Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pertumbuhan, Kelangsungan Hidup, dan Daya Cerna Ikan Nila Gesit (Oreochromis Niloticus L) yang Diberikan Arang Aktif dalam Pakan dengan Sumber yang Berbeda Arif Muslim; Muhammadar Muhammadar; Firdus Firdus
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah Vol 3, No 2 (2018): April 2018
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.569 KB)

Abstract

This study aims to analyze the effect of active charcoal gived in feed for growth, survival and digestibility of tilapia GESIT (Oreochromis niloticus L). This research was conducted at marine aquatic biology laboratory of marine and fishery faculty of syiah kuala university on september-november 2017. The proksimat test of feces were conducted at the development agency of the industrial research and standardization center of banda aceh. The method used in this research is a complete randomized design method with 5 treatment levels with 3 replications. Parameters tested were fish growth, digestibility, feed conversion ratio, and Survival rate. The treatment in this research were treatment A (control), B addition of activated charcoal rice husk, C treatment of mangrove wood, D sawdust treatment, and E treatment coconut shell. Based on the result of ANOVA test indicated that active charcoal giving in feed significantly influence (P0.05) to growth, digestibility and feed conversion,and survival rate. The best treatment with the highest value in this study was B treatment with additional rice husk with average of absolute weight growth ranged from 5.65 to 8.57 g, absolute longevity growth ranged from 3.61 to 5.35 cm, growth rate specifically ranged from 0.80 to 0.97% / day, the daily growth rate ranges from 0.14-0.20%/g, the feed conversion is between 4.43 g and 2.37 g , the survival is 73.33%- 86.66 %, and protein digestibility ranged from 56.51 to 93.46%.Keywords:Activated charcoal,proteindigestibility,growth, Oreochromis nilticus L       Penelitian ini bertujuaan untuk mengetahui pengaruh pemberian arang aktif dalam pakan terhadap pertumbuhan, kelangsungan hidup, dan daya cerna ikan nila GESIT (Oreochromis niloticus L). Penelitian ini berlangsung pada bulan September-November 2017 pemeliharaan ikan dilakukan di Laboratorium Biologi Laut Budidaya Perairan Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Syiah Kuala. Uji proksimat terhadap feses ikan dilakukan di Balai riset standardisasi industri banda aceh. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode rancangan acak lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 3 kali pengulangan. Parameter yang diuji adalah pertumbuhan ikan, daya cerna, konversi pakan, dan kelangsungan hidup. Perlakuan pada penelitian ini yaitu perlakuan A (kontrol), perlakuan B arang aktif sekam padi, perlakuan C kayu bakau, perlakuan D serbuk gergaji, dan perlakuan E tempurung kelapa. Berdasarkan hasil uji ANOVA menunjukkan bahwa pemberian arang aktif dalam pakan berpengaruh nyata (P0,05) terhadap pertumbuhan, daya cerna, konversi pakan, dan kelangsungan hidup. Perlakuan terbaik dengan nilai tertinggi pada penelitian ini adalah perlakuan B dengan tambahan sekam padi dengan rerata pertumbuhan berat mutlak berkisar antara 5,65 – 8,57 g, pertumbuhan panjang mutlak berkisar 3,61 – 5,35 cm, laju pertumbuhan spesifik berkisar 0,80 – 0,97 %/hari,  Laju pertumbuhan harian berkisar antara 0,14-0,20%/g, konversi pakan berkisar antara 4,43 g dan 2,37 g, kelangsungan hidup berkisar 73,33 – 86,66 %, dan daya cerna protein berkisar 56,51 – 93,46 %.KataKunci: Arang aktif, Nila GESIT, pertumbuhan, daya cerna protein
Pertumbuhan Benih Ikan Bawal Air Tawar (Colossoma macropomum) Pada Pemberian Pakan Alami Yang Berbeda Taufiq Taufiq; Firdus Firdus; Iko Imelda Arisa
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah Vol 1, No 3 (2016): November 2016
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (372.853 KB)

