Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

MODEL SPATIO TEMPORAL DATA CURAH HUJAN MENGGUNAKAN KALMAN FILTER DAN ALGORITMA EKSPEKTASI-MAKSIMISASI Amran Amran; Muh. Idil Islami; A. Kresna Jaya; Bambang Bakri
Jurnal Matematika, Statistika dan Komputasi Vol. 17 No. 2 (2021): JANUARY 2021
Publisher : Department of Mathematics, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jmsk.v17i2.11918

Abstract

Location and time dimension data modeling, also known as spatial-temporal data, generally has high complexity. This study analyzes a spatial-temporal model of rainfall data and climate variables, namely temperature, and humidity. The complexity of the relationship between variables and parameters in the spatial-temporal model is simplified by a hierarchical approach. The parameter estimation of the ratio-temporal model uses the Kalman Filter approaches and the Expectation-Maximization (EM) method combined with the bootstrap method to calculate the standard error estimation. Implementation of the spatial-temporal model on rainfall data in South Sulawesi Province with temperature and humidity shows that there is a relationship between rainfall and temperature and humidity.
Analisis Efektifitas Reduksi Limpasan dengan Underdrain Box Storage Magfirah Malkab; Rita Tahir Lopa; Bambang Bakri
Jurnal Penelitian Enjiniring Vol 24 No 2 (2020)
Publisher : Center of Techonolgy (COT), Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25042/jpe.112020.01

Abstract

Penelitian ini membahas mengenaisuatu model saluran drainase sebagai salah satu solusi penanganan masalah genangan yang sering terjadi pada kampus Universitas Muhammadiyah Makassar. Dimana pada bagian dasar drainase diberi lubang-lubang yang disusun seri sepanjang saluran sebagai fungsi untuk mengisi ruang penampungan (box storage) di bawahnya yang dapat dihubungkan langsung ke tanah. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis dimensi saluran yang dapar meningkatkan volume tampungan dan mengurangi limpasan air hujan serta menganalisis efektivitas penerapan underdrain box storage dalam meningkatkan volume tampungan dan mereduksi volume limpasan. Penelitian ini membutuhkan pemetaan wilayah aliran yang datang ke drainase yang ditinjau dan juga data curah hujan untuk memprediksi debit rencana dengan periode ulang 20 tahun.Metode yang digunakan dalam perhitungan debit banjir puncak adalah HSS Nakayasu . Kemudian untuk perhitungan debit banjir rencana digunakan metode Rasional. Selanjutnya, perhitungan intensitas curah hujan menggunakan metode Mononobe. Hasil analisis menunjukkan bahwa dengan adanya ruang penampungan di bawah saluran drainase, volume tampungan drainase meningkat dari 14,80% menjadi 57,97% sehingga dapat mengurangi volume air yang melimpas di permukaan dari 85,20 % menjadi 42,03 %. Kata Kunci : UnderdrainBox Storage, Tampungan, Limpasan ABSTRACT This study discusses a drainage channel model as a solution to the inundation problem that often occurs on the campus of the Muhammadiyah University of Makassar. Where at the bottom of the drainage, holes are arranged in series along the channel as a function to fill the storage space below which can be connected directly to the ground. The purpose of this research is to analyze the dimensions of the canal which can increase the storage volume and reduce rainwater runoff and to analyze the effectiveness of the application of underdrain box storage in increasing the storage volume and reducing the volume of runoff. This research requires mapping the flow area that comes to the drainage under review and also rainfall data to predict the planned discharge with a return period of 20 years. The method used in calculating the peak flood discharge is HSS Nakayasu. Then for the calculation of the flood discharge plan used the Rational method. Furthermore, the calculation of rainfall intensity uses the Mononobe method. The results of the analysis show that with the presence of a storage space under the drainage channel, the volume of the drainage reservoir increases from 14.80% to 57.97% so as to reduce the volume of water overtopping on the surface from 85.20% to 42.03%. Keyword: Underdrain Box Storage, Storage, Runoff
Analisa Distribusi Sedimen Untuk Manajemen Umur Layanan Waduk Ponre-Ponre Adi Rosyidi; Farouk Maricar; Bambang Bakri
Jurnal Penelitian Enjiniring Vol 24 No 1 (2020)
Publisher : Center of Techonolgy (COT), Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25042/jpe.052020.11

