Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pengalaman Keluarga Dalam Memberikan Dukungan Keluarga Pada Penderita Kusta Yadi Putra; mudatsir Mudatsir; Teuku Tahlil
Jurnal Ilmu Keperawatan Vol 5, No 2 (2017): Jurnal Ilmu Keperawatan (JIK) Volume V No.2 Juli-Desember 2017
Publisher : Jurnal Ilmu Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (516.477 KB)

Abstract

AbstrakDukungan keluarga merupakan bantuan yang diberikan oleh keluarga kepada anggota keluarga baik verbal atau non verbal. Dukungan ini bisa diberikan dalam bentuk dukungan emosional, penghargaan, informasi dan instrumental/nyata terutama pada penderita kusta. Tujuan penelitian ini untuk mengeksplorasi pengalaman keluarga dalam memberikan dukungan keluarga pada penderita kusta. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data dilakukan melalui indepth interview secara face to face. Penelitian ini menggunakan fenomenologi deskriptif. Sampel berjumlah 8 orang dipilih dengan tekhnik random sampling di buat penomoran dan dilakukan undian. Hasil analis data berupa Transkrip penelitian dianalisis dengan analysis tematik untuk mengindentifikasi tema dan kategori. Hasil penelitian ini menemukan dukungan emosional yaitu semangat, empati dan rasa aman, mengurangi putus asa. Dukungan penghargaan yaitu pengakuan dan perhatian. Dukungan informasional yaitu saran, nasehat, informasi yang diperoleh, menglibatkan orang yang dihormati. Dukungan instrumental yaitu yaitu bantuan tenaga, sumber dana, menyediakan waktu dan transportasi. Dukungan keluarga sangat berperan terhadap proses penyembuhan hendaknya dukungan dari keluarga menjadi salah satu kekuatan dalam memotivasi dan memberikan perhatian  yang khusus pada anggota keluarga menderita kusta.Kata Kunci: Pengalaman Keluarga, Dukungan Keluarga, Kusta. AbstractFamily support can be defined as verbal and non-verbal support given from one to another family member. Emotional, appraisal, informational, and instrumental support given by a family member may be very helpful for a patient with leprosy. The objective of this research was to identify the family’s experience in giving support to a patient with leprosy. A descriptive phenomenological method was used and in depth-interview which was carried out face to face was done in collecting the data of this qualitative research. There were eight research samples which were chosen by employing random sampling technique. Thematic analysis was conducted in analyzing the data and deciding the themes and categories of the data. The results indicated that emotional support such as emphaty, safety, and spiritual support could prevent the patients from being hopeless. In addition, appraisal support such as recognition and attention. As well as informational support such as suggestion, advice, and information made the patients feel respected. Moreover, instrumental support in form of energy, source of funds, time, and transportation was also given by family members to the patients. Finally, it could be concluded that the support given by family members to the patients with leprosy was very helpful in motivating those patients in the healing process.Keywords: Family’s Experience, Family Support, Leprosy.
Hubungan Dukungan Keluarga dengan Resiko Jatuh Pada Lanjut Usia di Gampong Lambaet Kecamatan Kuta Baro Aceh Besar Tahun 2022 Santri Afna; Yadi Putra; Mulyatina Mulyatina
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 8, No 2 (2022): OKTOBER 2022
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v8i2.2373

