Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Komposisi Jenis dan Kepadatan Sponge (Porifera: Demospongiae) di Kepulauan Spermonde Kota Makassar Haris, Abdul; Werorilangi, Shinta; Gosalam, Sulaiman; Mas’ud, Andry
Journal of Biota Biota Volume 19 Nomor 1 Tahun 2014
Publisher : PBI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.054 KB)

Abstract

AbstractSponge is one of the components on the coastal and marine ecosystems, especially coral reefs and seagrass beds. Climate change and environmental conditions can affect the life of the sponge. The study is conducted to determine the distribution of the composition and density of sponge using belt transects (transect quadrant) with a size of 5x5 m, then count the number of each type of sponge contained in the transect. Study site divided into three (3) zones indicating different conditions of eutrophication. A total of 49 species were identified from 16 families of 8 orders. Composition and density of the sponge in inner zone as many as 11 families with a density of 0.96 ind/m2, and lower compared to the composition and density in the middle zone and outer zone. This is related to the difference in environmental conditions of the three zones based on eutrophication conditions.Keywords: Sponge, species composition, density, spermondeAbstrakSponge merupakan salah satu penyusun pada ekosistem pesisir dan laut, terutama pada ekosistem terumbu karang dan padang lamun. Perubahan iklim dan kondisi lingkungan dapat mempengaruhi kehidupan dari sponge. Maka dilakukan penelitian untuk mengetahui sebaran komposisi dan kepadatan sponge menggunakan metode transek belt (transek kuadran) dengan ukuran 5x5 m, kemudian menghitung jumlah dari setiap jenis sponge yang terdapat dalam transek. Lokasi penelitian terbagi atas 3 (tiga) zona eutrofikasi yang menunjukkan kondisi eutrofikasi yang berbeda. Sebanyak 49 spesies yang teridentifikasi berasal dari 16 famili 8 ordo. Komposisi dan Kepadatan sponge pada zona dalam sebanyak 11 famili dengan kepadatan 0,96 ind/m2,, lebih rendah dibandingkan dengan komposisi dan kepadatan pada zona tengah dan zona luar. Hal tersebut terkait dengan adanya perbedaan kondisi lingkungan dari ketiga zona yang terbagi berdasarkan kondisi eutrofikasi tersebut.Kata kunci: Sponge, komposisi jenis, kepadatan, spermonde
Komposisi Jenis dan Kepadatan Sponge (Porifera: Demospongiae) di Kepulauan Spermonde Kota Makassar Haris, Abdul; Werorilangi, Shinta; Gosalam, Sulaiman; Mas’ud, Andry
Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati Vol 19, No 1 (2014): February 2014
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.054 KB) | DOI: 10.24002/biota.v19i1.453

Abstract

AbstractSponge is one of the components on the coastal and marine ecosystems, especially coral reefs and seagrass beds. Climate change and environmental conditions can affect the life of the sponge. The study is conducted to determine the distribution of the composition and density of sponge using belt transects (transect quadrant) with a size of 5x5 m, then count the number of each type of sponge contained in the transect. Study site divided into three (3) zones indicating different conditions of eutrophication. A total of 49 species were identified from 16 families of 8 orders. Composition and density of the sponge in inner zone as many as 11 families with a density of 0.96 ind/m2, and lower compared to the composition and density in the middle zone and outer zone. This is related to the difference in environmental conditions of the three zones based on eutrophication conditions.Keywords: Sponge, species composition, density, spermondeAbstrakSponge merupakan salah satu penyusun pada ekosistem pesisir dan laut, terutama pada ekosistem terumbu karang dan padang lamun. Perubahan iklim dan kondisi lingkungan dapat mempengaruhi kehidupan dari sponge. Maka dilakukan penelitian untuk mengetahui sebaran komposisi dan kepadatan sponge menggunakan metode transek belt (transek kuadran) dengan ukuran 5x5 m, kemudian menghitung jumlah dari setiap jenis sponge yang terdapat dalam transek. Lokasi penelitian terbagi atas 3 (tiga) zona eutrofikasi yang menunjukkan kondisi eutrofikasi yang berbeda. Sebanyak 49 spesies yang teridentifikasi berasal dari 16 famili 8 ordo. Komposisi dan Kepadatan sponge pada zona dalam sebanyak 11 famili dengan kepadatan 0,96 ind/m2,, lebih rendah dibandingkan dengan komposisi dan kepadatan pada zona tengah dan zona luar. Hal tersebut terkait dengan adanya perbedaan kondisi lingkungan dari ketiga zona yang terbagi berdasarkan kondisi eutrofikasi tersebut.Kata kunci: Sponge, komposisi jenis, kepadatan, spermonde
Komposisi Jenis dan Kepadatan Sponge (Porifera: Demospongiae) di Kepulauan Spermonde Kota Makassar Abdul Haris; Shinta Werorilangi; Sulaiman Gosalam; Andry Mas’ud
Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati Vol 19, No 1 (2014): February 2014
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/biota.v19i1.453

