Catharina Badra Nawangpalupi
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri Universitas Katolik Parahyangan, Bandung

Published : 13 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

RANCANGAN TEMPAT DAN GEROBAK SAMPAH UNTUK PERBAIKAN SISTEM PENGUMPULAN SAMPAH DI TAMAN HUTAN RAYA (TAHURA) IR. H. DJUANDA Nawangpalupi, Catharina Badra; Pambudi, Noorhan Firdaus
Jurnal Ilmiah Teknik Industri Vol. 14, No. 2, Desember 2015
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tahura Juanda (Tahura) is a forest park located between the city of Bandung, West Bandung Regency and Regency Bandung. It has a role to preserve the city environment.  Number of visitors in Tahura made the Tahura need to have a good waste management system.  Optimal waste management system can be achieved, if garbage collection and removal equipment work well, such is the place and garbage carts. Based on observation, the condition of the premises and garbage carts are less good. Therefore, it is needed to redesign the place and garbage carts through the whole process of product development. The study was conducted by identifying the needs of the janitor, Tahura management staff, and visitors. Identifications produce seven types of trash and five types garbage carts requirements, which will be the basis in developing the concept. The process of developing the concept of trash and garbage carts done using a combination tables and SCAMPER process. All concepts are selected by screening matrix concept and assessment concepts, to pick the concept of trash and garbage cart.
RANCANGAN TEMPAT DAN GEROBAK SAMPAH UNTUK PERBAIKAN SISTEM PENGUMPULAN SAMPAH DI TAMAN HUTAN RAYA (TAHURA) IR. H. DJUANDA Nawangpalupi, Catharina Badra; Pambudi, Noorhan Firdaus
Jurnal Ilmiah Teknik Industri Vol. 14, No. 2, Desember 2015
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jiti.v14i2.1132

Abstract

Tahura Juanda (Tahura) is a forest park located between the city of Bandung, West Bandung Regency and Regency Bandung. It has a role to preserve the city environment.  Number of visitors in Tahura made the Tahura need to have a good waste management system.  Optimal waste management system can be achieved, if garbage collection and removal equipment work well, such is the place and garbage carts. Based on observation, the condition of the premises and garbage carts are less good. Therefore, it is needed to redesign the place and garbage carts through the whole process of product development. The study was conducted by identifying the needs of the janitor, Tahura management staff, and visitors. Identifications produce seven types of trash and five types garbage carts requirements, which will be the basis in developing the concept. The process of developing the concept of trash and garbage carts done using a combination tables and SCAMPER process. All concepts are selected by screening matrix concept and assessment concepts, to pick the concept of trash and garbage cart.
Integrasi Manajemen Perubahan pada Proyek Lean Six Sigma dalam Peningkatan Mutu dan Kinerja Perusahaan Ayesha Gilang Prahara; Catharina Badra Nawangpalupi
Jurnal Rekayasa Sistem Industri Vol. 10 No. 2 (2021): Jurnal Rekayasa Sistem Industri
Publisher : Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.871 KB) | DOI: 10.26593/jrsi.v10i2.4064.113-120