Abstract

Dukungan keluarga merupakan dukungan paling utama bagi lansia untuk mempertahankan kesehatan lansia dalam menghadapi perubahan fisiologis, psikologis, dan emosional. Dukungan keluarga merupakan salah satu hal yang mempengaruhi resiko jatuh pada lansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan resiko jatuh pada lansia di Gampong Lambaet Kecamatan Kuta Baro Aceh Besar. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelatif dengan pendekatan cros sectional study. Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 09 s/d 20 Mei 2022. Populasi dalam penelitian ini seluruh lansia yang berusia 60-74 tahun yang berjumlah 52 responden dengan teknik pengambilan sampel total sampling. Analisis menggunakan chi square test, teknik analisa univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan dukungan keluarga (p=0,000), dukungan emosional (p=0,000), dukungan instrumental (p=0,007), dukungan informasi (p=0,002) dan dukungan penilaian (p=0,002) dengan resiko jatuh pada lansia. Keluarga dapat memberikan informasi kepada lansia tentang masalah kesehatan yang dialaminya dan menyarankan pemeriksaan kesehatan secara rutin ke posyandu agar dapat penyampaian informasi terhadap kondisi kesehatan lansia terkini sehingga pemantauan kepada lansia dapat ditingkatkan.Kata kunci : Dukungan Keluarga, Resiko jatuh, LansiaFamily support is the most important support for the elderly to maintain the health of the elderly in the face of physiological, psychological, and emotional changes. Family support is one of the things that affect the risk of falling in the elderly. This study aims to determine the relationship between family support and the risk of falling in the elderly in Gampong Lambaet, Kuta Baro Aceh Besar. This type of research is descriptive correlative with a cross sectional study approach. Data collection was carried out on 09 to 20 May 2022. The population in this study were all elderly aged 60-74 years, totaling 52 respondents with total sampling technique. Analysis using chi square test, univariate and bivariate analysis techniques. The results showed that there was a relationship between family support (p=0.000), emotional support (p=0.000), instrumental support (p=0.007), information support (p=0.002) and assessment support (p=0.002) with the risk of falling in the elderly. It is expected that elderly companions (family) to pay attention to the health conditions of the elderly to minimize the condition of falling without assistance. To cadres and health workers to be able to provide information and routine health checks and deliver information on the latest health conditions of the elderly so that monitoring of the elderly can be improved.Keywords: Family Support, Fall Risk, Elderly
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Lama Penyembuhan Luka Gangren di Klinik Istiqamah Krueng Barona Jaya Maulidia Maulidia; Saiful Riza; Yadi Putra
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 8, No 2 (2022): OKTOBER 2022
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v8i2.2353

