Neti Hartaty
Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala Banda Aceh

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG “GEMARIKAN” DALAM PENCEGAHAN STUNTING DI KOTA BANDA ACEH Neti Hartaty; Yuswardi Yuswardi
Idea Nursing Journal Vol 11, No 1 (2020): Idea Nursing Journal
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52199/inj.v11i1.19796

Abstract

Indonesia memiliki prevalensi stunting terbesar kelima di dunia setelah Pakistan (45%), Congo (43%), India (39%), dan Ethiopia (38%). Indonesia juga menduduki peringkat terbesar kedua di kawasan Asia Tenggara setelah Laos tentang kasus stanting. Kurangnya konsumsi makanan yang mengandung protein merupakan salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya stunting. Program Gemarikan adalah salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan konsumsi protein pada masyarakat Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan keluarga tentang program Gemarikan dalam pencegahan stunting di Kota Banda Aceh. Jenis penelitian ini deskriptif eksploratif dengan desain cross sectional dengan analisis data distribusi frekuensi. Populasi pada penelitian ini yaitu keluarga yang memiliki anak berusia 1-5 tahun. Teknik pengambilan sampel ialah nonprobability sampling dengan metode purposive sampling, responden berjumlah 101 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner melalui wawancara terpimpin. Didapatkan hasil sebesar 50 (49,51%) responden memiliki pengetahuan baik, 36 (35,64%) responden memiliki pengetahuan cukup, dan 15 (14,85%) memiliki pengetahuan kurang. Dinas kelautan dan perikanan diharapkan dapat menggandeng petugas kesehatan dalam bersinergi mempromosikan dan mensosialisasikan gerakan memasyarakatkan makan ikan kepada keluarga agar dapat mencegah terjadinya stunting pada balita.Kata kunci : GEMARIKAN, Stunting, Pengetahuan keluargaABSTRACTIndonesia has the fifth largest prevalence of stunting in the world after Pakistan (45%), Congo (43%), India (39%), and Ethiopia (38%). Indonesia also second ranks in the Southeast Asia region after Laos regarding stunting cases. Lack of consumption of foods containing protein is one of the factors that causes stunting. The Gemarikan Program is one of the government's efforts to increase protein consumption in Indonesian society. This study aims to determine the description of family knowledge about the Gemarikan program in preventing stunting in Banda Aceh. The research is descriptive exploratory with cross sectional design with analysis of frequency distribution data. The population in this study were families with children aged 1-5 years. The sampling technique was nonprobability sampling with purposive sampling method, the number of respondents was 101 people. The data collection technique used a questionnaire through guided interviews. The results obtained were 50 (49.51%) respondents had good knowledge, 36 (35.64%) respondents had sufficient knowledge, and 15 (14.85%) had less knowledge. The marine and fisheries office is expected to be able to collaborate with health workers in synergy to promote and socialize the movement to promote fish eating to families in order to prevent stunting in toddlers.Keywords: GEMARKAN, Stunting, Family knowledge
PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG GIZI SEIMBANG DI KOTA BANDA ACEH Neti Hartaty; Mayanti Mahdarsari; Yuni Arnita
Idea Nursing Journal Vol 11, No 2 (2020): Idea Nursing Journal
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52199/inj.v11i2.20687

Abstract

Pemenuhan nutrisi di masa balita sangat penting karena usia balita merupakan usia golden age. Sepertiga anak balita di dunia mengalami masalah malnutrisi seperti stunting, wasting, hingga berat badan berlebih. Asupan gizi yang tidak terpenuhi dengan baik, tidak hanya berdampak pada pertumbuhan fisik anak saja, namun juga dapat mempengaruhi kecerdasan anak serta mengakibatkan kurang produktifitas dimasa dewasa. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengetahuan keluarga tentang gizi seimbang pada balita di Kota Banda Aceh. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah keluarga yang memiliki anak usia 1-5 Tahun yang ada di Kota Banda Aceh dan sebanyak 106 responden menjadi sampel melalui metode purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner terdiri dari 30 item pertanyaan. Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan ibu berada pada kategori tinggi (70%) responden. Disarankan kepada pihak Puskesmas untuk dapat memotivasi keluarga agar dapat menyajikan makanan dengan gizi seimbang kepada anggota keluarga.Kata kunci: keluarga, gizi seimbang
PERAWATAN KESEHATAN KELUARGA YANG MENGALAMI DIABETES MELITUS DENGAN KATARAK: SUATU STUDI KASUS Dzulhijjah Nur Rizki Nasution; Fithria Fithria; Neti Hartaty
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan Vol 6, No 1 (2022)
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia sedang menghadapi krisis beban ganda penyakit, yaitu penyakit menular dan penyakit tidak menular. Diabetes melitus merupakan penyakit tidak menular yang terus mengalami peningkatan jumlah kasus penderita. Perburukan kesehatan dapat menyebabkan terjadinya komplikasi diabetes seperti katarak. Ketidakmampuan melakukan perawatan kesehatan akan sangat berdampak pada status kesehatan keluarga. Tujuan studi kasus adalah mengetahui dan memberikan gambaranasuhan keperawatan keluarga yang mengalami diabetes melitus dengan katarak. Pengkajian dilakukan pada tanggal 27 dan 28 Desember 2021 di salah satu desa di Kecamatan Kuta Baro Aceh Besar. Diagnosis keperawatan yang ditetapkan pada kasus ini yaituketidakefektifan pemeliharaan kesehatan, perilaku kesehatan cenderung berisiko dan kesiapan meningkatkan proses keluarga dengan dua prioritas masalah keperawatan yaitu ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan dan kesiapan meningkatkan proses keluarga. Perencanaan keperawatan disusun berdasarkan lima tugas kesehatan keluarga yaitu mampu mengenal masalah kesehatan, mampu mengambil keputusan untuk tindakan kesehatan yang tepat, mampu memberikan perawatan kepada anggota keluarga yang sakit, mampu memodifikasi lingkungan keluarga, dan mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan. Implementasi yang diberikan adalah pendidikan kesehatan, peningkatan latihan dan perawatan, serta pemberian dukungan kepada keluarga. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa ada peningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan motivasi keluarga untuk meningkatkan perawatan keluarga dengan memenuhi lima tugas kesehatan keluarga.