Meity Martaleo
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri Universitas Katolik Parahyangan, Bandung

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Evaluasi Peraturan Pembelian Energi Terbarukan Pada Desa Peternak Sapi untuk Meningkatkan Keamanan Energi di Ciater, Subang Meity Martaleo; Catharina Badra Nawangpalupi; Loren Pratiwi; Yani Herawati
Research Report - Engineering Science Vol. 2 (2014)
Publisher : Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (460.184 KB)

Abstract

Seiring dengan munculnya sumber-sumber energi terbarukan, antara lain biogas dan biomassa menyebabkan melimpahnya sumber penghasil tenaga listrik, sehingga PT PLN sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM No. 4 Tahun 2012 perlu membeli lebih banyak kelebihan tenaga istrik. Kewajiban PT PLN (Persero) untuk membeli kelebihan tenaga listrik dari berbagai sumber mengakibatkan perlunya suatu evaluasi untuk menilai apakah kebijakan tersebut dapat diterapkan secara efektif. Desa Peternak Sapi Ciater sebagai salah satu sumber penghasil biogas harus mampu menghasilkan energi terbarukan untuk pemanfaatan bagi kebutuhan sehari-hari seperti memasak dan penerangan. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi efektivitas regulasi untuk Desa Peternak Sapi Ciater. Kegiatan yang dilakukan difokuskan pada bagaimana regulasi dapat diimplementasikan secara teknis di desa dan seberapa efektif peraturan tersebut dapat diterapkan di masyarakat melalui dukungan pemerintah daerah. Beberapa peternak sapi di Desa Ciater, Subang telah memasang reaktor biogas (atau biodigester) dengan memanfaatkan kotoran sapi untuk sumber bahan bakar memasak. Para peternak juga telah menggunakan energi (dalam aplikasi terbatas) untuk sumber penerangan. Dari hasil survey, diketahui terdapat 194 orang peternak sapi perah. Namun, dari 194 orang peternak, hanya sekitar 95 orang yang menggunakan biodigester sebagai pengolah kotoran ternak. Banyaknya peternak yang belum mengaplikasikan teknologi biogas dikarenakan banyak faktor, antara lain biaya pembelian biodigester yang mahal dan kurangnya pemahaman mengenai biogas. Pengadaan instalasi biogas ini membutuhkan dana yang cukup besar. Para peternak harus menyediakan dana sekitar Rp 4.600.000,- hingga Rp 7.000.000,- untuk membangun 1 unit instalasi biogas dengan ukuran 4m3 – 6 m3. Kurangnya pemahaman para peternak disebabkan oleh rendahnya tingkat pendidikan serta minimnya dukungan dari pihak pemerintah. Karakteristik peternak yang cocok untuk diberikan penyuluhan mengenai penggunaan biogas adalah peternak yang memiliki karakteristik jumlah anggota keluarga > 5 orang, jumlah sapi > 3 ekor, dan lama keanggotan KPSBU ≥ 5 tahun. Selain karakteristik peternak yang cocok untuk mengikuti program biogas ini, dilihat juga kelayakan pemasangan instalasi biogas dari aspek financial. Berdasarkan aspek finansial, program instalasi biogas in dianggap layak karena mampu mengurangi konsumsi atau pembelian sumber energi gas LPG untuk memasak dan sumber energi listrik PLN untuk penerangan. Selain pengurangan konsumsi sumber energi dari LPG dan PLN, instalasi biogas juga diharapkan mampu memberikan penghasilan tambahan bagi para peternak dengan penjualan pupuk kandang hasil pengolahan instalasi biogas.  
PERANCANGAN TAMPILAN WEBSITE HOTEL DENGAN MENGGUNAKAN EYE TRACKER USABILITY TESTING Ceicalia Tesavrita; Meity Martaleo; Kristiana Asih Damayanti; Devianatika Yuniari
Research Report - Engineering Science Vol. 1 (2015)
Publisher : Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (7339.524 KB)

Abstract

Semakin banyaknya masyarakat yang terbiasa menggunakan berbagai teknologi informasi mendorong perubahan proses bisnis dari perusahaan. Salah satu dari aktivitas perusahaan yang banyak memanfaatkan sarana teknologi informasi adalah aktivitas promosi. Saat ini telah banyak perusahaan yang memasarkan produk mereka melalui webite dan berbagai media sosial seperti facebook, twitter dan berbagai media lainnya. Bisnis perhotelan merupakan salah satu jenis bisnis yang banyak memanfaatkan sarana website sebagai media promosi, informasi, dan juga interaksi dengan calon konsumen. Namun berdasarkan survei, didapatkan bahwa website hotel yang ada sekarang ini kebanyakan tidak memberikan informasi yang dibutuhkan konsumen, dan seringkali tidak memperhatikan faktor kemampupakaian dari website tersebut. Hal-hal tersebut akan menyebabkan website menjadi tidak efektif.Usability adalah keadaan dimana sebuah produk atau jasa dapat digunakan sesuai keinginan pengguna tanpa kebingungan (Rubin & Chisnell, 2008). Beberapa atribut usability antara lain usefulness, efficiency, effectiveness, learnability, satisfaction, dan accessability. Dengan memenuhi seluruh atribut tersebut, rancangan website diharapkan dapat digunakan dengan mudah tanpa perlu pembelajaran khusus terlebih dahulu. Dalam penelitian ini, akan digunakan juga teknologi eye-tracker untuk membantu mengidentifikasi pergerakan mata dari user. Dengan berdasarkan informasi tersebut, akan dapat diidentifikasikan peletakkan informasi dan layout website yang memudahkan user dalam menggunakan website tersebut.