Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Emotional exhaustion and organizational commitment: Primary school teachers’ perspective Mozes M. Wullur; Basilius Redan Werang
International Journal of Evaluation and Research in Education (IJERE) Vol 9, No 4: December 2020
Publisher : Institute of Advanced Engineering and Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11591/ijere.v9i4.20727

Abstract

Teaching is a noble profession to educate the youth of nations facing today’s global challenges. Teaching, at the same time, has become a highly challenging profession and occasionally a draining work, especially for those who are working in the remote areas. A high-level of teacher absenteeism in the primary schools of Southern Papua has blown some societal alarm for conducting studies focusing on emotional exhaustion as a latent predictor for low-performance. This study attempted to describe the eventual correlation between the emotional exhaustion and organizational commitment of teachers working in the primary schools of Merauke, Indonesia. A survey approach was employed to collect data from a total of 243 primary school teachers in Merauke, Papua, Indonesia. Data were examined statistically by employing Pearson’s correlation model. Results of analysis showed that the emotional exhaustion and commitment of primary school teachers in Merauke, Indonesia, are significantly negatively correlated. This result may be useful for the teachers to benefit from the information of how they may interact with all the school elements and the extent to which these emotions directly affect their organizational commitment. The result may also be advisable for the school leaders to take some tactical efforts of securing teachers’ emotion to promote a high-level of teachers’ organizational commitment and, in turn, improving students’ capabilities in reading, writing, and arithmetics.
Language Laboratory Management in Improving Students English Speaking Ability Delli Sabudu; Joulanda A.M Rawis; Mozes Markus Wullur; Viktory N.J. Rotty; Uus Kamajaya Al Katuuk
Tadbir : Jurnal Studi Manajemen Pendidikan Vol 5, No 2 (2021)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Curup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29240/jsmp.v5i2.3663

Abstract

Proficiency in English is one type of ability to be achieved in teaching English because English is an international language and the main means of communicating with westerners and understanding English books. So it is necessary to optimize learning and teaching English in formal and non-formal education institutions. This research aims at finding out whether or not English laboratory Management affects students’ achievement. As one of basic skills, speaking involves oral and written features. English laboratory may refer to conventional computer uses or the Computer Assisted Language Laboratory (CALL) in the process of English teaching. The English Department of Universitas Negeri Manado uses modern form of language laboratory teaching. The research was conducted in the Department of English in which its population was taken from the first semester students appearing in the academic year 2020/2021 and sitting in five classes and each class had twenty five students. The result is supported by the data showing tobs>ttable (P = 0.05); (df = 48) 8,031 > 2,010(P = 0.05); (df = 48). If t- observed < t-table, the null hypothesis (Ho) is accepted and the alternative hypothesis (Ha) is rejected. There is a difference mean score obtained from both of controlled group at 67 showing 46% and the experimental group reaches 80,08 referring to 59.02 %. The students who had treatment in English laboratory management use successfully got higher score than students who did not have treatment about such management use. So it may conclude that the Language Laboratory management plays an important role in the success of learning English, especially to improve students' English speaking skills.
Pengaruh Supervisi Pengajaran dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kompetensi Prosesional Guru SMP Advent Sulawesi Utara Freida F Masoko; Joulanda A.M Rawis; Mozes Markus Wullur; Viktory N.J. Rotty
Jurnal Bahana Manajemen Pendidikan Vol 10, No 2 (2021): Volume 10 Nomor 2 Tahun 2021
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/jbmp.v10i2.115270