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis perilaku pergerakan sedimen jangka panjang yang akan berpengaruh terhadap umur layanan waduk dan (2) menemukan konfigurasi rekayasa barrier berupa soft structure atau hard structure yang paling efektif dalam mengalihkan distribusi sedimen untuk memperpanjang umur layanan waduk. Metode yang digunakan adalah kombinasi pendekatan modifikasi dan perhitungan secara kuantitatif berdasarkan data di lapngan. Penelitian dilaksanakan di Waduk Ponre-Ponre Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Data dianalisis menggunakan perangkat lunak Mike Zero yang dikalibrasi dengan data Bathimetri, kemudian dilakukan validasi dan verifikasi dengan pendekatan pada besaran penambahan elevasi yang didapatkan dari hasil pengukuran data di lapangan. Hasil yang didapatkan bahwa (1) setelah beroperasi kurang leibh 11 tahun, Waduk Ponre-Ponre mengalami pengurangan kapasitas tampungsebesar 6,95 juta m3 dengan luas chatchment area 78,55 km ,maka penambahan elevasi sedimentasi yang terjadi adalah sebanyak 0.008 per tahun atau sama dengan 7,602 mm per tahun (2) rekayasa distribusi barrier paling tepat ditempatkan dengan metode parallel barrier yang menujukkan penekannan jumlah sedimen sekitar 83,23% atau 6,327 mm per tahun. Kata kunci: rekayasa topografi, sedimentasi, waduk
Penanganan Banjir pada Danau Tempe dengan Kolam Regulasi pada Inflow Afbiantir Parandangi; Rita Tahir Lopa; Bambang Bakri
Jurnal Penelitian Enjiniring Vol 24 No 2 (2020)
Publisher : Center of Techonolgy (COT), Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25042/jpe.112020.04

Abstract

Danau Tempe adalah salah satu danau terluas di Provinsi Sulawesi Selatan. Kondisi pendangkalan serta topografi wilayah disektiarnya yang merupakan dataran rendah menjadikan kawasan sekitar Danau Tempe rawan terhadap ancaman bencana banjir. Oleh karena itu dibutuhkan alternative penanganan banjir yang salah satunya adalah dengan pemanfaatan kolam regulasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis sebaran daerah rawan banjir serta efektifitas penangan banjir dengan kolam regulasi di sekitar Danau Tempe. Metode yang digunakan adalah dengan melakukan analisa hidrologi menggunakan data curah hujan pada Daerah Aliran Sungai (DAS)Bila Walanae, perhitungan debit banjir rancangan menggunakan model Hidrograf Satuan Sistetik (HSS) Nakayasu serta simulasi profil aliran banjir menggunakan model numerik 2D Hec Ras. Luas daerah rawan banjir berdasarkan hasil simulasi debit banjir 20 tahun pada tiga sungai yang masuk ke danau tempe (Sungai Bila, Sungai Paddangeng, Sungai Walanae) dengan outlet Sungai Cenranae adalah 121,44 km2. Penanganan banjir di sekitar danau tempe dilakukan dengan pemanfaatan kolam regulasi yang ditempatkan pada hulu tiga sungai yang masuk ke danau tempe dengan dimensi yang sama. Hasil simulasi menggunakan model numerik 2D Hec-Ras menunjukkan bahwa penggunaan kolam regulasi mampu mengurangi luasan area genangan sebesar 21,74 km2, kedalaman maksimum sebesar 0,1 meter, tinggi muka air maksimum sebesar 0,15 meter, volume sebesar 16.424,11 m3, serta durasi genangan sebesar 0,27 jam.
Pengaruh Perubahan Debit dan Tinggi Jatuh terhadap Kehilangan Energi pada Jaringan Perpipaan Sulhairi Sunusi; Muhammad Saleh Pallu; Bambang Bakri
Jurnal Penelitian Enjiniring Vol 24 No 2 (2020)
Publisher : Center of Techonolgy (COT), Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25042/jpe.112020.09

