Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Penelitian Enjiniring Fakultas Teknik Unhas

Analisis Efektifitas Reduksi Limpasan dengan Underdrain Box Storage Magfirah Malkab; Rita Tahir Lopa; Bambang Bakri
Jurnal Penelitian Enjiniring Vol 24 No 2 (2020)
Publisher : Center of Techonolgy (COT), Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25042/jpe.112020.01

Abstract

Penelitian ini membahas mengenaisuatu model saluran drainase sebagai salah satu solusi penanganan masalah genangan yang sering terjadi pada kampus Universitas Muhammadiyah Makassar. Dimana pada bagian dasar drainase diberi lubang-lubang yang disusun seri sepanjang saluran sebagai fungsi untuk mengisi ruang penampungan (box storage) di bawahnya yang dapat dihubungkan langsung ke tanah. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis dimensi saluran yang dapar meningkatkan volume tampungan dan mengurangi limpasan air hujan serta menganalisis efektivitas penerapan underdrain box storage dalam meningkatkan volume tampungan dan mereduksi volume limpasan. Penelitian ini membutuhkan pemetaan wilayah aliran yang datang ke drainase yang ditinjau dan juga data curah hujan untuk memprediksi debit rencana dengan periode ulang 20 tahun.Metode yang digunakan dalam perhitungan debit banjir puncak adalah HSS Nakayasu . Kemudian untuk perhitungan debit banjir rencana digunakan metode Rasional. Selanjutnya, perhitungan intensitas curah hujan menggunakan metode Mononobe. Hasil analisis menunjukkan bahwa dengan adanya ruang penampungan di bawah saluran drainase, volume tampungan drainase meningkat dari 14,80% menjadi 57,97% sehingga dapat mengurangi volume air yang melimpas di permukaan dari 85,20 % menjadi 42,03 %. Kata Kunci : UnderdrainBox Storage, Tampungan, Limpasan ABSTRACT This study discusses a drainage channel model as a solution to the inundation problem that often occurs on the campus of the Muhammadiyah University of Makassar. Where at the bottom of the drainage, holes are arranged in series along the channel as a function to fill the storage space below which can be connected directly to the ground. The purpose of this research is to analyze the dimensions of the canal which can increase the storage volume and reduce rainwater runoff and to analyze the effectiveness of the application of underdrain box storage in increasing the storage volume and reducing the volume of runoff. This research requires mapping the flow area that comes to the drainage under review and also rainfall data to predict the planned discharge with a return period of 20 years. The method used in calculating the peak flood discharge is HSS Nakayasu. Then for the calculation of the flood discharge plan used the Rational method. Furthermore, the calculation of rainfall intensity uses the Mononobe method. The results of the analysis show that with the presence of a storage space under the drainage channel, the volume of the drainage reservoir increases from 14.80% to 57.97% so as to reduce the volume of water overtopping on the surface from 85.20% to 42.03%. Keyword: Underdrain Box Storage, Storage, Runoff
Penanganan Banjir pada Danau Tempe dengan Kolam Regulasi pada Inflow Afbiantir Parandangi; Rita Tahir Lopa; Bambang Bakri
Jurnal Penelitian Enjiniring Vol 24 No 2 (2020)
Publisher : Center of Techonolgy (COT), Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25042/jpe.112020.04

Abstract

Danau Tempe adalah salah satu danau terluas di Provinsi Sulawesi Selatan. Kondisi pendangkalan serta topografi wilayah disektiarnya yang merupakan dataran rendah menjadikan kawasan sekitar Danau Tempe rawan terhadap ancaman bencana banjir. Oleh karena itu dibutuhkan alternative penanganan banjir yang salah satunya adalah dengan pemanfaatan kolam regulasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis sebaran daerah rawan banjir serta efektifitas penangan banjir dengan kolam regulasi di sekitar Danau Tempe. Metode yang digunakan adalah dengan melakukan analisa hidrologi menggunakan data curah hujan pada Daerah Aliran Sungai (DAS)Bila Walanae, perhitungan debit banjir rancangan menggunakan model Hidrograf Satuan Sistetik (HSS) Nakayasu serta simulasi profil aliran banjir menggunakan model numerik 2D Hec Ras. Luas daerah rawan banjir berdasarkan hasil simulasi debit banjir 20 tahun pada tiga sungai yang masuk ke danau tempe (Sungai Bila, Sungai Paddangeng, Sungai Walanae) dengan outlet Sungai Cenranae adalah 121,44 km2. Penanganan banjir di sekitar danau tempe dilakukan dengan pemanfaatan kolam regulasi yang ditempatkan pada hulu tiga sungai yang masuk ke danau tempe dengan dimensi yang sama. Hasil simulasi menggunakan model numerik 2D Hec-Ras menunjukkan bahwa penggunaan kolam regulasi mampu mengurangi luasan area genangan sebesar 21,74 km2, kedalaman maksimum sebesar 0,1 meter, tinggi muka air maksimum sebesar 0,15 meter, volume sebesar 16.424,11 m3, serta durasi genangan sebesar 0,27 jam.
Pengaruh Kemiringan Struktur Plat Segitiga Terhadap Kecepatan Gesek Dasar pada Saluran Terbuka Yunarto Rombebunga; Rita Tahir Lopa; Bambang Bakri
Jurnal Penelitian Enjiniring Vol 25 No 1 (2021)
Publisher : Center of Techonolgy (COT), Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25042/jpe.052021.05