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan supervise pembelajaran dan motivasi berprestasi terhadap kompetensi profesional guru. Subjek dalam penelitian ini adalah guru SMP Advent Sulawesi Utara sebanyak 46 orang Instrumen penelitian dikembangkan dengan menggunakan skala likert dengan alternative lima jawaban. Instrumen penelitian dikembangkan dengan mengacu pada kerangka teoritis dari variable X dan Y yang di ukur dalam penelitian ini. Pengujian hipotesis dilakukan dengan analisis regresi sederhana dengan rumus Y = a + bX. Hasil penelitian menunjukkan besarnya koefisien determinasi (R2) sebesar 0,801 yang mengandung arti bahwa supervisi pengajaran dan motivasi berprestasi terhadap kompetensi profesional guru sebesar 80,1%, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lainnya. Selanjutnya analisis regresi berganda menghasilkan persamaan regresi: Ŷ = a + bX1 + bX2= 5,809 + 0,475X1 + 0,503X2 dengan Fhitung = 170,140 dengan ρ = 0,000 < 0,05. Uji koefisin regresi menunjukkan harga t koefisien regresi variabel supervisi pengajaran adalah sebesar 10,481 dan taraf signifikan 0,000. Sedangkan t koefisien regresi variabel motivasi berprestasi adalah sebesar 10,183 dan taraf signifikannya 0,000. Ini berarti bahwa koefisien regresi = 0,475 dan 0,503 signifikan dan dapat digunakan untuk memprediksi kompetensi profesional guru. Disarankan kepada kepala sekolah untuk meningkatkan intensitas supervise pengajaran dan meningkatkan motivasi berprestasi guru dalam upaya meningkatkan kompetensi professional guru.
Persepsi Guru Terhadap Efektivitas Supervisi Akademik oleh Kepala SMA Katolik Kota Manado Sulawesi Utara Ketsia Zeke; Joulanda A.M Rawis; Mozes Markus Wullur; Viktory N.J. Rotty
Jurnal Bahana Manajemen Pendidikan Vol 10, No 2 (2021): Volume 10 Nomor 2 Tahun 2021
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/jbmp.v10i2.115406

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan persepsi guru terhadap efektivitas supervise akademik yang dilakukan kepala sekolah di SMA Katolik Kota Manado Provinsi Sulawesi Utara. Subjek dalam penelitian ini adalah 52 guru SMA Katolik Kota Manado Sulawesi Utara. Instrument yang dikembangkan dalam penelitian ini berupa angket menggunakan skala likert dengan lima laternatif jawaban: sangat efektif (SE), efektif (E), cukup efektif (CE), kurang efektif (KE), dan tidak efektif (TE). Butir angket dikembangkan dengan mengacu pada indicator supervise akademik yaitu: (a) membimbing guru dalam menyusun silabus, (b) membimbing guru dalam memlikih dan menggunakan strategi, metode, dan teknik pembelajara, (c) membimbing guru dalam menyusun RPP, (d) membimbing guru dalam melaksanakan PBM, (e) membimbing guru dalam menggembangkan dan menggunakan media/fasilitas pembelajaran. Dan (f) memotivasi guru memanfaatkan teknologi informasi dalam pembelajaran. Analisis data dilakukan dengan uji statistic sederhana menggunakan rumus rata-rata persentase. Hasil penelitian menunjukkan persepsi guru tentang supervise akademik yang dilakukan kepala sekolah SMP Katolik Kota Manado Provinsi Sulawesi Utara berada pada kategori cukup efektif karena hanya 5,32% guru yang menyatakan sangat efektif dan 15,47% guru menyatakan efektif, sedangkan 48,30% guru menyatakan cukup efektif, 24,79% guru menyatakan kurang efektif, dan 6,13% guru menyatakan tidak efektif. Indikator yang yang dinyatakan tidak efektif adalah yaitu memotivasi guru menggunakan teknologi informasi dalam PBM. Hal ini harus mendapat perhatian utama dari kepala sekolah dan pengawas karena berpengaruh terhadap tercapainya tujuan pembelajaran.
Refleksi Pemahaman Kepala Sekolah Tentang Supervisi dan Dampaknya Terhadap Praktik-Praktik Supervisi di Sekolah Hendrie Joudi Palar; Joulanda A.M Rawis; Mozes Markus Wullur; Viktory N.J. Rotty
Jurnal Bahana Manajemen Pendidikan Vol 10, No 2 (2021): Volume 10 Nomor 2 Tahun 2021
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/jbmp.v10i2.115404

