Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Pellet Formulation of Trichoderma Isolated from Aceh with Potential for Biocontrol of Phytophthora Sp. on Cacao Sedlings Rina Sriwati; Tjut Chamzhurni; Alfizar Alfizar; Bonny PW Soekarno; Vina Maulidia; Irza Sahputra
Jurnal Ilmu dan Teknologi Terapan Pertanian Vol 3 No 2 (2019): Journal of Applied Agricultural Science and Technology
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32530/jaast.v3i2.120

Abstract

Molleculler study was conducted to identify several species of Trichoderma isolate from several plant (Pine, Cacao, Gliceria, Nutmeg, Bamboo, Coffee, Potato). The growth of eight species Trichodermaafter pelleting formulation has been observed. Pellet Trichoderma harzianum have good ability to growth on PDA medium after 4 weeks storage. Base on their mycelium diameter growth on PDA, T. harzianum have selected as potential species on pellet formulation growth. Several dose of pellet formulation have been applied for controlling Phythopthora disease. The application of T. harzianum pellets in the form of a 2 g / 100 ml (S1) suspension effective in inhibiting the development of Phytophthora sp in cacao seedlings, when the higher concentrations of T. harzianum pellets applied to cacao seeds,the disease severity increase. Pellet Trichoderma could be use as biological control agent of cacao seedling in certain dosage.
PERLAKUAN BIOPRIMING KOMBINASI AIR KELAPA MUDA DAN TRICHODERMA TERHADAP VIABILITAS DAN VIGOR BENIH CABAI KADALUARSA (Capsicum annuum L.) Hasanuddin Hasanuddin; Vina Maulidia; Syamsuddin Syamsuddin
Jurnal Agrotek Lestari Vol 2, No 2 (2016): Oktober
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (55.835 KB) | DOI: 10.35308/jal.v2i2.601

Abstract

The objective of this research was to study the effect of young coconut water concentration, Trichoderma species, and the interaction which is used in the biopriming process to increased viability and vigor of expired chili seed. This research was conducted at Seed Science and Technology Laboratory and Plant Disease Laboratory, Faculty of Agriculture, Syiah Kuala University. The design used completely randomized design (CRD) 4 x 4 factorial with three replications. Factors studied consisted of young coconut water concentration factor (0%, 10%, 15% and 20%) and Trichoderma species (without Trichoderma, Trichoderma virens, Trichoderma harzianum and Trichoderma asperellum). Seed viability and vigor were estimated by maximum growth potential, percentage of germination, relative growth speed, simultaneity grow, required time to reach 50% total of relative germination (T), Index of vigor, normal seedling wet weight and normal seedling dry weight. The expired chili seed treatment with concentration young coconut water 15% showed the best value to the increasing of viability and vigor of chilli seed. Species of Trichoderma harzianum showed the best value to the increasing of viability and vigor of chilli seed. There is a significant interaction between the young coconut water and Trichoderma species, the best combination was found in concentration of 15% young coconut water and Trichoderma harzianum to increase the viability and vigor of chilli seed. Keywords: index of vigor, normal seedling dry weight, percentage of germination growth speed
Pengaruh Jenis ZPT dan Jenis Bahan Stek terhadap Pertumbuhan Stek Batang Tanaman Kelor (Moringa oleifera L.) Salmah Salmah; Iwandikasyah Putra; Vina Maulidia; Muhammad Jalil
Jurnal Agrotek Lestari Vol 8, No 2 (2022): Oktober
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jal.v8i2.4907

