Allaily Allaily
Program Studi Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengaruh Substitusi Sebagian Ransum Komersil Ayam Petelur dengan Bahan Pakan Campuran Fermentasi Tepung Limbah Ikan Leubim (Canthidermis maculata) dan Daun Indigofera terhadap Penampilan Produksi Telur Puyuh Zulfan Zulfan; Allaily Allaily; Cut Aida Fitri; Ilham Ilham
Jurnal Agripet Vol 20, No 1 (2020): Volume 20, No. 1, April 2020
Publisher : Agricultural Faculty

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17969/agripet.v20i1.15201

Abstract

ABSTRAK. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penggunaan bahan pakan fermentasi yang terutama tersusun atas tepung limbah ikan leubim dan tepung indigofera sebagai substitusi sebagian ransum komersil ayam petelur terhadap penampilan produksi telur puyuh. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapangan Peternakan (LLP), Program Studi Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala selama 10 minggu. Penelitian ini menggunakan 80 ekor puyuh (Coturnix coturnix japonica) betina dara umur 4 minggu. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok terdiri dari 4 perlakuan dan 4 kelompok. Setiap kelompok merupakan unit percobaan yang masing-masing terdiri atas 5 ekor puyuh betina dara. Ransum perlakuan adalah ransum komersil ayam petelur yang disubstitusi dengan bahan pakan campuran fermentasi: 20% tepung limbah ikan leubim + 11% tepung daun indigofera + 45,4% menir + 20% dedak jagung + 3,6% tepung kulit kerang sebanyak 0, 10, 20, dan 30%. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa ransum komersil ayam petelur dapat disubstitusi sampai 30% dengan bahan pakan campuran fermentasi yang tersusun atas tepung limbah ikan leubim 20% + tepung daun indigofera 11% + menir 45,4% + dedak jagung 20% + tepung kulit kerang 3,6% tanpa menurunkan secara nyata produksi, berat dan massa telur, konsumsi dan konversi ransum, serta berat badan akhir dan pertambahan berat badan puyuh.  (Egg productions of quails fed the commercial rations partially substituted by fermentation feed ingredients based on the mixture of Leubim fish waste meal and Indigofera sp.) ABSTRACT. The purpose of this study was to determine the effect of the partial substitution of commercial ration with fermented feed ingredients based on leubim fish (Canthidermis maculata) waste meal and Indigofera sp. meal on the appearance of quail egg production. The research was conducted at the Field Laboratory of Animal Husbandry, Animal Husbandry Department, Faculty of Agriculture, Syiah Kuala University for 10 weeks. The study used 80 female quails (Coturnix-coturnix japonica) at 4 weeks of age. The study was designed into randomized block design consisting of 4 treatments and 4 blocks. Each block was an experimental unit, each consisting of 5 quails. The treatment was commercial ration of laying hens partially substituted by fermented feed ingredients composed of 20% leubim fish waste meal + 11% Indigofera sp. meal + 45.4% broken rice + 20% corn bran + 3.6% clam shell meal as many as 0, 10, 20, and 30%. The results of study showed that commercial ration of laying hens could be substituted up to 30% with a mixture of fermented feed ingredients composed of 20% leubim fish waste meal +11% Indigofera sp. meal + 45.4% broken rice + 20% corn bran + 3.6% clam shell meal without significantly reduced egg production, egg weight, and egg mass, feed consumption and FCR, and final body weight and average body weight gain of quails.
Pengaruh Lama Fermentasi Pada Kombinasi Liter Ayam, Serbuk Kayu Pinus dan Eceng Gondok Terhadap Kualitas Pupuk Organik umar azhari; M Aman Yaman; Allaily Allaily
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 6, No 3 (2021): Agustus 2021
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (383.971 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v6i3.17683