Abstract

Penelitian bertujuan memaparkan gambaran praktik-praktik supervise yang dilakukan kepala sekolah sebagai hasil dari pemahamannya terhadap konsep pelaksanaan supervisi serta menganalisis dampaknya terhadap kompetensi guru dalam melaksanakan pembelajaran dan pengembangan professional guru. Penelitian dilakukan pada salah satu Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Tandano Barat, Kabupaten Minahasa Provisinsi, Sulawesi Utara. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif menggunakan metode fenomenologi. Subjek penelitian ditetapkan dengan teknik purposive sampling yang terdiri dari guru, kepala sekolah, dan pengawas. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dikakukan dengan observasi dan wawancara. Untuk memastikan keabsahan data dilakukan triangulasi lintas waktu dan metode. Analisis data mengikuti langkah-langkah yang dikemukakan Miles dan Huberman: data reduction, data display, dan conclusion. Kegagalan kepala sekolah dalam memahami konsep dasar supervise menghasilkan kesalahan-kesalahan dalam pemberian supervise kepada guru. Hasil penelitian menunjukkan pemahaman kepala sekolah bahwa supervise adalah penilaian, sehingga praktik supervise yang dilakukan kepada guru sebatas mengawasi dan memberikan penilaian secara administrative. Kesalahan supervisor ini juga mempengaruhi pemahaman guru sehingga menimbulkan mispersepsi guru tetang supervise sehingga menimbulkan ketakuatan ketika akan disupervisi. Selanjutnya kegagalan kepala sekolah memahami substansi supervise juga berdampak pada kegagalan guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas. Hasil penelitian menunjukkan pemahaman kepala sekolah terhadap iklim kelas yang baik itu adalah iklim kelas yang tenang dan tertib. Hal ini tidak sejalan dengan kurikulum baru menginginkan kelas yang aktif, produktif, dan bermakna. 
Pendidikan dan Pelatihan Kerukunan Umat Beragama untuk Meningkatkan Solidaritas Penggerak Nilai Toleransi di Kalangan Guru Agama Heinrich Saneba; Joulanda A.M Rawis; Mozes Markus Wullur; Viktory N.J. Rotty
Jurnal Bahana Manajemen Pendidikan Vol 10, No 2 (2021): Volume 10 Nomor 2 Tahun 2021
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/jbmp.v10i2.115403

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan kosep dan peran guru agama dalam kerukunan umat beragama, dan serta bentuk pendidikan dan pelatian guru agama untuk meningkatkan solidaritas sebagai penggerak nilai toleransi bagi peserta didiknya secara khusus, dan masyarakat secara umum. Penelitian ini merupakan studi literatur dengan pendekatan systematic review. Meta-sintesis dilakukan untuk menjawab pertanyaan penelitian yaitu bagaimana indikator-indikator tantangan efektivitas supervise instraksional yang dilakukan kepala sekolah. Peneliti tidak membatasi tahun publikasi dari referensi-referensi yang digunakan selama relevan dengan topik yang dibahas dalam artikel ini. Studi literatur dalam artikel ini dilakukan dalam enam tahap kegiatan yaitu: (a) memformulasikan pertanyaan penelitian, (b) melakukan pencarian literatur, (c) melakukan skrining dan seleksi artikel penelitian, (d) melakukan analisis dan sintensis temuan-temuan kualitatif, (e) memberlakukan kendali mutu, dan (f) menyusun laporan akhir. Salah satu model pendidikan dan pelatihan kerukunan umat beragama direkomendasaikan oleh Mohammed Abu-Nimer merekomendasikan model pelatihan kerukunan umat beragama yang disebutnya sebagai “Training Model of Interreligion Peacebuilding”. Model pelatihan ini menyajikan tantangan, proses, dan metode pelatihan peacebuilding dalam konteks lintas agama. Model pendidikan dan pelatihan ini melibatkan ketiga dimensi segitiga perubahan sikap: Head, Heart, Hand yang sesuai untuk kognisi, emosi, dan perilaku Intervensi berhasil jika mereka dapat mempengaruhi pemikiran para pihak, melibatkan mereka dalam emosi yang positif pengalaman, dan tunjukkan kepada mereka cara untuk menerapkan pembelajaran baru mereka melalui praktik langsung pengalaman atau kesempatan untuk bertindak.
Pengaruh Supervisi Kepala Sekolah Terhadap Peningkatan Kinerja Guru Teddy Manueke; Joulanda A.M Rawis; Mozes Markus Wullur; Viktory N.J. Rotty
Jurnal Bahana Manajemen Pendidikan Vol 10, No 2 (2021): Volume 10 Nomor 2 Tahun 2021
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/jbmp.v10i2.115416