Abstract

The objective of this research was to determine the effect of life feeds on the growth performance of pomfret (Colossoa macropomum)  larvae. Five life feed i.e. Pomacea canaliculata, Mysis relicta, Tubifex sp, Culex sp., and Daphnia sp. Were tested in this study. The research was conducted at the Laboratory of Aquatic, Veterinarary Faculty, Syiah Kuala University from April to May 2015. The completely randomized design wwith five treatments and four replications were used. The results showed that the life feeds has not gave the significant effect on the growth performance and the survival rate of C. macropomum juvenile. However, the higher growth and survival rates were found at fish fed on silk worm.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pakan alami, Pomacea canaliculata, Mysis relicta, Tubifex sp, Culex sp, dan Daphnia sp terhadap pertumbuhan dan tingkat kelangsungan hidup benih ikan bawal air tawar (Colossoma macropomum). Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Aquatik, Fakultas Kedokteran hewan Universitas Syiah Kuala, pada tanggal 15 April hingga 16 Mei 2015. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan lima perlakuan dan empat ulangan. Perlakuan terdiri dari Pomacea canaliculata (A), Mysis relicta (B), Tubifex sp. (C), Culex sp (D). dan Daphnia sp. (E). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pemberian pakan alami yang berbeda tidak berpegaruh nyata terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih ikan bawal air tawar (C. macropomum). Namun demikian, pertumbuhan dan kelangsungan hidup yang lebih baik ditemukan pada pemberian cacing sutra
The Effect of Curry Leaves (Murayya Koenigii L.) on Blood Glucose Levels In Alloxan Diabetic Mice (Mus Musculus) Fauziah Fauziah; Nindya Nika Putri; Firdus Firdus
Jurnal Natural Volume 14, Number 1, March 2014
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (90.093 KB)

Abstract

This study was conducted to determine the effect of ethanol extract of curry leaves (Murraya koenigii L.) on blood glucose levels in alloxan diabetic mice (Mus musculus). The diabetic conditions were made by giving alloxan 75 mg/kg body weight (BW) and the hypoglycemic effects of extract of curry leaves given with various doses.   This study used 24 male mice strain Balb/c in four groups of treatment with six replications, namely the negative control group, the ethanol extract of curry leaf tree 50% mL/10g body weight group, 70% mL/10g body weight group and 90% mL/10g body weight group. The treatment was given orally by using a gastric sonde for 14 days. Blood samples were taken through the sinus caudalis using a scissors. Blood glucose level was measured at 1st , the 8th and the 24th of treatment using blood glucose test strips and Nesco® Multicheck apparatus. Blood glucose data were analyzed by one way ANOVA (Analysis of Variants) and followed by Tuckey test at significance level of 5%. The result showed that treatment of ethanol extract of curry leaves (Murraya koenigii) at various doses significantly affected the decrease on blood glucose levels of mice (Mus musculus) alloxan diabetic.
Efektivitas penggunaan rumpon sebagai daerah penangkapan ikan di Perairan Pusong Kota Lhokseumawe Makwiyah A. Chaliluddin; Ratna M. Aprilla; Junaidi M. Affan; Abdullah A. Muhammadar; Heri Rahmadani; Edy Miswar; Firdus Firdus
Depik Vol 7, No 2 (2018): August 2018
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (478.342 KB) | DOI: 10.13170/depik.7.2.11322