Abstract

Kehilangan energi adalah salah satu faktor yang mempengaruhi kapasitas pipa sebagai sarana pendistribusi aliran air. Kehilangan energi disebabkan beberapa faktor diantaranya kekasaran dinding pipa yang berkaitan dengan material pipa. Akibat kurang diperhatikannya keterkaitan faktor-faktor ini, beberapa jaringan perpipaan yang ada tidak bekerja secara maksimal atau dengan kata lain jaringan tersebut tidak berfungsi sebagaimana yang diharapkan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh perubahan debit dan tinggi jatuh (head) terhadap kehilangan energi. Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen yang dilaksanakan di laboratorium Hidrolika Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin di Gowa. Karakteristik sampel air yang digunakan adalah density (ρ) 1.000 kg/m3, viskositas kinematik 0,804 x 10-6 m2.det, viskositas dinamik (µ) 0,801 x 10-3 Nd/m2, nilai viskositas (kekentalan) 8,5x10-7 m2/det, dan berat jenis (y) 1,00355 gr/cm3, serta suhu 29,50C. variase debit yang digunakan ada 3 yaitu Q1= 0,004m3/det, Q2 =0,003m3/det dan Q3 = 0.002 m3/det serta variasi tinggi jatuh (head) H1 = 0,5 meter, H2 = 1 meter dan H3 = 2 meter. Penelitian dilakukan pada jaringan pipa lurus dan pipa belokan dengan jenis pipa acrylic transparan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin besar debit menyebabkan kehilangan energi semakin besar pula dan semakin besar tinggi jatuh (head) menyebabkan gradien energi semakin curam sehingga kehilangan energi juga semakin besar.
Penyuluhan Mitigasi Bencana pada Kawasan Sempadan Pantai Galesong Utara Kabupaten Takalar Riswal karamma; Muh Saleh Pallu; Muh Arsyad Thaha; Farauk Maricar; Rita Tahir Lopa; Mukhsan Putra Hatta; Silman P Manda; A Subhan Mustari; Bambang Bakri; Farid Maricar; A Ilda Puspita
JURNAL TEPAT : Teknologi Terapan untuk Pengabdian Masyarakat Vol 4 No 2 (2021): Community Empowerment through Health Awareness in the New Normal
Publisher : Faculty of Engineering UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25042/jurnal_tepat.v4i2.215

Abstract

Coastal community education is needed to maintain the balance of coastal border areas. The purpose of this activity is to increase public awareness in dealing with and reducing disaster risk and provide a basic understanding of disaster mitigation in coastal border areas. Disaster mitigation is an activity to reduce the impact of disasters. The main components that need to be considered in understanding disasters are hazard, vulnerability, resilience, and risk. An understanding of the four main components will determine how the approach and action to disaster must be taken. The data collection method was carried out by observing the coastal border area in the Takalar area, then conducting a review of data or documents related to the border area and discussions with the community who live around the coastal border in North Galesong District to complete the results of the data review. In this service activity, counseling is carried out, one of which describes the level of danger of abrasion and the efforts made to reduce the risk. The step taken as an effort to reduce the risk of abrasion is to carry out disaster mitigation efforts. Implementation of disaster mitigation counseling in coastal border areas is a form of non-structural disaster mitigation in terms of strengthening community capacity. This outreach activity motivates the community to strengthen capacity and protect the environment around the coastal border, especially to prevent abrasion.
Studi Eksperimental Tekanan Jaringan Perpipaan Siti Hardiyanti Rahma; Mukhsan Putra Hatta; Bambang Bakri; Sulhairi Sulhairi
Jurnal Penelitian Enjiniring Vol 25 No 1 (2021)
Publisher : Center of Techonolgy (COT), Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25042/jpe.052021.03

Abstract

Tekanan aliran adalah salah satu faktor penting dalam pengaliran air dalam pipa. Bila tekanan rendah, maka akan menimbulkan masalah dalam pendistribusian jaringan pipa. Namun bila tekanan terlalu besar akan menyebabkan kehilangan energi. Selain itu, dalam instalasi jaringan pipa akan terjadi hambatan aliran yang disebabkan faktor-faktor instalasi jaringan pipa itu sendiri seperti kecepatan aliran, perubahan dimensi pipa dan adanya belokan, serta perubahan kekasaran material pipa. Hambatan aliran akan menyebabkan turunnya energi dan tekanan.Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis seberapa besar pengaruh paraemeter aliran terhadap tekanan dalam jaringan perpipaan dan mendapatkan hubungan parameter tak berdimensi pada jaringan perpipaan. Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen yang dilaksanakan di laboratorium Hidrolika Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin di Gowa. Karakteristik sampel air yang digunakan adalah density (ρ) 1.000 kg/m3, viskositas kinematik 0,804 x 10-6 m2det, viskositas dinamik (µ) 0,801 x 10-3 Nd/m2, nilai viskositas (kekentalan) 8,5x10-7 m2/det, dan berat jenis (y) 1,00355 gr/cm3, serta suhu 29,50C. Variase debit yang digunakan ada 3 yaitu Q1= 0,004 m3/det, Q2 =0,003m3/det dan Q3 = 0.002 m3/det serta variasi tinggi jatuh (head) H1 = 0,5 meter, H2 = 1 meter dan H3 = 2 meter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh parameter aliran terhadap tekanan dalam jaringan perpipaan bahwa semakin tinggi debit maka tekanannya juga meningkat. Hal ini disebabkan karena kecepatan dan Bilangan Reynold juga meningkat. Sedangkan pengaruh headloss, semakin tinggi headloss maka tekanan semakin rendah karena semakin jauh titik pengamatannya sehingga terjadi kehilangan energi (mayor losses dan minor losses). Hubungan parameter non dimensional dari semua parameter menunjukkan hubungan yang sangat signifikan antara P dari hasil pengukuran dan P empiris.
Studi Eksperimental Kecepatan Aliran Slurry pada Saluran Tertutup Muhammad Taufiq Akbar; Sulhairi Sulhairi; Muhammad Arsyad Thaha; Bambang Bakri
Jurnal Penelitian Enjiniring Vol 25 No 1 (2021)
Publisher : Center of Techonolgy (COT), Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25042/jpe.052021.06

