Nur Hafizhoh
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

HUBUNGAN ANTARA ADVERSITY QUOTIENT DAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN INTENSI UNTUK PULIH DARI KETERGANTUNGAN NARKOTIKA ALKOHOL PSIKOTROPIKA DAN ZAT ADIKTIF (NAPZA) PADA PENDERITA DI WILAYAH BEKASI UTARA-LEMBAGA KASIH INDONESIA Ekasari, Agustina; Hafizhoh, Nur
SOUL : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi Vol 2 No 2 (2009): SOUL
Publisher : Program Studi Psikologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam 45 Bekasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.855 KB)

Abstract

Penyalahgunaan narkoba atau narkotika dan obat-obatan terlarang, di Indonesia kini semakin meresahkan. Penyebaran narkoba saat ini sudah banyak tersebar dalam masyarakat. Baik dari kalangan menengah keatas hingga kalangan menengah kebawah. Adversity Quotient adalah kemampuan seseorang dalam menghadapi dan bertahan terhadap kesulitan hidup dan tantangan yang dialami serta perubahan yang terus menghadang dan menghadapi semua kesulitan tersebut sebagai suatu proses untuk mengembangkan diri dan potensi-potensinya. Usaha itu dilakukan mencapai suatu tujuan tertentu.Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah ada hubungan antara adversity quotient dan dukungan sosial dengan intensi untuk pulih dari ketergantungan NAPZA di wilayah Bekasi Utara- Lembaga Kasih Indonesia. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada hubungan antara adversity quotient dan dukungan sosial dengan intensi untuk pulih dari ketergantungan NAPZA di wilayah Bekasi Utara- Lembaga Kasih Indonesia. Penelitian ini menggunakan teknik sampling incidental sampling dengan jumlah sampel 60 orang dari jumlah populasi 606 orang yang merupakan pecandu atau penasun yang menjadi dampingan dari Lembaga Kasih Indonesia yang berada di wilayah Bekasi Utara. Untuk menganalisa hasil penelitian digunakan teknik uji korelasi Spearman untuk menguji hubungan antara adversity quotient, dukungan sosial dengan intensi untuk pulih dari ketergantungan NAPZA dan uji regresi linear untuk menguji perbedaan sigifikansi hubungan antara adversity quotient dan dukungan sosial dengan intensi untuk pulih dari ketergantungan NAPZA.Hasil analisa data menunjukkan nilai koefisien korelasi adversity quotient dengan intensi pulih adalah sebesar 0.247 dan memiliki korelasi lemah. Nilai ini menunjukkan bahwa semakin tinggi adversity quotient maka semakin tinggi pula intensi pulihnya. Sedangkan, nilai koefisien korelasi antara dukungan sosial dengan intensi pulih sebesar 0.718 yang menunjukkan bahwa hubungan antara dukungan sosial dengan intensi adalah positif dan memiliki korelasi yang kuat. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi dukungan sosial maka semakin tinggi pula intensi.pulihnyaPada analisa hasil uji regresi linear antara adversity quotient dan dukungan sosial dengan intensi pulih, diperoleh data 0.000 < 0.05. hal ini menunjukkan bahwa adversity quotient dan dukungan sosial berpengaruh terhadap intensi pulihnya.Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara adversity quotient dan dukungan sosial dengan intensi untuk pulih dari ketergantungan NAPZA dikarenakan hipotesis yang diajukan peneliti sesuai dengan hasil penelitian. Hal ini mendukung beberapa teori tentang ketiga variabel yang digunakan dalam penelitian ini
Penataan Objek Wisata Tepian Muaro Batulangkai Dengan Pendekatan Arsitektur Organik Nur Hafizhoh; Wahyu Hidayat; Mira Dharma Susilawaty
Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Teknik dan Sains Vol 7 (2020): Edisi 1 Januari s/d Juni 2020
Publisher : Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Teknik dan Sains

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tepian Muaro Batulangkai tourism object is a tourist attraction Located in Muara Jalai Village, Kampar Utara District, Kampar Regency. This tourism object has great potential to be developed because it has Green and natural beauty. Besides this, the Tepian Muaro Batulangkai is a place that people do Traditional ceremony before Ramadan that is called mandi Balimau. The design method used is the result of field survey, literature study, and empirical data. The designing process of Tepian Muaro Batulangkai tourism object arrangement focuses on water Recreation, cultural recreation and family recreation. The design theme used is Organic architecture which is an architecture that connects the environment and nature. The concept used in the Arrangement of the Muaro Batulangkai tourism object is Rubber Fruit which is one of the plants that is around the location and is a source of local economic community..keywords: Kampar, Tepian Muaro Batulangkai , Organic Architecture