Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) BERDASARKAN FAKTOR IKLIM DI KOTA TERNATE Amalan Tomia; Upik Kusumawati Hadi; Susi Soviani; Elok Retnani
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 12 No. 4: DESEMBER 2016
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (514.046 KB) | DOI: 10.30597/mkmi.v12i4.1544

Abstract

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan di Di Kota Ternate. Data Dinas Kesehatan Kota Ternate menjelaskan bahwa penyebaran DBD di Kota Ternate dikategorikan dalam 4 kelurahan endemis, 16 kelurahan sporadic dan 43 kelurahan potensial. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara faktor iklim dengan kejadian DBD di Kota Ternate. Analisis dilakukan terhadap 3 persamaan dengan kombinasi faktor iklim yang berbeda, yaitu curah hujan, suhu dan kelembaban. Setiap persamaan mempertimbangkan lagtime 1 dan 2, analisis menggunakan program minitab statistical software 16.0 dan SPPS 17. Rata-rata kejadian DBD selama 8 tahun adalah 109 kasus dengan kejadian terendah 32 kasus pada tahun 2012 dan tertinggi 216 pada tahuan 2010. Hasil analisis statistik diketahui bahwa tidak terdapat hubungan antara kejadian DBD dengan curah hujan dengan nilai r=0,0009;p=0,993˃p0,05 serta kelembaban dengan nilai r=0,064;p=0,543˃p0,05, tetapi terdapat hubungan antara suhu dan kejadian DBD dengan nilai r=0,267;p=0,008˂p0,05 selama periode tahun2007-2014. Hasil analisis prediksi kejadian DBD di Kota Ternate pada bulan Juli yang dipengaruhi oleh suhu dengan nilai r=0,92;p=0,001˂p0,05 dan kelembaban dengan nilai r=0,97;p=0,001˂p0,05 satu bulan sebelumnya, sedangkan curah hujan sebelumnya tidak memberikan hubungan yang signifikan terhadap kejadian DBD. Kejadian DBD bulan Februari, Maret, April, Mei, Juni, Oktober dan November dipengaruhi oleh satu bulan sebelumnya dengan kisaran nilai r=0,55 - 0,95.
HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PRAKTIK MASYARAKAT TERHADAP UPAYA PENGENDALIAN VEKTOR DBD DI KOTA TERNATE, PROVINSI MALUKU UTARA Amalan Tomia
JURNAL EKOLOGI KESEHATAN Vol 19 No 3 (2020): JURNAL EKOLOGI KESEHATAN VOLUME 19 NOMOR 3 TAHUN 2020
Publisher : Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/jek.v19i3.3659

Abstract

ABSTRACT The Eradication of Mosquito Nest (PSN) program through depleting, burying, and closing (3M) plus aims to break the chain of mosquito breeding by eradicating the eggs and larvae of Ae. aegypti mosquito. This study aims to determine the relationship between knowledge, attitudes, and practices of respondents to the DHF vector control in Ternate City. The research was conducted in Ternate City, in October 2017-February 2018. The data on knowledge, attitudes, and practices were collected from 391 respondents using a structured questionnaire. The analysis of relationship between knowledge, attitudes, and practices on DHF vector control were measured using Chi Square test. The results of the analysis of the relationship between respondents' knowledge had a significant effect on the age group and education level (p <0.05), but not significant to the respondent's occupation (p> 0.05) on the control of the DHF vector. The attitude of the respondent was significantly related to the respondent's age group (p <0.05), but not significant to the level of education and occupation of the respondent (p> 0.05). The respondent practice only had a significant relationship with the respondent's age group (p <0.05) on the effort to control the dengue vector. The relationship between the respondents' practice of controlling the dengue vector was 0.376 greater than the knowledge and attitudes of the respondents towards controlling the vector of dengue fever in Ternate City. Keywords: DHF, knowledge, attitude, behavior, Ternate City ABSTRAK Program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui kegiatan menguras, mengubur dan menutup (3M) plus bertujuan untuk memutus mata rantai perkembangbiakan nyamuk dengan memberantas telur dan larva nyamuk Ae. aegypti. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap serta perilaku responden terhadap pencegahan penyakit DBD di Kota Ternate. Penelitian dilakukan di Kota Ternate, pada bulan Oktober 2017 - Februari 2018. Data tentang pengetahuan, sikap dan praktik dikumpulkan dari 391 responden dengan wawancara menggunakan kuesioner terstruktur. Analisis hubungan pengetahuan, sikap dan praktek terhadap pengendalian vektor DBD diukur dengan uji Chi Square. Pengetahuan responden berpengaruh secara signifikan dengan kelompok umur dan tingkat pendidikan (p<0,05), namun tidak signifikan dengan pekerjaan (p>0,05). Sikap responden berhubungan secara signifikan dengan kelompok umur responden (p<0,05), namun tidak signifikan terhadap tingkat pendidikan dan pekerjaan (p>0,05). Praktik responden hanya berhubungan secara signifikan dengan kelompok umur responden (p<0,05). Hubungan praktik responden terhadap pengendalian vektor DBD sebesar 0,376 lebih besar dibandingkan dengan pengetahuan dan sikap responden terhadap pengendalian vektor DBD di Kota Ternate. Kata kunci: Demam berdarah dengue, pengetahuan, sikap, praktik, Kota Ternate
PENGARUH IKLIM TERHADAP KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI KOTA TERNATE M. Rasyid Ridha; Liestiana Indriyati; Amalan Tomia; Juhairiyah Juhairiyah
SPIRAKEL Vol 11 No 2 (2019)
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Baturaja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.926 KB) | DOI: 10.22435/spirakel.v11i2.1984