Abstract

Kelor merupakan tanaman tropis yang sudah tumbuh dan berkembang di Indonesia memiliki banyak manfaat dan bernilai gizi tinggi sehingga banyak diminati. Oleh karena itu perlu dilakukan pembibitan untuk memperbanyak tanaman kelor. Upaya perbanyakan tanaman kelor secara vegetatif stek dengan penambahan zat pengatur tumbuh dan pemilihan bagian stek yang tepat agar diperoleh hasil yang cepat dan jumlah yang banyak. Penelitian bertujuan untuk mengetahui jenis ZPT dan jenis bagian stek yang tepat agar di peroleh pertumbuhan stek tanaman kelor yang optimal. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober-Desember 2021 di Desa Padang kecamatan Manggeng kabupaten Aceh Barat Daya, menggunakan rancangan faktorial 4 x 3. Faktor pertama jenis ZPT yaitu kontrol, ekstrak bawang merah, Growtone 3.75 SP, Atonik, serta faktor kedua jenis bagian stek yaitu bagian pangkal, bagian tengah, bagian pucuk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis ZPT berpengaruh sangat nyata terhadap panjang tunas umur 4 MST, berpengaruh nyata terhadap jumlah tangkai daun umur 2 dan 4 MST. Namun, berpengaruh tidak nyata terhadap panjang tunas umur 2 MST, jumlah tunas umur 2 dan 4 MST. Jenis ZPT terbaik dijumpai pada jenis ZPT ekstrak bawang merah. Bagian stek berpengaruh sangat nyata terhadap panjang tunas umur 2 dan 4 MST serta jumlah tangkai daun umur 2 MST. Namun, berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah tunas umur 2 dan  4 MST serta jumlah tangkai daun umur 4 MST. Bagian stek terbaik dijumpai pada bagian pangkal dan tengah batang. Terdapat interaksi yang tidak nyata antara jenis ZPT dan bagian stek terhadap pertumbuhan stek tanaman kelor yang diamati.
Efektivitas Beauveria bassiana sebagai Pengendali Hama Walang Sangit (Leptocorisa acuta) Pada Stadia Nimfa dan Imago di Laboratorium Chairudin Chairudin; Sumenika Fitria Lizma; Rati Lestari; Agustinur Agustinur; Vina Maulidia
Jurnal Agrotek Lestari Vol 8, No 2 (2022): Oktober
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jal.v8i2.6172

Abstract

Walang sangit (Leptocorisa acuta) adalah hama penting pada tanaman padi yang mengganggu kualitas dan kuantitas buli padi, sehingga penting untuk dikendalikan. Salah satu alternatif pengendalian hama ini adalah dengan menggunakan pestisida nabati seperti cendawan Beauveria basssiana. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas konsentrasi Beauveria bassiana untuk pengendalian hama pada stadia nimfa dan imago di laboratorium. Penelitian ini dilaksanakan pada Mai-Juni 2021. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan faktor pertama Konsentrasi Beauveria bassiana terdiri dari K1 (4%), K2 (6%), K3 (8%), dan K4 (10%), faktor kedua adalah stadia walang sangit yaitu S1 (Imago) dan S2 (nymfa). Parameter pengamatan yaitu mortalitas walang sangit. Hasil menunjukkan bahwa faktor stadia mempengaruhi kematian nimfa yang berbeda nyata dengan pada stadia Imago terutama pada hari kedua pengamatan. Faktor konsentrasi tidak berbeda nyata terhadap kematian walang sangit pada seluruh waktu pengamatan.Kata kunci: Konsentrasi, Beauveria bassiana, nimfa, imago, Leptocorisa acuta
Indigenous Rhizobacteria treatment in controlling diseases Phytophthora palmivora and increasing the viability and growth of cocoa seedling SYAMSUDDIN SYAMSUDDIN; MARLINA MARLINA; TJUT CHAMZURNI; VINA MAULIDIA
Jurnal Natural Volume 21 Number 2, June 2021
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.467 KB) | DOI: 10.24815/jn.v21i2.21216

Abstract

Rhizobacteria play a positive role as biocontrol agents as well as Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) agents. The research objective was to obtain indigenous rhizobacteria isolates on cocoa plants that have the potential to inhibit the attack of P. palmivora fungal pathogens, and act as PGPR in vitro and in vivo. The results of the study concluded that isolates TRI 7/1, TRI 8/8, GM 7/9 and GM 7/10 had the highest ability to inhibit the growth of pathogen. The lowest disease severity (20%) was obtained in the seedlings treated using isolates TRI 7/1 and TRI 8/8. Rhizobacterial isolates GM 3/6, GM 5/6, GM 7/9 and GM 8/8 produce high amounts of IAA. Rhizobacteria isolates GM 5/6, GM 7/9 and GM 8/8 has very high peroxidase enzyme activity. High production of HCN compounds was obtained in rhizobacteria isolates TRI 3/3, TRI 4/10 and TRI GM 8/11. All rhizobacterial isolates gave an increase in the value of maximum growth potential, germination and vigor values for growth strength compared with the control. The rizobacteria treatments using isolates TRI 7/1, TRI 8/8, GM 7/9 and GM 7/10 were able to increase plant height, stem diameter and number of leaves at 30, 40, 50, 60, and 70 DAP compared to control treatment.
The effect of plant growth promoting Rhizobacteria treatment on germination and seedlings growth of chilli SYAMSUDDIN SYAMSUDDIN; SITI HAFSAH; VINA MAULIDIA; AINUN MARLIAH
Jurnal Natural Volume 22 Number 2, June 2022
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1033.953 KB) | DOI: 10.24815/jn.v22i2.24458