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan adanya hubungan signifikan anatara supervise kepala sekolah dengan peningkatan kinerja guru. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif menggunakn metode survei. Responden dalam penelitian ini adalah 78 orang guru SD negeri dan swasta di Kecamatan Bunaken Kota Manado Provinsi Sulawesi Utara. Instrument dikembangkan berupa angket menggunakan skala likert. Pengujian hipotesis dilakukan dengan analisis regresi sederhana. Penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat hubungan supervise oleh kepala sekolah terhadap peningkatan kinerja guru SD Kecamatan Bunaken Kota Manado dengan perolehan nilai t sebesar 3,86 dengan koefisien regresi 0,39. Nilai t > dari koef.reg = 0,39. Penelitian ini memberikan implikasi bahwa setiap peningkatan supervise oleh kepala sekolah akan diikuti oleh peningkatan kinerja guru, begitu juga sebaliknya setiap penurunan supervise oleh kepala sekolah akan berdampak pada penurunan kinerja guru. Direkomendasikan bagi kepala sekolah untuk meningkatkan kompetensi supervise untuk memberikan layanan supervise dalam rangka perbaikan pengajaran dan pengembangan frofesional guru. Sehingga terjadinya peningkatan kinerja guru yang berdampak pada peningkatan hasil belajar peserta didik dan ketercapaian program-program sekolah.
Indikator Tantangan Efektivitas Supervisi Instruksional Kepala Sekolah Refien K. S. Rawung; Joulanda A.M Rawis; Mozes Markus Wullur; Viktory N.J. Rotty
Jurnal Bahana Manajemen Pendidikan Vol 10, No 2 (2021): Volume 10 Nomor 2 Tahun 2021
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/jbmp.v10i2.115417

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan secara kualitatif indikator-indikator tantangan efektivitas supervise instraksional yang dilakukan kepala sekolah. Penelitian ini merupakan studi literatur dengan pendekatan systematic review. Meta-sintesis dilakukan untuk menjawab pertanyaan penelitian yaitu bagaimana indikator-indikator tantangan efektivitas supervise instraksional yang dilakukan kepala sekolah. Peneliti tidak membatasi tahun publikasi dari referensi-referensi yang digunakan selama relevan dengan topik yang dibahas dalam artikel ini. Studi literatur dalam artikel ini dilakukan dalam enam tahap kegiatan yaitu: (a) memformulasikan pertanyaan penelitian, (b) melakukan pencarian literatur, (c) melakukan skrining dan seleksi artikel penelitian, (d) melakukan analisis dan sintensis temuan-temuan kualitatif, (e) memberlakukan kendali mutu, dan (f) menyusun laporan akhir. Berdasarkan beberapa permasalahan pelaksanaan supervise dapat dirangkum beberapa indicator yang menjadi tantangan dalam upaya pencapai efektivitas supervise instruksional di sekolah: (a) penegathuan/skill, (b) konteks, (c) komunitas, (d) politik/legal, (e) pengembangan profesonal, dan (f) insentif dan reward. Penelitian ini terbatas pada referensi; publikasi hasil penetian, buku, artikel ilmiah lainnya. Penelitian lapangan memungkinkan untuk dilakukan agar mendapat data dan informasi yang lebih dalam. Disarankan kepada kepala sekolah dan pengawas untuk memperlajari faktor-faktor yang menjadi penghalang efektivitas supervise dan mengantisipasinya lebih awal sebelum supervise dilaksanakan.
Implementasi Supervisi Instruksional: Pendekatan dan Tantangan Pengembangan Profesionalisme Guru Yeane Koyongian; Joulanda A.M Rawis; Mozes Markus Wullur; Viktory N.J. Rotty
Jurnal Bahana Manajemen Pendidikan Vol 10, No 2 (2021): Volume 10 Nomor 2 Tahun 2021
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/jbmp.v10i2.115405