Abstract

Perubahan iklim dapat berpengaruh terhadap peningkatan risiko penularan khususnya penyakit demam berdarah dengue (DBD). Kajian mengenai perubahan iklim khususnya suhu, kelembaban, dan curah hujan diperlukan guna kewaspadaan dini peningkatan kasus DBD. Sumber data menggunakan data penelitian “Kejadian DBD berdasarkan faktor iklim di Kota Ternate”. Analisis menggunaan analisis jalur untuk menjelaskan mekanisme hubungan kausal antara curah hujan, kelembaban udara, suhu udara terhadap kejadian penyakit DBD. Kasus DBD di Kota Ternate ditemukan relatif lebih tinggi pada bulan basah yaitu kisaran curah hujan > 200-412 mm, suhu 23-27oC dan kelembaban 67-82 mmHg. Suhu dan kelembaban dinyatakan berpengaruh secara signifikan pada kasus DBD di Kota Ternate (p value<0,005). Curah hujan meskipun tidak terbukti berpengaruh pada kasus DBD, akan tetapi berdasarkan diagram jalur, curah hujan berpengaruh positif terhadap kejadian penyakit DBD sebesar 8,4% yang berarti bahwa tinggi rendahnya kejadian DBD dipengaruhi oleh curah hujan sebesar 84%. Hal ini disebabkan karena curah hujan berpengaruh langsung terhadap keberadaan tempat perkembangbiakan nyamuk vektor DBD. Diperlukan kerjasama antara instansi kesehatan dengan BMKG guna sistem kewaspadaan dini peningkatan kasus DBD dengan memperhatikan tren fluktuasis suhu, kelembaban, dan curah hujan.
Penggunaan Ekstrak Bawang Hut An Sebagai Insektisida Bot Ani Untuk Menekan Pertumbuhan Spodoptera litura F. Secara In-Vitro Amalan Tomia
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 1, No 1 (2008): Edisi Spesial - Publikasi Perdana Agrikan
Publisher : Sangia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.1.1.9-14

Abstract

Bawang Hutan (Crinum asiaticum L) merupakan salah satu tumbuhan liar yang diketohui mengandung alkaloid yang bersifat toxin yang mempunyai daya kerja sama dengan toxin yang dapat digunakan untuk mengendalikan hama di lapangan. Spodoptera litura F merupakan jenis hama yang berkemampuan untuk merusak sangat tinggi pada areal pertanaman sayuran. Penelitian ini bertujuan untuk : Mengetahui keefektifan ekstrak bawang hutan terhadap persentase mortalitas larva S. litura secara Invitro dan mengetahui besar konsentrasi yang terbaik untuk kematian larva S. litura. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Dasar Fakultas Pertanian Universilas Khairun Ternate Maluku Utara selama 6 bu/an. Data yang telah diperoleh kemudian dianalisa dengan menggunakan ragam yang sesuai dengan rancangan yang digunokan, pengujian akan dilanjutkan sampai uji BNT (beda nyata terkecil) dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukan bahwa gejala awal yang dapat dilihat setelah aplikasikan ekstrak bawang hutan bersifat repellen, antifeedan, dan terjadi perubahan wama pada kulit luar (abdomen) larva, serta larva mengeluarkan cairan dan djais yang berlebihan. Hasil uji beda menunjukan bahwa pemberian pakan yang diaplikasikan dengan insektisida ekstrak bawang hutan berpengarun signifikan. Peningkatan konsentrasi ekstrak bawang hutan berbanding lurus dengan nilai persentase keterlambatan instar Ill ke JV sebesar Y = 4. 0488x - 55.49 serta nilai koefisien korelasi (R.2) = 0.9672. Ektrak bawang hutan memberikan pengaruh terhadap persentase mortalitas larva S. Litura sebesar Y = 2. 75x - 42.5 serta nilai koefisien korelasi (R2 ) = 0.9336.
Pengaruh auksin terhadap induksi virus pada gugur daun tanaman cabai Amalan Tomia
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 4, No 1 (2011)
Publisher : Sangia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.4.1.65-68