Abstract

Diabetes Mellitus yang tidak ditangani akan menimbulkan komplikasi salah satunya luka Ganggren. Luka Ganggren bisa diatasi dengan cara perawatan luka yang baik dan benar dengan beberapa hal antara lain mengangkat jaringan mati, menghilangkan nanah, menjaga kelembaban luka dan menunjang masa penyembuhan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan lama penyembuhan luka ganggren di Klinik Istiqamah Krueng Barona Jaya. Penelitian ini bersifat deskriptif korelasi melalui desain atau pendekatan cross-sectional. Populasi penelitian ini adalah pasien yang mengalami luka ganggren dan mendapatkan perawatan dari Klinik Istiqamah Krueng Barona Jaya, yaitu sebanyak 51 orang, sedangkan sampel sebanyak 16 orang dengan teknik pengambilan sampel adalah Accidental Sampling. Penelitian ini telah dilaksanakan di Klinik Istiqamah Krueng Barona Jaya pada Juni 2022. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil bahwa ada hubungan usia dengan lama penyembuhan luka ganggren di Klinik Istiqamah Krueng Barona Jaya (p value = 0,008), ada hubungan nutrisi dengan lama penyembuhan luka ganggren di Klinik Istiqamah Krueng Barona Jaya (p value = 0,008), ada hubungan perawatan luka dengan lama penyembuhan luka ganggren di Klinik Istiqamah Krueng Barona Jaya (p value = 0,008), ada hubungan berat ringannya luka dengan lama penyembuhan luka ganggren di Klinik Istiqamah Krueng Barona Jaya (p value = 0,035), ada hubungan nilai pemeriksaan GDS dengan lama penyembuhan luka ganggren di Klinik Istiqamah Krueng Barona Jaya (p value = 0,035) dan ada hubungan riwayat penyakit lain dengan lama penyembuhan luka ganggren di  Klinik Istiqamah Krueng Barona Jaya (p value = 0,000). Disarankan kepada pelayanan kesehatan selain memberikan pelayanan pemulihan luka, ada baiknya disertai dengan peningkatan pemberian pendidikan kesehatan kepada responden. Dan disarankan juga kepada masyarakat agar dapat melalukan perawatan luka secara teratur, sehingga kondisi luka ganggren dapat berkurang. Kata kunci: lama penyembuhan, luka ganggren, diabetes mellitus. The ignorance of Diabetes Mellitus disease wound care impacts severe complications. One of the impacts is Gangrene. Gangrene wounds can be cured with good and proper wound care. It can be cured by removing dead tissue, removing pus, maintaining wound moisture, and also supporting the healing period. This study aims to determine the factors associated with the duration of Gangrene wound healing in Istiqamah Clinic Krueng Barona Jaya. This research was a descriptive study using a cross-sectional design approach. The population of this study was 51 patients who had Gangrene wounds and received treatment from Istiqamah Krueng Barona Jaya Clinic. Among them, only 16 people were selected as the sample of this study. This study used the Accidental Sampling technique. This research was carried out in the Istiqamah Krueng Barona Jaya Clinic, in June 2022. The study revealed some results: there was a relationship between age and the duration of Gangrene wound healing with a p-value = 0.008; there was a relationship between wound care and the duration of Gangrene wound healing; with a p-value = 0.008; there was also a relationship between the severity of the wound and the duration of Gangrene wound healing with p-value = 0.035; there was a relationship between the value of the GDS examination and the duration of Gangrene wound healing with p-value = 0.035, and there was a relationship between the history of other diseases and the duration of healing of Gangrene wounds with p-value = 0.000. This study recommends that health services must provide wound recovery services. The local health centers also should educate the societies on how to handle diabetes mellitus wound care. Further, this study suggests that the public has to be able to carry out wound care regularly so that the condition of Gangrene wounds can be minimized.Keywords: healing time, gangrene wound, diabetes mellitus.
Hubungan Pengetahuan dan Sikap Pencegahan Infeksi Nosokomial dengan Kepatuhan Perawat dalam Mencuci Tangan di Ruang Rawat Inap Terpadu Rumah Sakit Umum Daerah Aceh Besar Tahun 2022 Ruhul Chairani; Saiful Riza; Yadi Putra
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 8, No 2 (2022): OKTOBER 2022
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v8i2.2397

Abstract

Infeksi nosokomial saat ini merupakan salah satu penyebab meningkatnya angka kesakitan dan angka kematian di rumah sakit. Infeksi nosokomial dapat terjadi melalui tindakan non invasif yaitu terjadi kontak langsung antara pasien yang sedang menderita penyakit infeksi dengan pasien lain, petugas, pengunjung/keluarga, alat-alat rumah sakit, lingkungan rumah sakit, dan lain sebagainya sehingga dapat menularkan penyakit yang diderita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap pencegahan infeksi nosokomial dengan kepatuhan perawat dalam mencuci tangan. Jenis penelitian ini adalah kuantitatuf dengan desain cross sectional study. Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 15 s/d 22 Juni 2022. Populasi dalam penelitian seluruh perawat yang ada diruang rawat inap terpadu Rumah Sakit Umum Daerah Aceh Besar berjumlah 31 orang. Pengumpulan data mengggunakan data primer. Sampel alat ukur menggunakan chi square test, teknik analisa univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan pengetahuan (p=0,028) dan sikap (p=0,011) dengan kepatuhan perawat dalam mencuci tangan. Diharapkan kepada perawat untuk tetap melakukan cuci tangan sesuai prosedur yang telah ditetapkan oleh pemerintah, sehingga dapat menekan angka penularan infeksi nosocomial di rumah sakit.Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Kepatuhan Mencuci Tangan, Infeksi NosokomialNosocomial infection is currently one of the causes of the incidence and mortality in hospitals. Nosocomial infections can occur through non invasive measures, namely direct contact between patients who are suffering from infectious diseases with other patients, officers, visitors/families, hospital equipment, hospital environment, and others so that they can transmit the disease they are suffering from. This study aims to determine the relationship between knowledge and attitudes about preventing nosocomial infections with nurses compliance at work. This type of research is quantitative with a cross sectional study design. Data collection was carried out on 15 to 22 June 2022. The population in the study was all nurses in the integrated inpatient room at the Aceh Besar Regional Hospital, 31 nurses. Data collection using primary data. Analysis using chi square test, univariate and bivariate analysis techniques. The results showed that there was a relationship between knowledge (p=0.015) and attitude (p=0.045) with nurses compliance in washing hands. It is hoped that nurses will continue to wash their hands according to the procedures set by the government, so that they can reduce the transmission rate of nosocomial infections in hospitals.Keywords: Knowledge, Attitude, Handwashing Compliance, Nosocomial Infection
Pengaruh Self Management Terhadap Kepatuhan Lansia Konsumsi Obat Hipertensi di Puskesmas Lampaseh Kota Banda Aceh Tahun 2023 Muhammad Iqbal; Rika Ratna Dila NST; Yadi Putra; Saiful Riza; Dewi Sartika
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 9, No 2 (2023): Oktober 2023
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v9i2.3340