Abstract

The existence of fish aggregating devices (FADs) in a waters is able to establish a new fishing ground that potential waters. FADs are able to attract the attention of the gathering of fishes and other aquayic organisms around it, increasing the density of fish around FADs can increase the chances of successful catching operation, and therefore the FADs has benefited significantly to increase the capture fishery production significantly. The purposes of the research were to evaluate the catching composition of purse seine production  using FADs and non FADs, and to examine the fectiveness of FADs. This research was conducted on February 1 - 28, 2018 located at Pusong Waters, Lhokseumawe City. The survey  method was used in this study. The direct sampling by following the fisherman in fishing activities was performed both the purse seine with FADs and no FADs. Total purse seine catches during the research were 4,320 kg consisting of Long Jawed Mackerel (Rastrelliger sp.) 1,280 kg (29.63%), Decapterus Fish ( Decapterus sp.) 350 kg (8,107%), skipjack tuna (Katsuwonus pelamis) 845 kg (19.56 %), tuna fish (Euthynnus affinis) 720 kg (16.67%), Torpedo scad (Megalaspis cordyla) 300 kg (6.94%), Queenfish 140 kg (3.24%), and starry triggerfish (Abalistes stellaris) 685 kg (15.86%). It was concluded that the purse seine used FADs is more effective  compared to the a purse seine that does not use FADs.Keberadaan rumpon di suatu perairan mampu menarik perhatian berkumpulnya ikan dan organisme lain disekitarnya, sehingga dapat meningkatkan hasil tangkapan ikan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis komposisi hasil tangkapan purse seine yang menggunakan rumpon dan purse seine yang tidak menggunakan rumpon, dan menilai efektivitas rumpon dalam mengumpulkan ikan. Penelitian ini dilaksanakan pada 01 - 28 Februari 2018 bertempat di Perairan Pusong, Kota Lhokseumawe. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei, yaitu dengan mengikuti nelayan dalam kegiatan penangkapan ikan, baik nelayan purse seine yang menggunakan rumpon dan nelayan purse seine yang tidak menggunakan rumpon. Data ikan hasil tangkapan yang diperoleh dihitung jumlah ikan hasil tangkapan dan diidentifikasi spesies ikan dan selanjutnya dibandingkan dengan hasil tangkapan nelayan yang menggunakan rumpon dan ikan hasil tangkapan nelayan yang tidak menggunakan rumpon. Total hasil tangkapan purse seine selama penelitian sebanyak 4.320 kg terdiri dari kembung (Rastrelliger sp.) 1.280 kg (29,63%), layang (Decapterus sp.) 350 kg (8,107%), cakalang (Katsuwonus pelamis) 845 kg (19,56%), tongkol (Euthynnus affinis) 720 kg (16,67 %), tegang ekor/tetengkek (Megalaspis cordyla) 300 kg (6,94 %), talang/daun bamboo (Scomberoides lysan) 140 kg (3,24%), dan ayam-ayam (Abalistes stellaris) 685 kg (15,86 %).  Dari kedua jenis kegiatan penangkapan ikan tersebut, maka purse seine menggunakan rumpon lebih efektif dibandingkan purse seine yang tidak menggunakan rumpon sebagai daerah penangkapan ikan.
Efektivitas penggunaan rumpon sebagai daerah penangkapan ikan di Perairan Pusong Kota Lhokseumawe Makwiyah A. Chaliluddin; Ratna M. Aprilla; Junaidi M. Affan; Abdullah A. Muhammadar; Heri Rahmadani; Edy Miswar; Firdus Firdus
Depik Vol 7, No 2 (2018): August 2018
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13170/depik.7.2.11322

Abstract

The existence of fish aggregating devices (FADs) in a waters is able to establish a new fishing ground that potential waters. FADs are able to attract the attention of the gathering of fishes and other aquayic organisms around it, increasing the density of fish around FADs can increase the chances of successful catching operation, and therefore the FADs has benefited significantly to increase the capture fishery production significantly. The purposes of the research were to evaluate the catching composition of purse seine production  using FADs and non FADs, and to examine the fectiveness of FADs. This research was conducted on February 1 - 28, 2018 located at Pusong Waters, Lhokseumawe City. The survey  method was used in this study. The direct sampling by following the fisherman in fishing activities was performed both the purse seine with FADs and no FADs. Total purse seine catches during the research were 4,320 kg consisting of Long Jawed Mackerel (Rastrelliger sp.) 1,280 kg (29.63%), Decapterus Fish ( Decapterus sp.) 350 kg (8,107%), skipjack tuna (Katsuwonus pelamis) 845 kg (19.56 %), tuna fish (Euthynnus affinis) 720 kg (16.67%), Torpedo scad (Megalaspis cordyla) 300 kg (6.94%), Queenfish 140 kg (3.24%), and starry triggerfish (Abalistes stellaris) 685 kg (15.86%). It was concluded that the purse seine used FADs is more effective  compared to the a purse seine that does not use FADs.Keberadaan rumpon di suatu perairan mampu menarik perhatian berkumpulnya ikan dan organisme lain disekitarnya, sehingga dapat meningkatkan hasil tangkapan ikan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis komposisi hasil tangkapan purse seine yang menggunakan rumpon dan purse seine yang tidak menggunakan rumpon, dan menilai efektivitas rumpon dalam mengumpulkan ikan. Penelitian ini dilaksanakan pada 01 - 28 Februari 2018 bertempat di Perairan Pusong, Kota Lhokseumawe. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei, yaitu dengan mengikuti nelayan dalam kegiatan penangkapan ikan, baik nelayan purse seine yang menggunakan rumpon dan nelayan purse seine yang tidak menggunakan rumpon. Data ikan hasil tangkapan yang diperoleh dihitung jumlah ikan hasil tangkapan dan diidentifikasi spesies ikan dan selanjutnya dibandingkan dengan hasil tangkapan nelayan yang menggunakan rumpon dan ikan hasil tangkapan nelayan yang tidak menggunakan rumpon. Total hasil tangkapan purse seine selama penelitian sebanyak 4.320 kg terdiri dari kembung (Rastrelliger sp.) 1.280 kg (29,63%), layang (Decapterus sp.) 350 kg (8,107%), cakalang (Katsuwonus pelamis) 845 kg (19,56%), tongkol (Euthynnus affinis) 720 kg (16,67 %), tegang ekor/tetengkek (Megalaspis cordyla) 300 kg (6,94 %), talang/daun bamboo (Scomberoides lysan) 140 kg (3,24%), dan ayam-ayam (Abalistes stellaris) 685 kg (15,86 %).  Dari kedua jenis kegiatan penangkapan ikan tersebut, maka purse seine menggunakan rumpon lebih efektif dibandingkan purse seine yang tidak menggunakan rumpon sebagai daerah penangkapan ikan.
Efektivitas penggunaan rumpon sebagai daerah penangkapan ikan di Perairan Pusong Kota Lhokseumawe Makwiyah A. Chaliluddin; Ratna M. Aprilla; Junaidi M. Affan; Abdullah A. Muhammadar; Heri Rahmadani; Edy Miswar; Firdus Firdus
Depik Vol 7, No 2 (2018): August 2018
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13170/depik.7.2.11322