Abstract

Pada aliran saluran terbuka, distribusi kecepatan seringkali dibedakan sebagai distribusi kecepatan di daerah inner region, yang berada di dekat dasar dimana distribusi kecepatan logaritmik berlaku, dan di daerah outer region, yang berada jauh dari dasar dimana distribusi kecepatan menyimpang secara jelas dan sistimatik terhadap hukum logaritmik. Tujuan penelitian adalah struktur mampu meredam energi aliran dasar sehingga kecepatan yang terjadi dapat diminimalisir. Percobaan dilakukan pada saluran flume dengan Panjang 8,00 m, lebar 0,40 m dan tinggi 0,40 m. Untuk kemiringan saluran yang digunakan 0,05% dan 0,10% pada bidang licin. Tipe aliran adalah aliran seragam, menggunakan 3 (tiga) variasi debit inlet (Q). Untuk Struktur berupa model plat segitiga, menggunakan variasi stuktur dengan kemiringan 30o (M1), 45o (M2) dan 60o (M3) dengan kemiringan saluran 0.05%. Adapun tinggi plat segitiga ditentukan berdasarkan tinggi rerata kecepatan maksimum sebesar 0,6D. Hasil analisis menunjukkan bahwa kecepatan gesek yang terjadi sebelum melewati plat segitiga akan membesar dengan nilai rerata 53% (kecepatan gesek (u*) menurun) dan sesaat setelah melewati plat segitiga menjadi kecil (kecepatan gesek (u*) meningkat) dengan rerata 26% seiring bertambah besarnya kemiringan plat segitiga dan konstantan integrasi (C) berupa perubahan kecepatan aliran semakin meningkat. Namun trend kecepatan gesek yang ditunjukan untuk setiap model akan terlihat semakin menurun pada saat menjauhi plat segitiga dan hal ini mengindikasikan kecepatan gesek (u*) akan mengalami kondisi rezim aliran yang baru. Selain itu secara kuantitatif terkonfirmasi bahwa dengan adanya struktur plat segitiga maka nilai Froude yang terjadi sebelum melewati struktur akan mengalami penurunan kecepatan aliran seiring bertambah besarnya kemiringan struktur dan setelah melewati struktur, kecepatan aliran akan meningkat dan terjadi intensitas turbulen disepanjang saluran. In an open channel flow, velocity distribution is often distinguished as velocity distribution in the inner region, which is near the base where the logarithmic velocity distribution applies, and in the outer region, which is far from the base where the velocity distribution deviates clearly and systematically from the logarithmic law. The purpose of this research is the structure is able to reduce the base flow energy so that the velocity that occurs can be minimized. The experiment was carried out on a flume channel with a length of 8.00 m, a width of 0.40 m and a height of 0.40 m. The slope of the channel used are 0.05% and 0.10% on a slippery surface. The type of flow is uniform flow, using 3 (three) variations of inlet discharge (Q). For the structure in the form of a triangular plate model, using a variation of the structure with a slope of 30o (M1), 45o (M2) and 60o (M3) with a channel slope of 0.05%. The height of the triangular plate is determined based on the average height of the maximum speed of 0.6D. The results of the analysis show that the frictional speed that occurs before passing through the triangular plate will increase with an average value of 53% (friction speed (u*) decreases) and immediately after passing through the triangular plate becomes small (friction speed (u*) increases) with an average of 26% along with as the slope of the triangular plate increases, the integration constant (C) in the form of a change in flow velocity increases. However, the frictional velocity trend shown for each model will appear to be decreasing as it moves away from the triangular plate and this indicates that the frictional velocity (u*) will experience a new flow regime. In addition, it is quantitatively confirmed that with the triangular plate structure, the Froude value that occurs before passing through the structure will experience a decrease in flow velocity as the slope of the structure increases and after passing through the structure, the flow velocity will increase and turbulence intensity occurs along the channel.