Abstract

Tingginya kasus hipertensi disebabkan karena masih rendahnya pengontrolan hipertensi yang disebabkan karena adanya masalah self management. Self management merupakan kemampuan lansia dalam mempertahankan perilaku yang efektif termasuk mengatur pola makan dan olahraga, menggunakan obat yang direkomendasikan, pemantauan mandiri dan mengatasi emosional. Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh self management terhadap kepatuhan lansia konsumsi obat hipertensi di Puskesmas Lampaseh Kota Banda Aceh Tahun 2023. Metode penelitian ini bersifat Analitik dengan jumlah populasi sebanyak 267 orang dan jumlah sampel sebanyak 73 orang lansia yang mengalami hipertensi, tehknik pengambilan sampel secara Accidental Sampling. Penelitian ini telah dilakukan pada tanggal 4 s/d 11 September 2023 dengan analisa univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 73 responden sebagian besar kepatuhan konsumsi obat hipertensi pada kategori kurang patuh sebanyak 32 orang (43,8%), memiliki self management kurang sebanyak 38 orang (52,1%), integrasi diri kurang sebanyak 39 orang (53,4%), interaksi dengan petugas kesehatan dan lainnya sebanyak 41 orang (56,2%), sebagian pemantauan tekanan darah sebanyak 44 orang (60,3%), sebagian besar kepatuhan terhadap aturan pada kategori kurang sebanyak 38 orang (52,1%) dengan p value untuk self managemen diri (P=0,001), integrasi diri (p=0,001), regulasi diri (p=0,007), interaksi (p=0,002), pemantauan (p=0,014) kepatuhan (p=0,003) dengan kepatuhan mengkonsumis obat hipertensi. Diharapkan pada tempat penelitian untuk mengadakan penyuluhan kesehatan tentang kepatuhan konsumsi obat hipertensi dengan melakukan kerjasama dengan lintas sectoral yaitu Dinas Kesehatan dan Puskesmas. Kata Kunci: Hipertensi, Lansia, Self Management The low control of hypertension caused high cases of hypertension. It occurs because of self-management problems. Self-management is the Elderly's ability to manage diet and exercise patterns effectively, use recommended medications, self-monitor, and cope with emotions. This study aimed to examine the influence of self-management on elderly adherence to hypertension medication at the Lampaseh Community Health Center, Banda Aceh Municipality, in 2023. This study employed a quantitative method. The population of this study was 267 people. Then, 73 elderly with hypertension were chosen by accidental sampling technique as samples of this study. This research was conducted from 11 to 18 August 2023 using univariate and bivariate analysis. The findings showed that 32 respondents (43.8%) of 73 respondents were in the less adherence category in consuming hypertension medication, 38 respondents (52.1%) were in the Poor Category for self-management, 39 respondents (53.4%) were in the Poor Category for self-integration, 41 respondents (56.2%) were in the Poor Category for interactions with health workers and others, 44 respondents (60.3%) were in the Poor Category for monitoring blood pressure, 38 respondents (52.1%) were in the Poor Category for adherence to treatment rules, with a p-value for self management (P=0.001), self-integration (p=0.001), self-regulation (p=0.007), interaction (p=0.002), monitoring (p=0.014), and adherence (p=0.003) for adherence in taking hypertension medication. Hence, health workers are expected to provide health education about adherence to hypertension medication by collaborating between the Health Agency and the Community Health Center. Keywords: Hypertension, Elderly, Self Management
Perbedaan Tingkat Penurunan Nyeri Pasien Post Operasi Yang di Berikan Terapi Tehnik Relaksasi Nafas Dalam dan Guided Imagery di Rumah Sakit Pertamedika Ummi Rosnati Ismawati Ismawati; Maimun Tharida; Yadi Putra
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 9, No 2 (2023): Oktober 2023
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v9i2.3408