Abstract

PT X is a small enterprise producing various types of jute fabric products. As a traditional business, the company still largely rely on the handiness and crafting skills from their workers. Whilst the business competition increases, PT X requires to strengthen the business by improving product quality in an efficient way. Besides high level of defects, PT X has also non-value-added activities in their production resulting in high overtime hours of their workers. Although PT X considers the overtime is acceptable to achieve the production target, there is room for improvement to reduce the defects as well as to shorten the production lead time. This paper aims to tackle the inefficiency and quality of the company. Lean six sigma is proposed to improve the condition and change management is implemented to ensure the commitment and participation of all staff for the success of change. Hence, this paper proposes the combination of change management and lean six sigma to improve production quality, lead time and staff participation. Combining DMAIC methods with change management, a methodology called DMA(C)IC is used with the middle C is for change. The implementation of the integration between change management in lean six sigma has resulted in the reduced number of defects and shorter lead time and the awareness of the workers to improve their working behavior.
ANALISIS DAN PENGUATAN RANTAI NILAI USAHA DI TAHURA IR. H. DJUANDA Catharina Badra Nawangpalupi; Ignatius A. Sandy; Ceicalia Tesavrita
Research Report - Engineering Science Vol. 1 (2014)
Publisher : Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2140.627 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk Penelitian ini bertujuan untuk memetakan dan mengidentifikasi potensi usaha di Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda (Tahura) dan merekomendasi penguatan usaha yang sesuai dengan karakterisik pengusaha di Tahura saat ini dan karakeristik Tahura.Pemetaan ini dilakukan dengan melakukan survei dan wawancacara kepada para pengusaha yang ada di Tahura. Pengolahan kemampuan dan sifat usaha serta karakteristik pengusaha di TamanHutan Raya Ir. H. Djuanda dilakukan untuk memperoleh peta pengusaha. Berdasarkan hasil pemetaan dan identifikasi, diberikan usulan untuk pengembangan usaha di Tahura.Secara terpisah, penelitian ini juga merekomendasi pemanfaatan kotoran sapi untuk pupuk organik . Hal ini diberikan atas pertimbangan adanya keseseuaian antara karakteristik Tahura dalam pemanfaatann bioslurry sebagai pupuk organik ini.Penelitian ini dilakukan terkait dengan rencana (masterplan) Pengembangan Tahura Ir. H. Djuanda tahun 2014‐2048 yang merupakan kerja sama tiga pihak antara UNPAR, Balai Tahura dan YayasanSahabat Lingkungan Hidup.Penelitian ini sesuai dengan area penelitian (Tahura Djuanda) di zona inti (CORE) untuk pengelolaan limbah dan zona penyangga (BUFFER) untuk pembinaan peternak (sepadan dengan petani lebah). Identifikasi pemanfaatan bioslurry merupakan langkah awal yang pada akhirnya memerlukan bentuk pendampingan dan pembinaan agar pemanfaatan tersebut dapat optimal.
Evaluasi Peraturan Pembelian Energi Terbarukan Pada Desa Peternak Sapi untuk Meningkatkan Keamanan Energi di Ciater, Subang Meity Martaleo; Catharina Badra Nawangpalupi; Loren Pratiwi; Yani Herawati
Research Report - Engineering Science Vol. 2 (2014)
Publisher : Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (460.184 KB)

Abstract

Seiring dengan munculnya sumber-sumber energi terbarukan, antara lain biogas dan biomassa menyebabkan melimpahnya sumber penghasil tenaga listrik, sehingga PT PLN sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM No. 4 Tahun 2012 perlu membeli lebih banyak kelebihan tenaga istrik. Kewajiban PT PLN (Persero) untuk membeli kelebihan tenaga listrik dari berbagai sumber mengakibatkan perlunya suatu evaluasi untuk menilai apakah kebijakan tersebut dapat diterapkan secara efektif. Desa Peternak Sapi Ciater sebagai salah satu sumber penghasil biogas harus mampu menghasilkan energi terbarukan untuk pemanfaatan bagi kebutuhan sehari-hari seperti memasak dan penerangan. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi efektivitas regulasi untuk Desa Peternak Sapi Ciater. Kegiatan yang dilakukan difokuskan pada bagaimana regulasi dapat diimplementasikan secara teknis di desa dan seberapa efektif peraturan tersebut dapat diterapkan di masyarakat melalui dukungan pemerintah daerah. Beberapa peternak sapi di Desa Ciater, Subang telah memasang reaktor biogas (atau biodigester) dengan memanfaatkan kotoran sapi untuk sumber bahan bakar memasak. Para peternak juga telah menggunakan energi (dalam aplikasi terbatas) untuk sumber penerangan. Dari hasil survey, diketahui terdapat 194 orang peternak sapi perah. Namun, dari 194 orang peternak, hanya sekitar 95 orang yang menggunakan biodigester sebagai pengolah kotoran ternak. Banyaknya peternak yang belum mengaplikasikan teknologi biogas dikarenakan banyak faktor, antara lain biaya pembelian biodigester yang mahal dan kurangnya pemahaman mengenai biogas. Pengadaan instalasi biogas ini membutuhkan dana yang cukup besar. Para peternak harus menyediakan dana sekitar Rp 4.600.000,- hingga Rp 7.000.000,- untuk membangun 1 unit instalasi biogas dengan ukuran 4m3 – 6 m3. Kurangnya pemahaman para peternak disebabkan oleh rendahnya tingkat pendidikan serta minimnya dukungan dari pihak pemerintah. Karakteristik peternak yang cocok untuk diberikan penyuluhan mengenai penggunaan biogas adalah peternak yang memiliki karakteristik jumlah anggota keluarga > 5 orang, jumlah sapi > 3 ekor, dan lama keanggotan KPSBU ≥ 5 tahun. Selain karakteristik peternak yang cocok untuk mengikuti program biogas ini, dilihat juga kelayakan pemasangan instalasi biogas dari aspek financial. Berdasarkan aspek finansial, program instalasi biogas in dianggap layak karena mampu mengurangi konsumsi atau pembelian sumber energi gas LPG untuk memasak dan sumber energi listrik PLN untuk penerangan. Selain pengurangan konsumsi sumber energi dari LPG dan PLN, instalasi biogas juga diharapkan mampu memberikan penghasilan tambahan bagi para peternak dengan penjualan pupuk kandang hasil pengolahan instalasi biogas.  
IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK WIRAUSAHA MUDA UNPAR Catharina Badra Nawangpalupi; Ali Sadiyoko; Novita Setyamichelle; Frida Soedjito
Research Report - Engineering Science Vol. 2 (2015)
Publisher : Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (959.688 KB)