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan secara kualitatif implementasi supervise instrusional dari sudut pandang pendekatan dan tantangannya dalam pengembangan profesionalisme guru. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan systematic review dan disajikan secara deskriptif kualitatif. meta-analisis dilakukan untuk merangkum berbagai hasil penelitian terkait dengan implementasi supervise instruksional dari pendektan dan tantangan terkait dengan peningkatan profesionalisme guru. Penggalian literatur dilakukan secara online dengan memanfaatkan layanan internet. Penelitian ini mengikuti enam langkah systematic reviewi yaitu: (a) memformulasikan pertanyaan penelitian, (b) melakukan pencarian literatur, (c) melakukan skrining dan seleksi artikel penelitian, (d) melakukan analisis dan sintensis temuan-temuan kualitatif, (e) memberlakukan kendali mutu, dan (f) menyusun laporan akhir. Hasil systematic reviewi menyimpulkan dalam implementasi perkembangannya pendekatan supervise menghasilkan model-model supervise yang dapat dikelompokkan menjadi dua: (1) supervise formatif, dan (2) supervise sumatif. Supervisi formatif dicirikan sebagai proses di mana kepala sekolah memiliki tanggung jawab profesional, kualifikasi, dan pelatihan khusus untuk mengawasi anggota staf sekolah. Sedangkan supervisi sumatif adalah penilaian penilaian kinerja guru. Kepala sekolah sering menghadapi tantangan praktis, konseptual, dan sosioafektif yang signifikan dalam melaksanakan superivi. Penelitian ini memberi implikasi bahwa supervisi dianggap sebagai proses yang memberikan dukungan dan pengetahuan yang dibutuhkan guru untuk tumbuh secara profesional. Keberhasilan pelaksanaan praktik supervise ditentukan berdasarkan pendekatan dan model mana yang paling masuk sesuai dengan kebutuhan guru.
Peningkatan Kemampuan Profesional Guru SMK melalui Pelaksanaan Supervisi Pengajaran di Minahasa Selatan Vidlina Lie; Joulanda A.M Rawis; Mozes Markus Wullur; Viktory N.J. Rotty
LEADERIA: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol. 2 No. 2 (2021): LEADERIA: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam
Publisher : HMPS MPI FTIK IAIN Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35719/leaderia.v2i1.62

Abstract

This study aims to determine the implementation of the teaching supervision work program, and the obstacles faced by school principals in the implementation of teaching supervision. In order to achieve the research objectives, the researchers used a qualitative approach. Data collection techniques were carried out in several ways, namely interviews, observations, and documentation studies. Data analysis methods used are data reduction, visualization and verification. The subjects of this study were principals, vice principals and teachers. After carrying out the research steps, it was found that the results of the study showed that: (1) The principal teaching supervision work program for Vocational High Schools in South Minahasa already had a standardized design for the next one year period and was planned to be reformulated next year; (2) The implementation of teaching supervision applied by the head of SMK in South Minahasa is carried out with two approaches, namely the indirect and direct approach; and (3) Obstacles faced by school principals in implementing teaching supervision include: (a) The principal has very little implementation time so that the implementation of supervision is difficult to schedule, (b) teaching supervision techniques, focusing more on the psychological aspects of teachers and other factors. This greatly determines the course of the implementation of the teaching supervision program, and (c) the behavior of teachers when supervising teaching is carried out, the conditions of the teachers are very heterogeneous and highly dependent on the techniques used by the principal. Keywords: Teaching Supervision, Teacher Professionalism Improvement, Principal Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan program kerja supervisi pengajaran, dan hambatan yang dihadapi kepala sekolah dalam pelaksanaan supervisi pengajaran. Dalam rangka mencapai tujuan penelitian tersebut maka peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Untuk teknik pengumpulan data dilakukan melalui beberapa cara yaitu wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan adalah reduksi data, visualisasi dan verifikasi. Subjek penelitian ini adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah dan guru-guru. Setelah melaksanakan langkah-langkah penelitian maka ditemukanlah hasil penelitian dimana menunjukkan bahwa: (1) Program kerja supervisi pengajaran kepala sekolah untuk SMK di Minahasa Selatan sudah memiliki rancangan yang sesuai standart untuk jangka waktu satu tahun ke depan dan direncanakan akan dirumuskan kembali tahun depan; (2) Pelaksanaan supervisi pengajaran yang diterapkan oleh kepala SMK di Minahasa Selatan dilaksanakan dengan dua cara pendekatan yaitu pendekatan tidak langsung dan langsung; dan (3) Hambatan yang dihadapi kepala sekolah dalam pelaksanaan supervisi pengajaran antara lain: (a) Waktu pelaksanaan sangat sedikit yang dimiliki oleh kepala sekolah sehingga pelaksanaan supervisi sulit untuk diagendakan, (b) teknik supervisi pengajaran, lebih menitikberatkan pada aspek psikologis guru dan faktor ini sangat menentukan jalannya pelaksanaan program supervisi pengajaran, dan (c) perilaku guru pada saat dilakukan supervisi pengajaran, kondisi guru-guru sangat heterogen dan sangat tergantung pada teknik yang digunakan oleh kepala sekolah. Kata Kunci: Supervisi Pengajaran, Profesionalisme Guru, kepala sekolah