis, pukat cincin, usaha pancing
Produktivitas dan Kelayakan Usaha Bagan Perahu di Pelabuhan Perikanan Nusantara Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara Frengky Amrain; Abdul Hafidz Olii; Alfi Sahri Remi Baruadi
The NIKe Journal VOLUME 3 NOMOR 4, DESEMBER 2015
Publisher : Faculty of Fishery and Marine Sciences - Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (415.245 KB) | DOI: 10.37905/.v3i4.1327

Abstract

Usaha bagan perahu banyak digeluti oleh nelayan di sekitar Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Kwandang. Kelayakan usaha merupakan penilaian terhadap suatu usaha tentang layak tidaknya usaha tersebut untuk dijalankan. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kwandang, Kabupaten Gorontalo Utara pada bulan April 2014 sampai Januari 2015. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui produktivitas dan kelayakan usaha bagan perahu. Dengan metode yang digunakan yaitu metode survei. Pengambilan data dilakukan dengan mengumpulkan data primer dan sekunder. Analisis data yang digunakan yaitu analis produktivitas dan kelayakan usaha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produktivitas bagan perahu 0,143 ton/GT atau 143,19 Kg/GT. Kelayakan usaha bagan perahu yang mendaratkan ikan hasil tangkapan di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Kwandang dilihat dari nilai Revenue Cost Ratio (R/C) 1,39 atau 1, Payback Period (PP) 1,06 tahun atau selama 1 tahun 22 hari, dan NVP +Rp. 301.768.360. Hal ini menujukkan bahwa usaha bagan perahu layak untuk dilaksanakan. Kata kunci: produktivitas, kelayakan usaha, bagan perahu.
KAPASITAS PERIKANAN TANGKAP DI TELUK TOMINI WILAYAH PERAIRAN SELATAN GORONTALO Abdul Hafidz Olii; Daniel R. Monintja; Ari Purbayanto; Victor Ph. Nikijuluw
Sosiohumaniora Vol 9, No 2 (2007): SOSIOHUMANIORA, JULI 2007
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/sosiohumaniora.v9i2.5379

Abstract

Fishing capacity diartikan sebagai kemampuan input perikanan (unit kapal) yang digunakan dalam memproduksi output (hasil tangkapan), yang diukur dengan unit penangkapan atau produksi alat tangkap lain. Secara sederhana, fishing capacity adalah kemampuan unit kapal perikanan (dengan segala aspeknya) untuk menangkap ikan. Tentu saja kemampuan ini akan bergantung pada volume stok sumberdaya ikan yang ditangkap (baik musiman maupun tahunan) dan kemampuan alat tangkap ikan itu sendiri. Tujuan penelitian ini adalah melakukan analisis efisiensi teknis dan kapasitas perikanan tangkap antar tahun; antar jenis armada penangkapan dan antar armada pukat cincin. Lokasi penelitian di perairan bagian selatan gorontalo dengan menggunakan metode pendekatan data analysis envelopment (DEA). Hasil penelitian menunjukan bahwa perkembangan perikanan tangkap selama 20 tahun sejak tahun 1986 – 2005 di wilayah Perairan Selatan Gorontalo pada tahun 1995, 2003 dan 2005 merupakan tahun yang paling efisien dibandingkan dengan tahun-tahun yang lain sehingga tahun-tahun ini dapat dijadikan sebagai dasar dalam pengalokasian jumlah upaya dan hasil tangkapan,untuk alat tangkap yang paling efisien adalah pukat cincin dan pancing sedangkan jaring insang merupakan jenis alat tangkap yang tidak efisien, sekitar 11 kapal yang memiliki tingkat efisiensi sama dengan 1. Untuk mencapai tingkat efisiensi dari masing-masing kapal pukat cincin maka perlu melakukan pengurangan jumlah input berupa mengurangi ukuran GT kapal sebesar 27,97%, mengurangi lama waktu penangkapan ikan sebesar 29,49%, mengurangi jumlah trip/bulan sebesar 26,87% dan mengurangi biaya operasional sebesar 15,67% Kata Kunci : Kapasitas Perikanan, Efisiensi, Kemampuan, Pukat Cincin, Pancing
Technical and Financial Analysis of Squid Fishing Abdul Hafidz Olii
The NIKe Journal VOLUME 8 ISSUE 4 | DECEMBER 2020
Publisher : Faculty of Fishery and Marine Sciences - Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/nj.v8i4.9866

Abstract

This study aims to determine the technicality of catching and to analyze the finances of the squid fishing effort in Luwoo Village, Posigadan District, Bolaang Mongondow Selatan Regency. The method used in this research is descriptive method. Sampling using survey and interview methods. Primary data obtained through direct observation and conducting interviews with respondents using a questionnaire. Technically, the fishing gear used by fishermen in Luwoo Village still uses relatively traditional technology by relying on knowledge from generation to generation. The use of the squid fishing gear is the result of a modification between the roller, fishing line, light-stick, swivel and squid fishing gear. The totabito or squid fishing line is extended 3-5 meters using a light-stick as an attractor to attract the squid. Financially, the squid fishing business has an average R/C value of 2.2 (> 1), a payback period of 0.8 years and an average net profit of Rp. 11,959,200 per year or about 121.77%. So, from a financial perspective, the squid fishing business in Luwoo Village can be said to be profitable. Keywords: Squid; squid fishing; technical; financial.