Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Produksi serasah mangrove di kawasan Kecamatan Mesjid Raya Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh Muhammad Nasir; Sarah Desia; Irma Dewiyanti; Munira Munira
Jurnal Bioleuser Vol 1, No 3 (2017): Desember 2017
Publisher : Department of Biology, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, University of Syiah Ku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.146 KB)

Abstract

Penelitian tentang produksi serasah mangrove telah dilakukan di Desa Lamreh (Stasiun 1) dan Desa Ladong (Stasiun 2) Kecamatan Mesjid Raya Aceh Besar pada bulan Juli-Agustus 2011. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui besarnya produksi serasah dan mengetahui faktor yang mempengaruhi produksi serasah di kedua stasiun. Metode pengukuran produksi serasah menggunakan litter trap yang diletakkan di bawah vegetasi mangrove sebanyak 18 buah. Metode transek berplot digunakan untuk pengukuran vegetasi mangrove. Hasil menunjukkan bahwa jumlah produksi serasah mangrove di Stasiun 1 rata-rata 2,46 g/m2/hari. Stasiun 2 memiliki jumlah produksi serasah rata-rata 2,41 g/m2/hari. Berat rata- rata produksi serasah mangrove di kedua stasiun didominasi oleh jenis Sonneratia alba mencapai 1,35 g/m2/hari.Variasi produksi serasah dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya kerapatan vegetasi mangrove, luas penutupan dan kadar salinitas. Stasiun 1 memiliki  nilai kerapatan pohon sebesar 36 ind/100m2 dan memiliki nilai luas penutupan pohon sebesar 26,63 cm2/100m2 serta memiliki jumlah kadar salinitas rata-rata 3,39‰. Stasiun 2 memiliki nilai kerapatan pohon sebesar 16 ind/100m2 dan memiliki nilai luas penutupan pohon 5,46cm2/100m2 serta memiliki jumlah kadar salinitas rata-rata 33‰.
Keanekaragaman Jenis Burung di Ruang Terbuka Hijau Kota Banda Aceh Aida Fithri; Mardiana Putri; Muhammad Nasir; Munira Munira
Jurnal Bioleuser Vol 2, No 2 (2018): Agustus 2018
Publisher : Department of Biology, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, University of Syiah Ku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1387.606 KB) | DOI: 10.24815/jobioleuser.v2i2.14886

Abstract

Penelitian mengenai keanekaragaman jenis burung di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kota Banda Aceh telah dilakukan pada bulan November 2017 hingga Juni 2018. Metode yang digunakan adalah Metode Point Count. Hasil menunjukkan bahwa di tiga RTH Kota Banda Aceh ditemukan 14 jenis dari 12 famili dan 378 individu burung. Indeks Keanekaragaman (H’) di Taman Putroe Phang dengan nilai pagi H’=1,579 dan sore hari H’=1,988 dengan kategori sedang. Indeks Keanekaragaman pada Taman Bustanussalatin pagi hari H’=1,470 dan sore hari H’=1,380 kedua waktu pengamatan tersebut termasuk kategori rendah. Nilai Indeks Dominansi (C) Balang Padang yaitu sore hari berkategori tinggi (C=0,60). Jenis burung yang dominan yaitu jenis Passer montanus. Nilai Indeks Dominansi Taman Putroe Phang berkisar C=0,24 - C=0,16 dengan kategori rendah. Nilai Indeks dominansi Taman Bustanussalatin berkisar C=0,29 – C= 0,30. Frekuensi Kehadiran Relatif burung pada seluruh waktu yang berkategori tinggi terdapat 5 jenis yaitu Hirundo rustica, Nectarinia jugularis, Passer montanus, Pycnonotus aurigaster dan Orthotomus ruficeps. Hasil yang disajikan di sini dapat menfasilitasi peningkatan kepedulian terhadap upaya perlindungan habitat bagi burung yang terdapat dalam taman kota.
UJI AKTIVITAS KLOROFIL BEBERAPA JENIS SAYURAN SEBAGAI ANTIBAKTERI TERHADAP Escherichia coli DAN Staphylococcus aureus Munira Munira; Novi Yanti; Muhammad Nasir
Jurnal Bahana Kesehatan Masyarakat (Bahana of Journal Public Health) Vol 5 No 1 (2021): Jurnal Bahana Kesehatan Masyarakat (Bahana of Journal Public Health)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35910/jbkm.v5i1.360

