Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISIS PROSPEK PENGEMBANGAN USAHA PEMBESARAN IKAN BANDENG (Chanos chanos Forskal 1775) DI KECAMATAN TUGU KOTA SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH Kusuma Haris, Rangga Bayu; Nurbambang, Azis; Anggoro, Sutrisno
Jurnal Dosen Universitas PGRI Palembang PROSIDING DOSEN UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG EDISI 16
Publisher : Jurnal Dosen Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Potensi budidaya bandeng di Kota Semarang seluas 139,40 Ha, permintaan pasar sekitar 600 ton/tahun, dan produksi 345,02 ton/tahun pada tahun 2011. Kegiatan usaha budidaya ikan bandeng tersebar di 4 desa di wilayah Kecamatan Tugu. Budidaya bandeng di Kota Semarang belum berjalan secara optimal dan produktivitas rendah. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat pemanfaatan lahan, total produksi, dan produktivitas; menganalisis tingkat kesesuaian lahan; menganalisis penerimaan, pendapatan dan kelayakan usaha; menganalisis prospek pengembangan usaha; dan merumuskan rekomendasi strategi pengembangan usaha pembesaran ikan bandeng di Kecamatan Tugu Kota Semarang Provinsi Jawa Tengah. Penelitian telah dilakukan di Desa Mangkang Kulon, Desa Mangunharjo, Desa Mangkang Wetan, dan Desa Randugarut pada bulan Maret 2013 sampai Juli 2013. Metode penelitian menggunakan kualitatif deskriptif. Metode pengumpulan data primer dilakukan dengan wawancara, pengamatan langsung, dan uji laboratorium. Data sekunder diperoleh dari hasil penelitian terdahulu, Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Semarang, BAPPEDA Kota Semarang, dan kantor Kecamatan Tugu. Metode penentuan responden dengan metode survei dan quoted sampling. Metode analisis data meliputi: analisis tingkat pemanfaatan lahan, produksi, dan produktivitas; analisis kesesuaian lahan; analisis penerimaan, pendapatan, dan kelayakan usaha; dan analisis SWOT. Kecamatan Tugu memiliki total potensi dan tingkat pemanfaatan lahan bandeng 139,40 Ha serta produktivitas total 119,65 Ha/tahun. Program pengembangan usaha pembesaran ikan bandeng dari tingkat pemanfaatan lahan melalui : optimalisasi pemanfaatan lahan kelas madya. Kesesuaian lahan tergolong dalam kelas sesuai dan layak untuk kegiatan pembesaran ikan bandeng. Berdasarkan analisis eksternal dan internal usaha pembesaran ikan bandeng di Kecamatan Tugu dikategorikan sebagai jenis usaha yang ideal, kuat dalam persaingan, dan memiliki kemungkinan untuk berkembang. Strategi pengembangan usaha pembesaran ikan bandeng di Kecamatan Tugu adalah peningkatan produksi dari 345,02 ton/tahun menjadi 600 ton/tahun; ekstensifikasi skala usaha dengan memanfaatkan lahan potensial dari 139,40 Ha menjadi 175,13 Ha; dan pemanfaatan kerjasama lembaga ekonomi guna menunjang permodalan. Kata Kunci : Prospek Pengembangan, Usaha Pembesaran, Ikan Bandeng
Ethnotaxonomical Study of Mole Crab (Crustacea:Hippoidea) on Coastal Community of Cilacap Bhagawati, Dian; Anggoro, Sutrisno; Zainuri, Mohammad; Syarani, Lachmudin
Biosaintifika: Journal of Biology & Biology Education Vol 8, No 2 (2016): September 2016
Publisher : Department of Biology, Faculty of Mathematics and Sciences, Semarang State University . Ro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/biosaintifika.v8i2.6491

