Hendrie Joudi Palar
Manajemen Pendidikan, Universitas Negeri Manado

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Refleksi Pemahaman Kepala Sekolah Tentang Supervisi dan Dampaknya Terhadap Praktik-Praktik Supervisi di Sekolah Hendrie Joudi Palar; Joulanda A.M Rawis; Mozes Markus Wullur; Viktory N.J. Rotty
Jurnal Bahana Manajemen Pendidikan Vol 10, No 2 (2021): Volume 10 Nomor 2 Tahun 2021
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/jbmp.v10i2.115404

Abstract

Penelitian bertujuan memaparkan gambaran praktik-praktik supervise yang dilakukan kepala sekolah sebagai hasil dari pemahamannya terhadap konsep pelaksanaan supervisi serta menganalisis dampaknya terhadap kompetensi guru dalam melaksanakan pembelajaran dan pengembangan professional guru. Penelitian dilakukan pada salah satu Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Tandano Barat, Kabupaten Minahasa Provisinsi, Sulawesi Utara. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif menggunakan metode fenomenologi. Subjek penelitian ditetapkan dengan teknik purposive sampling yang terdiri dari guru, kepala sekolah, dan pengawas. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dikakukan dengan observasi dan wawancara. Untuk memastikan keabsahan data dilakukan triangulasi lintas waktu dan metode. Analisis data mengikuti langkah-langkah yang dikemukakan Miles dan Huberman: data reduction, data display, dan conclusion. Kegagalan kepala sekolah dalam memahami konsep dasar supervise menghasilkan kesalahan-kesalahan dalam pemberian supervise kepada guru. Hasil penelitian menunjukkan pemahaman kepala sekolah bahwa supervise adalah penilaian, sehingga praktik supervise yang dilakukan kepada guru sebatas mengawasi dan memberikan penilaian secara administrative. Kesalahan supervisor ini juga mempengaruhi pemahaman guru sehingga menimbulkan mispersepsi guru tetang supervise sehingga menimbulkan ketakuatan ketika akan disupervisi. Selanjutnya kegagalan kepala sekolah memahami substansi supervise juga berdampak pada kegagalan guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas. Hasil penelitian menunjukkan pemahaman kepala sekolah terhadap iklim kelas yang baik itu adalah iklim kelas yang tenang dan tertib. Hal ini tidak sejalan dengan kurikulum baru menginginkan kelas yang aktif, produktif, dan bermakna. 
Keterampilan Kepemimpinan Perguruan Tinggi pada Abad 21 Hendrie Joudi Palar; Deitje A. Katuuk; Viktory N.J. Rotty; Jeffry S.J. Lengkong
Jurnal Bahana Manajemen Pendidikan Vol 10, No 1 (2021): Volume 10 Nomor 1 Tahun 2021
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/jbmp.v10i1.112139

Abstract

Perkembangan zaman membawa perubahan dalam kehidupan manusia. Perkembangan zaman yang terjadi pada abad 21 seperti yang sedang kita lewati ini ditandai dengan berbagaimacam tuntutan dan tantangan khususnya terkait dengan keterampilan yang dibutuhkan oleh sumber daya manusia untuk mampu bersaing dengan lainnya. Dalam hal ini, pendidikan merupakan salah satu cara memberikan bekal kepada setiap manusia untuk kesejahteraan  hidup dimasa depan. Perguruan tinggi diyakini sebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi yang mempersiapkan anak didiknya untuk terjun langsung dalam kehidupan dengan memberikan pengetahuan. Pendidikan tinggi merupakan salah satu agent of change untuk membekali anak didik dengan kebutuhan dan keterampilan yang dibutuhkannya dalam kehidupan nyatanya sehari-hari. Maka dari itu, mutu pendidikan tinggi harus ditingkatkan sesuai dengan tantangan dan kebutuhan zaman. Untuk hal itu, kepemimpinan perguruan tinggi yang memliki keterampilan abad 21 diyakini sebagai salah satu kunci untuk menentukan bermutu atau tidaknya suatu lembaga pendidikan tinggi. Keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin perguruan tinggi untuk menghadapi abad 21 adalah keterampilan dalam berkomunikasi, berkolaborasi, kreatif dan inovatif, mampu mengambil keputusan, mampu menyelesaikan masalah, mampu mengelola perubahan dan memiliki jiwa kewirasusahan