Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Macrozoobenthic Community in Different Mangrove Condition: Relation with Chemical-Physical Sediment Characteristics Muhammad Isman; Supriadi Mashoreng; Shinta Werorilangi; Rantih Isyrini; Rastina Rastina; Ahmad Faizal; Akbar Tahir; Andi Iqbal Burhanuddin
Torani Journal of Fisheries and Marine Science VOLUME 1 NOMOR 2, JUNI 2018
Publisher : Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (15.153 KB) | DOI: 10.35911/torani.v1i2.4441

Abstract

The existence of mangrove in coast areas have both ecologic and physical important functions.  Mangrove is a high productive ecosystem. Litters from fallen leaves and twigs are organic sources for macrozoobenthic life.  The aim of this research was to determine the response of macrozoobenthics on total organic matter content and other chemical-physico characters of sediments due to differences in mangrove conditions. This research was conducted from May to September 2016 in Sub-district of Ampallas, Distric of Mamuju, Province of West Sulawesi, Indonesia. Sediments in 20 cm2 transects were collected using small shovel to obtain the macrozoobenthic samples. The sediments contained macrozoobenthics were sieved using a 1 mm mesh size sieve net. Four sampling sites were chosen, each to represent areas with no mangroves, low, medium, and high densities.  The total of organic matter samples were collected using 2 inch diameter of PVC pipe cores, which were analyzed further using Loss by Ignition method.  Besides total of organic matter, several parameters (i.e. redox potential, sediment pH, salinity, temperature, and dissolved oxygen) were measured.  The results showed that gastropods dominated the existed macrozoobenthics.  Gastropods and oligochaete lived in greater amounts in high mangrove density site with higher organic matter content and fine substrate.Keywords: mangroves, macrozoobenthics, organic matter, Distric of Mamuju 
KARAKTERISASI KONDISI KIMIA-FISIKA LINGKUNGAN PADA TINGKATAN DENSITAS MANGROVE YANG BERBEDA DI AMPALLAS, KABUPATEN MAMUJU, SULAWESI BARAT Rantih Isyrini; Shinta Werorilangi; Supriadi Mashoreng; Ahmad Faizal; Akbar Tahir; Rastina Rachim
Jurnal Ilmu Kelautan SPERMONDE VOLUME 3 NOMOR 2, 2017
Publisher : Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jiks.v3i2.3006

Abstract

Mangroves have numerous ecological functions as well as economical values. In order to achieve successful of mangrove restoration and regain its functions, understanding on the factors affecting the establishment of mangroves are required. This study examined the characteristics of physico-chemical factors from three compartments (sediment, interstitial and seawater) that associated with different mangrove densities in Ampallas, District of Mamuju, West Sulawesi. The Principal Component Analysis and Spearman correlation analysis showed that high densities of adult and seedling mangroves strongly correlated to higher organic contents, dissolved oxygen of interstitial water, seawater salinities and lesser pH of sediments, seawater and interstitial. The reverse conditions applied for the less mangrove densities and control site that had no mangrove. In most cases, there were reciprocal relationships amongst the studied variables.Keywords: chemical-physical factors, density, mangroves.
SERAPAN KARBON LAMUN Thalassia hemprichii PADA BEBERAPA KEDALAMAN Supriadi Mashoreng; Sheryl Alprianti; Wasir Samad; Rantih Isyrini; Dwi Fajriati Inaku
Jurnal Ilmu Kelautan SPERMONDE VOLUME 5 NOMOR 1, 2019
Publisher : Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jiks.v5i1.7031

Abstract

Ekosistem padang lamun merupakan ekosistem yang umum ditemukan di Kepulauan Spermonde, salah satunya adalah Gusung Bonebatang. Lamun mempunyai kemampuan menyerap karbon untuk proses fotosintesis sehingga berpotensi dalam  mitigasi perubahan iklim.  Penelitian dilakukan pada bulan Agustus 2017 untuk membandingkan penyerapan karbon oleh jenis Thalassia hemprichii  pada beberapa kedalaman perairan. Sampel lamun diambil pada daerah subtidal, kemudian daun lamun dibersihkan dari sedimen dan epifit. Metode perubahan oksigen digunakan untuk mengestimasi serapan karbon. Sebanyak 1 tunas T. hemprichii diinkubasi menggunakan botol kaca bening 70 ml. Inkubasi dilakukan pada jam 09.00-12.00 WITA pada kedalaman 50, 100, 150, 200 dan 250 cm dengan masing-masing 5 kali ulangan setiap kedalaman. Sebelum inkubasi, dilakukan pengukuran konsentrasi oksigen terlarut di perairan sebagai kandungan oksigen awal. Pengukuran oksigen di dalam botol bening kembali dilakukan setelah inkubasi. Selain oksigen terlarut, dilakukan juga pengukuran konsentrasi bikarbonat pada awal dan akhir inkubasi. Sebagai kontrol, inkubasi juga dilakukan pada air laut (mengandung fitoplankton) dengan 5 kali ulangan. Daun lamun yang telah digunakan untuk pengamatan serapan karbon diukur luasnya dengan cara men-scan daun lamun dan dianalisis menggunakan software Imaje-J. Selanjutnya dilakukan pengeringan menggunakan oven dan ditimbang untuk mengetahui biomassa keringnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa serapan karbon per tunas berkisar antara 0,928-1,476 mgCO2/tunas/jam, per biomassa berkisar 10,647-25,745 mgCO2/gbk/jam, dan per luas daun berkisar 0,010-0,024 mgCO2/cm2/jam. Serapan karbon tertinggi didapatkan pada kedalaman 200 cm, baik serapan karbon per tunas, biomass maupun luas daun.
Interactions Between Environmental Factors and Zinc Concentrations in Porewater and Roots of Rhizophora sp. in Ampallas, Mamuju, West Sulawesi, Indonesia Rantih Isyrini; Shinta Werorilangi; Supriadi Mashoreng; Ahmad Faizal; Rastina Rachim; Akbar Tahir
Molekul Vol 13, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (314.762 KB) | DOI: 10.20884/1.jm.2018.13.1.380