Abstract

Local wisdom is a cultural heritage that needs to be preserved. The Cilacaps coastal communities have traditional taxonomy knowledge that hasnt been informed, especially about mole crab. This study aimed to explore the ethnotaxonomy knowledge of sand crabs (Crustacea: Hippoidea) in Widarapayung coastal communities. The purposive snowball sampling was used for the method, followed by observation and semi-structured interviews with 30 respondents. Data were analyzed descriptively based on observations and interviews. The results showed that the coastal communities in Widarapayung tourist areas could be divided into five groups, namely catchers, collectors, processors, traders, and consumers. The catcher was able to recognize and describe three types of sand crabs based on the shape of the body and their catchment areas. Captured crabs had the local name of yutuk jambe (Emerita emeritus Linnaeus 1767), the appellation was based on carapace shape that resembled the shape of areca fruit; Yutuk bathok (Hippa adactyla Fabricius 1787), had the carapace shape resembling a coconut shell, and yutuk Kethek (Albunea symmysta Linnaeus 1758), had ornaments on the carapace surface similar with a monkey face, there were dense setae on the edge of the carapace, spiny long antennas and aggressively pinch when captured. The knowledge and skills of sand crabs classification and local name entitlement acquired by the people were in accordance with the Berlins model.How to CiteBhagawati, D., Anggoro, S., Zainuri, M. & Syarani, L. (2016). Ethnotaxonomical Study of Mole Crab (Crustacea:Hippoidea) on Coastal Community of Cilacap. Biosaintifika: Journal of Biology & Biology Education, 8(2), 222-230.
KAJIAN DAMPAK LINGKUNGAN PENERAPAN TEKNOLOGI BIOFLOK PADA KEGIATAN BUDIDAYA UDANG VANAME DENGAN METODE LIFE CYCLE ASSESSMENT Ma'in, M; Anggoro, Sutrisno; Sasongko, Setia Budi
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 11, No 2 (2013): Oktober 2013
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (727.655 KB) | DOI: 10.14710/jil.11.2.110-119

Abstract

ABSTRAKPenerapan teknologi bioflok pada kegiatan budidaya vaname perlu dievaluasi, terkaitpenggunaan sumberdaya alam dan energi listrik yang berpotensi mengakibatkan dampaklingkungan disertai biaya investasi yang tinggi. Tujuan penelitian ini adalah menganalisisdampak lingkungan dan menentukan strategi pengelolaan budidaya udang berbasis teknologibioflok. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan menggunakanmetode penaksiran daur hidup. Kajian dibatasi pada kegiatan pembesaran di tambak “cradleto farm gate”, unit yang digunakan adalah produksi 1 ton udang vaname. Hasil penelitian inimenunjukkan teknologi bioflok mampu meningkatkan produksi per satuan luas lahan yangdigunakan dengan ukuran panen ± 16,4 gr/ekor, nilai FCR 1,3, SR 86 - 92%, dan SGR 15,6%.Produksi per ton udang vaname menghasilkan dampak: acidification (Acd); 63.39 ± 15.37 kgSO2eq, eutrophication (Eut); 14.10 ± 3.28 kg PO4eq, ; global warming potential (GWP); 7336.77± 1,46 kg CO2eq, ; dan cumulative energy use (CEU) sebesar 101,64 ± 18.84 GJ. Strategipengelolaan perlu dilakukan dengan perbaikan manajemen pemberian pakan berbasis kualitasair, pengurangan konsumsi energi listrik, menerapkan panen bertahap dan menambahkankolam pengolahan limbah.Kata Kunci : kajian, lingkungan, bioflok, budidaya udang,
STRATEGI OPTIMASI WISATA MASSAL DI KAWASAN KONSERVASI TAMAN WISATA ALAM GROJOGAN SEWU SISWANTORO, HARIADI; Anggoro, Sutrisno; Sasongko, Dwi P
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 10, No 2 (2012): Oktober 2012
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (739.749 KB) | DOI: 10.14710/jil.10.2.100-110