Abstract

The aim of the research was to study the effects of biological seed treatment utilization rhizobacteria on seed germination and seedling growth, furthermore to figure out the competence of rhizobacteria isolates to dissolve phosphate, produce acetic indol acid (IAA) and siderophore. 18 rhizobacteria isolates used in this research, each isolates was anlayze in vitro; IAA, phosphate and siderophore. Then carried out the in vitro test, the pepper seeds were inoculated with rhizobacteria isolates suspension then germinated. Seedlings were transpalated into a plastic pot filled with medium soil and compost (2:1). The germination was observed everyday until 14 days, the seedlings was observed at 4 and 6 weeks after transplating. Based on the study, all the rhizobacteria isolates produced IAA, 13 rhizobacteria isolates capable to dissolve phosphate and 12 rhizobacteria isolates produced siderophore. Seed treatment using RBNA 14, RBNA 13, RBKB 5, and RBSPA 14 adequate to increase the germination in seed viability and vigor also increase seedling growth
Sosialisasi dan Pelatihan Budidaya Tanaman Sayuran secara Hidroponik Menggunakan Sistem Sumbu di SMA N 2 Meulaboh Kabupaten Aceh Barat Vina Maulidia; Rayhan Amadius Weihan; Dewi Fithria; Maulidil Fajri
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia Vol 3 No 3 (2023): JAMSI - Mei 2023
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jamsi.778

Abstract

Hidroponik yaitu cara budidaya tanaman dengan memanfaatkan air sebagai media tumbuh, namun bukan hanya air tetapi juga ada larutan nutrisi untuk mendukung perkembangan dan pertumbuhan tanaman, tanaman yang dibudidayakan secara hidroponik biasanya tanaman sayuran. Teknik hidroponik ini menjadi salah satu teknik budidaya untuk mengoptimalkan lahan sempit. Rendahnya pengetahuan generasi Z mengenai budidaya tanaman secara hidroponik menjadi pusat kegiatan pengabdian ini, yaitu sosialisasi dan pelatihan budidaya tanaman sayuran dengan target generasi Z yaitu siswa/i di SMA N 2 Meulaboh, Aceh Barat. Pengabdian ini bertujuan untuk memperkenalkan ilmu pengetahuan dan teknik hidroponik dengan menggunakan sistem sumbu (wick system), serta pemanfaatan barang bekas menjadi berdaya guna tinggi. Tanaman yang dibudidayakan pada kegiatan pengabdian ini adalah tanaman kangkung (Ipomoea reptans Poir.), karena budidayanya sangat sederhana dan mudah sehingga sangat mendukung teknik penanaman secara hidroponik. Berdasarkan hasil pelaksanaan, kegiatan ini terdiri dari 3 sesi yaitu: pemaparan materi (sosialisasi), pelatihan atau praktik penanaman sayuran secara hidroponik dengan sistem sumbu dan diskusi. Berdasarkan 24 siswa/i peserta pelatihan sosialisasi dan pelatihan budidaya sayuran secara hidroponik, sebanyak 91,66% peserta belum pernah memperoleh pengetahuan maupun melakukan budidaya sayuran secara hidroponik. Setelah dilakukan sosialisasi dan pelatihan, sebesar 100,00% peserta dapat memahami dan dapat mempraktikkan budidaya sayuran secara hidroponik dengan sangat baik.
Analisis Vegetasi Gulma Pada Lahan Budidaya Terong (Salonum melongena L) di Desa Ujong Tanoh Darat Aceh Barat Rayhan Amadius Weihan; Vina Maulidia; Dewi Andriani; Lafi Naimatul Bayinah
Jurnal Agrotek Lestari Vol 9, No 1 (2023): April
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jal.v9i1.7833

