Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KEPATUHAN TENAGA KESEHATAN DALAM MEMUTUSKAN PENULARAN COVID-19 susi maulina; Riyan Mulfianda; Saiful Riza
Idea Nursing Journal Vol 12, No 2 (2021): Idea Nursing Journal
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52199/inj.v12i2.22121

Abstract

Peran tenaga kesehatan dalam masalah covid-19 yaitu melakukan koordinasi lintas program di Puskesmas. Tenaga kesehatan tentunya dapat memutuskan rantai penularan covid-19 dengan cara meningkatkan pengetahuan baik secara mandiri maupun bersama teman dalam bekerja. Pengetahuan yang didapatkan tenaga kesehatan tentunya akan berdampak baik pada kepatuhan tenaga kesehatan dalam memutuskan rantai penularan covid-19. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dengan kepatuhan tenaga kesehatan dalam memutuskan rantai penularan covid-19. Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif korelasi dengan desain cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh tenaga kesehatan yang berjumlah 89 orang. Adapun teknik pengambilan sampel secara total sampling dimana mengambil keseluruhan dari total populasi sehingga sampel dalam penelitian ini sebanyak 89 orang. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Krueng Barona Jaya pada tanggal 15 – 28 Maret tahun 2021. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 62 responden yang memiliki tingkat pengetahuan baik sebagian besar yaitu 39 responden (62,9%) patuh dalam memutuskan rantai penularan covid-19. Adapun dari 21 responden yang memiliki tingkat pengetahuan cukup sebagian besar yaitu 19 responden (90,5%) tidak patuh dalam memutuskan rantai penularan covid-19. Kemudian dari 6 responden yang memiliki tingkat pengetahuan kurang semuanya tidak patuh dalam memutuskan rantai penularan covid-19. Berdasarkan uji stastistik didapatkan p-value = 0,000 (p 0.05) sehingga dapat disimpulkan ada hubungan tingkat pengetahuan dengan kepatuhan tenaga kesehatan dalam memutuskan rantai penularan covid-19. Diharapkan kepada tenaga kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan dan kepatuhan dengan cara menerapkan protokol kesehatan dalam memutuskan rantai penularan covid-19.
Hubungan Faktor Predisposisi dengan Kejadian Ventilator Associated Pneumonia (VAP) Pada Pasien Post Operasi di Ruang Intensif RSU Meuraxa Kota Banda Aceh Rusdi Ami Saputra; Saiful Riza; Nanda Desreza
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 8, No 2 (2022): OKTOBER 2022
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v8i2.2366

Abstract

Ventilator Associated Pneumonia (VAP) adalah suatu bentuk pneumonia yang termasuk kedalam infeksi nosokomial yang terjadi pada pasien yang menerima ventilasi mekanis sejak 48-72 jam. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan faktor predisposisi dengan kejadian Ventilator Associated Pneumonia (VAP) pada pasien post operasi di ruang Intensif RSU Meuraxa Kota Banda Aceh. Jenis penelitian  adalah analitik dengan desain cross sectiona Study yang terdiri dari 61 sampel yaitu pasien post operasi yang dirawat di Ruang Intensive. Teknik pengambilan sampel yaitu secara purposive sampling. Instrumen yang digunakan meliputi data demografi responden, factor predisposisin dan lembar observasi kejadian VAP. Penelitian dilakukan di RSU Meuraxa Kota Banda Aceh pada tanggal 20 Desember 2021 sampai dengan 13 Januari 2022. Hasil penelitian berdasarkan univariat didapatkan bahwa umur mayoritas pada kategori masa tua dengan 52%, jenis kelamin mayoritas berada pada laki-laki sebanyak 75%, system imun mayoritas pada kategori >11.000/ul sebanyak 69% dan lama penggunaan ventilator mayoritas berapa pada kategori .72 jam sebanyak 52%. Sedangkan secara analisa bivariate diketahui tidak ada hubungan faktor usia dengan kejadian VAP, tidak ada hubungan faktor jenis kelamin dengan kejadian VAP, ada hubungan faktor sistem imun dengan kejadian VAP, ada hubungan faktor lama penggunaan ventilator mekanik dengan kejadian VAP, dan tidak ada hubungan jenis penyakit penggunaan ventilator mekanik dengan kejadian VAP pada pasien post operasi di ruang Intensif RSU Meuraxa Banda Aceh. Diharapkan agar tenaga kesehatan yang bekerja di ruang intensive agar dapat meningkatkan perawatan bagi pasien post operasi yang menggunakan ventilator mekanik agar berkurangnya kejadian VAP pada pasien. Kata kunci: Ventilator Associated Pneumonia,Faktor Predisposisi, Intensif Ventilator Associated Pneumonia (VAP) Patient safety is one of the elements in measuring the quality of health services as explained by the Institute of Medicine. The latest survey in 2017 indicates that 21% of the patients have experienced medical errors. A research conducted in eleven hospitals in five countries has recorded the incidents related to patient safety including in Hong Kong (31%), Australia (25%), India (23%), United States (12%), and Canada (10%). In 2007, there were 145 incidents in Indonesia with Jakarta in the first place (37.9%) while Aceh got 1.07%. Surgery is one of crucial medical treatments in health service, and a surgical safety checklist consisting of safe and quality steps of a surgery as well as a communication tool used by a professional team in a surgery room is important The purpose of this research was to identify the factors associated with nurses’ adherence in implementing patient safety, especially in surgical time out phase in IBS Room of dr. Zainoel Abidin Public Hospital of Banda Aceh. This quantitative research was conducted with a correlative method and a cross-sectional study approach. A number of 93 nurses were chosen as the samples by using a total sampling technique. The data were collected by using a questionnaire from July 1 to 5, 2019 in IBS Room of dr. Zainoel Abidin Public Hospital of Banda Aceh. The results of univariate and bivariate data analyses show that the nurses’ knowledge (p=0.000), years of service (p=0.003), and motivation (p=0.06) were correlated to the implementation patient safety, especially in surgical time out phase. Hence, it is suggested that the medical workers develop their adherence regarding the patient safety in order to enhance the quality of nursing care.Keywords : Nurses’ Adherence, Surgical Time Out Phase, Patient Safety
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Lama Penyembuhan Luka Gangren di Klinik Istiqamah Krueng Barona Jaya Maulidia Maulidia; Saiful Riza; Yadi Putra
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 8, No 2 (2022): OKTOBER 2022
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v8i2.2353