Abstract

ABSTRAK Taman Wisata Alam Grojogan Sewu merupakan kawasan konservasi yang telah memberikan banyak manfaat bagi pemerintah dan aktivitas perekonomian setempat khususnya sebagai lokasi pariwisata alam. Namun pada akhirnya kegiatan wisata alam telah cenderung menjadi kegiatan wisata massal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya dukung wisata alam yang didasarkan pada jumlah optimal pengunjung di areal wisata dan upaya untuk mengoptimalkannya. Metode yang digunakan adalah penilaian daya dukung efektif, penilaian persepsi para pelaku wisata (wisatawan dan penyedia sarana serta jasa wisata), kajian identifikasi keunggulan untuk pengembangannya dan penentuan strategi kebijakan publik melalui Analisis Hierarki Proses (AHP).  Hasil penilaian menunjukkan bahwa daya dukung efektif wisata alam adalah 1.002 wisatawan per hari yang lebih tinggi daripada daya dukung aktualnya (926 wisatawan per hari). Wisatawan mendapatkan kepuasan dalam berwisata (95%) dan ingin kembali berwisata di Grojogan Sewu (92%). Hasil analisis AHP bahwa perlu dilakukan peningkatan kapasitas ekonomi kreatif masyarakat lokal dalam menghasilkan produk dan jasa wisata. Kata kunci: daya dukung, wisata alam, Grojogan Sewu ABSTRACT Grojogan Sewu’s Nature Park is a conservation area which has provided many benefits to the government and the local economic activity especially as a nature tourism site. But in the end, a nature tourism activities have tended to be a mass tourist activities. This study aims to determine the carrying capacity of the natural attractions that are based on the optimal number of visitors in the area of ​​tourism and the efforts to optimize it. The methods used are an effective carrying capacity assessment, an assessment of perceptions of tourism stakeholders (traveler and tourist facilities and tourist services), a review of the identification and a determination of excellence for the development of public policy strategies through Analytical Hierarchy Process (AHP). Assessment results show that the effective carrying capacity of nature is the 1.002 tourists per day higher than the actual carrying capacity (926 travelers per day). They get a satisfaction traveled (95%) and want to get back traveling (92%). AHP analysis result that is necessary to improve the capacity of local creative economy in providing products and services tourism. Keywords: carrying capacity, nature tourism, Grojogan Sewu
Dinamika Populasi Wideng (Sesarma spp) dan Tangkapan (Populasi) Scylla di Kawasan Mangrove Tapak, Tugurejo Semarang : Suatu Kajian Pemberdayaan Predator untuk Mengendalikan Wideng Hama Bibit Mangrove Berbasis Manajemen Ekosistem Hidayat, Jafron Wasiq; Anggoro, Sutrisno; Hendrarto, Ign Boedi
Bioma : Berkala Ilmiah Biologi Vol. 14, No. 2, Tahun 2012
Publisher : Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (405.673 KB) | DOI: 10.14710/bioma.14.2.49-63

Abstract

Kondisi kerusakan hutan mangrove sudah sangat memprihatinkan. Gangguan hama wideng (Sesarma spp) mempengaruhi keberhasilan penghijauan. Wideng merupakan hama minor yang dapat bergeser sifatnya jika populasinya tinggi pada kondisi tertentu. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian tentang dinamika populasi wideng, sehingga dapat mengetahui waktu kapan wideng berpotensi menjadi hama. Kajian yang sama juga ditujukan terhadap pemangsa potensialnya yaitu Scylla yang ditujukankan untuk mengetahui tekanan  predator terhadap wideng dan peluang pemberdayaannya sebagai pakan budidaya. Penelitian bersifat observasional yang dilakukan di kawasan mangrove Tapak, Tugurejo. Sampling dilakukan di enam stasiun yang dipilih secara justified random sampling. Kajian eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap(RAL) dengan tiga perlakuan dan tiga ulangan yang dilanjut dengan uji Beda Terkecil. Hasil memperlihatkan bahwa populasi wideng mengikuti pola unimodal dengan puncak populasi pada bulan Nopember mencapai 30/m2.Kepiting Scylla memasuki musim tangkap sejak Oktober hingga Maret dan mencapai puncaknya pada bulan Pebruari. Kepadatan populasi tersebut selaras dengan keberadaan wideng yang juga tinggi populasinya, sehingga dapat dipergunakan sebagai pakan budidaya sekaligus menekan sifat hamanya.Kepiting bakau menyukai wideng pada semua ukuran, dimana tidak membedakan ukuran badan wideng mangsanya  pada hari ke-5, meskipun pada hari ke-3 memperlihatkan kecenderungan menyukai ukuran badan yang kecil; sehingga wideng bersifat fleksibel sebagai pakan budidaya Scylla.   Kata kunci : Dinamika populasi, wideng, Scylla spp, tingkat predasi
Identification of water conservative tree species with high economic value around “Sendang Kalimah Toyyibah” Wiryani, Erry; Anggoro, Sutrisno; Mulyani, Sri
Bioma : Berkala Ilmiah Biologi Vol. 19, No. 2, Tahun 2017
Publisher : Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (144.108 KB) | DOI: 10.14710/bioma.19.2.104-118