Abstract

AbstractSponge is one of the components on the coastal and marine ecosystems, especially coral reefs and seagrass beds. Climate change and environmental conditions can affect the life of the sponge. The study is conducted to determine the distribution of the composition and density of sponge using belt transects (transect quadrant) with a size of 5x5 m, then count the number of each type of sponge contained in the transect. Study site divided into three (3) zones indicating different conditions of eutrophication. A total of 49 species were identified from 16 families of 8 orders. Composition and density of the sponge in inner zone as many as 11 families with a density of 0.96 ind/m2, and lower compared to the composition and density in the middle zone and outer zone. This is related to the difference in environmental conditions of the three zones based on eutrophication conditions.Keywords: Sponge, species composition, density, spermondeAbstrakSponge merupakan salah satu penyusun pada ekosistem pesisir dan laut, terutama pada ekosistem terumbu karang dan padang lamun. Perubahan iklim dan kondisi lingkungan dapat mempengaruhi kehidupan dari sponge. Maka dilakukan penelitian untuk mengetahui sebaran komposisi dan kepadatan sponge menggunakan metode transek belt (transek kuadran) dengan ukuran 5x5 m, kemudian menghitung jumlah dari setiap jenis sponge yang terdapat dalam transek. Lokasi penelitian terbagi atas 3 (tiga) zona eutrofikasi yang menunjukkan kondisi eutrofikasi yang berbeda. Sebanyak 49 spesies yang teridentifikasi berasal dari 16 famili 8 ordo. Komposisi dan Kepadatan sponge pada zona dalam sebanyak 11 famili dengan kepadatan 0,96 ind/m2,, lebih rendah dibandingkan dengan komposisi dan kepadatan pada zona tengah dan zona luar. Hal tersebut terkait dengan adanya perbedaan kondisi lingkungan dari ketiga zona yang terbagi berdasarkan kondisi eutrofikasi tersebut.Kata kunci: Sponge, komposisi jenis, kepadatan, spermonde
Kajian Stok Karbon Mangrove di Bebanga Kabupaten Mamuju Sulawesi Barat Muhammad Syukri; Supriadi Mashoreng; Shinta Werorilangi; Rantih Isyrini; Rastina Rastina; Ahmad Faizal; Akbar Tahir; Sulaiman Gosalam
Prosiding Simposium Nasional Kelautan dan Perikanan Vol. 5 (2018): PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL V KELAUTAN DAN PERIKANAN UNHAS
Publisher : Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP), Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (519.392 KB)