Abstract

Diabetes Mellitus yang tidak ditangani akan menimbulkan komplikasi salah satunya luka Ganggren. Luka Ganggren bisa diatasi dengan cara perawatan luka yang baik dan benar dengan beberapa hal antara lain mengangkat jaringan mati, menghilangkan nanah, menjaga kelembaban luka dan menunjang masa penyembuhan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan lama penyembuhan luka ganggren di Klinik Istiqamah Krueng Barona Jaya. Penelitian ini bersifat deskriptif korelasi melalui desain atau pendekatan cross-sectional. Populasi penelitian ini adalah pasien yang mengalami luka ganggren dan mendapatkan perawatan dari Klinik Istiqamah Krueng Barona Jaya, yaitu sebanyak 51 orang, sedangkan sampel sebanyak 16 orang dengan teknik pengambilan sampel adalah Accidental Sampling. Penelitian ini telah dilaksanakan di Klinik Istiqamah Krueng Barona Jaya pada Juni 2022. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil bahwa ada hubungan usia dengan lama penyembuhan luka ganggren di Klinik Istiqamah Krueng Barona Jaya (p value = 0,008), ada hubungan nutrisi dengan lama penyembuhan luka ganggren di Klinik Istiqamah Krueng Barona Jaya (p value = 0,008), ada hubungan perawatan luka dengan lama penyembuhan luka ganggren di Klinik Istiqamah Krueng Barona Jaya (p value = 0,008), ada hubungan berat ringannya luka dengan lama penyembuhan luka ganggren di Klinik Istiqamah Krueng Barona Jaya (p value = 0,035), ada hubungan nilai pemeriksaan GDS dengan lama penyembuhan luka ganggren di Klinik Istiqamah Krueng Barona Jaya (p value = 0,035) dan ada hubungan riwayat penyakit lain dengan lama penyembuhan luka ganggren di  Klinik Istiqamah Krueng Barona Jaya (p value = 0,000). Disarankan kepada pelayanan kesehatan selain memberikan pelayanan pemulihan luka, ada baiknya disertai dengan peningkatan pemberian pendidikan kesehatan kepada responden. Dan disarankan juga kepada masyarakat agar dapat melalukan perawatan luka secara teratur, sehingga kondisi luka ganggren dapat berkurang. Kata kunci: lama penyembuhan, luka ganggren, diabetes mellitus. The ignorance of Diabetes Mellitus disease wound care impacts severe complications. One of the impacts is Gangrene. Gangrene wounds can be cured with good and proper wound care. It can be cured by removing dead tissue, removing pus, maintaining wound moisture, and also supporting the healing period. This study aims to determine the factors associated with the duration of Gangrene wound healing in Istiqamah Clinic Krueng Barona Jaya. This research was a descriptive study using a cross-sectional design approach. The population of this study was 51 patients who had Gangrene wounds and received treatment from Istiqamah Krueng Barona Jaya Clinic. Among them, only 16 people were selected as the sample of this study. This study used the Accidental Sampling technique. This research was carried out in the Istiqamah Krueng Barona Jaya Clinic, in June 2022. The study revealed some results: there was a relationship between age and the duration of Gangrene wound healing with a p-value = 0.008; there was a relationship between wound care and the duration of Gangrene wound healing; with a p-value = 0.008; there was also a relationship between the severity of the wound and the duration of Gangrene wound healing with p-value = 0.035; there was a relationship between the value of the GDS examination and the duration of Gangrene wound healing with p-value = 0.035, and there was a relationship between the history of other diseases and the duration of healing of Gangrene wounds with p-value = 0.000. This study recommends that health services must provide wound recovery services. The local health centers also should educate the societies on how to handle diabetes mellitus wound care. Further, this study suggests that the public has to be able to carry out wound care regularly so that the condition of Gangrene wounds can be minimized.Keywords: healing time, gangrene wound, diabetes mellitus.
Hubungan Pengetahuan dan Sikap Pencegahan Infeksi Nosokomial dengan Kepatuhan Perawat dalam Mencuci Tangan di Ruang Rawat Inap Terpadu Rumah Sakit Umum Daerah Aceh Besar Tahun 2022 Ruhul Chairani; Saiful Riza; Yadi Putra
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 8, No 2 (2022): OKTOBER 2022
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v8i2.2397

