Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Jurnal Teknik Sumber Daya Air

Validasi Akurasi Data Curah Hujan Per-Jam GSMaP Menggunakan ARR Tersebar di Sulawesi Selatan Muhammad Rifaldi Mustamin; Farouk Maricar; Rita Tahir Lopa; Riswal Karamma
Jurnal Teknik Sumber Daya Air Vol. 4 No. 1 (Juni 2024)
Publisher : Himpunan Ahli Teknik Hidraulik Indonesia (HATHI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56860/jtsda.v4i1.93

Abstract

Data hujan adalah kebutuhan yang sangat penting dalam berbagai kegiatan. Adanya keterbatasan sebaran titik stasiun hujan menyebabkan keterbatasan data hujan di suatu daerah. Salah satu alternatif untuk mengatasi keterbatasan tersebut adalah penggunaan data satelit seperti GSMaP. Untuk mendukung penggunaan data curah hujan satelit di suatu daerah, maka perlu dilakukan pengujian akurasi data untuk mengetahui karakteristik error yang dihasilkan. Tujuan dari peneltian ini untuk memvalidasi tingkat akurasi data curah hujan skala jam - jaman GSMaP dalam mengestimasi curah hujan di wilayah Indonesia khususnya di Provinsi Sulawesi Selatan berdasarkan data ARR. Metode validasi akurasi dalam penelitian ini menggunakan koefisien korelasi (r), Root Mean Square Error (RMSE), dan Relative Bias (RB) yang dilakukan berdasarkan klasifikasi kelas hujan yaitu ringan, sedang, lebat dan sangat lebat. Hasil dari validasi akurasi menunjukkan bahwa data curah hujan satelit GSMaP dan data curah hujan terukur pada skala jam – jaman memiliki hubungan yang kuat dibuktikan dengan nilai koefisien korelasi 0,6–0,9. Jika ditinjau dari nilai RB dan RMSE, maka data hujan GSMaP pada intensitas hujan ringan cenderung over-estimated dari data hujan terukur, kemudian cenderung under-estimated pada intesitas hujan sedang hingga sangat lebat. Secara umum, data curah hujan satelit GSMaP masih memiliki error terhadap data pengamatan meskipun kemampuan mendeteksi curah hujannya sudah baik. Hal ini menunjukkan data curah hujan GSMaP dapat diandalkan untuk estimasi curah hujan di wilayah yang tidak memiliki titik pengamatan, namun pada daerah yang memiliki data terukur tetapi panjang data terbatas sebaiknya data satelit tersebut dilakukan koreksi/kalibrasi terlebih dahulu karena masih terdapat error.