Abstract

Kegiatan kewirausahaan merupakan aktivitas yang penting dalam penguatan ekonomi Indonesia dan perlu didukung dengan program yang tepat dan sesuai dengan karakteristik wirausaha Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan penilaian iklim kewirausahaan secara umum di Indonesia dan membandingkannya dengan penilaian iklim kewirausahaan di Teknik Industri UNPAR. Penelitian didasarkan pada hasil penelitian GEM yang dimiliki UNPAR, khususnya dengan menggunakan data Adult Population Survey (APS) tahun 2013 dan mereplikasi instrument penelitian untuk mahasiswa Teknik Industri UNPAR. Dengan menggunakan responden seluruh mahasiswa Teknik Industri yang telah mendapatkan materi kuliah Technopreneurship, perbandingan intensi kewirausahaan dan atribut-atribut pendukung sikap kewirausahaan ilakukan. Dengan menggunakan metode regresi linier logistik diperoleh bahwa secara umum, intensi berwirausaha dipengaruhi oleh adanya role model, adanya kesempatan berwirausaha, adanya kemampuan, dan adanya persepsi bahwa berwirausaha adalah pilihan karir yang baik. Namun, khusus untuk mahasiswa Teknik Industri, atribut yang mempengaruhi intensi hanyalah kesempatan berwirausaha. Oleh karena itu, peningkatan kesempatan didukung dengan aspek lain yang bukan hanya atribut sosial dan individu yang diidentifikasi dalam penelitian ini perlu dilakukan.Kata kunci: intensi berwirausaha, kesempatan berwirausaha, regresi linier logistik, kewirausahaan, Global Entrepreneurship Monitor.
Peran Wirausaha Muda Terhadap Perkembangan Kewirausahaan Kreatif Di Bandung Inge Barlian; Catharina Badra Nawangpalupi; Elvy Maria
Research Report - Humanities and Social Science Vol. 1 (2014)
Publisher : Research Report - Humanities and Social Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1102.109 KB)

Abstract

Dunia memasuki gelombang millennium ketiga yang ditandai dengan era kreatif. Era kreatif mencerminkan meningkatnya kemakmuran dan memunculkan kebutuhan baru untuk mencarikebermaknaan dan pengalaman ketika menggunakan atau mengkonsumsi barang dan jasa. Ekonomi kreatif hadir ditandai dengan berkembangnya kewirausahaan kreatif yangmendukung ekonomi daerah. Banyak penelitian telah dilakukan untuk melihat perkembangan kewirausahaan, namun belum banyak penelitian fokus pada peran wirausaha muda terhadapperkembangan kewirausahaan kreatif.Penelitian dilaksanakan menggunakan metode kualitatif, melalui cara obeservasi mendalam, wawancara mendalam, dan diskusi terfokus di grup. Menggunakan kerangka Moeran tentang enam faktor yang mempengaruhi proses kreatif, hasil penelitian menunjukkan adanya persamaan dengan keenam faktor tersebut. Di samping itu, temuan-temuan terhadap beberapa wirausaha muda di kota Bandung juga menunjukkan adanya faktor-faktor lain yang cukup berpengaruh terhadap proses kreatif di bisnis yang ditekuni, yang berasal dari karakteristik dan keunikan kota Bandung. Metode kuantitatif menggunakan analisis faktor melalui kuesioner, belum dapat dilangsungkan dalam kegiatan penelitian ini berhubung keterbatasan waktu. Untuk itu disarankan agar penelitian dilanjutkan menggunakan metode kuantitatifKata-kata Kunci : wirausaha muda, industri kreatif, kewirausahaan kreatif.
RANCANGAN TEMPAT DAN GEROBAK SAMPAH UNTUK PERBAIKAN SISTEM PENGUMPULAN SAMPAH DI TAMAN HUTAN RAYA (TAHURA) IR. H. DJUANDA Catharina Badra Nawangpalupi; Noorhan Firdaus Pambudi
Jurnal Ilmiah Teknik Industri Vol. 14, No. 2, Desember 2015
Publisher : Department of Industrial Engineering Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jiti.v14i2.1132