Abstract

Infeksi nosokomial saat ini merupakan salah satu penyebab meningkatnya angka kesakitan dan angka kematian di rumah sakit. Infeksi nosokomial dapat terjadi melalui tindakan non invasif yaitu terjadi kontak langsung antara pasien yang sedang menderita penyakit infeksi dengan pasien lain, petugas, pengunjung/keluarga, alat-alat rumah sakit, lingkungan rumah sakit, dan lain sebagainya sehingga dapat menularkan penyakit yang diderita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap pencegahan infeksi nosokomial dengan kepatuhan perawat dalam mencuci tangan. Jenis penelitian ini adalah kuantitatuf dengan desain cross sectional study. Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 15 s/d 22 Juni 2022. Populasi dalam penelitian seluruh perawat yang ada diruang rawat inap terpadu Rumah Sakit Umum Daerah Aceh Besar berjumlah 31 orang. Pengumpulan data mengggunakan data primer. Sampel alat ukur menggunakan chi square test, teknik analisa univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan pengetahuan (p=0,028) dan sikap (p=0,011) dengan kepatuhan perawat dalam mencuci tangan. Diharapkan kepada perawat untuk tetap melakukan cuci tangan sesuai prosedur yang telah ditetapkan oleh pemerintah, sehingga dapat menekan angka penularan infeksi nosocomial di rumah sakit.Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Kepatuhan Mencuci Tangan, Infeksi NosokomialNosocomial infection is currently one of the causes of the incidence and mortality in hospitals. Nosocomial infections can occur through non invasive measures, namely direct contact between patients who are suffering from infectious diseases with other patients, officers, visitors/families, hospital equipment, hospital environment, and others so that they can transmit the disease they are suffering from. This study aims to determine the relationship between knowledge and attitudes about preventing nosocomial infections with nurses compliance at work. This type of research is quantitative with a cross sectional study design. Data collection was carried out on 15 to 22 June 2022. The population in the study was all nurses in the integrated inpatient room at the Aceh Besar Regional Hospital, 31 nurses. Data collection using primary data. Analysis using chi square test, univariate and bivariate analysis techniques. The results showed that there was a relationship between knowledge (p=0.015) and attitude (p=0.045) with nurses compliance in washing hands. It is hoped that nurses will continue to wash their hands according to the procedures set by the government, so that they can reduce the transmission rate of nosocomial infections in hospitals.Keywords: Knowledge, Attitude, Handwashing Compliance, Nosocomial Infection
Pengaruh Self Management Terhadap Kepatuhan Lansia Konsumsi Obat Hipertensi di Puskesmas Lampaseh Kota Banda Aceh Tahun 2023 Muhammad Iqbal; Rika Ratna Dila NST; Yadi Putra; Saiful Riza; Dewi Sartika
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 9, No 2 (2023): Oktober 2023
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v9i2.3340