Abstract

Spring conservation require serious concern on the economic advantages for the society. Without economic advantages achieved from the conservation activities, the conservation programme should face intense conflict of land utilization. Plantation of economically valuable conservative plant species is one of the proposed solution to overcome the problem. This research aimed to identify the economic value of conservative plant species found in “Sendang Kalimah Toyyibah” surrounding. Research was conducted through field observation involving 4 line transects and 4 square transects at each line with transect size of 20 m x 20 m. Plant identification was conducted for tree strata. Data analysis was including diversity, evenness and importance index of respective plants. Economic valuation was conducted through literature study. The result showed there were 28 plants species availabile in “Sendang Kalimah Toyyibah” surrounding. Among the plant species 22 of the had been identified to provide conservative function, while 6 of them weren’t including Banana, Papaya, Melinjo, Pangi, Longan and Stink Bean. Instead of providing conservative function, most plants also provide economic advantages including wood, fruit, flower, bud, leaf, fibre, sugar, peel and bean products while only 3 of them were not identified including Banyan, Manila Tamarind and Amboyna Wood. Plantation of economically valuable conservative plant species is recommended to support the conservation of the spring as well as to provide economic advantage for the society. Keywords: conservation, economic, plant, “Sendang Kalimah Toyyibah”, spring
POLA OSMOREGULASI DAN FAKTOR KONDISI UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) YANG DIKULTIVASI DI TAMBAK INTENSIF MOJO ULUJAMI PEMALANG Osmoregulation Patterns and Factors of Vaname Shrimp Conditions (Litopenaeus vannamei) Cultivated in Intensive Mojo Ulujami Pemalang Maghfiroh, Ana; Anggoro, Sutrisno; Purnomo, Pujiono Wahyu
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Vol 8, No 3 (2019): MAQUARES
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.229 KB) | DOI: 10.14710/marj.v8i3.24253

Abstract

ABSTRAK Kelangsungan hidup organisme dipengaruhi oleh keseimbangan antara kandungan ion cairan tubuh dengan kandungan ion lingkungannya. Apabila gradient osmotik antara cairan tubuh dengan media lingkungan terlalu tinggi maka menyebabkan proses fisiologis terganggu, stress bahkan mengalami kematian (mortality) massal. Tujuan Penelitian ini yaitu mengetahui tingkat kelayakan kualitas air untuk budidaya udang vaname, menganalisis hubungan osmolaritas dan Tingkat Kerja Osmotik (TKO) pada udang vaname, dan mengetahui faktor kondisi udang vaname dalam kaitannya dengan TKO dan osmolaritas media. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November-Desember 2018. Metode penelitian yang digunakan adalah metode studi kasus dan metode deskriptif dengan metode pengukuran osmolaritas menggunakan alat Automatic Microosmotic Roebling. Sampel udang yang digunakan sebanyak 30 ekor udang vaname yang berasal dari 3 tambak yang ada di desa Mojo Ulujami Pemalang. Hasil penelitian ini menunjukkan osmolaritas media sangat berpengaruh terhadap tingkat kerja osmotik pada udang vaname di tambak intensif desa Mojo. Pertumbuhan udang vaname pada tambak intensif desa Mojo bersifat allometrik positif  dengan pola osmoregulasi hipoosmotik dengan nilai b=3.0618 dan nilai  faktor kondisi (Kn) = 1,621637. Hasil penelitian didapatkan nilai osmolaritas media pada tambak intensif udang vaname di Mojo pada salinitas 200/00 berkisar 616-618 (mOsm/l H2O) dan rata-rata TKO sebesar 37,36 (mOsm/l H2O). Tingkat kelayakan perairan pada tambak intensif udang vaname desa Mojo dikategorikan cukup mendukung tetapi perlu adanya perlakuan lebih lanjut. ABSTRACT The survival of an organism is affected by a balance between the content of ionic body fluids and the ion content of the environment. If the osmotic gradient between body fluids and environmental media is too high, the physiological process will be disrupted, stress will even experience mass mortality. The purpose of this study was to determine the level of feasibility of water quality for vaname shrimp farming, analyze the relationship of osmolarity and Osmotic Working Level (TKO) in vaname shrimp, and determine the factors of vaname shrimp conditions in relation to TKO and media osmolarity. This research was conducted in November-December 2018. The research method used was a case study method and descriptive method with a method of measuring osmolarity using an Automatic Microosmotic Roebling tool. Shrimp samples were used as many as 30 vaname shrimp from 3 ponds in Pemalang Mojo Ulujami village. The results of this study indicate that the osmolarity of the media greatly influences the level of osmotic work in vaname shrimp in Mojo intensive ponds. The growth of vaname shrimp in intensive ponds in Mojo village is allometric positive with a hypoosmotic osmoregulation pattern with a value of b = 3.0618 and a ponderal index (Kn) = 1 , 621637. The results showed that the media osmolarity values in the vaname shrimp intensive ponds in the Mojo at 200/00 salinity ranged from 616-618 (mOsm /l H2O) and the average TKO was 37.36 (mOsm / H2O). The level of feasibility of waters in intensive ponds of vaname shrimp in Mojo village is categorized as sufficiently supportive but needs further treatment.
BEBAN KERJA OSMOTIK DAN SIFAT PERTUMBUHAN IKAN BANDENG (Chanos chanos Forskal) YANG DIBUDIDAYA PADA TAMBAK TRADISIONAL DI DESA MOROSARI DAN DESA TAMBAKBULUSAN KABUPATEN DEMAK Budiasti, Richa Rizki; Anggoro, Sutrisno; Djuwito, -
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Volume 4, Nomor 1, Tahun 2015
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (420.656 KB)