Abstract

Abstrak. pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari tanaman atau hewan yang terdiri atas suatu bahan organik yang sudah melalui proses rekayasa,,dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan sebagai penyuplai bahan organik untuk memperbaiki sifat biologi, kimia, dan fisik tanah. Pupuk organik yang berasal dari pupuk kandang terdapat unsur hara yang bervariasi tergantung pada jenis ternak, usia ternak, kesehatan ternak dan makanan ternak. Pupuk kandang adalah pupuk organik yang manghasilkan C-organik, N-total yang tinggi dan mudah terdekomposisi. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri atas 4 (empat) perlakuan yaitu P0 = 0  minggu fermentasi, P1 = 2 minggu fermentasi, P2 = 4 minggu fermentasi, dan P3 = 6 minggu fermentasi, dengan 4 (empat) kali ulangan. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan ANOVA (Analysis of Variance), jika terdapat perbedaan yang nyata maka dilanjutkan dengan uji Uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Hasil penelitian menunjukan bahwa lama fariasi tidak berpengaruh nyata (P0,05) terhadap kualitas pupuk organik.
Bobot dan Persentase Lemak Abdomen dan Organ Luar Nonkarkas Ayam Broiler dengan Pemberian Tepung Limbah Ikan Leubim (Canthidermis maculata) Tanpa Fermentasi dan Fermentasi Nikita Anggraini; Zulfan Zulfan; Allaily Allaily
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 5, No 1 (2020): Februari 2020
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (559.218 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v5i1.13610

Abstract

Abstrak. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh penggunaan ransum komersil yang sebagian disubstitusi dengan tepung limbah ikan leubim fermentasi dan tanpa difermentasi terhadap bobot dan persentase  lemak abdomen dan organ luar nonkarkas ayam broiler.  Penelitian ini menggunakan 100 ekor anak ayam broiler (day old chick,  DOC).  Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) terdiri dari 5 perlakuan,  4 kelompok,  dan 2 subsampel.  Setiap kelompok merupakan unit percobaan yang masing-masing terdiri dari 5 ekor anak ayam.  Ransum perlakuan adalah ransum komersil CP512 Bravo 100% (kontrol,  R1), tepung limbah ikan leubim tanpa difermentasi 6 dan 12% (R2 dan R3), dan tepung limbah ikan leubim difermentasi 6 dan 12% (R4 dan R5).   Hasil penelitian memperlihatkan penggunaan ransum komersil yang disubstitusi dengan 6 dan 12% tepung limbah ikan leubim baik tanpa difermentasi maupun difermentasi tidak berpengaruh nyata (P0,05) terhadap bobot dan persentase lemak abdomen dan organ luar nonkarkas  kecuali shank.  Bobot shank nyata (P0,05) lebih tinggi pada perlakuan R2‒R5.  Tidak ada perbedaan persentase lemak abdomen dan organ luar nonkarkas antara ayam yang diberi tepung limbah ikan leubim tanpa difermentasi dengan yang difermentasi.Weights and Percentages of  Abdominal Fat and External Noncarcass Organs of  Broiler Chickens Fed the Rations Containing Leubim Fish (Canthidermis maculata) Waste Meal without  Fermentation and FermentationAbstract.  The purpose of this research was to evaluate the effect of  feeding broiler chickens with the commercial rations partly substituted by leubim fish (Canthidermis maculata) waste meal processed by fermentation and without fermentation  to the weights and percentages of  abdominal fat and noncarcass external organs.  As many as 100 DOC of broiler chickens were used in this study.  This study was performed into block random design consisting of  5 treatments,  4 blocks,  and 2 subsamples.  The treatment was feeding broiler chickens with commercial rations partially substituted by feed ingredients containing leubim fish waste meal nonfermented and fermented both with the level of  6 and 12%.  The results of studies indicated that commercial rations replaced by feed ingredients containing 6 and 12% of leubim fish waste meal either fermented or not fermented (R2‒R5) did not significantly (P0.05) affect on abdominal fat and noncarcass external organs excluded shank.  The shank weights of  broilers fed the rations containing leubim fish waste meal either fermented or not  were significantly (P0.05) higher than control (R2).