Abstract

The existence of fish aggregating devices (FADs) in a waters is able to establish a new fishing ground that potential waters. FADs are able to attract the attention of the gathering of fishes and other aquayic organisms around it, increasing the density of fish around FADs can increase the chances of successful catching operation, and therefore the FADs has benefited significantly to increase the capture fishery production significantly. The purposes of the research were to evaluate the catching composition of purse seine production  using FADs and non FADs, and to examine the fectiveness of FADs. This research was conducted on February 1 - 28, 2018 located at Pusong Waters, Lhokseumawe City. The survey  method was used in this study. The direct sampling by following the fisherman in fishing activities was performed both the purse seine with FADs and no FADs. Total purse seine catches during the research were 4,320 kg consisting of Long Jawed Mackerel (Rastrelliger sp.) 1,280 kg (29.63%), Decapterus Fish ( Decapterus sp.) 350 kg (8,107%), skipjack tuna (Katsuwonus pelamis) 845 kg (19.56 %), tuna fish (Euthynnus affinis) 720 kg (16.67%), Torpedo scad (Megalaspis cordyla) 300 kg (6.94%), Queenfish 140 kg (3.24%), and starry triggerfish (Abalistes stellaris) 685 kg (15.86%). It was concluded that the purse seine used FADs is more effective  compared to the a purse seine that does not use FADs.Keberadaan rumpon di suatu perairan mampu menarik perhatian berkumpulnya ikan dan organisme lain disekitarnya, sehingga dapat meningkatkan hasil tangkapan ikan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis komposisi hasil tangkapan purse seine yang menggunakan rumpon dan purse seine yang tidak menggunakan rumpon, dan menilai efektivitas rumpon dalam mengumpulkan ikan. Penelitian ini dilaksanakan pada 01 - 28 Februari 2018 bertempat di Perairan Pusong, Kota Lhokseumawe. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei, yaitu dengan mengikuti nelayan dalam kegiatan penangkapan ikan, baik nelayan purse seine yang menggunakan rumpon dan nelayan purse seine yang tidak menggunakan rumpon. Data ikan hasil tangkapan yang diperoleh dihitung jumlah ikan hasil tangkapan dan diidentifikasi spesies ikan dan selanjutnya dibandingkan dengan hasil tangkapan nelayan yang menggunakan rumpon dan ikan hasil tangkapan nelayan yang tidak menggunakan rumpon. Total hasil tangkapan purse seine selama penelitian sebanyak 4.320 kg terdiri dari kembung (Rastrelliger sp.) 1.280 kg (29,63%), layang (Decapterus sp.) 350 kg (8,107%), cakalang (Katsuwonus pelamis) 845 kg (19,56%), tongkol (Euthynnus affinis) 720 kg (16,67 %), tegang ekor/tetengkek (Megalaspis cordyla) 300 kg (6,94 %), talang/daun bamboo (Scomberoides lysan) 140 kg (3,24%), dan ayam-ayam (Abalistes stellaris) 685 kg (15,86 %).  Dari kedua jenis kegiatan penangkapan ikan tersebut, maka purse seine menggunakan rumpon lebih efektif dibandingkan purse seine yang tidak menggunakan rumpon sebagai daerah penangkapan ikan.