Abstract

Kabupaten Demak merupakan salah satu wilayah di Jawa Tengah sebagai penghasil ikan Bandeng. Ikan Bandeng (Chanos chanos Forskal) memiliki beberapa keunggulan yaitu tahan terhadap perubahan lingkungan, dapat dibudidayakan di air payau, laut dan air tawar. Penelitian bertujuan untuk mengkaji nilai tingkat kerja osmotik (TKO), pola osmoregulasi serta sifat pertumbuhan dan faktor kondisi ikan Bandeng. Penelitian menggunakan metode studi kasus yang bersifat deskriptif dengan teknik sampling purposive sampling. Pengambilan sampel dilakukan setiap satu minggu sekali selama 4 minggu. Pengambilan sampel osmolaritas (media dan darah) dilakukan pada minggu pertama dan minggu keempat. Sampel ikan yang digunakan sebanyak 100 ekor untuk analisis hubungan panjang berat dan 3 ekor untuk mengetahui osmolaritas (media dan darah). Uji independent-Samples t test digunakan untuk mengetahui perbedaan TKO antara kedua tambak. Hasil yang diperoleh menunjukkan rata-rata TKO ikan Bandeng di desa Morosari dengan rata – rata salinitas 28 o/oo sebesar 235,26 mOsm/l H2O dan di desa Tambakbulusan dengan rata – rata salinitas 14 – 20 o/oo sebesar 173,875 mOsm/l H2O. Terdapat perbedaan TKO yang sangat signifikan (p< 0,01)  antara ikan Bandeng pada tambak tradisional di desa Morosari dengan desa Tambakbulusan. Ikan Bandeng di Morosari memiliki pola osmoregulasi hipoosmotik dan hiperosmotik di Tambakbulusan. Pertumbuhan ikan Bandeng pada tambak tradisional di desa Morosari dan desa Tambakbulusan bersifat allometrik positif dengan nilai b pada masing – masing tambak sebesar 3,232 dan 3,562. Faktor kondisi (Kn) ikan Bandeng pada tambak tradisional di desa Morosari sebesar 1,02 dan desa Tambakbulusan sebesar  1,06 yang berarti bahwa badan ikan kurus atau kurang montok. Demak regency is one region in Central Java as a producer of Milkfish. Milkfish (Chanos chanos Forskal) had speciality consists of resistant to environmental changes, can be cultivated in brackish water, marine and freshwater. This research was purposed to examine value of  the osmotic work levels, osmoregulation pattern, growth characteristic, and the factor of Milkfish condition that is cultivated in the traditional brackishwater ponds at Morosari village and Tambakbulusan Village. The research methods of descriptive case studies and sampling method with purposive sampling. Taking sample is conducted every once week for four week. Taking media osmolarity and sample of blood osmolarity is conducted in the first week and fourth week. Fish sample that was used as much as 100 heads for analyzing the relationship between lenght-weight and 3 heads to know the value of media osmolarity and sample of blood osmolarity. The study of independent-Samples t test is used to know the differences of the osmotic work level  between both fishponds. The result that is got shows the average of the osmotic work level at Morosari with range salinity 28 o/oo as much as  235,26 mOsm/l H2O and at Tambakbulusan with range salinity 14 – 20 o/oo as much as 173,875 mOsm/l H2O. There were differences of the osmotic work level that was so significance (p<0,01) between fishpond at Morosari and Tambakbulusan Villages. Milkfish at Morosari has osmoregulation hypoosmotic pattern and hyperosmotic at Tambakbulusan. The growth of Milkfish in fishpond at Morosari and Tambakbulusan Villages had the characteristic of positive allometric with b value in each fishponds as much as 3,232 and 3,562. The condition factor of Milkfish in fishpond at Morosari village as much as 1,02 and at Tambakbulusan village as much as 1,06 that was means the body of thin fish or less-fat.
ANALISIS KESESUAIAN LAHAN BAGI KONSERVASI MANGROVE DI DESA TIMBUL SLOKO KECAMATAN SAYUNG, DEMAK Magdalena, Estherina; Anggoro, Sutrisno; Purwanti, Frida
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Volume 4, Nomor 3, Tahun 2015
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.54 KB)

