Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PROFIL OSMOTIK GELONDONGAN IKAN BANDENG (Chanos chanos Forsskal) SELAMA PROSES KULTIVASI DI TAMBAK BANDENG DESA WONOREJO KABUPATEN KENDAL Anita Karolina; Sutrisno Anggoro; Supriharyono Supriharyono
JURNAL PERIKANAN TROPIS Vol 7, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jpt.v7i2.2568

Abstract

Milkfish is  euryhaline fish that can live in wide range salinity, so it will affect with osmoregulation processes. This research aimed to examine the osmotic response of milkfish fingerling during cultivation processes in brackishwater ponds at Wonorejo Village district of Kendal. The  research was conducted on July-October  2016. The cultivation process of milkfish fingerling has been cultured for 60 days in 2000 m2 brackishwater pond. The initial density of milkfish larvae was 100 individuals /m2 with a lenght size of 10 mm on average and 15 days old. Samples of milkfish fingerling were taken on the 20th, 40th and 60th days, the number of samples was 3 individuals every size. The measurement result of blood osmolarity was 460, 05 to 490.10 mOsm / l H2O higher than media osmolarity 38,98 – 194,5 mOsm/l H2O. The osmotic response of  milkfish fingerling were hyperosmotic to the hypotonic environment and osmoregulator fish.
KAJIAN PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PENGELOLAAN TANGGA IKAN BENDUNG PERJAYA SEBAGAI AREA KONSERVASI IKAN Muhammad Nizar; Ratri Chandra Augusta; Anita Karolina; Allamanda Catharica
JURNAL LEMURU Vol 4 No 1 (2022): Jurnal LEMURU: Jurnal Ilmu Perikanan dan Kelautan Indonesia
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Perikanan|Fakultas Pertanian|Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bendung Perjaya adalah bagian dari prasarana jaringan irigasi Komering yang membendung Sungai Komering sehingga dapat mengairi daerah Komering, Macak, Belitang, sampai di daerah Lampung. Pada sisi timur bendung, dilengkapi struktur tangga ikan yang dibangun sebagai jalur migrasi ikan. Namun tangga ikan yang semestinya berfungsi sebagai jalur migrasi ikan justru dimanfaatkan oleh nelayan untuk menangkap ikan di area tangga ikan tersebut. Hal ini mengakibatkan terancamnya kelestarian sumberdaya ikan sehingga perlu dilakukan penelitian tentang kajian persepsi masyarakat terhadap pengelolaan tangga ikan sebagai area konservasi ikan di Bendung Perjaya. Penelitian ini dilaksanakan pada Agustus-September 2020 di Bendung Perjaya, Martapura, Ogan Komering Ulu Timur, Sumatera Selatan. Data responden berjumlah 30 orang. Pengumpulan data diperoleh melalui wawancara, observasi lapangan, dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan, berdasarkan persepsi tentang potensi sumberdaya ikan, 100% memahami bahwa ikan merupakan sumberdaya yang dapat pulih, 67% tidak setuju ada ikan yang dilindungi undang-undang, 44% memahami penangkapan di area tangga ikan dapat mengancam kelestarian ikan. Berdasarkan persepsi tentang penggunaan alat tangkap, 43% memahami bahwa alat tangkap setrum dilarang dan dapat mengancam kelestarian sumberdaya ikan, namun 100% setuju bahwa alat tangkap setrum efektif dan dapat menghasilkan pendapatan yang besar. Berdasarkan persepsi tentang daerah penangkapan, 80% berasumsi bahwa bebas melakukan penangkapan dimana saja dan 50% memahami bahwa tangga ikan merupakan area konservasi yang dilarang melakukan penangkapan.
PERTUMBUHAN, REPRODUKSI, DAN KEBIASAAN MAKAN IKAN TAWES (Barbodes javanicus) Vera Ardelia; Ria Fahleny; Anita Karolina; Reno Irawan
Jurnal Sains dan Teknologi Perikanan Vol 3 No 1 (2023): APRIL
Publisher : Program Studi Ilmu Perikanan, Fakultas Sains dan Tekonologi, Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55678/jikan.v3i1.900

Abstract

Tawes (Barbodes javanicus) termasuk dominan dan mempunyai nilai ekonomi. Penelitian dilakukan dari bulan Maret sampai April tahun 2022. Analisis di laboratorium perikanan Universitas Islam Ogan Komering Ilir Kayuagung. Analisis data mencakup panjang berat, indeks dan tingkat Dari hasil penelitian, ikan tawes memiliki bobot tubuh sebesar 147 gram, dari 39 ikan tawes yang diamati, bobot ikan terbesar yaitu 460 gram dan bobot ikan tawes terkecil adalah 70 gram. Rasio kelamin ikan tawes jantan lebih mendominasi dari ikan tawes betina. ikan tawes menghasilkan nilai b = 3.3229 , memiliki pola pertumbuhan allometrik positif. Ikan tawes betina memiliki tingkat gonad yaitu pulih salin. Indeks kematangan gonad (IKG) yang dihasilkan sebesar 2,03 %. Data ikan tawes indeks preponderan kelompok fitoplankton yaitu sebesar 75,5%, zooplankton sebesar 9,97%, bagian hewan sebesar 4,24% dan detritus sebesar 10,24%. Ikan tawes ini memiliki kebiasaan makan dengan menjadikan beberapa jenis dari fitoplankton sebagai pakan utama dan beberapa jenis dari zooplankton dan detritus sebagai kelompok pakan pelengkap