Abstract

The study was to determine the concentrations of Zn in porewater and fine roots of Rhizophora sp., and to examine their interactions with mangrove densities and physico-chemical. Porewater samples, fine roots,  and sediments were collected in a 100 m2 plot at each site with different mangrove densities. The average Zn concentrations in mangrove roots in the study area were 0 – 58.21 mg/kg, suggested the capability of mangrove roots in retaining Zn. The average dissolved Zn concentrations in porewater were 0.63 mg/L – 3.50 mg/L, illustrated the amount of Zn bioavailable form and its potential release to the adjacent environment. The Zn concentrations in porewater did not correlate significantly with the densities of mangroves. The concentrations of Zn in roots increased as the densities were higher, which is possibly caused by the absence of mangrove at Site 1. The study discovered the important roles of organic content and silt/clay in Zn sorption thus affect Zn levels in porewater. The concentrations of Zn in mangrove roots increased as the pH of sediment and porewater decreased.
Kajian Stok Karbon Mangrove di Bebanga Kabupaten Mamuju Sulawesi Barat Muhammad Syukri; Supriadi Mashoreng; Shinta Werorilangi; Rantih Isyrini; Rastina Rastina; Ahmad Faizal; Akbar Tahir; Sulaiman Gosalam
Prosiding Simposium Nasional Kelautan dan Perikanan Vol. 5 (2018): PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL V KELAUTAN DAN PERIKANAN UNHAS
Publisher : Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP), Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (519.392 KB)

Abstract

Percepatan pemanasan global dan perubahan iklim terutama disebabkan oleh aktifitas manusia. Salah satu strategi untuk mitigasi pemanasan global dengan memanfaatkan ekosistem, misalnya ekosistem mangrove untuk menyerap dan menyimpan karbon dalam bentuk biomassa. Penelitian dilakukan untuk mengkaji stok karbon mangrove dilaksanakan pada bulan Mei 2016 di Kelurahan Bebanga Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat. Metode yang digunakan adalah non-destructive dengan pendekatan biomassa melalui persamaan allometrik. Asumsi yang digunakan adalah stok karbon sebesar 50% dari nilai biomassanya. Sampling dilakukan pada empat stasiun dengan kerapatan mangrove yang berbeda, mulai dari kategori jarang sampai kategori padat. Selain stok karbon juga dilakukan pengamatan tutupan kanopi menggunakan metode hemisperical photograph. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditemukan enam jenis mangrove di lokasi penelitian, yaitu Rhizophora mucronata, R. apiculata, Sonneratia alba, Avicennia alba, A. marina, dan Bruguiera Gymnhorriza. Jenis mangrove yang mendominasi Stasiun 1 adalah R. apiculata dan S. alba, Stasiun 2 dan Stasiun 3 oleh jenis R. mucronata, sedangkan Stasiun 4 adalah jenis S. alba. Secara berturut-turut, total stok karbon pada Stasiun 1, 2, 3 dan 4 adalah: 342,86 ton C/ha, 689,29 ton C/ha, 1202,54 ton C/ha dan 357,25 ton C/ha. Jenis mangrove Rhizophora mucronata mempunyai kontribusi terbesar terhadap total stok karbon pada semua stasiun kecuali pada Stasiun 1 yang didominasi oleh Sonneratia alba. Hasil analisis regresi linear menunjukkan bahwa stok karbon dan tutupan kanopi mangrove tidak menunjukkan hubungan yang erat. Kata Kunci: biomassa mangrove, stok karbon mangrove, tutupan kanopi mangrove, mamuju.