Abstract

Kondisi lahan mangrove di Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak mengalami kerusakan mangrove karena erosi pantai sehingga menyebabkan kerusakan areal tambak dan infrastruktur lainnya. Agar kerusakan hutan mangrove tidak berlanjut, diperlukan upaya konservasi di daerah tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kerapatan dan keragaman mangrove, mengidentifikasi pemahaman responden tentang konservasi mangrove, serta menganalisis kesesuaian lahan mangrove bagi kegiatan konservasi di Desa Timbul Sloko. Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2014 - Februari 2015 di Desa Timbul Sloko Kecamatan Sayung, Demak. Pengambilan sampel dilakukan pada tiga stasiun, setiap stasiun terdiri dari tiga titik sampling,variabel yang diukur adalah kerapatan, keanekaragaman, pasang surut, arus, salinitas, pH dan substrat. Analisis kesesuaian dilakukan dengan pembuatan matriks kesesuaian kemudian pembobotan dan perhitungan skor berdasarkan tingkat pengaruh dari setiap variabel terhadap daerah yang potensial untuk dijadikan kawasan konservasi mangrove. Uji validitas dan  reliabilitas menggunakan aplikasi SPSS untuk mengetahui nilai modus kuesioner pada setiap responden. Hasil Kerapatan mangrove di desa tersebut seluruh stasiun berkisar antara 0,06 – 0,45 ind/m2, keanekaragaman (H’) tergolong sedang. Sebagian besar  responden (52,9% - 87,4%) memahami tentang konservasi mangrove. Hasil analisa kesesuaian lahan konservasi mangrove pada stasiun 1 dan 3 berada pada kelas sangat sesuai dan pada stasiun 2 berada pada kelas sesuai. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah lahan pada Desa Timbul Sloko Kecamatan Sayung, Demak dapat dijadikan daerah konservasi karena variabel pada daerah tersebut mendukung pertumbuhan mangrove. Conditions of mangrove swamp the Sayung Subdistrict, Demak Regency have been suffering coastal erosion that cause a damage of ponds area and other infrastructures. To prevent the further demage of mangrove forest is needed a conservation efforts in the area. This study aimed to know the density and diversity of mangrove ecosystems, to identify respondents knowledge about conservation of mangroves, and to analyze land suitability of mangrove for conservation activities. This study was conducted from November 2014 - February 2015 at the Timbul Sloko village. Data is collected at three stations, each station consists of three point sampling. The measured variables used in this study were density, diversity, tides, currents, salinity, pH and substrate. Analysis of suitability was conducted by making a suitability weight matrix and the score calculating based on the influence level from each variables that potential to be a mangrove conservation area. Validity and reliability tests done using SPSS to know mode value of questionnaires from each respondent. The results showed  mangroves density on the all station  ranged from 6 - 45 ind /100m2, diversity (H') is moderate. Mostly respondents understand about mangrove conservation (52.9% - 87.4%). The results of the land suitability for analysis of mangrove conservation in stations 1 and 3 are at a very appropriate class and at appropriate class at station 2. The study concludes that land on the Timbul Sloko village, Sayung subdistrict, Demak can be used as a conservation area because variables in the area support the growth of mangrove.
DOMESTIKASI LOBSTER AIR TAWAR (Cherax quadricarinatus) MELALUI OPTIMALISASI MEDIA DAN PAKAN Rahmawati, Yunita Asrofania; Anggoro, Sutrisno; Subiyanto, -
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.763 KB)

