Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Penambahan Air Jeruk Sambal (Citrus microcarpa) pada Air Minum terhadap Kadar Lemak Daging Broiler Rizqa Adisti; Duta Setiawan; Zakiatulyaqin Zakiatulyaqin; Marjoko Purnomosidi
Jurnal Agripet Vol 18, No 1 (2018): Volume 18, No. 1, April 2018
Publisher : Agricultural Faculty

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17969/agripet.v18i1.9031

Abstract

ABSTRAK. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan air jeruk sambal (Citrus microcarpa) pada air minum terhadap penurunan kadar lemak dan taraf lemak daging broiler. Materi yang digunakan adalah ayam umur 1 hari (DOC) strain CP 707 sebanyak 80 ekor yang ditempatkan dalam kandang berukuran (5,5 × 2,5 × 2 m) yang disekat menjadi 20 unit dengan setiap unit percobaan di isi 4 ekor broiler. Pakan yang digunakan adalah pakan komersial (BR10, BR11 dan BR12). Metode yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL), dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan dengan taraf  perlakuan P0  (0% jeruk sambal per 1 L air ), P1 (0,4% jeruk sambal per 1 L air), P2 (0,8% jeruk sambal per 1 L air) dan P3 (1,2% jeruk sambal per 1 L air). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA)  pada taraf  5% dilanjutkan dengan uji beda nyata jujur (BNJ). Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan dapat meningkatkan persentase bobot karkas, penurunan persentase lemak abdominal dan persentase lemak daging broiler. Kesimpulan penambahan air jeruk sambal pada air minum dapat menurunkan lemak daging broiler dengan taraf  pemberian terbaik 0,8%.(The effect of native orange water (Citrus microcarpa) in drink water on broiler meat fat)ABSTRAK. This research aim to determine the effect of native orange (Citrus microcarpa) to drink water on percentage meat fat broiler and the best level for degrade meat fat. The used materials were day old chick (DOC) strain CP707 as many as 80 birds, were placed in cages with size of (5,5 ×2,5×2 m) is partitioned into 20 units an each unit in the experiment with the contents of 4 chickens. Commercial feed was  used, they were  (BR10, BR11 and BR12). Completely randomized design (CRD) was applied, with 4 treatment and 5 replications. The  level of treatments were  P0  (0% native orange for 1 L water), P1 (0,4 native orange for 1 L water), P2 (0,8% native oramge for 1 L water) and P3 (1,2% native orange for 1 L water). Data were analyzed using analysis of variance at level 5% and followed by honesty significant different (HSD).The result showed that there were increasing  percentage of carcass,  abdominal fat and meat fat. As a conclusion,  increment native orange to drink water can degrade broiler meat fat with the best level  at  0,8%.
PENGARUH PENGGUNAAN EDIBLE COATING BERBASIS PATI SAGU DAN KITOSAN TERHADAP KUALITAS TELUR AYAM KONSUMSI Rizky Sapitri; Retno Budi Lestari; Marjoko Purnomosidi
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 9, No 3 (2020)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v9i3.41493

Abstract

Penguapan CO2 dan H2O didalam telur merupakan salah satu faktor penurunan kualitas telur. Salah satu metode untuk mengurangi penguapan gas yaitu dengan edible coating. Edible coating adalah suatu metode pemberian lapisan tipis pada permukaan telur untuk menghambat keluarnya gas, uap air dan menhindari kontak dengan oksigen sehingga memperlambat proses pembusukan telur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh edible coating berbasis pati sagu dan kitosan terhadap kualitas telur ayam konsumsi pada lama penyimpanan berbeda. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan 2 faktor : konsentrasi kitosan (0; 0,5; 1; 1,5 dan 2 %) dan lama penyimpanan ( 7; 14; 21 dan 28 hari). Variabel yang diamati adalah penyusutan bobot telur, indeks kuning telur, indeks putih telur, haugh unit, dan pH telur ayam konsusmsi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa edible coating pati sagu dan kitosan tidak berpengaruh nyata terhadap indeks putih telur 0,031-0,040, Haugh Unit 50,29-55,51 dan pH 7,31-7,65, tetapi berpengaruh nyata terhadap penyusutan bobot telur dengan nilai 1,60-5,53%, indeks kuning telur 0,146-0,281. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa diperoleh edible coating pati sagu dengan penambahan kitosan 2% merupakan perlakuan terbaik berdasarkan nilai IPT, HU, pH telur selama 7 hari penyimpanan.
FERMENTASI AMPAS SAGU YANG DITAMBAHKAN KROMIUM MENGGUNAKAN Aspergilus niger UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PAKAN Kurniati Khasanah; Retno Budi Lestari; Marjoko Purnomosidi
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 9, No 3 (2020)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v9i3.41386

Abstract

Ampas sagu merupakan salah satu limbah pertanian dari tanaman sagu. Kandungan serat kasar yang tinggi dan rendahnya protein kasar merupakan kendala utama ampas sagu sebagai pakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas pakan ampas sagu yang difermentasi menggunakan Aspergillus niger dengan konsentrasi yang berbeda selama tiga hari. Penelitian menggunakan RAK (Rancangan Acak Kelompok) yang terdiri atas enam perlakuan konsentrasi Aspergillus niger yaitu 0% (P0), 2% (P1), 4% (P2), 6% (P3), 8% (P4), 10% (P5) dengan empat kali ulangan. Variabel yang diamati adalah bahan kering, bahan organik, protein kasar, serat kasar dan Cr organik. Analisis data menggunakan uji sidik ragam dan uji Duncans Multiple Range Test (DMRT). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas pakan ampas sagu yang difermentasi menggunakan Aspergillus niger dengan konsentrasi yang berbeda berpengaruh nyata terhadap kadar protein kasar dan serat kasar dan berpengaruh tidak nyata terhadap kadar bahan kering, bahan organik dan Cr organik. Hasil penelitian ini diperoleh nilai protein kasar 4,16 7,64%, serat kasar 21,59 28,87%, bahan kering 85,85 88,56%, bahan organik 76,58-79,02%, dan Cr-organik 2,58 3,31%. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa fermentasi ampas sagu yang ditambahkan kromium menggunakan Aspergillus niger dapat meningkatkan kualitas pakan dan penambahan Aspergillus niger 10% merupakan perlakuan terbaik dengan protein kasar tertinggi sebesar 7,64%.