Abstract

Background: Chlorophyll is a green color pigment in plants, algae and photosynthetic bacteria. The chlorophyll contained in the leaves has a function as an antioxidant, anti-inflammatory, and antibacterial. This study aims to determine the ability of chlorophyll from several types of vegetables to inhibit Escherichia coli and Staphylococcus aureus and determine the differences in the diameter of the inhibition zone between them. Methods: This study was a laboratory experimental study using a completely randomized design (CRD) divided into 4 treatments, namely aquadest (P0), cassava leaf chlorophyll (P1), kale leaf chlorophyll (P2), and spinach leaf chlorophyll (P3). 6 repetitions each. Microbiological tests were carried out using the well diffusion method. Results: Anova test showed that the chlorophyll extracts of cassava, kale and spinach were very influential (P = 0.000) in inhibiting the growth of Escherichia coli and Staphylococcus aureus. Duncan's further test showed that the largest average inhibition zone diameter for Escherichia coli was formed by cassava leaf chlorophyll (17.66 mm) and was significantly different from kale leaf chlorophyll (7 mm) and spinach leaves (6.16 mm). Similar to Staphylococcus aureus, the largest average inhibition zone diameter was also formed by cassava leaf chlorophyll, which was 18.16 mm and significantly different from kale leaf chlorophyll (6.75 mm) and spinach leaves (6.08 mm). Conclusion: The chlorophyll extract of cassava leaves, kale and spinach can inhibit the growth of Escherichia coli and Staphylococcus aureus with the largest inhibition zone diameter formed by the chlorophyll extract of cassava leaves.
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI KOMBINASI EKSTRAK DAUN SIRIH DAN BIJI PINANG SERTA GAMBIR TERHADAP Streptococcus mutans Munira Munira; Galuh Trioktafiani; Muhammad Nasir
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina (JIIS): Ilmu Farmasi dan Kesehatan Vol 5 No 2 (2020): JIIS
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (371.264 KB) | DOI: 10.36387/jiis.v5i2.501

Abstract

Chewing the betel leaf is a proses of concocting a mixture of several ingredients such us betel leaves, areca nuts and gambier were known to provide a refreshing teste, overcoming stress and believed can strengthen teeth and gums. In addition, these plants also suspected of having antibacterial potential. This research was conducted to determine the ability of combination of betel leaf extract, areca nut and gambier against Streptococcus mutans. This research was experimental by using Completely Randomized Design (CRD) with 8 treatments which is P0 (aquadest), P1{combination of betel leaf extract, areca nut and gambier (3:3:3)}, P2 (3:2:3), P3 (3:1:2), P4 (1:2:3), P5 (2:1:3). P6 (1:3:2) dan P7 (2:3:1). Microbiology test using was diffusion method. Based on results of Anova showed that combination of betel leaf extract, areca nut and gambier greatly effect the growth of Streptococcus mutans (P = 0,000). Duncan further test results showed that the largest average diameter of inhibition zone is indicated by P1 which is 29,50 mm and not significantly different from P2 (26,0 mm) and P3 (26,25 mm) but significantly different from P4 (18,25 mm), P5 (21,5 mm), P6 (18,75 mm) and P7 (21,75 mm). While the smallest average diameter of inhibition zone is indicated by P4 (18,24 mm) and not significantly different from P5 (21,50 mm), P6 (18,75 mm) and P7 (21,75 mm) but significantly different from P1 (29,50 mm) and not significantly different from P2 (26,0 mm) and P3 (26,25 mm).
Potensi Antibakteri Ekstrak Bunga Soka (Ixora coccinea L) terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli Munira Munira; Riska Maisarah; Muhammad Nasir
AcTion: Aceh Nutrition Journal Vol 1, No 2 (2016): Volume 1 No 2 Tahun 2016
Publisher : Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (596.718 KB) | DOI: 10.30867/action.v1i2.23

Abstract

Soka plants (Ixora coccineal L.) often used to treat diarrhea, dysentery and wounds. This study was conducted to determine the effect of soka flower ethanol extract in inhibiting the growth of Staphylococcus aureus and Escherichia coli. This study is experimentally using completely randomized design (CRD) with 4 treatments and 6 repetitions which is distilled water as a control, the ethanol extract of soka flowers concentration are 100%, 75%, and 50%. Microbiological test using the diffusion method of Kirby-Baueur. Phytochemical test results soka ethanol extracts of flowers contain alkaloids, flavonoids, tannins, saponins, and triterpenoid. ANOVA test results ethanol extracts of soka flowers greatly affect the growth of S. aureus and E. coli (P=0.000). Duncan test results an average diameter of inhibition zone for the ethanol extract of soka flowers against S. aureus at a concentration of 100% (14.50 mm) was significantly different from the concentration of 75% (10.33 mm) and concentration of 50% (10.67 mm), while the average diameter of inhibition zone for the ethanol extract of soka flowers against E. coli at 100% (11.00 mm) was not significantly different from the 75% (7.83 mm) and 50% (7.50 mm). The ability of ethanol extract of soka flower in inhibition zone against S. aureus greater than E. coli. Keywords:               Ixora coccinea L., inhibition zone, Staphylococcus aureus and Escherichia coli.
Formulasi Sediaan Salep Ekstrak Etanol Pliek U Sebagai Antibakteri Rita Novita; Munira Munira; Rima Hayati
AcTion: Aceh Nutrition Journal Vol 2, No 2 (2017): AcTion Vol 2 No 2 Tahun 2017
Publisher : Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (820.939 KB) | DOI: 10.30867/action.v2i2.62