Abstract

Dalam suatu aliran yang melewati sistem atau instalasi jaringan pipa air limbah akan terjadi hambatan aliran yang disebabkan oleh faktor-faktor instalasi jaringan pipa itu sendiri seperti perubahan kecepatan, perubahan penampang (dimensi pipa, belokan, sambungan) dan perubahan kekasaran permukaan. Hambatan aliran akan menyebabkan turunnya energi dan tekanan. Sape (2016) menguraikan sumber dari self head loss dan limit deposit velocity (DHLLDV) berdasarkan konsentrasi volume dan ukuran butiran partikel seragam yaitu (1) kehilangan energi pada regime fixed atau stationary flow yang di sebabkan oleh turbulensi aliran bed; (2) kehilangan energi pada regime slidding bed yang di sebabkan oleh slidding friction benda padat pada dinding pipa; (3) kehilangan energi pada regime heterogeneous akibat energi potensial (gravitasi) dan energi kinetik (tumbukan benda padat dengan dinding pipa); (4) kehilangan energi pada regime homegen disebabkan oleh turbulensi partikel besar; (5) kehilangan energi pada regime slidding yang disebabkan oleh slidding friction, energi potensial dan energi kinetik.. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendapatkan besaran pengaruh parameter aliran slurry terhadap regime aliran pada pipa lurus dan pipa belok. Pengambilan data primer secara analisis kuantitatif dengan pengumpulan data utama melalui pengukuran dengan mengunakan rangkain pipa sebagai model pengujian, serta didahului dengan pengumpulan data pendukung yaitu analisis karakteristik sampel air. Karakteristik sampel air yang digunakan adalah density (ρw) 1.000 kg/m3, density padatan (ρs) 2.670 kg/m3 viskositas kinematik 0,804 x 10-6 m2/det, viskositas dinamik (µ) 0,801 x 10-3 Nd/m2, nilai viskositas (kekentalan) 8,5x10-7 m2/det, dan berat jenis (y) 1,00355 gr/cm3, serta suhu 29,5 oC. Variasi debit yang digunakan ada 3 yaitu 0,004 m3/det, 0,003m3/det, dan 0,002 m3/det serta tinggi jatuh (head) 0,5 meter. Air yang mengandung partikel padat atau sedimen (slurry) yang mengandung sedimen seragam berupa pasir dengan ukuran 0,15 mm, 0,25 mm dan 0.42 mm
Pengaruh Kemiringan Struktur Plat Segitiga Terhadap Kecepatan Gesek Dasar pada Saluran Terbuka Yunarto Rombebunga; Rita Tahir Lopa; Bambang Bakri
Jurnal Penelitian Enjiniring Vol 25 No 1 (2021)
Publisher : Center of Techonolgy (COT), Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25042/jpe.052021.05