Abstract

Percepatan pemanasan global dan perubahan iklim terutama disebabkan oleh aktifitas manusia. Salah satu strategi untuk mitigasi pemanasan global dengan memanfaatkan ekosistem, misalnya ekosistem mangrove untuk menyerap dan menyimpan karbon dalam bentuk biomassa. Penelitian dilakukan untuk mengkaji stok karbon mangrove dilaksanakan pada bulan Mei 2016 di Kelurahan Bebanga Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat. Metode yang digunakan adalah non-destructive dengan pendekatan biomassa melalui persamaan allometrik. Asumsi yang digunakan adalah stok karbon sebesar 50% dari nilai biomassanya. Sampling dilakukan pada empat stasiun dengan kerapatan mangrove yang berbeda, mulai dari kategori jarang sampai kategori padat. Selain stok karbon juga dilakukan pengamatan tutupan kanopi menggunakan metode hemisperical photograph. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditemukan enam jenis mangrove di lokasi penelitian, yaitu Rhizophora mucronata, R. apiculata, Sonneratia alba, Avicennia alba, A. marina, dan Bruguiera Gymnhorriza. Jenis mangrove yang mendominasi Stasiun 1 adalah R. apiculata dan S. alba, Stasiun 2 dan Stasiun 3 oleh jenis R. mucronata, sedangkan Stasiun 4 adalah jenis S. alba. Secara berturut-turut, total stok karbon pada Stasiun 1, 2, 3 dan 4 adalah: 342,86 ton C/ha, 689,29 ton C/ha, 1202,54 ton C/ha dan 357,25 ton C/ha. Jenis mangrove Rhizophora mucronata mempunyai kontribusi terbesar terhadap total stok karbon pada semua stasiun kecuali pada Stasiun 1 yang didominasi oleh Sonneratia alba. Hasil analisis regresi linear menunjukkan bahwa stok karbon dan tutupan kanopi mangrove tidak menunjukkan hubungan yang erat. Kata Kunci: biomassa mangrove, stok karbon mangrove, tutupan kanopi mangrove, mamuju. 
Identifikasi Sampah Laut Permukaan Kaitannya dengan Pola Arus di Perairan Pulau Barrangcaddi, Kota Makassar. Muh Asmal; Shinta Werorilangi; Wasir Samad; Sulaiman Gosalam; Mahatma Lanuru
Prosiding Simposium Nasional Kelautan dan Perikanan Vol. 8 (2021): PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL VIII KELAUTAN DAN PERIKANAN UNHAS
Publisher : Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP), Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sampah laut (marine debris) merupakan bahan padat persisten yang sengaja atau tidak sengaja dibuang atau ditinggalkan ke dalam lingkungan laut. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi jenis dan menghitung kelimpahan sampah makro terapung serta menjelaskan karakteristik oseanografi terkait pola sebaran sampah laut dan kaitannya dengan pola arus di perairan Pulau Barrangcaddi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2019 sampai Maret 2020. Metode pengambilan sampel sampah laut terapung menggunakan neustone net ukuran mesh size 0,5 mm dan luas bukaan jaring 150 cm x 50 cm, kemudian dipasang pada bagian belakang perahu lalu ditarik dengan kecepatan ±5 knot. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis sampah laut terapung ukuran makro yang didapatkan di perairan Pulau Barrangcaddi pada musim timur dan musim barat didominasi oleh sampah makro berjenis plastik, kemudian diikuti oleh busa plastik, logam, kertas dan kardus, dan kayu. Rata-rata kelimpahan jumlah sampah makro pada musim timur adalah 14.833potong/km2 dan rata-rata kelimpahan berat sebesar 280.270 gram/km2 sedangkan kelimpahan jumlah sampah makro pada musim barat adalah 11.333 potong/km2 dan rata-rata kelimpahan berat sebesar 82.636 gram/km2. Kelimpahan sampah makro pada musim timur lebih tinggi dibandingkan dengan kelimpahan sampah makro pada musim barat. Akumulasi sampah makro yang tersebar diduga kuat terbawa oleh arus permukaan laut akibat intensitas hembusan angin musim timur serta diperkuat letak perairan Pulau Barrangcaddi dekat dengan daratan kota Makassar, sehingga sampah makro yang terbawa oleh angin dan arus cenderung ke utara selama periode musim timur.