Abstract

Zat pengatur tumbuh yang terpenting adalah auxin, gibberellin,  dan sitokinin, tetapi bahan lain seperti ethylene dan inhibitor (penghambat) pertumbuhan, berperan penting dalam mengatur siklus hidup suatu tanaman. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh auksin terhadap  perkembangan gejala virus pada tanaman. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Bakteriologi Departemen Hama dan Penyakit Institut Pertanian Bogor. Berdasar Hasil uji Duncan (5%) terlihat  konsentrasi IAA 50 ppm dan 100 ppm dapat menekan terjadinya gugur daun yang disebabkan oleh virus (TMV) jadi semakin besar konsentrasi Auksin yang di induksi pada taman Cabai maka semakin meningkat pula ketahanan tanaman cabai terhadap inveksi Tomoto Mosaic Virus (TMV)
Pemanfaatan bokashi kotoran ternak ayam terhadap produktifitas tanaman caisin Amalan Tomia
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 5, No 2 (2012)
Publisher : Sangia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.5.2.20-24

Abstract

Bokashi adalah suatu kata dalam bahasa Jepang yang berarti bahan organik yang difermentasikan. Bokashi dibuat dengan memfermentasikan bahan-bahan organik dengan menggunakan teknologi EM-4 serta dapat digunakan sebagai pupuk organik untuk menyuburkan tanah, meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman. Bokashi dapat dibuat dalam beberapa hari dan langsung dapat digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan petani dalam pemanfaatan bokashi kotoran ternak ayam pada tanaman caisin. Penelitian ini dilaksanakan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan lima ulangan. Perlakuan yang diterapkan adalah : (T0) tanpa pemberian bokashi, (T1) campuran tanah dan bokashi 1 : 0,5 (T2) campuran tanah dan bokashi 1 : 1 dan (T3) campuran tanah dan bokashi 1 : 1,5. Analisis data menggunakan Analisis Of Variance (ANOVA) satu arah (one way) yang aplikasinya menggunakan program SPSS 10.0 dan apabila terdapat perbedaan dilanjutkan dengan analisis Uji Duncan. Berdasarkan ANOVA diperoleh hasil bahwa pemberian bokashi berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi dan berat segar tanaman caisin (P < 0,01). Hasil Uji Duncan menunjukkan bahwa untuk tinggi tanaman caisin pada T1 : 36,28 cm berbeda nyata (P < 0,05) dan lebih tinggi dibandingkan dengan T0  : 34,28 cm, T2 : 32,58 cm dan T3 : 28,84 cm. T0 tidak berbeda nyata dengan T2 tetapi berbeda nyata dengan T1 dan T3 (P < 0,05). Tinggi tanaman caisin yang paling rendah adalah pada T3. Berat segar tanaman caisin pada T1 :161,60 gr tidak berbeda nyata (P > 0,05) dengan T2 : 156,88 gr dan lebih tinggi dibandingkan dengan T0 : 126,84 gr dan T3. : 133,96 gr. Berat segar tanamam caisin yang paling ringan adalah pada perlakuan T0..
Maya Index dan Kepadatan Larva Aedes aegypti di Kota Ternate, Maluku Utara Amalan Tomia; Upik Kesumawati Hadi; Susi Soviana; Elok Budi Retnani
BALABA: JURNAL LITBANG PENGENDALIAN PENYAKIT BERSUMBER BINATANG BANJARNEGARA Volume 15 Nomor 2 Desember 2019
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Banjarnegara Badan Litbangkes Kemenkes RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.3 KB) | DOI: 10.22435/blb.v15i2.1936

Abstract

Dengue hemorrhagic fever (DHF) is a contagious disease caused by the dengue virus and transmitted through the bite of Aedes aegypti. Information regarding larval habitat is very important for the control of Ae. aegypti. The studied aims to determine the density of Ae. aegypti larvae and maya index in Ternate City. The research conducted in 20 urban villages in Ternate City for 5 months. Survey method used was single larva and any water reservoirs were found larvae of Aedes spp. will be taken as a sample. The purpose of this study to measure the density of Ae. aegypti larvae and maya index in Ternate City. The parameters calculated were Container Index (CI), Breteau Index (BI), House Index (HI), Density Figure (DF), and Maya Index. Based on maya index, 1.990 houses in 20 urban villages in Ternate City included in the medium risk category (78.64%) with CI (43.95%), HI (84.99%) and BI (228.91). Density figure in the high category (DF = 8.7). The study concluded that most of households in the area of study still have the potential for transmission of dengue virus infection.
Gambaran Tingkat Kepadatan Nyamuk Aedes Aegypti Berdasarkan Indeks Ovitrap di Kota Ternate Amalan Tomia
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 16, No 2 (2020): JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
Publisher : Faculty of Public Health, Faculty of Medicine and Health, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jkk.16.2.143-150