Abstract

Tahura Juanda (Tahura) is a forest park located between the city of Bandung, West Bandung Regency and Regency Bandung. It has a role to preserve the city environment.  Number of visitors in Tahura made the Tahura need to have a good waste management system.  Optimal waste management system can be achieved, if garbage collection and removal equipment work well, such is the place and garbage carts. Based on observation, the condition of the premises and garbage carts are less good. Therefore, it is needed to redesign the place and garbage carts through the whole process of product development. The study was conducted by identifying the needs of the janitor, Tahura management staff, and visitors. Identifications produce seven types of trash and five types garbage carts requirements, which will be the basis in developing the concept. The process of developing the concept of trash and garbage carts done using a combination tables and SCAMPER process. All concepts are selected by screening matrix concept and assessment concepts, to pick the concept of trash and garbage cart.
THE ROLE OF PARTNERSHIP IN PRODUCTION TOWARDS PERFORMANCE OF INDONESIA'S MICRO AND SMALL ENTERPRISES Vanessa Vicario; Catharina Badra Nawangpalupi
International Journal of Economics, Business and Accounting Research (IJEBAR) Vol 4, No 4 (2020): IJEBAR, VOL. 4, ISSUE 04, DECEMBER 2020
Publisher : LPPM ITB AAS INDONESIA (d.h STIE AAS Surakarta)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29040/ijebar.v4i4.1429

Abstract

A partnership can increase production capability due to the financial limitations of Micro and Small Enterprises (MSEs). Based on Indonesia’s Micro and Small Industry Profile 2018, partnerships in raw materials, machinery, facilities, infrastructure, and equipment as a partnership in production are the most widely implemented types of partnerships. However, research on partnerships in production is still very limited although it has been practically proven that partnerships in production can improve the performance of MSEs. The study aims to examine the role of partnership in production towards the performance of MSEs theoretically and propose recommendations for MSEs to improve their performance. The contribution of this study is the developed model of MSE’s performance in Indonesia which considers a partnership in production as a moderating variable. Also, consider process innovation and demand optimization as independent variables. This study uses the data of Micro and Small Industry Survey 2015 and examine the hypothesis using regression analysis. This study found there is a significant positive effect of interaction between demand optimization and partnership but a significant negative effect between a process innovation and partnership towards performance. The negative effect may occur temporally because there is time to adopt new production skills or techniques.
Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Bidang Verifikasi Standar Ukuran dan Kalibrasi Alat Ukur Metrologi Teknis dengan Pendekatan Lean Six Sigma Juliani Juliani; Catharina Badra Nawangpalupi
Jurnal INTECH Teknik Industri Universitas Serang Raya Vol. 6 No. 2 (2020)
Publisher : Universitas Serang Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30656/intech.v6i2.2519

Abstract

Pelayanan verifikasi standar ukuran dan kalibrasi alat ukur metrologi teknis merupakan salah satu pelayanan publik. Pelayanan ini belum mencapai sasaran mutu yang ditetapkan dan masih terdapat pemborosan. Penelitian ini membahas penerapan Lean Six Sigma pada pelayanan publik terutama pada pelayanan verifikasi standar ukuran dan kalibrasi alat ukur metrologi teknis. Tools yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Value Stream Mapping (VSM) dari Lean digabungkan dengan Diagram Fishbone dan Failure Mode and Effects Analysis (FMEA) dari Six Sigma. Penelitian ini menggunakan data primer (dengan wawancara dan pengamatan langsung dilapangan) dan data sekunder (dengan mengambil data kinerja dan data pengaduan pelanggan tahun 2018-2019). Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi Lean Six Sigma mampu mengidentifikasi penyebab keterlambatan, pemborosan dan menghasilkan berbagai rekomendasi perbaikan. Dua rekomendasi yang dapat diterapkan pada tahun 2019, yaitu penambahan 1 orang pegawai di Laboratorium Panjang dan map order beserta Standar/alat masuk laboratorium max H+1 telah mampu meningkatkan level sigma pada kinerja laboratorium yang merupakan salah satu bagian dari kinerja pelayanan. Dari perbaikan saat ini, dapat dilakukan pengembangan lebih lanjut yaitu menggabungkan data identifikasi pemborosan dari VSM dan Diagram Fishbone ke dalam FMEA untuk perbaikan dan analisis yang lebih komprehensif.