Abstract

Infeksi merupakan penyakit yang dapat ditularkan dari satu orang ke orang lain atau dari hewan ke manusia. Penyebab infeksi disebabkan oleh bakteri atau mikroorganisme yang  patogen, salah satunya adalah Staphylococus aureus. Berdasar penelitian sebelumnya Pliek U memiliki aktivitas antibakteri karena mengandung bakteriosin pada konsentrasi 5 mg/mL. Salep merupakan sediaan setengah padat yang ditujukan untuk pemakaian topikal pada kulit atau selaput lendir. Penelitian ini bersifat ekperimental laboratorium. Rancangan percobaan yang akan digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 3 kali pengulangan yang terdiri dari P0 : Formulasi basis salep, P1 ekstrak Pliek U dengan kosentrasi 5 mg/mL, dan P2: formulasi sediaan salep ekstrak Pliek U dengan kosentrasi 5 mg/mL. Salep yang digunakan dievaluasi organoleptis, homogenitas, daya sebar, pH dan uji mikrobiologi. Hasil uji sediaan salep dengan konsentrasi 5 mg/mL memenuhi hasil uji evaluasi organoleptik, homogenitas, daya sebar dan pH. Hasil uji mikrobiologi formulasi sediaan salep ekstrak Pliek U 5 mg/mL memiliki aktivitas antibakteri terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Kata kunci: Pliek U, Staphylococus aureus, Antibakteri, Salep
UJI ANTIBAKTERI KULIT BUAH KOPI (Coffea arabica L.)  GAYO BERDASARKAN TINGKAT KEMATANGAN  TERHADAP Escherichia coli Munira Munira; Nazarul Mastura; Muhammad Nasir
Indonesian Journal for Health Sciences Vol 4, No 2 (2020): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.951 KB) | DOI: 10.24269/ijhs.v4i2.2640

Abstract

Kopi yang berasal dari dataran tinggi Provinsi Aceh dikenal dengan sebutan kopi Gayo. Pada umumnya kopi Gayo adalah kopi Arabika (Coffea arabica L.). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemampuan daya hambat ekstrak kulit buah kopi Arabika Gayo dengan tingkat kematangan buah yang bervariasi dalam menghambat pertumbuhan Escherichia coli. Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorium dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang dibagi menjadi 4 perlakuaan yaitu aquadest (P0), ekstrak etanol kulit buah kopi hijau (P1), ekstrak etanol kulit buah kopi kuning (P2), ekstrak etanol kulit buah kopi merah (P3) dengan 4 kali ulangan. Uji mikrobiologi menggunakan metode difusi cakram. Uji Anova menunjukkan bahwa kulit buah kopi (Coffea arabica L.) Gayo berdasarkan tingkat kematangan buah yang bervariasi sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli (P=0,000). Hasil uji lanjut Duncan menunjukkan bahwa rata-rata diameter zona hambat paling besar dibentuk oleh ekstrak etanol kulit buah kopi merah yaitu 16,66 mm, yang berbeda nyata dengan ekstrak kulit buah kopi kuning (12,33 mm) dan ekstrak kulit buah kopi hijau (11,33 mm). Kulit buah kopi Arabika Gayo dengan tingkat kematangan buah yang bervariasi dapat menghambat pertumbuhan Escherichia coli. Rata-rata diameter zona hambat terbesar dibentuk oleh ekstrak etanol kulit buah kopi yang berwarna merah.
AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN KELOR (Moringa oleifera Lamk) BERDASARKAN PERBEDAAN WAKTU PANEN Munira Munira; Dhea Amalia; Wiqayatun Khazanah; Muhammad Nasir
Indonesian Journal for Health Sciences Vol 5, No 2 (2021): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (340.896 KB) | DOI: 10.24269/ijhs.v5i2.3640