Abstract

Pada aliran saluran terbuka, distribusi kecepatan seringkali dibedakan sebagai distribusi kecepatan di daerah inner region, yang berada di dekat dasar dimana distribusi kecepatan logaritmik berlaku, dan di daerah outer region, yang berada jauh dari dasar dimana distribusi kecepatan menyimpang secara jelas dan sistimatik terhadap hukum logaritmik. Tujuan penelitian adalah struktur mampu meredam energi aliran dasar sehingga kecepatan yang terjadi dapat diminimalisir. Percobaan dilakukan pada saluran flume dengan Panjang 8,00 m, lebar 0,40 m dan tinggi 0,40 m. Untuk kemiringan saluran yang digunakan 0,05% dan 0,10% pada bidang licin. Tipe aliran adalah aliran seragam, menggunakan 3 (tiga) variasi debit inlet (Q). Untuk Struktur berupa model plat segitiga, menggunakan variasi stuktur dengan kemiringan 30o (M1), 45o (M2) dan 60o (M3) dengan kemiringan saluran 0.05%. Adapun tinggi plat segitiga ditentukan berdasarkan tinggi rerata kecepatan maksimum sebesar 0,6D. Hasil analisis menunjukkan bahwa kecepatan gesek yang terjadi sebelum melewati plat segitiga akan membesar dengan nilai rerata 53% (kecepatan gesek (u*) menurun) dan sesaat setelah melewati plat segitiga menjadi kecil (kecepatan gesek (u*) meningkat) dengan rerata 26% seiring bertambah besarnya kemiringan plat segitiga dan konstantan integrasi (C) berupa perubahan kecepatan aliran semakin meningkat. Namun trend kecepatan gesek yang ditunjukan untuk setiap model akan terlihat semakin menurun pada saat menjauhi plat segitiga dan hal ini mengindikasikan kecepatan gesek (u*) akan mengalami kondisi rezim aliran yang baru. Selain itu secara kuantitatif terkonfirmasi bahwa dengan adanya struktur plat segitiga maka nilai Froude yang terjadi sebelum melewati struktur akan mengalami penurunan kecepatan aliran seiring bertambah besarnya kemiringan struktur dan setelah melewati struktur, kecepatan aliran akan meningkat dan terjadi intensitas turbulen disepanjang saluran. In an open channel flow, velocity distribution is often distinguished as velocity distribution in the inner region, which is near the base where the logarithmic velocity distribution applies, and in the outer region, which is far from the base where the velocity distribution deviates clearly and systematically from the logarithmic law. The purpose of this research is the structure is able to reduce the base flow energy so that the velocity that occurs can be minimized. The experiment was carried out on a flume channel with a length of 8.00 m, a width of 0.40 m and a height of 0.40 m. The slope of the channel used are 0.05% and 0.10% on a slippery surface. The type of flow is uniform flow, using 3 (three) variations of inlet discharge (Q). For the structure in the form of a triangular plate model, using a variation of the structure with a slope of 30o (M1), 45o (M2) and 60o (M3) with a channel slope of 0.05%. The height of the triangular plate is determined based on the average height of the maximum speed of 0.6D. The results of the analysis show that the frictional speed that occurs before passing through the triangular plate will increase with an average value of 53% (friction speed (u*) decreases) and immediately after passing through the triangular plate becomes small (friction speed (u*) increases) with an average of 26% along with as the slope of the triangular plate increases, the integration constant (C) in the form of a change in flow velocity increases. However, the frictional velocity trend shown for each model will appear to be decreasing as it moves away from the triangular plate and this indicates that the frictional velocity (u*) will experience a new flow regime. In addition, it is quantitatively confirmed that with the triangular plate structure, the Froude value that occurs before passing through the structure will experience a decrease in flow velocity as the slope of the structure increases and after passing through the structure, the flow velocity will increase and turbulence intensity occurs along the channel.
Flip Bucket Energy Damping Model Test on Karalloe Dam Spillway Nabilah Shahnaz; Farouk Maricar; Bambang Bakri
Lowland Technology International Vol 24 No 1 (2022): Lowland Technology International Journal
Publisher : International Association of Lowland Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.0001/ialt_lti.v24i1.1453

Abstract

The Karalloe Dam was built with the aim of supplying raw water, for flood control and as a tourist attraction. This dam is also a dam with a type of rock embankment with a concrete membrane (Concrete Face Rockfill Dam) which has a side spillway without a door with the Mercu model of the Mercu Ogee type. The purpose of the study was to determine the level of effectiveness of energy absorbers with variations in flood discharge that had been determined using the Flip Bucket type. The research was conducted at the Natural Hydraulics Laboratory, Department of Civil Engineering, Hasanuddin University. This type of research is experimental with a physical hydraulic model test using primary data which includes building design data. The results showed that the calculation and testing on the physical model of the spillway building with a scale of 1:50 and a simulation with a numerical model obtained the results of the length of the jump the greater the discharge, the greater the length of the jump that occurred. At the 10th return period is 37.66 cm and the QPMF return period is 73.84 cm and in model testing the effectiveness of the energy damper is obtained which shows a reduction in the average velocity from the Launcher channel to the energy absorber each period, namely Q10th 44.75%, Q20th 37.79%, Q50th 35.09% , Q100th 32.87%, Q1000th 30.84% and QPMF 34.28%.