Abstract

Tingginya kasus hipertensi disebabkan karena masih rendahnya pengontrolan hipertensi yang disebabkan karena adanya masalah self management. Self management merupakan kemampuan lansia dalam mempertahankan perilaku yang efektif termasuk mengatur pola makan dan olahraga, menggunakan obat yang direkomendasikan, pemantauan mandiri dan mengatasi emosional. Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh self management terhadap kepatuhan lansia konsumsi obat hipertensi di Puskesmas Lampaseh Kota Banda Aceh Tahun 2023. Metode penelitian ini bersifat Analitik dengan jumlah populasi sebanyak 267 orang dan jumlah sampel sebanyak 73 orang lansia yang mengalami hipertensi, tehknik pengambilan sampel secara Accidental Sampling. Penelitian ini telah dilakukan pada tanggal 4 s/d 11 September 2023 dengan analisa univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 73 responden sebagian besar kepatuhan konsumsi obat hipertensi pada kategori kurang patuh sebanyak 32 orang (43,8%), memiliki self management kurang sebanyak 38 orang (52,1%), integrasi diri kurang sebanyak 39 orang (53,4%), interaksi dengan petugas kesehatan dan lainnya sebanyak 41 orang (56,2%), sebagian pemantauan tekanan darah sebanyak 44 orang (60,3%), sebagian besar kepatuhan terhadap aturan pada kategori kurang sebanyak 38 orang (52,1%) dengan p value untuk self managemen diri (P=0,001), integrasi diri (p=0,001), regulasi diri (p=0,007), interaksi (p=0,002), pemantauan (p=0,014) kepatuhan (p=0,003) dengan kepatuhan mengkonsumis obat hipertensi. Diharapkan pada tempat penelitian untuk mengadakan penyuluhan kesehatan tentang kepatuhan konsumsi obat hipertensi dengan melakukan kerjasama dengan lintas sectoral yaitu Dinas Kesehatan dan Puskesmas. Kata Kunci: Hipertensi, Lansia, Self Management The low control of hypertension caused high cases of hypertension. It occurs because of self-management problems. Self-management is the Elderly's ability to manage diet and exercise patterns effectively, use recommended medications, self-monitor, and cope with emotions. This study aimed to examine the influence of self-management on elderly adherence to hypertension medication at the Lampaseh Community Health Center, Banda Aceh Municipality, in 2023. This study employed a quantitative method. The population of this study was 267 people. Then, 73 elderly with hypertension were chosen by accidental sampling technique as samples of this study. This research was conducted from 11 to 18 August 2023 using univariate and bivariate analysis. The findings showed that 32 respondents (43.8%) of 73 respondents were in the less adherence category in consuming hypertension medication, 38 respondents (52.1%) were in the Poor Category for self-management, 39 respondents (53.4%) were in the Poor Category for self-integration, 41 respondents (56.2%) were in the Poor Category for interactions with health workers and others, 44 respondents (60.3%) were in the Poor Category for monitoring blood pressure, 38 respondents (52.1%) were in the Poor Category for adherence to treatment rules, with a p-value for self management (P=0.001), self-integration (p=0.001), self-regulation (p=0.007), interaction (p=0.002), monitoring (p=0.014), and adherence (p=0.003) for adherence in taking hypertension medication. Hence, health workers are expected to provide health education about adherence to hypertension medication by collaborating between the Health Agency and the Community Health Center. Keywords: Hypertension, Elderly, Self Management
Analisis Beban Kerja Perawat Terhadap Kualitas Pelayanan Keperawatan di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Pertamedika Ummi Rosnati Kota Banda Aceh Tahun 2023 Frisca Novita; Syukriadi Syukriadi; Saiful Riza
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 9, No 2 (2023): Oktober 2023
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v9i2.3412

Abstract

Jumlah pasien yang meningkat pada tahun 2021 sebanyak 8251 menjadi sebanyak 14.147 pada tahun 2022. Tujuan penelitian untuk menganalisis beban kerja perawat terhadap kualitas pelayanan keperawatan di ruang rawat inap Rumah Sakit Pertamedika Ummi Rosnati Kota Banda Aceh. Jenis penelitian ini bersifat analitik deskriptif dengan menggunakan desain Cross-Sectional. Populasi dan sampel dalam penelitian adalah 107 orang. Metode pengambilan sampel pada penelitian ini adalah total sampling. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang signifikan tuntutan tugas dan performansi dengan kualitas pelayanan keperawatan di ruang rawat inap Rumah Sakit Pertamedika Ummi Rosnati dengan nilai p value berturut-turut 0,001 dan 0,009, selain itu tidak ada hubungan usaha dengan kualitas pelayanan keperawatan ruang rawat inap rumah sakit pertamedika ummi rosnati dengan nilai p value 1,000.Kata Kunci: Beban Kerja, Performansi, Tuntutan Tugas, UsahaThe aim of the research was to analyze nurses' workload on the quality of nursing services in the inpatient ward at Pertamedika Ummi Rosnati Hospital, Banda Aceh City. This type of research is descriptive analytical using a cross-sectional design. The population and sample in the study were 107 people. The sampling method in this research was total sampling. The results of the research show that there is a significant relationship between task demands and performance with the quality of nursing services in the inpatient room at Pertamedika Ummi Rosnati Hospital with p values of 0.001 and 0.009 respectively, apart from that there is no relationship between effort and the quality of nursing services in the hospital's inpatient room. Pertamedika Ummi Rosnati with a p value of 1,000.Keywords: workload, performance,task demands, effort