Abstract

Terong merupakan sayuran buah yang memiliki banyak nutrisi. Tanaman terong dapat tumbuh dengan optimal jika ditanam pada lingkungan yang sesuai, namun akan terhambat jika terdapat faktor penghambat pertumbuhannya yang salah satunya adalah gulma. Pengendalian gulma dapat efektif jika memiliki data analisis vegetasi gulma di lahan budidaya. Penelitian ini dilaksanakan di lahan budidaya terong pada Desa Ujong Tanoh Darat Kecamatan Meurebo Kabupaten Aceh Barat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif (Identifikasi gulma) dan Kuantitatif (Analisis vegetasi gulma dominan). Sampel diambil dengan metode kuadrat menggunakan plot ukuran  0,5 x 0,5 m2 secara acak sebanyak 10 plot sampel. Hasil identifikasi gulma pada penelitian ditemukan 12 species gulma yang telah diidentifikasi dengan komposisi 10 spesies golongan gulma berdaun lebar dan 2 spesies golongan gulma berdaun sempit. Lahan budidaya didominasi oleh spesies gulma Borreria alata dengan nilai SDR 32.40 % dan Spermacoce latifolia dengan nilai SDR 26,98%
Identifikasi Penyakit Pada Tanaman Terung (Solanum melongena L.) di Desa Gunung Kleng Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat Vina Maulidia; Agustinur Agustinur; Putri Mustika Sari; Sumeinika Fitria Lizmah; Irvan Subandar
Jurnal Agrotek Lestari Vol 9, No 1 (2023): April
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jal.v9i1.7834

Abstract

Terung (Solanum melongena L.) merupakan salah satu produk hortikultura yang menjadi sumber gizi dan serat, serta menjadi sumber pendapatan petani, dalam memenuhi permintaan masyarakat, dibutuhkan hasil produksi yang optimal, namun terdapat berbagai faktor pembatas diantaranya adanya serangan penyakit pada tanaman terung. Penelitian ini bertujuan untuk penyakit yang menyerang tanaman terung di lahan petani. Penelitian ini dilakukan di lahan terung milik petani di Desa Gunung Kleng Kecamatan Muerebo Kabupaten Aceh Barat Provinsi Aceh. Metode penelitian ini adalah observasi, wawancara, identifikasi gejala penyakit tanaman, dan analisis persentase dan intensitas serangan penyakit. Hasil penelitian menunjukkan gejala penyakit yang menyerang tanaman terong pada lahan petani begejala bercak daun yang diindikasikan dari patogen golongan fungi Cercospora, sp., Hasil analisis persentase serangan penyakit tngkat serangan rendah sebesar 38,72%, sedangkan intensitas serangan penyakit (49,00%) yang berkriteria sedang. Berdasarkan hasil penelitian dibutuhkan pengendalian penyakit secara terpadu seperti sanitasi lahan, pengendalian secara mekanis, dan pengendalian secara hayati. Kata kunci : tanaman terung, wawancara, bercak daun, persentase serangan penyakit, pengendalian penyakit
Pelatihan Dan Praktik Pembuatan Trichokompos Berbahan Aktif Trichoderma asperellum Asal Lahan Gambut Di Ujong Tanoh Darat, Kecamatan Meureubo, Aceh Barat Irvan Subandar; Muhammad Jalil; Chairudin Chairudin; Vina Maulidia
Bakti Cendana Vol 6 No 2 (2023): Bakti Cendana: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32938/bc.6.2.2023.103-110

Abstract

Gampong Ujong Tanoh Darat memiliki lahan seluas 463 ha dengan jumlah penduduk 3.304 jiwa. Potensi di bidang pertanian yaitu padi sawah, perkebunan karet dan sawit, ternak, dan hortikultura. Gampong tersebut memiliki potensi untuk pengembangan dan penerapan hasil riset melalui kegiatan pengabdian berbasis riset. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat berbasis riset ini dilaksanakan bertujuan untuk menerapkan hasil penelitian yang telah dilakukan kepada masyarakat, terutama dalam mengendalikan penyakit secara hayati melalui pelatihan dan praktek pembuatan Trichokompos. Hasil pelaksanaan penyuluhan pemanfaatan limbah menjadi kompos, Hasil yang dicapai dari kegiatan penyuluhan ini petani Gampong Ujong Tanoh Darat memahami manfaat dari kompos dengan memanfaatkan kotoran ternak yang ada di sekitar Gampong sebagai pupuk organik alami yang dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia. Hasil penyuluhan tentang manfaat agensia pengendali hayati Trichoderma asperellum asal lahan gambut untuk mengendalikan penyakit tanaman, petani memahami manfaat dari kompos dengan memanfaatkan kotoran ternak yang ada di sekitar Gampong. Hasil pelatihan eksplorasi Trichoderma di lingkungan sekitar Gampong Ujong Tanoh Darat. petani terampil dalam mengeksplorasi dan memperbanyak secara massal agen pengendali hayati Trichoderma untuk dapat daplikasikan ke tanaman budidaya. Hasil praktek pembuatan Trichokompos berbahan aktif Trichoderma asperellum asal lahan gambut, petani menjadi terampil dalam pembuatan Trichokompos