Abstract

Nyeri merupakan keadaan tidak nyaman baik bersifat ringan maupun berat. Adanya perasaan yang menimbulkan ketegangan dan siksaan bagi yang mengalaminya. Kadang pasien menangis dan menahan rasa sakit yang dialaminya. Nyeri ada yang sifatnya sebentar (nyeri akut) dan ada yang sifatnya lama (nyeri kronik). Pemberian terapi non farmakologi dapat meringankan nyeri diantaranya pemberian teknik relaksasi nafas dan terapi guided imagery. Tujuan penelitian untuk mengetahui perbedaan tingkat penurunan nyeri pada pasien yang di berikan terapi tehnik relaksasi nafas dalam dan Guided Imagery. Jenis penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif dengan metode quasi experimental two group pretest-posttest control design. Jumlah populasi yaitu 174 dan dijadikan sampel sebanyak 30 terbagi dalam dua kelompok dimana 15 sampel untuk terapi relaksasi napas dalam dan 15 sampel untuk terapi Guided Imagery. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner, lembar observasi, numeric rating scales, SOP terapi teknik relaksasi napas dalam dan SOP terapi guided imagery. Waktu Pengumpulan data pada tanggal 15 Agustus sampai dengan 20 Agustus 2023. Penelitian ini dilakukan di ruang rawat bedah rumah sakit Pertamedika Ummi Rosnati. Kesimpulan hasil penelitian menunjukkan bahwa Ada pengaruh tingkat penurunan nyeri untuk terapi relaksasi nafas dalam nilaiP Value 0.000. Ada pengaruh tingkat penurunan nyeri untuk terapi Guided Imagery P Value 0.030. Disarankan kepada perawat untuk mengkolaborasikan pemberian terapi relaksasi nafas dalam dan terapi Guided Imagery dalam menurunkan derajat nyeri yang dirasakan oleh pasien.Kata Kunci : Post Operasi, Relaksasi Napas Dalam, Guided ImageryPain is a state of discomfort both mild and severe. There is a feeling that causes tension and torment for those who experience it. Sometimes patients cry and endure the pain they experience. Pain is brief (acute pain) and there is a long nature (chronic pain). The provision of non-pharmacological therapy can relieve pain including the provision of breath relaxation techniques and guided imagery therapy. The purpose of the study was to determine the difference in the level of pain reduction in patients given deep breath relaxation technique therapy and guided imagery. This type of research is quantitative research with a quasi experimental two group pretest-posttest control design method. The total population was 174 and made a sample of 30 divided into two groups where 15 samples for deep breath relaxation therapy and 15 samples for Guided Imagery therapy. The research instruments used were questionnaires, observation sheets, numeric rating scales, deep breath relaxation technique therapy SOPs and guided imagery therapy SOPs. Data collection time on August 15 to August 20, 2023. This research was conducted in the surgical ward of Pertamedika Ummi Rosnati hospital. The conclusion of the results showed that there was an effect on the level of pain reduction for deep breath relaxation therapy with a P value of 0.000. There is an effect on the level of pain reduction for Guided Imagery therapy P Value 0.030. It is recommended for nurses to collaborate in providing deep breath relaxation therapy and Guided Imagery therapy in reducing the degree of pain felt by patients.Keywords : Postoperative, Deep Breath Relaxation, Guided Imagery