Abstract

Tanaman kelor (Moringa oleifera Lamk) telah digunakan untuk mengobati berbagai jenis penyakit, salah satunya adalah sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemampuan ekstrak daun kelor yang dipanen pada pagi hari dan sore hari dalam menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Penelitian bersifat eksperimental murni menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan yaitu P0 (aquadest), P1 (ekstrak daun kelor yang dipanen pada pagi hari),  P2 (ekstrak daun kelor yang di panen pada sore hari) dengan masing-masing 4 kali ulangan. Uji mikrobiologi menggunakan metode difusi cakram. Hasil uji fitokimia menunjukkan ekstrak daun kelor mangandung alkaloid, saponin, flavonoid, dan triterpenoid. Hasil uji Anova menyatakan bahwa ekstrak daun kelor yang dipanen pada waktu berbeda sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus dan Escherichia coli (P=0,000). Uji lanjut Duncan menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan rata-rata diameter zona hambat antar ekstrak daun kelor yang dipanen pada pagi hari (13,25 mm) dan sore hari (14,325 mm) dalam menghambat Staphylococcus aureus. Sedangkan pada Escherichia coli terdapat perbedaan yang nyata rata-rata diameter zona hambat ekstrak daun kelor yang dipanen pada pagi hari (0,00 mm) dan sore hari (13,75 mm)
Penerapan metode irene’s donuts (UKGS inovatif) dalam meningkatkan perilaku ibu tentang faktor risiko karies pada anak TK Kecamatan Baiturrahman Kota Banda Aceh Wirza Wirza; Cut Aja Nuraskin; Teuku Salfiyadi; Reca Reca; Intan Liana; Andriani Andriani; Munira Munira
Jurnal PADE: Pengabdian & Edukasi Vol 4, No 1 (2022): Maret
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (396.39 KB) | DOI: 10.30867/pade.v4i1.897

Abstract

Irene’s Donuts merupakan program interaktif dalam bentuk program komputer/ versi manual yang memberikan pemahaman tentang faktor risiko karies sejak dini sehingga pencegahan lebih awal penting  dilakukan melalui peran serta orang tua. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk melaksanakan penerapan metode Irene’s Donuts (UKGS Inovatif) dalam menurunkan skor risiko karies pada Kecamatan Baiturrahman Kota Banda Aceh. Pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan metode deskriptif, dengan sasaran anak dan ibunya sebagai responden. Analisis data menggunakan analisis univariat. Intervensi yang diberikan berupa penyuluhan berbasis masalah, mengukur skor risiko karies anak dan demontrasi cara menyikat gigi. Hasil pengabdian masyarakat di pada anak TK Cut Meutia dan TK Al Khairiyah Kota Banda Aceh yaitu ada peningkatan pengetahuan, sikap dan praktik ibu (pre-test, post test I, post test II) dalam pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut  dengan penerapan  metode Irene’s Donuts dan ada penurunan skor risiko karies anak dengan penerapan metode Irene’s Donuts pada pre-test, post test I, post test II. Direkomendasikan kepada puskesmas sebagai pelaksana program UKGS Inovatif untuk menggunakan teknik penyuluhan dengan metode  Irene’s Donuts sebagai alternatif dalam upaya program promosi kesehatan di sekolah. Target luaran dari kegiatan ini adalah artikel ilmiah yang dipublikasikan melalui jurnal ber ISSN atau prosiding ber ISBN dari seminar nasional dan HAKI.
PENINGKATAN KAPASITAS UMKM BUNGONG JEUMPA DESA LAMPISANG ACEH BESAR MELALUI PELATIHAN DIGITAL MARKETING PEMBANGUNAN RUMAH PRODUKSI DAN PENDAMPINGAN PERIZINAN P-IRT Noni Zakiah; Munira Munira; Rasidah Rasidah; Vonna Aulianshah
Abdimas Galuh Vol 5, No 1 (2023): Maret 2023
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v5i1.9048

Abstract

UMKM Bungong Jeumpa Desa Lampisang Aceh Besar merupakan salah satu UMKM yang memproduksi herbal menjadi minuman kesehatan yaitu minuman serbuk Temulawak instan. Saat ini UMKM Bungong Jeumpa memiliki beberapa kendala terutama dalam hal pemasaran, fasilitas produksi dan izin produksi Pangan Industri Rumah Tangga (P-IRT). Tujuan kegiatan Pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pemahaman anggota UMKM tentang digital marketing sekaligus membantu UMKM Bungong Jeumpa untuk mendirikan tempat produksi khusus dan mendapatkan izin P-IRT. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah melalui pelatihan digital marketing kepada para anggota UMKM, pembangunan ruang produksi khusus dan pendampingan pengurusan izin P-IRT. Hasil dari kegiatan ini adalah UMKM sudah mampu melakukan pemasaran produk memanfaatkan digital marketing melalui media sosial, telah memiliki ruang produksi khusus yang layak dan memenuhi syarat serta terbitnya sertifikat produksi P-IRT.