Abstract

Ovitrap merupakan alat yang digunakan untuk mendeteksi tingkat kepadatan populasi nyamuk Aedes sp. ke suatu wilayah yang sebelumnya pernah dikendalikan. Kegiatan survei telur dengan menggunakan ovitrap dinilai sangat efektif untuk mendeteksi keberadaan nyamuk Aedes sp. di suatu wilayah. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi keberadaan vektor DBD dengan menggunakan ovitrap di Kota Ternate .Penelitian ini dilakukan pada 20 kelurahan di Kota Ternate. Hasil penelitian ditemukan ovitrap yang positif telur yaitu ovitrap yang dipasang dalam rumah. Rata-rata nilai IO pada 18 kelurahan berada pada kategori  20 % sampai 35% (sedang/level 3) dan 40% sampai 60% (tinggi/level 4) 2 kelurahan.                      .  
Healthy Living Community Movement (GERMAS) Through Aerobic Gymnastics And Healthy Walks In Commemorating The 106th Milad Muhammadiyah Ramli Ramli; Hairudin La Patilaiya; Amalan Tomia; Monissa A.Hi Djafar
International Journal Of Community Service (IJCS) Vol. 2 No. 2 (2022): May 2022
Publisher : CV. Inara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51601/ijcs.v2i2.100

Abstract

The Healthy Living Community Movement (GERMAS) is a systematic and planned action carried out jointly by all components of the nation with awareness, willingness and ability to behave in a healthy manner to improve the quality of life. One of GERMAS activities is Improving Physical Activity, therefore on the 106th Milad Muhammadiyah with the theme Ta'awun for the Country, the North Maluku Muhammadiyah Regional Leadership (PWM Malut) held Aerobic Gymnastics and Healthy Walks as an effort to prevent disease (heart, lung, stroke, diabetes, etc.) and as an effort to improve public health. Aerobic Gymnastics was held on October 26, 2018 at the UMM campus, while the Healthy Walk was also held on November 24, 2018 with a meeting point at the Landmark (Muhajirin Village) and a healthy walk at the Sultan Mosque. Ternate (Soa Sio Village) as well as the finishing place at the Ternate Al-Munawwar Grand Mosque. With this GERMAS activity, it is hoped that a healthy lifestyle will be formed, especially for North Maluku Muhammadiyah residents and society in general. Therefore, in this community service journal, the author also includes the Yutube link for aerobic exercise (Low Impact & High Impact, Tobelo Gymnastics and Diabetes Gymnastics) so that readers can immediately practice aerobic exercise as an effort to prevent disease and improve health from various diseases.
Kepadatan Larva Nyamuk Aedes aegipty berdasarkan House Index sebagai Indikator Surveilans Vektor Demam Berdarah Dengue di Kelurahan Tabona, Kecamatan Ternate Selatan Amalan Tomia; Rosmila Tuharea; Monisa A. Hi, Djafar
JURNAL BIOSAINSTEK Vol 4 No 2 (2022): Juli 2022
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALUKU UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52046/biosainstek.v4i2.1064

Abstract

Demam berdarah disebabkan oleh infeksi virus Dengue dan penyebarannya selalu melalui gigitan nyamuk Ae. aegipty. Virus Degue dikenal penyebab penting penyakit DBD pada daerah tropis dan subtropis. Pengetahuan terkait tingkat kepadatan larva sangat penting untuk mengurangi tingkat populasi Ae. aegipty. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepadatan Larva Nyamuk Ae. aegipty berdasarkan House Index sebagai Indikator Surveilans vektor Demam Berdarah Dengue di Kelurahan Tabona, Kecamatan Ternate Selatan, Bersarkan hasil survei larva pada 100 rumah responden di Kelurahan Tabona diperoleh angka house index (HI) sebesar 65, % yang termasuk kategori density figure (DF)=8, hal ini menunjukkan telah terjadinya nyamuk Ae. aegipty tinggi sehingga penyebaran nyamuk semakin cepat yang akan berpengruh pada terjadinya penularan penyakit DBD.