Nurita Thiasari
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pemberian Biochar Jengkok Tembakau untuk Meningkatkan Hasil Ubijalar pada Lahan Kering Sub-Optimal Edyson Indawan; Sri Umi Lestari; Nurita Thiasari
Jurnal Lahan Suboptimal : Journal of Suboptimal Lands Vol. 8 No. 1 (2019): JLSO
Publisher : Research Center for Sub-optimal Lands (PUR-PLSO), Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (641.227 KB) | DOI: 10.33230/JLSO.8.1.2019.284

Abstract

Indawan et al, 2019. Increasing Sweet Potato Yield on Biochar Amendment Application on Sub-Optimal Dry Land. JLSO 8(1):47-56. Biochar is a soil amendment that can improve soil fertility, increase crop yield and can reduce contamination. This study aim to evaluate the sweet potato response to biochar application from tobacco industry waste. The combination of cultivar and dose of biochar implemented using a Split Plot Experiment Design with three replications. The cultivars placed 0n main plots and biochar doses on sub-plots. The thirteen cultivars covering 7 varieties (Kuningan Putih, Beta 1, Beta 2, Kuningan Merah, Sari, Boko, and Jago) plus six accession from Unitri and Brawijaya University collections (BIS OP-61-OP-22 , 73-6 / 2, 73 OP-8, BIS OP-61, 73 OP-5, and BIS OP-61-♀-29). The biochar dose used was B0 (0 t / ha) and B1 (5 t / ha). The experimental unit is measuring 5 m x 0.6 m, consisting of single row and planted with a spacing of 25 cm in row or 20 cuttings/row). The storage root numbers, storage root weight, % dry matter, Harvest Index (HI) and yields estimation are ditermined. The results showed that sweet potato cultivars gave a significant response to biochar application on fresh storage root weight, dry storage root weight, biomass dry weight, HI and storage root yields, but no interaction between cultivars and biochar doses. Storage root yield range of 8 - 21 t / ha without biochar and 10 - 23 t / ha with biochar 5 t / ha, except for Beta 1 and Boko. The use of biochar of 5 t / ha can increase storage root yields ranging from 8 - 45%.
Penggunaan Limbah Sayur Pasar Dalam Pakan Crumble Dan Pengaruhnya Terhadap Penampilan Produksi Dan Mikroflora Usus Ayam Broiler Erik Priyo Santoso; Eka Fitasari; Nurita Thiasari
TERNAK TROPIKA Journal of Tropical Animal Production Vol 22, No 1 (2021): TERNAK TROPIKA Journal of Tropical Animal Production
Publisher : Jurusan Produksi Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtapro.2021.022.01.1

Abstract

Tuntutan peningkatan sumber protein hewani terutama daging unggas menuntut ketersediaan pakan yang kontinyu, salah satunya adalah pemanfaatan limbah sayur pasar. Limbah ini jumlahnya banyak setiap harinya dan masih banyak yang belum termanfaatkan bahkan cenderung menimbulkan pencemaran lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah mencari level terbaik penggunaan limbah sayur sebagai pakan ayam broiler yang memberikan peningkatan terhadap penampilan produksi dan kondisi microflora yang baik.  Metode penelitian adalah menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan yaitu P1 (pakan control tanpa limbah sayur), P2 (penggunaan 5% limbah sayur dalam 100% formulasi pakan), P3 (penggunaan 10% limbah sayur dalam 100% formulasi pakan), P3 (penggunaan 15% limbah sayur dalam 100% formulasi pakan), dan P4 (penggunaan 20% limbah sayur dalam 100% formulasi pakan). Parameter yang diamati terdiri dari 2 kelompok yaitu terhadap penampilan produksi dan kondisi microflora usus.  Hasil penelitian menghasilkan penggunaan pakan crumble ayam broiler berbasis limbah sayur memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap konsumsi, FCR, total TPC (p<0.01), serta peningkatan terhadap bobot badan dan jumlah bakteri asam laktat (BAL) dibandingkan dengan control. Penggunaan proporsi 15% limbah sayur memberikan peningkatan tertinggi terhadap konsumsi, pertambahan bobot badan, dan penurunan FCR, dan peningkatan terhadap BAL.