Abstract

Lobster air tawar menghadapi banyak hambatan dalam upaya peningkatan produksi lobster air tawar seperti tingkat pertumbuhan yang kurang optimal serta tingginya tingkat kematian pada fase pasca larva, salah satunya karena faktor salinitas. Domestikasi merupakan suatu cara pengadopsian hewan dalam suatu populasi yang hampir punah (terancam kelestariannya) dari kehidupan liar (habitat asli) ke dalam lingkungan budidaya.Hasil penelitian menunjukkan bahwa salinitas berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap pola osmoregulasi, pertumbuhan, dan efisiensi pakan. Pola osmoregulasi lobster air tawar pada perlakuan S3 (14 ppt) mengalami pola osmoregulasi  isosmotik, sedangkan S4 (21 ppt) mengalami pola osmoregulasi hiperosmotik. TKO terendah terdapat pada perlakuan S3 (14 ppt) sebesar 30,54±0,01 mOsml/l H20, sedangkan pada perlakuan S4 (21 ppt) memiliki TKO tertinggi yaitu sebesar 287,82±0,04 mOsml/l H20. Laju pertumbuhan mutlak terbaik pada perlakuan S3 (14 ppt) yaitu 3,51 gr dan efisiensi pakan pada perlakuan S3 (14 ppt) sebesar 20,04%.
Co-Authors - Djuwito - Subiyanto . Supriharyono Adelia Khrisna Putri agung Suryanto Agus Hartoko Agus Hartoko Akbar Aryansyah Alifhannizar Marwadi Alva W, Silvia Silvia Grandies Anastia Afika Riza Anhar Solichin Anita Karolina Arif Budi Wibowo Arum Siwiendrayanti Azis Nur Bambang Aziz Nur Bambang Bambang Sulardiono Bambang Yulianto Boedi Hendrarto Dewi, Kartika Puspita Diana Chilmawati Diana Chilmawati Diana Rachmawati Djoko Suprapto Djuwito Djuwito Dwi Mulyasih Dwi Purwantoro Sasongko Dwi Setyoningsih, Dwi Effendy, Irwan Junaedi Erry Wiryani Estherina Magdalena, Estherina Faizin, Khabib Ahsanul Farah Nabila Noersativa Fatima, Shintia Nurul Frida Purwanti Gina Saptiani Hadi Endrawati Haeruddin Haeruddin HARIADI SISWANTORO Haris, Rangga Bayu Kusuma Harisya Diah Suprobo Hartati Dwi Yuningsih Hartuti Purnaweni Henna Rya Abdurachim Herman Yulianto Hermin Pancasakti Kusumaningrum Herry Boesono Husna El Iksiroh I Nyoman Dodik Prasetia I. Kumalasari Imai Hideyuki Irwani Irwani Isna Yunita Rahmawati Ita Widowati Jafron Wasiq Hidayat Johanes Hutabarat Johanes Hutabarat Johannes Hutabarat Jusup Suprijanto Lachmuddin Sya’rani Lachmuddin Sya’rani Lustianto, Anggi Febri Ma'in, M Mostafa Imhmed Ighwerb Muhammad Fadil Muttaqin, Muhammad Fadil Muhammad Zainuri Muhammad Zainuri Muliawati Handayani Mutiara Salsabiela Najib Najib Najib Najib Najib, Najib Niniek Widyorini Norma Afiati Noviana Indrayani Nurbambang, Azis Nurjazuli Nurjazuli Prasetyo, Syarif Prijadi Soedarsono Pujiono Wahyu Purnomo Putu Cinthia Delis Qadar Hasani Retno Hartati Reza Maulana Richa Rizki Budiasti Rose Dewi Rose Dewi Said Abdusysyahid Sansistya Dita Novian Santi, Yulia Saridu, Siti Aisyah Setia Budi Sasongko Siti Rudiyanti Slamet Budi Prayitno Sri Mulyani Subagiyo Subagiyo Sugiarti, Eka Suminto Suminto Suminto Suminto Supriharyono Supriharyono Supriharyono, . Supriyati, Siti Suryanti Suryanti - Susanti, Renita Syarani, Lachmudin Temmy Temmy Titik Susilowati Titin Liana Febriyanti Tjahjo Winanto Tri Retnaningsih Soeprobowati W. Nugroho Satrioajie Wahju Krisna Hidajat Widianingsih Widianingsih Wirasatrio, Fauzima Dwi Yuliani, Tina Anggun Yunita Asrofania Rahmawati